Disusun Oleh :
Arif Maulana Fikri
NIM : 121.04.1019
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Jenjang : Strata-1
Fakultas : Teknologi Industri
Diajukan Kepada
Disusun oleh :
Diajukan Oleh :
Nama : Arif Maulana Fikri
NIM : 121.04.1019
Jurusan : Teknik Elektro
Konsentrasi : Ketenagaan
Fakultas : Teknologi Industri
Jenjang : Strata-1
Mengetahui,
Ketua Jurusan,
Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang pada saat ini
kebutuhannya semakin meningkat seiring dengan kemajuan perekonomian dan
teknologi yang berkembang pada saat ini. Di zaman modern ini, listrik merupakan
peranan penting keberadaanya di dalam masyarakat. Kebutuhan yang semakin
meningkat inilah yang harus ditanggapi dengan serius untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas penyediaan daya listrik.
Proses pembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan adalah dengan cara
memutar generator sinkron sehingga menghasilkan tenaga listrik dengan arus
bolak-balik tiga fasa. Tenaga mekanik yang dipakai untuk memutar generator listrik
berasal dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut turbin. Mesin
penggerak generator listrik ini melakukan konversi tenaga primer (seperti air,
angin, surya dan sebagainya) menjadi tenaga mekanik yang selanjutnya akan
dihasilkan energi listrik oleh generator listrik.
Transformator memiliki keandalan yang tinggi sehingga membutuhkan sistem
proteksi. Fungsi proteksi adalah untuk melokalisir gangguan jadi hanya daerah yang
terganggu saja yang dibebaskan dari rangkaian tenaga listrik dan juga harus
mempertimbangkan tingkat keamanan terhadap peralatan, stabilitas tenaga listrik
dan juga keamanan terhadap manusia. Sistem pengamanan elektris atau relai adalah
suatu susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk
mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang
membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu muncul maka relai pengaman
akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus
tenaga (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem
yang normal.
. Maka dalam hal ini, penulis mengambil judul :
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Proteksi Secara Umum
Relai pengaman atau sistem proteksi adalah susunan piranti, baik elektronik,
magnetik maupun mekanik yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi
ketidaknormalan pada peralatan listrik yang membahayakan atau tidak diinginkan.
Jika bahaya itu muncul maka relai pengaman akan secara otomatis memberikan
sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian
yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal. Tujuan daripada proteksi
atau pengaman pada sistem tenaga listrik adalah :
a. Menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat terjadinya
gangguan (kondisi yang tidak normal)
b. Untuk melokalisir atau memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang
terganggu ke dalam wilayah yang sekecil mungkin.
c. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan yang tinggi dan
mutu listrik yang baik.
d. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh listrik. Syarat
terpenting dari sistem proteksi
1) Sensitivity
2) Realibility
3) Selektif
4) Cepat
5) Ekonomis
Pada keadaan bekerja relai differensial (d) membandingkan vektor arus I1 dan I2
atau i1 dan i2. Dalam hal ini untuk menjaga agar sistem pengamanan ini bekerja
secara efektif, yang perlu diperhatikan adalah rasio perbandingan CT1 dan CT2
harus sama, sehingga i1= i2, serta sambungan dan polaritas CT1 dan CT2 harus
benar. Jika daerah yang diamankan dalam keadaan normal maka besar I1 = I2 dan
i1 = i2, sehingga arus yang mengalir lewat relai adalah : id = i1 -i2= 0 Namun jika
terjadi gangguan maka id = i1 -i2 0 sehingga ada arus yang mengalir melalui relai
ini. Dengan cepat relai akan memberikan perintah untuk membuka PMT sehingga
trafo bisa terbebas dari gangguan. Relai differensial merupakan pengaman utama
dan tidak memberikan pengaman cadangan pada sesi yang berdekatan.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara:
1) Data Internal.
2) Data yang diperoleh berdasarkan dari buku atau laporan yang tersedia
di PT.PLN (PERSERO)
c. Data Ekternal
Data yang diperoleh dari literatur-literatur yang berada di luar PT. PLN
(PERSERO)
6. Metodologi Praktek Kerja Nyata
Kerja praktek menggunakan metode flowchart diagram sebagai berikut:
Mulai
Literatur
Hipotesis
Tidak Data
Uji
Data
Ya
Kesimpulan
Laporan
Alamat Kampus:
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Jalan Kalisahak 28, Komplek Balapan, Yogyakarta
Telp. (0274) 563029
Email : ista@indo.net.id
Website : www.akprind.ac.id
9. Pembimbing
1. Pembimbing di lapangan adalah pegawai dari PLN
2. Pembimbing di kampus adalah dari pihak dosen Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
10. Rencana Kegiatan Praktek Kerja Nyata
1. Rencana Kegiatan
Tahap Kegiatan Metode
Mengetahui gambaran umum tentang 1. Wawancara
I
perusahaan PT. PLN (PERSERO) 2. Kajian Data
Mempelajari subyek sesuai dengan tema yang 1. Wawancara
II
diambil. 2. Observasi
1. Mandiri
III Penyusunan laporan 2. Pengumpulan
dan analisa data
2. Jadwal Kegiatan
Mei
Kegiatan Bulan
1 2 3 4
I. Pengenalan PT.PLN (PERSERO) KENTUNGAN
YOGYAKARTA
a. Mengetahui gambaran umum perusahaan
II. Pengamatan
III. Permasalahan
a. Studi kasus
V. Presentasi / Evaluasi
11. Akomodasi Dan Perlengkapan Praktek Kerja Nyata
Ketentuan mengenai akomodasi, tunjangan, pemberangkatan dan
kedatangan mahasiswa serta kebutuhan mahasiswa selama Praktek Kerja
Nyata selanjutnya diatur sesuai kebijakaan dari PT. PLN (PERSERO)
12. Laporan
Semua hasil Praktek Kerja Nyata (PKN) akan disajikan dalam bentuk
laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur sesuai dengan
acuan dan kode etik penulisan ilmiah.
13. Penutup
Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
Praktek Kerja Nyata (PKN) akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa
dengan lingkungan kerja yang sebenarnya, Kesempatan yang diberikan oleh pihak
PT. PLN (PERSERO) tentunya akan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh
mahasiswa dan hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan pelatihan kerja pada
industri bagi PT. PLN (PERSERO)
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai kerangka acuan untuk berbagai
pihak yang berkepentingan. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam proposal ini
akan diatur kemudian atas kesepakatan pihak yang bersangkutan. Kami yang
mengajukan proposal ini mohon maaf atas kekurangan yang ditemukan dan
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Semoga akan selalu
terjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan antara lembaga Perguruan Tinggi
dalam hal ini Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dengan pihak PT.
PLN (PERSERO)
Daftar Pustaka
Stepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.Inc New-
York.
Weedy, B.M., Cory, B.J., 1998, Electric Power System, John Wiley & Sons