Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA

“X RAY GEL TV DAN HP”

DOSEN PENGAMPU :

DEO DEMONTA PANGGABEAN S.Pd M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. FITRI MUTIA (4212210006)


2. KHAIRUN NISA ARGIANTI (4213510010)
3. PEGGY ANANDA PUTRI ADI YUNITA (4212210001)
4. TRIVENA MYTA BR.MANIK (4213210032)

PROGRAM STUDI S1 KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahanrahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas ”X RAY Gelombang tv dan
hp”. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Deo
Demonta Panggabean S.Pd M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Umum yang
sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kepada para pembaca. Kami pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Medan,12 Mei 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................3

2.1. Definisi Sinaar x........................................................................................3

2.2. Proses terjadinya sinar x............................................................................7

2.3 Hubungan sinar x terhadap gelombang tv dan hp.....................................8

2.4. Contoh soal......................................................................................................12

BAB III.....................................................................................................................14

PENUTUP................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sinar-X merupakan salah satu contoh radiasi elektromagnetik pengion yang dapat
menyebabkan terbentuknya radikal hidroksil (Murray et al., 2014). Paparan radiasi pada
pekerja medis dapat terjadi karena sejumlah kecelakaan radiasi yang disebabkan oleh
kesalahan prosedur pengoperasian alat dan kalibrasi, pemberian dosis yang salah dan
pengelolaan sumber bekas yang tidak sesuai ketentuan (Simanjuntak et al., 2013). Banyaknya
radikal yang terbentuk dapat menyebabkan fungsi sel terganggu (Kumar et al., 2013). Sel-sel
pada sumsum tulang, testis, dan mukosa saluran pencernaan bersifat radiosensitive
(Harrianto, 2009). Terganggunya sel-sel pendukung spermatogenesis dan sel-sel spermatozoa
pada testis dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan presentase viabilitas
spermatozoa hidup, sehingga menyebabkan infertilitas (Sudatri et al., 2015).

Penggunaan paparan radiasi sinar-X dapat menurunkan kualitas dan kuantitas


spermatozoa yang salah satunya dapat dinilai dengan menghitung persentase viabilitas
spermatozoa, namun untuk mencegah efek sinar-X dengan vitamin C dan E belum pernah
diteliti sebelumnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat pencegahan efek radiasi
sinar X khususnya kerusakan sel reproduksi jantan dengan keefektifan vitamin C dan vitamin
E dalam memperbaiki viabilitas spermatozoa.

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar,
cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang
elektromagnetik. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi
berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan
kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk
terhadap kesehatan fisik manusia. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan
pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak
yang menyangkal sebaliknya.

1
1.2. Rumusan Masalah

2. Apa itu sinar x ?


3. Bagaimana proses terjadinya sinar x?
4. Apa bahaya radiasi sinar x ?

1.3. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa itu sinar x
3. Untuk mengetahui proses terjadinya sinar x
4. Umtuk mengetahui bahaya dari sinar x

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sinar x

Sinar X ditemukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman yang bernama
Wilhelm Conrad Rontgent pada tahun 1895. Sinar X merupakan suatu bentuk radiasi
elektromagnetik yang dihasilkan dari transisisi elektronik pada orbital atom bagian
dalam (bukan elektron valensi) dan memiliki panjang gelombang berkisar antara
0.005 hingga 10 nm dan memiliki frekuensi antara 1016 hingga 1021 Hz.

Sinar X. Panjang gelombang sinar ini lebih pendek dari pada sinar UV dan lebih lama
dari pada sinar gamma. meskipun seperti itu, sinar X mempunyai daya tembus kuat,
diantaranya dapat menembus buku yang tebal, kayu yang tebal, bahkan pelat
aluminium setebal 1 cm.

Spektrofotometri Sinar X dan Aplikasinya


1. Emisi Sinar X
Sinar-X dapat dihasilkan bila suatu material padat ditembaki dengan elektron energi
tinggi (orde 1 keV sampai 100 keV). Gambar 1 menunjukkan skema prinsip kerja
peralatan penghasil sinar-X.

