Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA NYATA II

SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR


DISTRIBUSI PADA PT.PLN (PERSERO) PJB JAWA BALI
AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN SALATIGA GARDU
INDUK 150 KV KENTUNGAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
Arif Maulana Fikri
NIM : 121.04.1019
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Jenjang : Strata-1
Fakultas : Teknologi Industri

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2016
SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR
DISTRIBUSI PADA PT.PLN (PERSERO) PJB JAWA BALI AREA
PELAKSANA PEMELIHARAAN SALATIGA GARDU INDUK 150 KV
KENTUNGAN YOGYAKARTA

Diajukan Kepada

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menempuh Program S-1


Pada Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta

Disusun oleh :

Arif Maulana Fikri


NIM : 121.04.1019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI


TRANSFORMATOR
DISTRIBUSI PADA PT.PLN (PERSERO) PJB JAWA BALI AREA
PELAKSANA PEMELIHARAAN SALATIGA GARDU INDUK 150KV
KENTUNGAN

Diajukan Oleh :
Nama : Arif Maulana Fikri
NIM : 121.04.1019
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Fakultas : Teknologi Industri
Jenjang : Strata-1

Menyetujui, Yogyakarta, 13 April 2016


Dosen Pembimbing Pemohon,

Mujiman ST.,MT Arif Maulana Fikri

Mengetahui,

Ketua Jurusan,

Ir. Muhammad Suyanto, MT.


NIK 89.0760.378.E
1. Judul Praktek Kerja Nyata II
SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA PT.PLN (PERSERO) PJB JAWA BALI
AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN SALATIGA GARDU INDUK 150KV
KENTUNGAN YOGYAKARTA

Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang pada saat ini
kebutuhannya semakin meningkat seiring dengan kemajuan perekonomian dan
teknologi yang berkembang pada saat ini. Di zaman modern ini, listrik merupakan
peranan penting keberadaanya di dalam masyarakat. Kebutuhan yang semakin
meningkat inilah yang harus ditanggapi dengan serius untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas penyediaan daya listrik.
Proses pembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan adalah dengan cara
memutar generator sinkron sehingga menghasilkan tenaga listrik dengan arus
bolak-balik tiga fasa. Tenaga mekanik yang dipakai untuk memutar generator listrik
berasal dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut turbin. Mesin
penggerak generator listrik ini melakukan konversi tenaga primer (seperti air,
angin, surya dan sebagainya) menjadi tenaga mekanik yang selanjutnya akan
dihasilkan energi listrik oleh generator listrik.
Transformator memiliki keandalan yang tinggi sehingga membutuhkan sistem
proteksi. Fungsi proteksi adalah untuk melokalisir gangguan jadi hanya daerah yang
terganggu saja yang dibebaskan dari rangkaian tenaga listrik dan juga harus
mempertimbangkan tingkat keamanan terhadap peralatan, stabilitas tenaga listrik
dan juga keamanan terhadap manusia. Sistem pengamanan elektris atau relai adalah
suatu susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk
mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang
membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu muncul maka relai pengaman
akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus
tenaga (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem
yang normal.
. Maka dalam hal ini, penulis mengambil judul :

SISTEM PROTEKSI TRANSFOMATOR DISTRIBUSI


Praktek kerja pada industri karena dianggap mempunyai fungsi yang sangat penting
dalam pembangkitan tenaga listrik.
Dalam hal ini penulis melaksanakan PRAKTEK KERJA NYATA di PT.
PLN (PERSERO) dengan alasan sebagai berikut:
1. PT. PLN (PERSERO) merupakan perusahaan yang mempunyai sarana
yang mendukung dalam melaksanakan PRAKTEK KERJA NYATA..
2. Penulis yakin di perusahaan tersebut ditangani oleh tenaga-tenaga yang
sudah berpengalaman, dalam hal ini penulis mengharapkan dapat
menambah ilmu dan pengalaman bekerja di dunia nyata yang bermanfaat
selama melaksanakan PRAKTEK KERJA NYATA.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Proteksi Secara Umum
Relai pengaman atau sistem proteksi adalah susunan piranti, baik elektronik,
magnetik maupun mekanik yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi
ketidaknormalan pada peralatan listrik yang membahayakan atau tidak diinginkan.
Jika bahaya itu muncul maka relai pengaman akan secara otomatis memberikan
sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian
yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal. Tujuan daripada proteksi
atau pengaman pada sistem tenaga listrik adalah :
a. Menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat terjadinya
gangguan (kondisi yang tidak normal)
b. Untuk melokalisir atau memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang
terganggu ke dalam wilayah yang sekecil mungkin.
c. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan yang tinggi dan
mutu listrik yang baik.
d. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh listrik. Syarat
terpenting dari sistem proteksi
1) Sensitivity
2) Realibility
3) Selektif
4) Cepat
5) Ekonomis

