PADA
DOSEN PENGAMPU :
Ir. MUHAMMAD IRSYAM S.T.,M.SI.,IPM
NIDN.1002117002
KELOMPOK II :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “ ELEKTROMAGNETIK
PADA SINAR X” dapat kami selesaikan dengan baik. penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau
kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari .
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan Maha Esa karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pengampu, Bapak Ir. Muhammad Irsyam S.T, M.SI, IPM. dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
KELOMPOL ll
DAFTAR ISI
i
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................…2
1.3 Batasan Masalah............................................................................................2
1.4 Tujuan............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hukum Faraday.............................................................................................3
2.2 Induksi elektromagnetik................................................................................5
2.3 Generator......................................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Proses Listrik Arus Bolak – Balik Pada Generator....................................14
3.2 Prinsip Kerja dari Arus Listrik Bolak-Balik pada Generator.....................22
3.3 Bagian-bagian Dari Alternator...................................................................24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................26
4.2 Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangsn zaman, manusia atau ahli medis menggunakan
teknologi untuk membantu pengobatan. Di sisi lain keamanan tehnologi tersebut
terhadap mahkluk hidup juga harus diperhatikan agar tidak malah memperburuk
keadaan pasien. Salah- satu teknologi yang dhikembangkan dikalangan ahli medis
untuk mengobati pasienya adalah Sinar X. Ahli medis menggunakan Sinar X untuk
memotret kedudukan tulang atau organ dalam tubuh manusia.
Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang
dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan
terapi di bidang kedokteran . Perangkat sinar-X untuk diagnosis disebut dengan photo
Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec (Linier Accelerator). Dengan
perkembangan teknologi maka photo Rontgen dapat di tingkatkan fungsinya lebih
luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed Tomography
Scan). Adanya peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu
dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tetapi apakah penggunaan Sinar X itu tidak berbahaya bagi manusia. Padahal
daya tembus Sinar X cukup besar, apakah jaringan tubuh manusia aman kalau
terkena paparan sinar-x terlalu lama. Dan sinar X juga merupakan salah satu
gelombang elektromaknetik yang dimana radiasi dari gelombang elektromaknetik
bisa membahayakan kesehatan manusia.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3Tujuan
Mengetahui prinsip kerja gelombang elektromagnetik, keuntungan dan
kerugian pada Sinar X
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Penemuan Farrad itu ia dapatkan dari pengujian sebuah kabel yang melewati medan
magnet, dimana kabel itu dihubungkan pada Galvanometer. Namun ternyata kabel itu tidak
dapat begitu saja memiliki arus listrik, sekalipun sudah diletakkan di medan magnet. Kabel itu
ternyata harus digerakkan keatas atau kebawah hingga memutus garis medan magnet. Farad
kemudian menyimpulkan bahwa medan magnet dapat menimbulkan mutan listrik jika terjadi
pergerakan relative antara kabel dan magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada rangkaian
yang berasal dari magnet itulah yang dinamakan sebagai Induksi Elektromagnetik.
Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak
listrik induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnetik
yang dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas daerah tertentu dalam arah
tegak lurus ditetapkan sebagai fluks magnet. Faraday menemukan bahwa induksi sangat
bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang
diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan
magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB, yang bergerak
melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai
berikut:
Φ = B.A cos θ
3
Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan
θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan
kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o,
sehingga:
ΦB = B.A
Hal ini terlihat pada Gambar 1, di mana kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2.
Garis B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding
dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang
melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang
setara dengan tesla.meter2 (1Wb = 1 T.m2).
Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΦB dalam waktu aktu Δt, maka besarnya ggl
induksi adalah: Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi: “gaya gerak
listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”. Tanda
negatif pada persamaan (6.3) menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks (ΔΦ)
terjadi dalam waktu singkat (Δt → 0).
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan
tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi
dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Hukum Lenz menjelaskan
mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian
penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865),
yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan
bahwa: “ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan
asal perubahan fluks”.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan,
dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Penerapan Hukum Lenz adalah
pada arah arus induksi. Magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan. Fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah ke
bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi juga
dapat diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz.
4
2.2 Induksi Elektromagnetik
Kesimpulan Faraday terait Elektromagnetik juga memperkenalkan suatu besaran yang
dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet yang
mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik. Faraday kemudian menuliskannya dalam sebuah perumusan
Φ = B A cos θ
Sehingga dari perumusan diatas dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik dapat
dilaksanakan dalam berbagai metode yakni:
5
GGL Induksi
Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan
menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan
masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan
akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah
yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi.