Dalam tabung hampa, katoda yang dipanasi menghasilkan elektron bebas. Beda
potensial yang tinggi antara katoda dan anoda memaksa elektron bebas dari katoda
dipercepat sehingga menumbuk anoda. Akibat tumbukan dengan elektron dengan
atom-atom pada anoda, maka dihasilkan sinar-X.

3
2. Sinar X Diskrit

Radiasi sinar X diskrit atau karakteristik dihasilkan dari transisi elektron yang mengisi
kekosongan ruang elektron bagian dalam (terutama tingkat energi bagian dasar).

Elektron bagian dalam yang ditembaki menggunakan elektron energi tinggi terlempar ke luar
(atom tidak hanya tereksitasi, biasanya juga terionisasi). Kekosongan ruang pada bagian
dalam ini segera terisi oleh elektron bagian atas disertai pelepasan energi tinggi dalam bentuk
sinar-X.

Karena energi ini bersesuaian dengan jarak antar level antara elektron yang jatuh ke orbit
yang kosong, maka energi sinar X bersifat diskrit atau karakteristik.

Tingkat atom yang berbeda-beda, menghasilkan sinar X diskrit ini juga berbeda-beda,
sehingga memberikan nilai khas untuk unsur atau elemen dari bahan yang diselidiki. Gambar
2 menunjukkan skema transisi terjadinya sinar X diskrit.

4
Elektron berenergi tinggi menumbuk elektron dalam (pada kulit K), sehingga elektron kulit K
terlempar ke luar mengakibatkan kekosongan pada kulit ini.

Dalam keadaan tereksitasi atau terionisasi, elektron kulit L mengisi kekosongan tersebut
disertai pancaran radiasi gelombang elektromagnetik dalam bentuk sinar X.

Kulit L yang sekarang kosong, bergantian, diisi oleh elektron kulit M disertai pancaran sinar
X yang lain, demikian seterusnya sehingga terdapat deret atau spektrum garis sinar X yang
diemisikan.

Tingkat-tingkat energi elektron bagian dalam tidak dipengaruhi oleh sifat lingkungan kimia
dari atom-atom, sehingga emisi sinar X karakteristik ini cocok untuk analisis unsur.
Hubungan panjang gelombang sinar X yang diemisikan merupakan fungsi nomor atom dari
unsur target yang mengemisikan sinar X, melalui hukum Moseley “menyatakan bahwa
keperiodikan unsur disusun berdasarkan nomor atom dan sifatnya akan berulang secara
periodik.”

3. Sinar X Sekunder

Metode lain untuk menghasilkan sinar X adalah sinar X fluoresensi. Sebuah target ditembak
dengan sumber radiasi sinar X, sehingga dihasilkan sinar X yang baru namun energinya lebih
rendah dari energi sinar X sumber.

Dengan kata lain, target menyerap sinar X primer dan mengemisikan sinar X sekunder. Salah
satu cara untuk menentukan energi sinar X yang dihasilkan menggunakan spektrometer
Fluoresensi sinar X (gambar 4).

5
Alat ini menggunakan prinsip difraksi Bragg, dimana sampel target yang ditembaki dengan
sumber sinar X menghasilkan sinar X sekunder yang kemudian terkolimasi menuju kristal.

Misalnya NaCl (d = 0.56 nm) atau LiF (d = 0.4 nm). Sinar X fluoresensi sangat cocok
sebagai alat untuk mendeteksi elemen-elemen yang ada pada sampel berbentuk padat atau
serbuk berdasarkan energi dan intensitas yang terekam oleh detektor.

Contoh penerapan Sinar X adalah Spektroskopi fotoelektron, spektroskopi ini sangat


bermanfaat untuk identifikasi tingkat-tingkat energi atom atau molekul.

Teknik ini sering disebut sebagai XPS atau XPES (X-ray photoelectron spectroscopy) dan
berguna untuk mendeteksi atom-atom ringan maupun berat dalam suatu material atau
molekul-molekul organik.

Sumber sinar X dengan energi tertentu membombardir sampel target yang hendak diuji.
Elektron yang dilepaskan dari atom target mempunyai kecepatan atau energi yang berbeda-
beda.