2.2 Trafo Distribusi


Transformator adalah suatu alat listrik statis yang dipergunakan untuk
mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan
digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian
lainnya tanpa merubah frekuensi. Transformator disebut peralatan statis karena
tidak ada bagian yang bergerak atau berputar, tidak seperti motor atau generator.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, transformator terdiri atas dua kumparan
dan satu induktansi mutual. Dua kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer
dan kumparan sekunder.
Kumparan primer adalah kumparan yang menerima daya dan dinyatakan
sebagai terminal masukan dan kumparan sekunder adalah kumparan yang melepas
daya dan dinyatakan sebagai terminal keluaran. Kedua kumparan dibelit pada suatu
inti yang terdiri atas material magnetik berlaminasi.Secara sederhana transformator
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer, lilitan sekunder dan inti besi.
Lilitan primer merupakan bagian transformator yang terhubung dengan
sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder merupakan bagian transformator yang
terhubung dengan rangkaian beban. Sedangkan inti besi merupakan bagian
transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan fluks magnet yang
dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder. Transformator
distribusi adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Dalam
operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan sebagai jantung dari
transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat
beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa berhenti).Untuk
mendukung kinerja dari transformator dibutuhkan sistem pengamanan yang dapat
menjamin keandalan dari fungsi transformator ini.
Bagian-bagian dari transformator adalah
sebagai berikut :
a. Bagian utama :
1) Inti Besi
2) Kumparan Transformator
3) Minyak transformator
4) Bushing
5) Tangki konservator
b. Peralatan Bantu :
1) Pendingin
2) Tap changer
3) Alat Pernapasan
4) Indikator-indikator
c. Peralatan Proteksi
1) Relai bucholtz
2) Relai thermis
3) Relai differensial
4) Relai over current
5) Relai hubung tanah
d. Peralatan Tambahan
1) Pemadam kebakaran
2) Arrester

2.3 Konstruksi Transformator


Transformator merupakan alat listrik statis yang digunakan untuk
memindahkan daya dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain dengan mengubah
tegangan, tanpa mengubah daya dan frekuensi. Transformator terdiri dari dua
kumparan yang saling berinduksi ( mutual inductance ). Kumparan ini terdiri dari
lilitan konduktor berisolasi sehingga kedua kumparan tersebut terisolasi secara
elektrik antara yang satu dengan yang lain. Ratio perubahan tegangan tergantung
dari ratio perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan itu. Kumparan yang
menerima daya listrik disebut kumparan primer sedangkan kumparan yang
terhubung ke beban disebut kumparan sekunder. Kedua kumparan itu dililitkan
pada suatu inti yang terbuat dari laminasi lembaran baja yang kemudian
dimasukkan ke dalam tangki berisi minyak trafo. Apabila kumparan primer dialiri
arus listrik bolak balik, maka akan timbul fluks magnetik bolak balik sepanjang
inti yang akan menginduksi kumparan sekunder sehingga kumparan sekunder akan
menghasilkan tegangan. Konstruksi dasar transformator ditunjukkan pada Gambar

Gambar 1 Konstruksi Dasar Transformator

2.4 Prinsip Kerja Transformator


Transformator miliki dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder, dan kedua kumparan ini bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah
secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki
reluktansi ( reluctance ) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti
yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka
mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di
kumparan primer terjadi induksi ( self induction ) dan terjadi pula induksi di
kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut
sebagai induksi bersama ( mutual induction ) yang menyebabkan timbulnya
fluksmagnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian
sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan

= () ()

Dimana :
e = Gaya gerak listrik (Volt)
N = Banyaknya lilitan

= Perubahan fluks magnetik (weber/sec)

Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk


mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common
magnetic circuit).

