Anda di halaman 1dari 18

2.

Karya ilmiah tentang topic gelombang elektromagnetik

PENGARUH TANAMAN TERHADAP GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK

ABSTRAK

Karya tulis ini berjudul “PENGARUH TANAMAN TERHADAP


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK”, sengaja kami pilih karena maraknya
kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak menghiraukan dampak buruk radiasi
elektomagnetik, baik TV, HP, Komputer, maupun barang elektronik lainnya.
Kami mengunakan penelitian korelatif. Penelitian korelatif merupakan
penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian
tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan
yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan
teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi
penelitian yang benar dan tepat dan para pembaca dapat memahami bahwa
tanaman sansevieria juga dapat bermanfaat untuk mengurangi radiasi.
Dalam pembahasan masalah dapat disimpulkan bahwa selain sebagai tanaman
hias, tanaman sansevieria juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi radiasi.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “ PENGARUH TANAMAN TERHADAP GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK”. Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun berimakasih kepada Ibu Dra. Maria Yanik R.
Selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan kepada segenap pihak yang
senastiasa mendukung kami, karena tanpa dukungsnnya kami tidak dapat
menyelesaikan karya tulis ini.

Dengan adanya karya tulis ini diharap dapat bermanfaat bagi masyrakat baik
dalam pendidikan maupun untuk diterapkan masyarakat. Kami berharap bahwa
penelitian ini dapat dilanjutkan serta agar masyarakat lebih peduli mengenai radiasi di
sekitar kita.

Demikian sedikit kata pengantar dari kami, bila dalam tulisan ini terdapat
kata-kata yang kurang berkenan kami mohon maaf.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman
modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merupakan suatu perubahan dari
keadaan yang kurang maju ke arah yang lebih maju dengan harapan kehidupan
masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, salah
satunya adalah dalam bidang teknologi. Di zaman modernisasi seperti sekarang,
manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi
kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga
orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya.
Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan semakin majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, sehingga teknologi dapat berkembang
secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia.
Pada gadget terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang
sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan
gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF (radio frequency) inilah
yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik terdiri dari
gelombang elektrik dan energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi
elektromagnetik jatuh pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi
ELF (extremly low frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma.
Salah satu teknologi yang menggunakan gelombang elektromagnetik adalah
ponsel. Ponsel yang saat ini marak di semua kalangan usia sebenarnya memiliki
gelombang elektromagnetik yang tidak begitu kuat. Namun karena penggunaan
ponsel tersebut dekat dengan kepala, radiasi dari ponsel sendiri akan menjadi jauh
lebih kuat. Gelombang ini dapat menyebabkan tubuh menjadi panas.
B. Rumusan Masalah
            Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana laju radiasi elektromagnetik?
2. Bagaimana menghindari radiasi pada tubuh?

C. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui laju radiasi elektromagnetik
2. Memanfaatkan berbagai sumber daya alam untuk menghindari radiasi
elektromagnetik

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Kajian Pustaka
1.      Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet
yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke
tempat yang lain. Cahaya tampakadalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.
Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik diisebut elektrodinamik, sub-
bidang elektromagnetisme.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik. Waktu kawat menghantarkan sama dengan arus listrik. Bergantung
pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau
seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan, panjang gelombang,
dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui  sebagai
foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi
gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah energi
foton, h ialah konstanta Planck - 6626 × 10 −34 J·s - dan f adalah frekuensi gelombang.

2.      Tanaman Sansevieria
·         Klasifikasi Ilmiah :

Kingdom   : Plantae
clade           : Angiosperms
clade           : Monocots
Order          : Asparagales
Family        : Asparagaceae
Subfamily  : Nolinoideae
Genus          : Sansevieria

·         Jenis-Jenis Sansevieria :
1.      Sansevieria cylindrical
2.      Sansevieria ehrenbergii
3.      Sansevieria kirkii
4.      Sansevieria pinguicula
5.      Sansevieria trifasciata
o   Sansevieria trifasciata golden hahnii
o   Sansevieria trifasciata lorentii
o   Sansevieria trifasciata bantel’s sensation atau white sansevieria
o   Sansevieria trifasciata futura
o   Sansevieria trifasciata Prain

