Gardu induk
Saluran transmisi
70/150/500 kV
Gardu induk
C. Perancangan
Perancangan instalasi listrik harus memperhatikan dasar perancangan
berikut :
1. Karakteristik suplai.
Karakteristik (sifat,ciri) suplai mencakup hal-hal berikut :
- Macam arus
Arus bolak balik (ab)/alternating current (ac) atau arus searah
(as)/direct current (dc)
- Macam dan jumlah penghantar
Untuk arus bolak-balik terdiri dari penghatar fase, penghantar
netral dan penghantar proteksi. Sedangkan untuk arus searah
menggunakan penghantar yang setara dengan penghantar untuk
arus bolak-balik.
- Nilai dan toleransi dari tegangan, frekuensi, arus maksimum
yang dibolehkan dan arus hubung singkat prospektif.
- Tindakan proteksi yang melekat pada suplay, misalnya netral
atau kawat tengah yang dibumikan.
- Persyaratan khusus yang diberikan oleh perusahan yang
menyuplai energi listrik, dalam hal ini PT PLN.
2. Macam-macam Kebutuhan akan listrik
Jumlah dan jenis sirkit yang diperlukan untuk penerangan,
pemanasan, daya, kendali, sinyal, telekomunikasi dan kebutuhan lain
ditentukan oleh :
- Lokasi titik akan kebutuhan listrik
- Beban yang dibutuhkan pada semua sirkit
- Variasi harian dan tahunan dari kebutuhan akan listrik
- Kondisi khusus
- Persayaratan untuk kendali, sinyal, telekomunikasi dan lain-lain
3. Suplai darurat
Jika suatu instalasi membutuhkan suplai darurat, maka harus
memperhatikan hal berikut :
- Sumber suplai, dengan melihat karakteristik dan macam suplay
yang digunakan.
- Sirikit atau bagian yang disuplai oleh suplai darurat.
4. Kondisi lingkungan
Dalam menetapkan kondisi lingkungan untuk penggunaan
perlengkapan instalasi listrik perlu diperhitungkan beberapa faktor dan
parameter (ukuran) lingkungan terkait dan dipilih tingkat keparahan
akibat parameter lingkungan tersebut. Faktor-faktor dan parameter
lingkungan tersebut antara lain :
- kondisi iklim : dingin, panas, kelembaban, tekanan, gerakan
media sekeliling penguapan, radiasi dan
air solain dari hujan.
- kondisi : flora dan fauna seperti jamur dan rayap
- bahan kimia aktif : garam, sulfur, dioksida, hidrogen sulfit,
nitrogen oksida, ozon, amonia, klor,
hidrogen klorida, hidrogen flor dan
hidrokarbon organik.
- bahan mekanis aktif : pasir, debu, debu melayang, sedimen debu,
lumpur dan jelaga.
- cairan pengotor : berbagai minyak, cairan pendingin, gemuk,
bahan bakar dan air baterai.
- kondisi mekanis : getaran, jatuh bebas, benturan, gerakan
berputar, deviasi sudut, percepatan,, beban
statis dan roboh.
- gangguan listrik dan elektromagnetik: medan magnet, medan listrik,
harmonik, tegangan sinyal,
variasi tegangan dan
frekuensi, tegangan induksi
dan tegangan transien.
Keempat faktor di atas yang menjadi dasar perancangan instalasi listrik
yang dimaksudkan untuk menjamin :
- keselamatan manusia dan ternak serta keamanan harta benda
- berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud
penggunannya.
3. Gawai proteksi
Karakteristik gawai proteksi harus ditentukan berdasarkan fungsinya.
Gawai proteksi harus dapat mencegah efek berikut :
- arus lebih, yang diakibatkan oleh beban lebih dan hubung
pendek
- arus gangguan bumi
- tegangan lebih
- tegangan kurang atau tak bertegangan
Gawai proteksi harus beroperasi pada nilai arus, tegangan dan waktu
yang sesuai atau berkaitan dengan karakteristik sirkit dan
kemingkinan terjadinya bahaya.
