Anda di halaman 1dari 13

MALAKAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

PENGARUH RADIASI ELEKTOMAGNETIK TERHADAP


SARAF
Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia
Dosen Pengampu:
Dr. Sumiyati Saadah, M.Si.
Astri Yuliwati, M.Si.

Disusun Oleh:
Maya Kharisma (1202060046)
7B

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Solawat serta
salam semoga terlimpahkan dan tercurahkan kepada Baginda kita tercinta yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Dengan adanya ridho dari Allah SWT limpahan kenikmatan berupa kesehatan fisik
maupun akal pikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah dengan judul
"Pengaruh Radiasi Elektomagnetik Terhadap Saraf" sebagai tugas individu mata kuliah
Anatomi dan Fisiologi Manusia. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada orang
tua yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis, kemudian kepada Ibu Dr.
Sumiyati Saadah, M.Si.dan Ibu Astri Yuliwati, M.Si., serta seluruh pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan yang terdapat di dalamnya. Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran
dari para pembaca demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Akhir kata penulis
berharap makalah dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 25 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Radiasi Elektomagnetik ............................................................................................... 3
B. System Saraf Manusia .................................................................................................. 3
C. Mekanisme Radiasi Elektromagnetik Pada Teknologi .............................................. 4
D. Pengaruh Dan Dampak Radiasi Elektromagnetik Terhadap System Saraf
Manusia ................................................................................................................................. 6
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kehidupan sekarang dimana semua orang saling berkomunikasi, menggali
informasi atau hanya sekedar berbagi informasi dengan menggunakan teknologi.
Perkembangan teknologi memberikan banyak perubahan pada berbagai bidang serta
sektor aktivitas manusia. Diantara pemanfaat teknologi terciptanya telpon genggam,
computer, laptop, dan sejenisnya yang membantu dalam melakukan serta meringankan
pekerjaan manusia (Q. Damarani & A. Harijanto. 2017:2). Pemakaian computer sebagai
media teknologi sudah sangat meluas dikegiatan manusia. Tidak lupa juga dengan
penggunaan telpon genggam, serta kemudahan akses internet pada perkembangan
teknologi komunikasi. Dan dengan maraknya kemudahan pengembangan teknologi,
pengguna harus lebih mencermati efek dari telpon genggam atau computer (Putra.
2021:2).
Pengggunaan serta penempatan pemakaian atau penyimpanan telpon genggam,
computer, dan laptop perlu diperhatikan secara seriius, karena semua alat teknologi
tersebut menampilkan gambar, dan teks pada layer monitor pada saat digunakan, dan juga
mengeluarkan radiasi dan gelombang elektromagnetik yang tidak dapat dideteksi oleh
indra mata A. Setiono Mangeonprasodjo. 2005:144 dalam (M. A Permana & K. Herry.
2015:49). Radiasi gelombang elektromagnetik dari telpon genggam yang digunakan
sebagai media transfer data memilki banyak efek samping atau dampak negative yang
dapat mengganggu kesehatan manusia. Dampak negative penggunaan telpon dapat
meningkat dengan seiring bertambahnya pengunaan telpon genggam dan lamanya
pemakaian dalam per hari (Sumbayak. 2016:23).
Telpon genggam dapat mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik.
Secara umum system yang digunakan telpon genggam terbagi menjadi dua yaitu GSM
yang menggunakan frekuensi 800 MHz, 900 MHz, dan 1800 MHz dan CDMA yang
menggunakan frekuensi 450 MHz, 800 MHz, dan 1900 MHz (Putra. 2021:2). Medan
elektromagnetik mempunyai karakter gelombang frekuensi pendek dan bertindak sebagai
medan magnet dalam frekuensi yang Panjang. Apabila penggunaan dilakukan secara terus
menerus maka dapat mengganggu Kesehatan yang timbul akibat pajanan elektromagnetik
pada bagian tubuh, antara lain: system darah, system reproduksi, system saraf, system
kardiovaskuler, system endokrin, psikologis dan hipersensitivitas (Sylvia et. Al. 2007:5).