B.     Teori

1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat tanpa medium


o   Teori Maxwell
Maxell menyatakan bahwa suatu medan listrik yang berubah-ubah
menginduksikan medan magnetik yang juga berubah-ubah. Selanjutnya, medan
magnetik yang berubah-ubah ini menginduksikan kembali medan listrik yang
berubah-ubah. Demikian seterusnya sehingga diperoleh proses berantai dari
pembentukan medan listrik dan medan magnetik yang merambat ke segala arah.
Hasilnya adalah kehadiran gelombang elektromagnetik. Medan listrik dan medan
magnetik selalu saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah
perambatan gelombang. Jadi, gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik di antaranya dapat dijelaskan seperti di


bawah:
a.       Gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium dalam merambat.
b.      Gelombang elektromagnetik tidak d belokkan oleh medan listrik maupun
medan magnet.
c.       Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal. Seperti
halnya
gelombang transversal lainnya, maka gelombang elektromagnetik akan memiliki
sifat
sifat refleksi, refraksi, interferensi, difraksi, dan polarisasi.
d.      Semua spectrum gelombang elektromagnetik memiliki kecepatan yang sama
dana
hanya tergantung pada mediumnya.

2. Mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, polarisasi


o   Teori Hertz
Hertz berhasil mengukur bahwa radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi
radio (100 MHz) yang dibangkitkan memiliki kecepatan rambat sesuai dengan nilai
yang diramalkan oleh Maxwell. Di samping itu, eksperimen Hertz ini juga
menunjukkan sifat-sifat gelombang dari cahaya, yaitu pemantuan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan polarisasi.

C.    Kerangka Pemikiran
Di lihat dari kondisi saat ini, manusia hidup di zaman globalisasi atau bisa
juga disebut zaman modernisasi. Dimana pada zaman modernisasi seperti sekarang
ini, manusia sangat bergantung pada peralatan elektronik dan menjadikannya sebagai
kebutuhan dasar. Hal tersebut terjadi karena didukung dengan semakin majunya
teknologi yang sangat pesat. Namun di sisi lain manusia tidak menyadari bahwa
peralatan elektronik tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk terhadap tubuh
kita, sehingga manusia masih tetap bergantung pada peralatan elektronik tersebut.
Atas dasar hal tersebut, maka kami mencoba memberikan kesadaran kepada
manusia mengenai dampak radiasi terhadap tubuh dan mempengaruhi manusia untuk
dapat memanfaatkan tanaman Sansevieria yang anti radiasi untuk mengurangi radiasi.
Tanaman Sansevieria tersebut dapat digunakan untuk mengurani radiasi yang
dipancarkan dari berbagai peralatan elektronik yang memiliki radiasi.

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisa data.
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Penelitian
korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan
pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu
dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan
landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi
penelitian yang benar dan tepat.
B.     Sumber data
Sumber data kami diperoleh dari Internet, yang kami ambil dari beberapa
artikel dari beberapa blog tentang manfaat dari tanaman Sansevieria.
C.    Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis secara umum mendapatkan
bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan atau dari sumber
media internet yang terkait dengan radiasi dan tanaman Sansevieria.
D.    Teknik Analisis Data
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu
dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,
menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta
mencari alternatif pemecahan masalah.