Dengan spektroskopi fotoelektron ini yang diamati adalah jumlah elektron sebagai fungsi
kecepatan atau energinya. Prinsip dasar spektroskopi fotoelektron adalah Sampel ditembaki
dengan foton berenergi tertentu.

Elektron yang ke luar dilewatkan lensa elektrostatis memasuki plat elektrostatis semi-sferis.
Energi elektron yang berbeda-beda tertangkap dengan detektor dan ditampilkan pada
spektrum.

6
2.2. Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :

-Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala dengan mengalirkan
listrik yang berasal dari transformator.

-Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.

-Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron gerakannya


dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup.

-Awan-awan elektron dipaksa untuk dihentikan pada target (sasaran) sehingga terbentuk
panas (99%) dan sinar x (1%)

-Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga sinar x yang terbentuk
hanya dapat keluar melalui jendela.

-Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan dengan radiator
pendingin.

Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar
molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron
(logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula
electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida
atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul
pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum
Coolidge.

Tabung sinar x

Tabung sinar x terdiri dari tabung gelas hampa udara, elektroda positif disebut anoda
dan elektroda positif disebut katoda. Katoda dibalut dengan filament, bila diberi arus

7
beberapa mA bisa melepaskan elektron. Dengan memberi tegangan tinggi antara anoda dan
katoda maka elektron katoda ditarik ke anoda. Arus elektron ini dikonsentrasikan dalam satu
berkas dengan bantuan sebuah silinder (focusing cup). Antikatoda menempel pada anoda
dibuat dari logam dengan titik permukaan lebih tinggi, berbentuk cekungan seperti mangkuk.
Waktu elektron dengan kecepatan tinggi di dalam berkas tersebut menumbuk antikatoda,
terjadilah sinar x. Makin tinggi nomor atom katoda maka makin tinggi kecepatan elektron,
akan makin besar daya tembus sinar x yang terjadi. Antikatoda umumnya dibuat dari
tungsten, sebab elemen ini nomor atomnya tinggi dan titik leburnya juga tinggi (34000C)
hanya sebagian kecil energi elektron yang berubah menjadi sinar x kurang dari 1% pada
tegangan 100 kV dan sebagian besar berubah menjadi panas waktu menumbuk antikatoda.
Panas yang tinggi pada tabung didinginkan dengan menggunakan pendingin minyak emersi /
air.

2.3. Hubungan sinar x terhadap gelombang tv dan hp

Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi


yang lebar. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar
gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa,
gelombang ini semuanya merambat dengan kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s. Sumber
elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber
alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti
ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser
antena radio dan banyak lagi. Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi
gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari
berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang
menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut
adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda
dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini
umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan
tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk
telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan
berbagai keluhan tersebut. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik
yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-
orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang

8
telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang
menyangkal sebaliknya. Berdasarkan hal di atas akan dijelaskan secara garis besar
gelombang elektromagnetik serta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.

Ada dua jenis radiasi. Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang berasal dari
material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon adalah jenis yang kedua.
Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah. Pada spektrum
gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa peralatan besar maupun lecil. Pada ujung
atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri dari sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah
terdapat frekuensi radio (RF) gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio
AM dan FM dan siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan komunikasi
yang sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau membocorkan gelombang
elektromagnetik RF. Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma
atau sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada jalur
yang dilalui. Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi dalam jumlah
besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian pada manusia. Efek biologis
gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui dengan baik pada saat ini,
walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum ditemukan bukti bahwa pemaparan
terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dari saluran transmisi akan
menyebabkan beberapa penyakit.

Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap Kesehatan Manusia.

Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi elektromagnetik


untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain. Apapun tujuannya, sebuah sistem
harus menstransmisikan energi tersebut dalam cara yang diinginkan. Beberapa cara
mentransmisikan adalah melalui saluran transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara,
atau dengan cara microwave titik ke titik.

Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang lebih baik, yang
akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, dengan diciptakannya
telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan
gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun Anda
melakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang

9
radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station terdekat
dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi dan
banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel.

Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah tergantung pada
beberapa hal:

1.frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik

2. polarisasi medan elektromagnetik

3. jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini handphone

4. keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi

5.sifat-sifat elektrik tubuh.

Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap
pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan
kadar air tinggi Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris.
Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Efek fisiologis Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia
berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina
dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.

Efek psikologis Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya
timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.

Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler Telepon seluler (ponsel)


mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan ke substasiun yang ditempatkan di tengah
kota. Substasiun yang menerima sinyal paling jernih dari telepon seluler memberikan pesan
ke jaringan telepon local jarak jauh. Jaringan Personal Communication Services (PCS) mirip
dengan system telepon seluler. PCS menyediakan komunikasi suara dan data didesain untuk
menjangkau daerah yang luas. Pita frekuensi 800 sampai dengan 3000 MHz telah dijatahkan
untuk peralatan komunikasi ini (Kobb,1993)

10
Karena telepon seluler atau unit PCS harus berhubungan dengan substasiun yang
diletakkan beberapa kilometer jauhnya, pancaran dari peralatan ini harus cukup kuat untuk
memastikan sinyalnya bagus. Peralatan ini memancarkan daya sekitar 0,1 sampai dengan 1,0
W. Tingkat daya dari antena ini aman untuk kesehatan kepala (Fischetti, 1993). Kerapatan
daya puncak dari antena pada telepon seluler ini memdekati 4,8 W/m2 atau 0,48 mW/cm2
(IEEE C 95.1-1991).

Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan


bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas
aman (Wardhana,2000) Para ahli mengungkapkan radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak
seratus persen bisa menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, mengingat masih
banyak orang yang masih setia menggunakan piranti wireless ini untuk memudahkan
aktifitasnya dan tidak terjadi suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja.
Namun kita juga tidak bisa mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan
oleh salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturan
tersebut bisa dibilang sangat ketat apalagi mengenai efek samping dari radiasi ponsel.
Dengan menetapkan aturan ambang batas toleransi radiasi ponsel, tentunya peraturan ini
menimbulkan banyak perdebatan di kalangan produsen dengan pemerintah setempat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan


tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya kecil (UKDWNet Club).

11
2.4. Contoh Soal

1. Sebuah elektron dipercepat pada beda potensial 284,375 V sebelum memasuki medan
magnet 25 mT secara tegak lurus. Diketahui massa elektron 9,1 x 10 -31 kg dan muatan
elektron 1,6 x 10-19 C. Tentukan besar kecepatan elektron dalam magnet ..

2. Metal A memiliki fungsi kerja WA = 4,7e . Ketika disinari berkas foton dengan
panjang gelombang  λ , nilai energi kinetik maksimum elektronnya yaitu KA = 0,8eV .
Metal B yang disinari oleh berkas fotonn yang sama menghasilkan energi kinetik
maksimum elektron sebesar KB = 3eV . Tentukan  λ dan fungsi kerja metal B.

Jawab:

Untuk menentukan  λ dapat menggunakan persamaan fotolistrik

Berikutnya yaitu menentukan fungsi kerja

12
3.

4.

BAB III

PENUTUP

Dit: Panjang gelombang de Broglie elektron

13
BAB 111

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Sinar X merupakan suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari


transisisi elektronik pada orbital atom bagian dalam (bukan elektron valensi) dan memiliki
panjang gelombang berkisar antara 0.005 hingga 10 nm dan memiliki frekuensi antara 1016
hingga 1021 Hz. Sinar X. Panjang gelombang sinar ini lebih pendek dari pada sinar UV dan
lebih lama dari pada sinar gamma. meskipun seperti itu, sinar X mempunyai daya tembus
kuat, diantaranya dapat menembus buku yang tebal, kayu yang tebal, bahkan pelat aluminium
setebal 1 cm.

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar,
cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang
elektromagnetik. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi
berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan
kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk
terhadap kesehatan fisik manusia. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan
pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak
yang menyangkal sebaliknya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Radiasi, P., Elektromagnetik, G., & Swamardika, I. B. A. (2009). TERHADAP KESEHATAN


MANUSIA ( Suatu Kajian Pustaka ). 8(1).

https://www.wardayacollege.combelajar-kimia/kimia-analitik/analisis-kuantitatif/
spektrofotometri-sinar-x.

15

Anda mungkin juga menyukai