4. Kendali darurat
Bila dalam keadaan bahaya, diperlukan pemutusan suplai dengan
segera (cepat). Gawai pemutus harus dipasang sehingga dengan
mudah dapat dikenali dan dioperasikan dengan efektif dan cepat.
5. Gawai pemisah
Gawai pemisah perlu disediakan untuk memungkinkan pemisahan
instalasi listrik, sirkit atau setiap bagian radas (aparat) yang diperlukan
untuk pemeliharaan, pengujian pendeteksian gangguan atau untuk
keperluan perbaikan.
Yang dimaksud dengan radas (aparat) adalah perlengkapan listrik
yang biasanya terdapat di dekat atau dipasang/ditempatkan di sekitar
tempat pemanfaatannya tanpa patokan yang tegas tentang pengertian
besar kecilnya, misalnya generator, motor, transformator atau
pemutus sirkit.
1. Karakteristik perlengkapan
Setiap perlengkapan listrik harus mencantumkan dengan jelas
mengenai :
- Tegangan
Perlengkapan listrik harus mampu menahan atau bekerja pada
tegangan kontunu (terus-menerus) maksimum pada nilai
tegangan efektif bolak-balik yang mungkin
diterapkan/dioperasikan pada perlengkapan listrik. Selain itu
perlengkapan listrik harus dapat menahan atau bekerja pada
tegangan lebih yang mungkin terjadi.
- Arus
Semua perlengkapan listrik harus dipilih dengan memperhatikan
arus kontinu maksimum pada nilai efektif arus bolak-balik yang
terjadi pada pelayanan normal. Disamping itu harus
diperhitungkan juga arus yang mungkin terjadi pada kondisi
tidak normal dan lamanya arus tersebut diperkirakan mengalir,
misalnya waktu operasi dari gawai pengaman.
- Frekuensi
Jika frekuensi berpengaruh pada karakteristik perlengkapan
listrik, frekuensi pengenal dari perlengkapan itu harus sesuai
dengan frekuensi yang mungkin terjadi dalam sirkit itu, misalnya
frekuensi sumber listrik.
- Daya
Semua perlengkapan listrik yang dipilih berdasarkan karakteristik
dayanya harus sesuai dengan beban/tugas yang dibebankan
pada perlengkapan listrik tersebut dengan memperhatikan faktor
beban dan kondisi pelayanan normal.
Dalam memilih perlengkapan instalasi listrik, termasuk
menentukan jenis, ukuran, tegangan dan kemampuannya, harus
memperhatikan hal-hal berikut :
- kesesuaian dengan maksud pemasangan dan penggunaannya
- kekuatan dan keawetannya, termasuk bagian yang dimaksudkan
untuk melindungi perlengkapan lain
- keadaan dan resistansi isolasinya
- pengaruh suhu baik pada keadaan normal maupun tidak normal
- pengaruh api
- pengaruh kelembaban
2. Kondisi instalasi
Semua perlengkapan listrik harus dipilih sehingga mampu dengan
aman menahan stres dan kondisi lingkungan yang mungkin
dialaminya. Namun apabila suatu bagian yang menurut rancangannya
tidak memiliki sifat yang sesuai dengan lokasinya, perlengkapan itu
mungkin masih bisa digunakan dengan syarat dilengkapi proteksi
tambahan yang memadai sebagai bagian dari instalasi listrik yang
lengkap.
3. Pencegahan dari efek merusak
Semua perlengkapan listrik harus dipilih sehingga mempengaruhi dan
tidak menyebabkan efek merusak pada perlengkapan lain atau
mengganggu suplai selama pelayanan normal, termasuk operasi
penyakelaran. Dalam konteks ini faktor-faktor yang mungkin
berpengaruh antara lain : faktor daya, arus kejut awal (inrush
current), beban tak seimbang dan harmonik.
4. Gawai Proteksi
Pemutus sirkit harus mempunyai kapasitas pemutusan sekurang-
kurangnya sama dengan hasil perkalian tegangan nominal dan arus
putus. Gawai proteksi arus lebih dan karakteristik sirkit yang
diamankan harus dipilih dan dikoordinasikan sehingga kerusakan
komponen listrik dapat dicegah atau dikurangi.