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan radiasi elektromagnetik?
b. Bagaimana system saraf pada manusia?
c. Bagaimana mekanisme radiasi elektromegnetik bekerja pada alat teknologi?
d. Bagaimana pengaruh dan dampak radiasi elektromagnetik terhadap system saraf
manusia?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan radiasi elektromagnetik
b. Untuk mengetahui bagaimana system saraf pada manusia
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme radiasi elektromegnetik bekerja pada alat
teknologi
d. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan dampak radiasi elektromagnetik
terhadap system saraf manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Radiasi Elektomagnetik
Radiasi elektromagnetik ialah kombiasi medan listrik yang berisolasi dengan
medan magnet merambat lewat ruang serta membawa energi dari suatu tempat ke tempat
lain. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat merambat walau
tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu dengan panjang gelombang atau wavelngth, frekuensi,
amplitudo, dan kecepatan (Ni Made Seniari & Bagus W. D. 2021: 32). Radiasi ialah
semua jenis energi yang dihantarkan tanpa medium perantara. Energi radiasi tersebut
umumnya berupa gelombang, biasanya berupa gelombang sinusoidal. Pada televisi, radio,
dan ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal
kontinu, yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan berfluktuasi melalui
udara. Gelombang-gelombang inilah yang menghasilkaan elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau partikel. Ketika
ada tegangan dan arus listrik dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi dan
digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, pada saat itu juga muncu medan
elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan listrik tersebut (Ni Made Seniari &
Bagus W. D. 2021: 33). Arus dan tegangan yang mengalir dalam peralatan elektronik,
pada saluran transmisi, saluran distribusi listrik, pancaran gelombang radio, televisi,
peralatan elektronik dan lain-lain. Membangitkan medan listrik (E) serta medan magnet
(H) sesuai teori Maxwell. Pada saat pemancaran serta penerimaan siaran televisi, radio,
serta ponsel terdapaat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang (Alfarizi. P. I.
2021: 3).

B. System Saraf Manusia


Sisitem saraf merupakan system yang terdiri atas jaringan dan sel-sel saraf.
System saraf menyampaikan informasoi antar sel dan organ sensorik kemudia otak
mengubah informasi tersebut serta mengendalikan dan mengkoordinasi system-sistem
lain dalam tubuh. Organ indra merupakan salah satu adri bagian system saraf yang
berperan sebagai penerima rangsnagan. Fungsi utama system saraf pada manusia antara
lain:

3
1. Mengontrol dan mengkoordinasi kegitaan tubuh, baik secara sadra atau tidak sadar
2. Mengatur lingkungan internal tubuuh
3. Bereksi terhadap lingkungan melalui organ-organ
4. Memungkinkan kita untuk mengingat, berpikir, dan mengungkapkan emosi.
Struktur neuron, terdiri atas tiga bagian utama, yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
Sebagian badan sel terletak di otak atau sumsum tulang belkaang. Badan sel berisi inti
yang jelas dan nucleus yang dikelilingi oeh sitoplasma granular, akson tertutup oleh
sleubung berlapis putih yang disebut selubung myelin. Nodus renvier ialah sefggemen
pada akson yang tidak diselubungi myelin. Dimana myelin berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan konduksi implus saraf serta isolasi okson untuk mencegah pencampuran implus
pada serat yang berdekatan.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibekana mnejadi tyiga yaitu:
a. Neuron sensorik (aferen), neuron yang mengirimkan implus melalui saraf eferen
dari reseptor ke otak dan sumsum tulang belakang
b. Neuron motoric (eferen), neuron yang membawa pesan atau perintah dari otak dan
sumsum tulang belakang melalui serat eferen ke berbagai organ.
c. Neuron konektor, neuron yang menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motoric yang erletak di otak dan sumsum tulang belakang.
Susunan saraf, seperti benang yang berkilau putih dimana muncul dari otak dan
sumsum tulang belakangserta memiliki percabangan yang keluar di seluruh bagian tubuh.
Terdapat tga jenis saraf yaitu:
a. Saraf sensorik, yaitu ssraf optic
b. Saraf motoric, yaitu saraf yang terdpaat pada oto dan mata
c. Saraf campuran, saraf antara sensorik dan motoric seperti saraf tulang belakang.
Mekanisme jalannya implus saraf, saraf menyampaikan informasi dengan cara
menghantarkan implus-implus saraf, implus yang dikirim tersebut berupa loncatan aliran
listrik. Pada dasarnya mekaisme jalannya implus saraf terbagi menjadi dua yaitu pengantara
implus saraf melalui membrane plasma, dan enghantaran implus saraf melalui sinapsis (Arif,
P., Yanti H. dan M. Parulian S. 2016: 192-195).