2.5 Sistem Proteksi Transformator Distribusi


Transformator distribusi adalah alat untuk mengkonversi nilai tegangan dan
arus listrik ke nilai tegangan dan arus listik yang berbeda secara magnetik. Seperti
halnya peralatan listrik yang lain, pada transformator diperlukan peralatan
pengaman yang dapat membebaskan tegangan pada trafo dari gangguan internal
maupun ekstrenal.
Tujuan pengamanan trafo adalah :
a. Menghindari kerusakan pada trafo bila terjadi kegagalan alat pengaman
jaringan beban trafo saat terjadi gangguan hubung singkat.
b. Menghindari atau menekan sekecil mungkin kerusakan trafo akibat
gangguan.
c. Menjaga stabilitas atau kontinuitas penyaluran tenaga listrik.
Pada transformator sendiri terdapat 2 jenis relai, yakni relai mekanik dan
juga relai elektris. Setiap relai tersebut memiliki fungsinya masing masing.

2.5.1 Relai Mekanik


2.5.1.1 Relai Bucholtz
Relai bucholtz merupakan sistem proteksi yang khas untuk transformator,
khususnya transformator minyak. Relai bucholtz adalah alat untuk mendeteksi dan
mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh :
a. Hubung singkat antar lilitan pada/ dalam fasa
b. Hubung singkat antar fasa
c. Hubung singkat antar fasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik
Pada dasarnya relai bucholtz terdiri atas dua saklar yang berada dalam suatu
ruang yang dipasang antara bejana transformator dan bejana ekspansi. Kedua saklar
akan bekerja jika digerakkan dan berada dalam posisi datar.

Gambar 2. Prinsip Kerja Relai Bucholzt


Jika terjadi gangguan kecil di dalam transformator, mengakibatkan
terbentuknya sejumlah gas di dalam minyak. Pembentukan gas ini terjadi secara
perlahan lahan dan gas tersebut akan keluar pada titik C memasuki ruang bucholz.
Gas tersebut akan terperangkap dan terkumpul disebelah atas. Jika gas yang
terkumpul cukup banyak maka akan mengakibatkan bekerjanya saklar E yang
kemudian membunyikan alarm. Jika gangguan yang terjadi besar, pembentukan gas
akan terjadi sangat cepat, bahkan secara eksplosif. Oleh sebab itu, gas-gas tersebut
akan mengalir sangat cepat melalui ruang bucholtz yang mengakibatkan bekerjanya
saklar G dan kemudian member perintah trip ke PMT.
Gambar 3. Relay Bulchozt
2.5.1.2 Relai Thermis
Relai Thermis atau Temperatur adalah alat pengindikasi temperatur
kumparan dan minyak yang digunakan untuk mendeteksi dan mengindikasi
temperatur maksimum minyak dalam transformator. Selain mendeteksi dan
mengindikasi alat ini juga melakukan operasi pengamanan seperti alarming dan
shut-off seperti yang dilakukan oleh kontrol otomatis pada pendingin transformator

Gambar 4. Prinsip Kerja Relai Thermis


dilihat. Salah satu keistimewaan yang dimiliki relai ini adalah bahwa relai ini
dilengkapi dengan mekanisme kontrol yang memungkinkan melakukan penyetelan
temperature untuk alarm, shut-off, dan kontrol otomatis pada alat pendingin dengan
mudah. Besaran panas yang diterima sensor temperatur diubah menjadi gerakan
mekanis untuk menggerakkan suatu poros yang mempunyai jarum penunjuk suhu
dan beberapa anak kontak. Anak-anak kontak ini bekerja
bertahap sesuai kenaikan suhu. Tahap pertama akan menjalankan sistem pendingin,
tahap kedua akan memberikan alarm dan tahap terakhir memberikan perintah trip
ke pemutus tenaga.
Gambar 5. Relai Thermis

2.5.2 Relai Elektris


2.5.2.1 Relai Diferensial
Relai ini berfungsi mengamankan transformator dari gangguan di dalam
transformator antara lain flash over antara kumparan dengan kumparan atau
kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun
beda kumparan. Relai differensial memiliki sifat antara lain :
a. Sangat selektif dan cepat.
b. Sebagai pengaman utama.
c. Tidak dapat sebagai pengaman cadangan untuk daerah berikutnya
d. Daerah pengamanannya dibatasi oleh pasangan transformator arus dimana
relai differensial dipasang.
Adapun prinsip kerja dari sistem pengaman differensial ditunjukkan pada
gambar berikut :