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun,
jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan
keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika
magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-
garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-
garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan
6
c) Kutub utara batang magnet diam di dalam kumparan
Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis- garis gaya magnet di
dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka
pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi.
a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
c. Medan magnet.
є = -N ( ΔΦ / Δt )
N = jumlah lilitan (tanda negative didapatkan dari pernyataan Hukum Lenz) ΔΦ / Δt = laju
perubahan fluks magnetic
Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi magnet yang menantang sumber.
Arah induksi magnet (B) ini dapat digunakan untuk menentukan arah arus induksi yakni
dengan menggunkan second right-hand rule, seperti
7
GGL Induksi Pada Penghantar yang Bergerak Dalam Medan Magnet
Penghantar yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu
luasan yang terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi
magnetik pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai GGL
Induksi. Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan
magnet dinyatakan sebagai berikut:
є = B l v sin θ
B = induksimagnet (Wb/m²)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar penghantar /
kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator.
metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi
dapat ditentukan dari rumus sebagai berikut:
є=NBAω
8
A = luas penampang (m²)
Pada Elektromagnetik kita mengenal bahwa selenoida atau kumparan yang dialiri
arus listrik dapat menimbulkan sebuah medan megnet permanent lengkap degan
kutubnya.
Besar perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida
tersebut, sehingga dapat dirumuskan:
є = -L ( Δi / At)
L = ( μ N² A ) / l
9
2.3 Generator
Generator listrik adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dari sumber energi mekanis. Prinsip kerja dari generator listrik adalah induksi
elektromagnetik. Berdasarkan jenis arus listriknya, generator dibagi menjadi generator
arus searah dan generator arus bolak-balik. Perbedaan keduanya yaitu penggunaan
komutator pada generator arus searah dan cincin selip pada generator arus bolak-balik.
Proses kerja generator listrik dikenal sebagai pembangkit listrik. Generator listrik
memiliki banyak kesamaan dengan motor listrik, tetapi motor listrik adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik
untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tetapi generator tidak menciptakan
listrik yang sudah ada di dalam lilitan kumparannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan
sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tetapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh
melalui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol
tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi
mekanis yang lalu lalang.
Macam-macam Generator.
10
1). Mengalirkan Elektron.
dihasilkan dari luar atau gaya magnetik. Pergerakan ini memungkinkan atau
lebih tepatnya memaksa elektron agar bisa berpindah ke tempat lain dan
maka arus listrik dihasilkan. Kedua generator ini sama-sama menghasilkan arus
listrik meskipun pada dasarnya arus yang dihasilkan berbeda jenis. Dua jenis
Rotor dan Stator sama-sama digunakan di kedua jenis generator ini. Ada
11
Perbedaan Generator AC Dan DC.
Perbedaan dari generator AC dan DC sangatlah banyak ditinjau dari arus yang
Generator AC memiliki stator berupa kabel yang tetap dan rotor berupa
2). Penggunaannya.
untuk menggerakan motor berukuran kecil seperti vacuum cleaner, dan kipas
angin, jenis arus ini juga aman ditransfer dalam jarak jauh dan tidak kehilangan
energi. Sementara itu Generator DC sering digunakan untuk kapal, kereta listrik
dan motor-motor besar lainnya, ini menjadi alasan kenapa kapal menggunakan
generator DC.
menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan arus DC. Arus DC tidak
bisa mengalir ke tempat yang jauh karena cenderung kehilangan energi ketika
dialirkan.
12
4). Penyebab aliran arus.
gaya magnet yang tidak berputar dan bersifat tetap sepanjang kabelnya.
Arah dari arus yang dihasilkan generator AC berbalik dan terus berbalik
ketika mengalir di sebuah sirkuit. Sementara itu arus dari generator DC mengalir
di satu arah.
terjadi gangguan listrik di rumah anda karena kekuatan arusnya berubah- ubah.
Elektron dari arus yang dihasilken generator AC memiliki dua arah yaitu
depan dan belakang, pergantian arah ini terjadi sangat cepat dalam satu second
(satuan waktu). Sementara elektron dari arus DC mengalir dengan arah depan
saja. Berikut di atas beberapa perbedaan dan persamaan dari generator AC dan
13
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan. Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar saat penghantar
bergerak pada medan magnet tergantung pada :
a. Fluks magnetik
1. Dynamo/Generator AC
2. Generator DC
15
c. Sekering untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri arus
berlebihan akibat hubungan singkat.
Jika tidak ada beban yang dipasang, maka tidak ada arus pada lilitan sekunder.