BAB IV
PEMBAHASAN
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer
sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam
kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras,
sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya
yang tajam. Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat
untuk menyerap radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan dari benda-benda
elektronik.
Sedangkan radiasi elektromagnetik itu sendiri adalah salah satu bentuk energi
yang merambat pada kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km per detik. Para ilmuwan
berpendapat bahwa radiasi elektromagnetik merambat dalam bentuk gelombang.
Penyebabnya, kekuatan medan listrik dan magnet senantiasa berubah-ubah naik dan
turun ketika merambat menembus ruang. Panjang gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh satu daur gelombang, terhitung mulai saat medan listrik menurun (dari
nilai maksimum ke nilai minimumnya) hingga kembali ke nilai maksimum. Sebab
itu, panjang gelombang adalah sama dengan kecepatan cahaya dibagi frekuensi
gelombang.
Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga
tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sanseviera bisa tumbuh
subur.
Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke
atas dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset. Warna
daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan
warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang
terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak
beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap lingkungan. Sebuah fakta menarik, bahwa Lembaga Penerbangan Antariksa
AS (NASA) menanam ribuan sansevieria di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi
penanaman ini hanya berjarak sekitar 10-25 meter dari instalasi nuklir tersebut.
Apabila suatu saat terjadi kebocoran, maka ribuan sansevieria tersebut akan
meredamnya.
Dari hal tersebutlah terbukti bahwa tanaman hias Sansevieria atau dikenal
juga dengan sebutan Lidah Mertua adalah tanaman antipolutan dan juga penangkal
radiasi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Tanaman hias yang terdapat di sekeliling lingkungan kita yang tidak pernah
kita sadari ternyata memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu
tanaman sansevieria. Selain sebagai tanaman hias, tanaman
sensevieria yang memiliki ciri daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung
meruncing juga bermanfaat untuk mengurangi radiasi yang ditimbulkan dari barang-
barang elektronik. Dengan daya serap terhadap radiasi elektromagnetik yang besar
inilah yang menyebabkan radiasi yang ditimbulkan barang-barang elektronik
berkurang dan dampak buruk dari radiasi tersebut terhadap tubuh manusia pun
berkurang.
B.     Saran
sebaiknya masyarakat menyadari sejak dini tentang bahaya radiasi elektromagnetik
terhadap tubuh manusia dan memanfaatkan berbagai sumber daya alam untuk
mengurangi dampak radiasi tersebut, yaitu salah satunya dengan tanaman sansevieria.
Dengan meletakkan tanaman sansevieria di dekat barang elektronik, misal televisi,
maka radiasi pun akan berkurang

3. karya ilmiah sifat-sifat gelombang

Ekplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang


Abstrak
Percobaan yang dilakukan pada tanggal 12 November 2015 yang berjudul
“Eksplorasi Sifat-Sifat Gelombang pada Bidang” di Laboratorium IPA Universitas
Negeri Surabaya bertujuan untuk mendeskripsikan (gambar dan verbal) sifat-sifat
gelombang air (pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi). Metode yang
digunakan adalah dengan merancang alat bahan sesuai rancangan percobaan
kemudian menempatkan dinding pada jarak tertentu dengan bandul (percobaan
pemantulan), menempatkan beberapa kaca dalam tangki riak (percobaan pembiasan),
menempatkan dua bandul dengan jarak tertentu (percobaan interferensi), serta
menempatkan dua dinding dengan celah tertentu (percobaan difraksi) kemudian
setelah diberi perlakuan tiap percobaan, bandul digetarkan secara manual agar
terbentuk gelombang sehingga dapat diamati sifat-sifatnya. Berdasarkan hasil
percobaan ini diketahui bahwa semakin besar jarak dinding dengan bandul maka
gelombang yang terbentuk semakin berbentuk datar, semakin tebal kaca yang
digunakan maka semakin terlihat jelas pembelokan gelombang, semakin besar jarak
antar bandul maka interferensi semakin banyak, serta semakin besar jarak celah maka
semakin tidak terlihat pembentukan gelombang baru (muka gelombang semakin
datar) tetapi pada difersi tidak berhasil karena ada beberapa faktor antara lain terlalu
jauh antara bandul dengan dua logam atau celah.  
Kata kunci : Gelombang, Pemantulan, Pembiasan, Interferensi, dan Difraksi. 

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Gelombang terjadi karena adanya titik pusat getaran yang bergerak terus
menerus. Sulit untuk membuat suatu definisi tentang semua yang mencakup aspek
dari kata gelombang. Sebuah getaran dapat didefinisikan sebagai sebuah
gerakan bolak balik di sekitar nilai referensi. Namun, sebuah getaran belum tentu
sebuah gelombang. Sebuah usaha untuk menetapkan keperluan dan karakteristik yang
mencukupi yang memenuhi kriteria sebagai sebuah fenomena yang dapat disebut
sebagai sebuah Gelombang yang menghasilkan garis perbatasan kabur.
Salah satu contoh gelombang mekanik adalah gelombang pada air yang
merupakan gelombang bidang (2 dimensi). Gelombang pada air merupakan
gelombang yang mudah diamati sifat-sifatnya dibandingkan gelombang lainnya. Oleh
karena itu, Untuk membuktikan adanya sifat dasar gelombang air yaitu pemantulan,
pembiasan, difraksi dan interferensi,  maka perlu dilakukan percobaan eksplorasi
sifat-sifat gelombang dengan menggunakan tangki riak dalam mendeskripsikan
(gambar dan verbal) sifat-sifat gelombang air.