Gambar 6. Rangkaian Sistem Relai Differensial

Pada keadaan bekerja relai differensial (d) membandingkan vektor arus I1 dan I2
atau i1 dan i2. Dalam hal ini untuk menjaga agar sistem pengamanan ini bekerja
secara efektif, yang perlu diperhatikan adalah rasio perbandingan CT1 dan CT2
harus sama, sehingga i1= i2, serta sambungan dan polaritas CT1 dan CT2 harus
benar. Jika daerah yang diamankan dalam keadaan normal maka besar I1 = I2 dan
i1 = i2, sehingga arus yang mengalir lewat relai adalah : id = i1 -i2= 0 Namun jika
terjadi gangguan maka id = i1 -i2 0 sehingga ada arus yang mengalir melalui relai
ini. Dengan cepat relai akan memberikan perintah untuk membuka PMT sehingga
trafo bisa terbebas dari gangguan. Relai differensial merupakan pengaman utama
dan tidak memberikan pengaman cadangan pada sesi yang berdekatan.

Gambar 7. Box Relai Differensial

2.5.2.2 Relai Arus Lebih


Berfungsi mengamankan trafo jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang
diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi
oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh
transformator arus atau current transformator (CT).

Gambar 8. Rangkaian Relai Arus Lebih


3. Tujuan Praktek Kerja Nyata
Praktek Kerja Nyata ini bertujuan:
1. Mengetahui cara kerja sistem proteksi transformator pada PT. PLN
(PERSERO).
2. Mengenal dan mengetahui jenis transformator yang digunakan oleh PT.
PLN (PERSERO).
3. Mengetahui sistem perawatan Transformator dan sistem proteksi yang
dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO)
4. Mendapatkan pengalaman tentang kerja teknis di lapangan yang
sesungguhnya, sehingga akan didapat gambaran yang sama tentang
berbagai hal mengenai dunia kerja yang aplikatif.

4. Manfaat Praktek Kerja Nyata


Praktek Kerja Nyata sangat bermanfaat terutama mahasiswa, Institut,
juga bagi kantor, diantaranya yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1) Praktek Kerja Nyata dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
karena dapat meningkatkan kemampuan dan penguasaan secara
materi maupun praktek.
2) Merupakan sarana latihan kerja sebagai bekal dalam mempersiapkan
diri untuk terjun di dunia kerja.
b. Bagi Institut
1) Menyiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga kerja yang terampil dan
siap pakai.
2) Dapat meningkatkan jalinan kerja sama antara pihak Institut dengan
pihak kantor yang bersangkutan.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
1) Dapat menambah khasanah perbendaharaan yang telah ada
khususnya dalam sistem proteksi transformator sehingga dapat
memberikan kehandalan yang optimal dalam sistem tenaga listrik.
2) Dapat digunakan sebagai kerangka acuan dalam penelitian-penelitian
berikutnya.

5. Metode Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata


a. Data Primer
Data primer merupakan hasil pengamatan dan pengujian secara langsung di
lapangan atau melaksanakan sebagian pekerjaan sebagai pembanding. Data
primer diperoleh dengan cara:
1) Metode Survei
Dengan cara mengajukan pertanyaan pada pembimbing, petugas bagian
yang berwenang.
2) Metode Observasi
Dengan cara melakukan pengerjaan, pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang dihadapi.

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara:
1) Data Internal.
2) Data yang diperoleh berdasarkan dari buku atau laporan yang tersedia
di PT.PLN (PERSERO)

c. Data Ekternal
Data yang diperoleh dari literatur-literatur yang berada di luar PT. PLN
(PERSERO)
6. Metodologi Praktek Kerja Nyata
Kerja praktek menggunakan metode flowchart diagram sebagai berikut:

Mulai

Literatur

Hipotesis

Tidak Data

Uji
Data

Ya

Kesimpulan

Laporan

7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan Pelatihan Kerja Pada Industri akan dilaksanakan pada:
Waktu : 1 Mei 2016 s/d 31 Mei 2016 (1 Bulan)
Tempat : PT. PLN (PERSERO) PJB JAWA BALI AREA
PELAKSANA PEMELIHARAAN SALATIGA GARDU
INDUK 150 KV KENTUNGAN YOGYAKARTA
Alamat :
8. Data Diri Pelaksana
Nama : Arif Maulana Fikri
NIM : 021.04.1019
Konsentrasi : Ketenagaan
Program Studi : Teknik Elektro Strata 1
Fakultas : Teknologi Industri
Instansi : Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Tempat, Tgl. Lahir : Cilacap, 1 September 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Tinggal : Perum. Sidanegara Indah Blok XI no. 366, Cilacap
Tengah, Cilacap, Jawa Tengah
No. Telp : 085747030505
Email : arivemaulana1994@gmail.com

Alamat Kampus:
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Jalan Kalisahak 28, Komplek Balapan, Yogyakarta
Telp. (0274) 563029
Email : ista@indo.net.id
Website : www.akprind.ac.id

9. Pembimbing
1. Pembimbing di lapangan adalah pegawai dari PLN
2. Pembimbing di kampus adalah dari pihak dosen Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
10. Rencana Kegiatan Praktek Kerja Nyata
1. Rencana Kegiatan
Tahap Kegiatan Metode
Mengetahui gambaran umum tentang 1. Wawancara
I
perusahaan PT. PLN (PERSERO) 2. Kajian Data
Mempelajari subyek sesuai dengan tema yang 1. Wawancara
II
diambil. 2. Observasi
1. Mandiri
III Penyusunan laporan 2. Pengumpulan
dan analisa data

2. Jadwal Kegiatan
Mei
Kegiatan Bulan
1 2 3 4
I. Pengenalan PT.PLN (PERSERO) KENTUNGAN
YOGYAKARTA
a. Mengetahui gambaran umum perusahaan

b. Mengetahui sejarah dan perkembangan

c. Mengetahui struktur organisasi

II. Pengamatan

a. Mengamati Cara kerja PT.PLN

b. Mengamat cara kerja Transformator

c. Mengamati Sistem Proteksi pada Transformator

d. Mempelajari peralatan / subyek sesuai dengan judul


yang diambil

III. Permasalahan

a. Studi kasus

b. Diskusi, konsultasi, dan evaluasi

c. Interpretasi hasil dan analisis data

IV. Penyusunan laporan serta konsultasi

V. Presentasi / Evaluasi
11. Akomodasi Dan Perlengkapan Praktek Kerja Nyata
Ketentuan mengenai akomodasi, tunjangan, pemberangkatan dan
kedatangan mahasiswa serta kebutuhan mahasiswa selama Praktek Kerja
Nyata selanjutnya diatur sesuai kebijakaan dari PT. PLN (PERSERO)

12. Laporan
Semua hasil Praktek Kerja Nyata (PKN) akan disajikan dalam bentuk
laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur sesuai dengan
acuan dan kode etik penulisan ilmiah.

13. Penutup
Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
Praktek Kerja Nyata (PKN) akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa
dengan lingkungan kerja yang sebenarnya, Kesempatan yang diberikan oleh pihak
PT. PLN (PERSERO) tentunya akan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh
mahasiswa dan hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan pelatihan kerja pada
industri bagi PT. PLN (PERSERO)
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai kerangka acuan untuk berbagai
pihak yang berkepentingan. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam proposal ini
akan diatur kemudian atas kesepakatan pihak yang bersangkutan. Kami yang
mengajukan proposal ini mohon maaf atas kekurangan yang ditemukan dan
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Semoga akan selalu
terjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan antara lembaga Perguruan Tinggi
dalam hal ini Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dengan pihak PT.
PLN (PERSERO)
Daftar Pustaka

L.Tobing, Bonggas. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Erlangga. Jakarta.

PLN, 1991. Transformator Distribusi, SPLN 8-1.

Sutrisno. (2000). Sistem Proteksi Tenaga Listrik. Bandung: Institut Teknologi


Bandung Press.

Stepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.Inc New-
York.

Theraja B.L. A Text-Book Of Electrical Technology.

Weedy, B.M., Cory, B.J., 1998, Electric Power System, John Wiley & Sons

Ltd., Chichester, England, 77.

Anda mungkin juga menyukai