Tetapi kalau ada beban (resistansi) dihubungkan pada lilitan sekunder maka arus akan
timbul dengan fase yang sama dengan tegangan terinduksi karena reaktannya bukan
merupakan induktor tetapi merupakan resistor.
Arus pada lilitan sekunder tidak menghasilkan perubahan fluks magnetik (jika ya akan
meningkatkan tegangan), akan tetapi menghasilkan gaya gerak magnetik.
Perubahan gaya gerak magnetik tanpa perubahan fluks magnetik hanya dimungkinkan
bila gaya gerak magnetik yang dihasilkan adalah sama dan berlawanan fase dari gaya
gerak magnetik primer, ini berarti bahwa arus pada lilitan sekunder terlambat 180o dari
arus pada lilitan primer. Gaya gerak magnetik sekunder ini akan menginduksi tegangan
yang menghasilkan arus yang berlawanan. Dengan demikian koil primer merupakan
beban bagi sumber tegangan AC dan koil sekunder merupakan sumber tegangan bagi
resistor.
ε= - dϕB/ dt
Jika sebuah koil terdiri dari lilitan maka sebuah tegangan gerak elektrik muncul
di dalam setiap lilitan dan semua tegangan gerak elektrik dijumlahkan. Apabila koil
tersebut dililitkan dengan begitu erat, lilitan dapat dikatakan menempati daerah yang
sama dengan ruang maka fluks yang melewati setiap lilitan akan sama besarnya. Fluks
yang melewati setiap lilitan hanya untuk toroida dan solenoida.
16
Untuk menghasilkan elektromagnetik yang lebih kuat dapat dilakukan dengan cara :
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
a) Stator
18
Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-
balik, antara lain:
a. Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat
serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses).
Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk
mengatur arah medan magnetnya.
b. Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat
di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan
untuk mendapatkan tegangan induksi.
c. Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator
ditempatkan.
d. Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip
sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata.
19
b) Rotor
20
c) Brush sebagai penghubung kemotor listrik
Sikat atau Brush berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor
coil. Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat
dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak sikat
dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator,
karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor
coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke
rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan
altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai
sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi
aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus,
kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses
pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada
kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat
sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah, untuk
menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan ditahan
menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang kecil yang sedah tersedia, bila
sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat dimasukkan dengan aman.
21
3.2 Prinsip Kerja dari Arus Listrik Bolak-Balik pada Generator
23
Gambar 6. Percobaan dilakukan dengan cara mengatur arus medan (If)
dari nol sampai rating tegangan output terminal
Test Hubung Singkat
Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan
dengan Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung
singkat tersebut. Arus medan dinaikkan secara bertahap sampai
diperoleh arus jangkar maksimum.
Test Resistansi Jangkar
Dengan rangkaian medan terbuka, resistansi DC diukur antara dua
terminal output sehingga dua fasa terhubung secara seri, Gambar 9.
Resistansi per fasa adalah setengahnya dari yang diukur.
Dalam kenyataannya nilai resistansi dikalikan dengan suatu
faktor untuk menentukan nilai resistansi AC efektif , eff R . Faktor ini
tergantung pada bentuk dan ukuran alur, ukuran penghantar jangkar,
dan konstruksi kumparan. Nilainya berkisar antara 1,2 s/d 1,6 .
Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari
mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang
memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik
bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet
listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang
menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang
memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan
rotor,statordandiode.
2. Kipas (fan)
3. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam
alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil)
yang berfungsi untuk membangkitkan
kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor
berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang
terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik
kekumparan rotor.
Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan
kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.
4. Stator
5. Rectifier (Diode)
Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil
dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode. Pada
model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode
negatif (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negatif
(-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode
positif dan strip hitam pada diode negatif.
25
Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan
oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik
dari baterai ke alternator.
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Generator listrik
bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik bolak balik
(AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah
bagian genertor yang bergerak, seperti kumparan, sedangkan Stator adalah bagian
generator yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting
dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam
bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga, dalam
generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada
bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau
stator dari mesin.
2. SARAN
26
Sebaiknya dalam penggunaan generator haruslah memperhatikan keamanan dan
keselamatan dalam pemakaian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Semoga dengan Makalah Induksi Elektromagnetik Pada Generator ini kita dapat
lebih memahami tentang prinsip kerja dan bagian-bagian dari generator.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dikysyahru-3712-3-
bab2--3.
https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/#2_Arus_Bolak-Balik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_elektromagnetik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik.
http://repository.unimar-amni.ac.id/1676/2/BAB%202.
https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/.
https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/#1_Generator_Listrik.
https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/
#1_Hukum_Induksi_Elektromagnetik_Faraday.