B.        Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil suatu rumusan masalah dari
percobaan ini yaitu :
1.      Bagaimana pengaruh letak bandul (penggetar) dengan dinding terhadap sifat
gelombang yang dihasilkan ? (pemantulan)
2.      Bagaimana pengaruh tinggi kaca terhadap sifat gelombang  yang dihasilkan ?
(pembiasan)
3.      Bagaimana pengaruh jarak antar bandul terhadap sifat gelombang  yang
dihasilkan ? (interferensi)
4.      Bagaimana pengaruh jarak celah terhadap sifat gelombang  yang dihasilkan ?
(difraksi)
C.      Tujuan
Berdasarkana rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan dari percobaan ini
yaitu :
1.      Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh letak bandul (penggetar) dengan
dinding terhadap sifat gelombang  yang dihasilkan. (pemantulan)
2.      Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh tinggi kaca terhadap sifat
gelombang  yang dihasilkan. (pembiasan)
3.      Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak antar bandul terhadap sifat
gelombang  yang dihasilkan. (interferensi)
4.      Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak celah terhadap sifat
gelombang  yang dihasilkan. (difraksi)
D.      Hipotesis
Berdasarkan tujuan di atas dapat diambil hipotesis dari percobaan ini yaitu :
1.      Jika gelombang air mengenai dinding maka akan dipantulkan, tetapi arahnya
berlawanan dengan arah gelombang datang, dan semakin jauh jarak antara bandul
dengan dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan semakin sedikit
dan jaraknya lebar.
2.      Jika gelombang melewati 2 medium yang kerapatannya berbeda maka akan
mengalami pembiasan, dan semakin tebal kaca, maka jarak antar gelombang lebih
kecil.
3.      Jika dua gelombang terjadi bersamaan, maka kedua gelombang mengalami
penggabungan atau berinterferensi, semakin lebar jarak antar bandul (sumber
gelombang), maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar.
4.      Jika gelombang melalui penghalang atau celah maka terbentuk gelombang baru,
semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit
dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Definisi Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat gerak gelombang dapat dipandang
sebagai  perpindahan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa
perpindahan materi. Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari
suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan
mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara,
gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat
menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan dapat
memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen yaitu tidak ada
perpindahan secara masal. Suatu medium disebut:
1.      linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa
dijumlahkan,
2.      terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas,
3.      seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda,
4.      isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda.

B.        Jenis Gelombang dan Sifatnya


Dalam fisika dikenal berbagai macam gelombang, misalnya: gelombang
cahaya, gelombang bunyi, gelombang tali, gelombang air, dan sebagainya, yang
dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisisnya. Gejala gelombang dapat diperlihatkan
dengan mudah,apabila kita melemparkan batu ke dalam kolam yang airnya tenang,
maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan yang merambat dari tempat
batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada permukaan air tersebut
disebut gelombang. Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium/perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas,
misalnya tali, slinki, air, dan udara. Dalam perambatannya, gelombang membawa
energi. Energi gelombang air laut sangat terasa bila kita berdiri di tepi pantai, berupa
dorongan gelombang pada kaki kita. Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan
sifat-sifat fisisnya, yaitu :
1.      Berdasarkan Arah Getaran
Gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang longitudinal dan
gelombang transversal.
a.       Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit dengan
arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b.      Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.
 

 
2.Berdasarkan Amplitudonya
Gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang berjalan dan
gelombang diam/berdiri.
a.       Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik
yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.
b.      Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya
gelombang pada senar gitar yang dipetik.