C. Mekanisme Radiasi Elektromagnetik Pada Teknologi


Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi yang mudah dapat kita gunakna
sehari-hari, baik untuk pekerjaan ataupun kebutuhan rumah tangga, sekolah, serta kantor,
salah satunya yaitu Handphone, Laptop atau Komputer, WIfi, dan lain sebagaianya.

4
Teknologi yang sering kta gunakna yaitu handphone, dimana hanphone berfungsi untuk
meneruskan serta menerima sinyal dari substasiun dan sinyal yang menuju substasiun
yang letaknya berada di tengah kota. Sinyal paling jernih yang diterima di substasiun dari
hanphone yang kemudian akan memberikan pesan pada jaringan hanphone local jarak
jauh atau bis disebut dnegan Personal Communication Service (PCS). PCS didesin untuk
menjangkau daerah yang luas dengan menyediakan komunikasi via suara dan data.
Handphone memiliki frekuensi sebesar 800-3000 MHz (Alfarizi. P. I. 2021: 5).
Telah disebutkan di atas bahwa handphone merupakan alat komunikasi yang
menggunakan gelombang frekuensi tanpa kabel (nirkabel) atau wireless. Handphone
sendiri merupakan pengembangan dari telepon yang dapat dioperasikan secara dinamisn
(Yushardi et.al. 2022: 318). Peralatan komunikasi yang sering dgunakan oleh manusia
akan meradiasikan gelombang elektromagnetik RF. Terdapat dua jenis radiasi yaitu
radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion merupakan radiasi dengan
energy yang tinggi sehingga mampu menyebabkan electron lepas dari atom lalu
menghasilkan ion positif dan negative. Kemudian radiasi non-pengion ialah radiasi yang
tidak mengubah ion-ion yang dilalui sehingga tidak menimbulkan efek ionnisi apabila
terdapat interaksi dengan materi tertentu (Septiyanti, et.al. 2020: 232).
Radiasi elektromagnetik pada handphone termasuk gelombang mikro yang
tergolong jneis radiasi non-pengion yang levelnya rendah. Radiasi elektromagnetik tidak
berbahaya apabila dlama jumlaha kecil. Namun efek negative akan timbul apabila radiasi
dalam jumlaha besar. Apabila dekat dengan otak, radiasi akan mempengaruhi system otak
dan saraf pada orang saat menelpon (Prasetia & Rudiyanto. 2020: 14). Radiasi ponsel
dihasilkan oleh sinyal yang dipancarkan oleh ponsel ketika aktif menghubungi menara
BTS (Base Transceiver Station). Di dalam ponsel ada yang dinamakan dengan pemancar
yang mengubah suara menjadi gelombang sinus yang terus menerus, yang kemudian
dikrirm melalui antena dan gelombang ini bervariasi di udara. Gelombang inilah yang
membawaa sinyal untuk menghasilkan radiasi elektromagnetik yang berbahaya bagi
tubuh (Nina Amelia, et.al. 2023: 457).
Berdasarkan hasil penelitian (Tarigan, et.al. 2013: 13) mengenai studi tingkat
radiasi medan magnet elektromagnetik yang ditimbulkan oleh handphone bahwabesar
sebuah medan listrik, medan magnet,dan densitas daya yuang dihasilkan dari pengukuran
oleh handphone merupakan objek di bawah ambang batas amana atas penetapan IRPA
dan ICNIRP pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz, sedangkan pda pengukuran SAR
menghasilkan radiasi yang ditimbulkan handphone terhadap jaringan sel tubuh berupa di

5
bawah ambang batas aman di USA yaitu 1,6 W/Kg atas penetapan FCC dan CTIA serta
di Eropa 2.0 W/Kg atas penetapan ICNIRP. Pada mengukurannya SAR menghasilkan
radiasi elektromagnetik terhadap anggota tubuh yang paling tinggi yaitu CFS (cairan
otak) dan paling rendah yaitu pada blood (darah) (Triyono, et.al. 2020: 24).