3.Berdasarkan Zat Perantara atau Medium Rambatannya


Gelombang dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
a.       Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, misalnya gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang bunyi.
b.      Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tanpa
memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.
Pada gelombang besaran-besaran yang berkaitan dengan gelombang, yaitu
simpangan (Y), amplitudo (A), frekuensi (f), periode (T), dan fase ( ). Pada
prinsipnya gelombang adalah rambatan dari energi getaran. Semua gelombang
mekanik maupun gelombang elektromagnetik mempunyai sifat-sifat yang sama yaitu
dapat dipantulkan (refleksi), dapat dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi
(memadukan), dan mengalami difraksi (pelenturan), dispersi, dan polarisasi.
Gelombang pada permukaan air merupakan contoh gelombang bidang (2
dimensi). Seperti halnya gelombang yang lain, gelombang ini memiliki sifat-sifat
dapat dipantulkan, dibiaskan, berinterferensi, dan mengalami difraksi.
1.      Pemantulan Gelombang
Pemantulan atau refleksi merupakan peristiwa pengembalian seluruh atau
sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu
dengan bidang batas antara 2 medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium 2
atau 3 dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang
ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase
yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk
misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus

 
Gambar 1. Muka Gelombang
(a)   Gelombang Melingkar (b) Gelombang Lurus
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu titik pusat dalam medium yang seragam,
muka gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang
sangat besar sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar. Pada peristiwa
pemantulan berlaku Hukum Pemantulan yang berbunyi :
a.       Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada
titik jatuh, semuanya berada dalam satu bidang.
b.      Sudut datang sama dengan sudut pantul
 

 
Gambar 2. Pemantulan Gelombang oleh Bidang

2.   Pembiasan gelombang
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan berbeda disebut pembiasan.
Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya
bertambah atau berkurang sesuai perubahan kelajuannya tetapi tidak ada perubahan
frekuensi.
  
 

  
Gambar 3. Pembiasan Gelombang

3.   Interferensi Gelombang
Interferensi mengacu pada apa yang terjadi ketika dua gelombang merambat
pada bagian yang sama dalam ruang pada saat yang sama. Ada dua sifat hasil
interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif dandestruktif.
Konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang berinterferensi
memiliki fase yang sama. Destruktif artinya saling melemahkan saat kedua
gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.
 
Gambar 4. Interferensi Gelombang pada Air

4.  Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung
penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang
gelombang
 

Gambar 5. Difraksi Gelombang

 
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Semakin dekat jarak penghalang dalam pemantulan gelombang, muka gelombang
akan membentuk lingkaran, namun apabila jarak penghalang gelombang semakin
jauh maka muka gelombang akan semakin datar, serta terlihat gelombang pantul
terluar berturut-turut semakin jauh pula dari titik pusat gelombang.
2.      Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya
bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada
perubahan frekuensi. Berdasarkan hasil percobaan sifat pembiasan, ketika gelombang
melewati air yang dasarnya terdapat tumpukan 2 kaca, 3 kaca, maupun 4 kaca terlihat
adanya pembelokan gelombang.
3.      Pada sifat interferensi, dimana kedua bandul merupakan sumber gelombang,
diperoleh bahwa pada ketiga percobaan dari jarak antar bandul 9,5 cm, 14,5 cm, dan
20 cm terlihat jika dua buah gelombang bergabung hingga puncaknya tiba pada satu
titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari
gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan
(konstruktif).
4.      Gelombang air dapat melewati celah dimana semakin kecil celah, maka gelombang
yang didifraksikan semakin sempit mengikuti celah dan jumlahnya semakin kecil
juga. Tetapi pada percobaan ini tidak berhasil karena adanya beberapa faktor antara
lain jarak antara bandul (sumber gelombang) dengan dua logam (celah) terlalu jauh
sehingga gelombang yang sampai pada celah sudah hampir habis dan hanya terlihat
samar-samar.
B.     Saran 
                  Adapun saran untuk percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada
bidang adalah dalam pengambilan gambar atau video jangan terlalu jauh
jaraknya  (kamera dengan gelombang) dan praktikan harus lebih teliti dalam
mengamati gelombang yang dihasilkan.  

Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Sifat-Sifat Gelombang. (online), (http://fisikazone.com/sifat-sifat-
gelombang, diakses 9 November  2015).
Ciptaningrum, Diah. 2014. Fenomena Gelombang
Fisika. (online), (https://www.academia.edu/5366260/FENOMENA_GELOMBANG
_FISIKA, diakses 9 November 2015).
Giancoli, Douglass C. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya : Laboratorium IPA Dasar
FMIPA Unesa.
Wendartun. Fisika. (online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/Makalah-1.pdf, diakses 9 November 2015).
 

Anda mungkin juga menyukai