D. Pengaruh Dan Dampak Radiasi Elektromagnetik Terhadap System Saraf Manusia


Handphone memancarkan radiasi elektromagnetik non-pengion dalam bentuk
frekuensi radio. Hal ini dapat menimbulkan khawatir banyak pihak karena waktu
pemakaian yang selalu bertambah,selain durasi terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
kemungkinan paparan radiasi. Bias melalui jarak antara ponsel dan pengguna, teknologi
yang digunakan, hingga jarak anatara pengguna dengan menara. Beberapa gangguan
kesehatan sering dikaitkan dengan penggunaan ponsel, seperti mual, pusing, vertigo,
demam, alergi hipersensitivitas, dan kanker sejak tahun 2001, berdasarkan kesepaka
antara European Industrial Union dan EU, semua ponsel yang dijual wajib menyertakan
informasi Specific Absorption (SAR), dimana SAR adalah jumlah energy yang diserap
tubuh setiap detik saat bergerak dan terpapar ke medan elektromagnetik dengan frekuensi
radio (Denni Azhar B. et.al. 2023: 77).
Secara umum efek biologis yang diakibatkan dari penggunaan medan
elektromagnetik terbagi menjadi dua, yaitu efek termal dan non –termal. Efek termal
disebabkan oleh medan elektromagnetik yaitu kenaikan suhu yang disebabkan rotasi
molekul tubuh yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik. Perubahan suhu pada
tingkat sela dapat mengubah dan mempengaruhi aktivitas kimia dan biologi sel itu
sendiri, kemudian pada efek non-termal yang disebabkan oleh paparan medan
elektromagnetik yang dapat merusak fungsi otak, mengakibatkan perubahan metabolisme
dan fungsi sel pada tingkat paparan tertentu (Ginting. 2019: 54).
Salah satu dampak yang ditimbulkan radiasi elektromagnetik ialah gangguan tidur
(insomnia) yang disebabkan oleh menurunya produksi melatonin (Putri & Harliansyah.
2018: 3). Terdapat pula dampak negative lainnya seperti penyakit tumor, kanker otak,
Alzeimer, fatigue, serta sakit kepala (Pratama, et.al.2021: 20). Selain itu berpengaruh
pada psikologis manusia seperti stress dan ketidaknyamanan disebabkan oleh paparan
radiasi (Tarigan, et.al. 2013: 15).
Pengaruh radiasi ponsel yag menyebbakan gangguan tidur dampaknya terdapat
pada aliran darah ke saraf-saraf otak yang menyebbakan tidak bekerja secara baik.
Kondisi ini akan membuat tubuh merasa lemas, sulit dalam berkonsnetrasi, nyeri, dan

6
pusing kepala. Selain itu radiasi yang diyimbulkan oleh ponsel dapat merusak saraf otak
serta mengacaukan system motoric pada penggunanya sehingga otot seputar otak
mengalami penekanan serta kelelahan yang dpata memicu munculnya penyakit Parkinson
(Septiyanti, et.al. 2020: 234).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas bahwasannya radiasi elektromagnetik yang
dihasilakan oleh handphoe merupakan radiasi non-pengion dalam entuk frekuensi radio
yang tidak terlalu bahaya, namun apabila digunakan adlama jumlah banyak maka akan
mengakibatka dampak negative bagi penggunannya, selaim jumlah yang banyak jarak
antyara pengguna dengan handphone juga dapat memepengaruhi kesehatan manusia,
terutama pada gangguan saraf yang dimana radikal bebas dari radioasi elektromagnetik
handdphone akan mengganggu saraf otak kemudian akan mengacaukan system motoric
tubuh apabila dalam jangka waktu yang lama. Selain itu terdapat gangguan penyakit lain
seperti insomnia, Parkinson, kanker otak, dan rasa nyeri lainnya pada tubuh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alfarizi, P. I. 2021. Identifikasi Pengukuran Intensitas Radiasi Medan Elektromagnetik Pada


Smartphone dan Tingkat Batas AMan Terhadap Tubuh Manusia. Jurnal Teknik
ELektro Tanjungpura, 11(1): 1-8.
Arif, P., Yanti H. dan M. Parulian S. 2016. Buku Siswa Biologi 2. Katalog Dalam Terbitan.
Yudhistira.
B. P. E. Putra. 2022. Dampak radiasi Elektromagnetik Telepon Genggam Pada Otak Manusia.
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences. 2(1). 1-6.
Denni Azhar B. et.al. 2023. Pengaruh Radiasi Elektromagnetik Yang Ditimbulkan Oleh
Telpon Seluler. Journal of Physies Educations. 2(2) 76-85.
Ginting, M. 2019. Penggunaan Telepon Genggam Pada Masyarakat Perbatasan (Survei Pada
Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Begadai, Provinsi Sumatra
Utara). Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi Dan Pengembangan), 20(1)
53-58.
M. A. Permana dan M. Herry Koesyanto. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Computer Vision Syndro saya (CVS) Pada Pekerja Sewa Komputer di Wilayah
Unnes. Unnes J. Penyembuhan Masyarakat., No. 2, Vol 3, hal.48–57.
Ni Made Seniari, & Bagus W. D. 2021. Penyuluhan Cara Mengurangi Bahaya Radiasi
Gelombang Elektromagnetik Pada Kesehatan di Kelurahan Pagutan Barat Mataram.
Jurnal Bakti Nnusa, 2(1): 32-38.
Nina Amelia, et.al. 2023. Mekanisme Paparan Radiasi Handphone Pada Tubuh Manusia Saat
Tidur. Jurnal Ilmiah Wahan Pendidikan. 9(13), 454-460.
Prasetia & Rudiyanto. 2020. Blue Light Bolocking Ophthalmic Lenses and Their Benefits- A
Review. Juournal of Materials Science Research and Review. 5(3), 13-20.
Pratama, et.al.2021. Pengukuran Radiasi Elektromagnetik Terhadap Seluler Berdasarkan Tipe
Telpon. Jurnal Penelitian Fisika Dan Terapannya (JUPITER). 3(1), 19-23
Putri & Harliansyah. 2018. Hubungan Durasi Paparan Gelombang Elektromagnetik telepon
Seluler Terhadap Kadar Melatonin Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur
Wistar. Jurnaal Profesi Medika : Jurnal Kedkteran Dan Kesehatan. 12(1), :1-6.
Q. Damarani, Sudarti, dan A. Harijanto. 2017. Analisis Intensitas Medan Magnet Ekstrim
mely Frekuensi Rendah (Elf) Dan Warung Medan Listrikdi Permainan Internet
(Warnet) Online. Pendidik. Fisika, jilid. 2. September, hal.1–5.

9
Septiyanti, et.al. 2020. Penyuluhan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik. Prosiding
PEPADU- Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Mataram. 2(1), 230-235.
Sumbayak, E., M. (2016). Dampak Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler Terhadap
Otak. Jurnal Kedokteran Meditek. 22(59).
Sylvia, S., Teresa, L. W., Anna, S. (2007). Efek Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler
Terhadap Spermatozoa Mencit Galur BALB/C. Bandung: Universitas Kristen
Maranatha Bandung.
Tarigan, et.al. 2013. Studi Tingkat Radiasi Medan Elektromagnetik Yang Ditimbulkan Oleh
Telepon Selular. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura. 1(1), 10-17.
Triyono, et.al. 2020. Radiasi Gelombang Elektromagnetik Telepon Selular Pada Manusia.
Journal of Modern African Studies. 35(17), 21-27.
Yushardi et.al. 2022. Potensi Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Telepon Selular
Terhadap Kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11(5), 316-322.

10

Anda mungkin juga menyukai