Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan IPTEK membuat banyak manusia tidak bisa
meninggalkan alat-alat elektronik sebagai penunjang kebutuhan
mereka. Walaupun demikian, ada pula resiko penggunaan alat-alat
elektronik jika dilakukan secara berlebihan. Resiko itu tidak lepas dari
pengaruh gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh alat-alat
elektronik tersebut.
Pada umumnya alat-alat elektronik sekarang sudah
mempunyai lisensi aman. Lisensi ini diperoleh dari pengujian
gelombang elektromagnetik yang harus berada pada batas tertentu.
Namun, terlepas dari keamanan tersebut, penggunaan alat-alat
elektronik yang berlebihan akan menyebabkan gangguan pada tubuh
manusia. Gangguan tersebut ada yang bersifat sementara dan ada yang
bersifat permanen. Oleh karena itu, batas penggunaan wajar atau
larangan penggunaan alat-alat elektronik pada tempat, kondisi,
maupun situasi tertentu haruslah diperhatikan oleh para penggunanya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari radiasi gelombang elektromagnetik?
b. Apa sajakah jenis gelombang elektromagnetik yang ada di sekitar
kita?
c. Bagaimana bahaya gelombang elektromagnetik pada beberapa
alat eketronik yang sering kita jumpai?
d. Benda apa saja yang bisa menjadi sumber gelombang
elektromagnetik?
e. Apa saja manfaat dari gelombang elektromanetik pada kehidupan
sehari-hari?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengertian dari radiasi gelombang
elektromagnetik.

1|Page
b. Untuk mengetahui jenis gelombang elektromagnetik yang ada di
sekitar kita.
c. Untuk mengetahui bahaya gelombang elektromagnetik pada
beberapa alat eketronik yang sering kita jumpai?
d. Untuk mengetahui benda apa saja yang bisa menjadi sumber
gelombang elektromagnetik.
e. Untuk mengetahui manfaat dari gelombang elektromanetik pada
kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dari makalah ini sebagai berikut.
a. Memberi motifasi, edukasi, saran, dan cerminan kepada para
pembacanya untuk menggunakan alat elektronik dengan bijak dan
cermat.
b. Mencegah terjadinya disinformasi mengenai bahaya radiasi
elektromagnetik pada alat-alat tertentu.
c. Memberi informasi yang relevan sebagai rujukan mata pelajaran,
laporan ilmiah, maupun hal-hal lain yang terkait dengan ilmu
pengetahuan.

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radiasi Gelombang Elektromagnetik


Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan
medan magnet yang berosilasi dan merambat melewati ruang dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak
adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoretis
tentang radiasi elektromagnetik disebut elektrodinamika, sub-bidang
elektromagnetisme.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz.
Gelombang elektromagnetik
termasuk gelombang
transversal.
Setiap muatan listrik
yang memiliki percepatan
memancarkan radiasi
elektromagnetik. Ketika kawat
(atau panghantar seperti antena)
menghantarkan arus bolak-balik,
radiasi elektromagnetik
dirambatkan pada frekuensi
yang sama dengan arus listrik.
Bergantung pada situasi,
gelombang elektromagnetik
Spektrum Elektromagnetik
dapat bersifat seperti gelombang
Source:
atau seperti partikel. Sebagai https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_
elektromagnetik
gelombang, dicirikan oleh
kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi.
Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai
foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan
frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di
mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10

3|Page
−34 J·s — dan f adalah frekuensi gelombang. Einstein kemudian
memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hf.
2.2 Jenis-Jenis Radiasi Gelombang Elektromagnetik
a. Gelombang Radio
Frekuensi gelombang radio dimulai dari 30 kHz ke atas.
Gelombang radio dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya:
1. Low Frequency (30 kHz-300 kHz)
2. Medium Frequency (300 kHz-3MHz)
3. High Frequency (3 MHz-30 MHz)
4. Very High Frequency (30 MHz-300 MHz)
5. Ultra High Frequency (300 MHz-3GHz)
6. Super High Frequency (> 3 GHz)
b. Gelombang Mikro
Gelombang mikro memiliki frekuensi sekitar 109-1010 Hz
c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi 1011 Hz
sampai 1014 Hz atau daerah Panjang gelombang 10-6 m sampai
10-3 m. Sinar inframerah dapat dihasilkan oleh elektron dalam
molekul yang bergetar karena dipanaskan dan sinar matahari.
Selain itu, sumber inframerah yang lain yaitu api, tanur, dan lampu
tabung quartz. Apabila suatu benda dipanaskan akan
memancarkan sinar inframerah yang jumlah sinarnya bergantung
pada suhu dan warna benda.
d. Cahaya Tampak

Source:https://i1.wp.com/www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2019/06/gelombang-
cahaya-tampak.jpg?w=690&ssl=1

4|Page
Sinar tampak atau cahaya mempunyai daerah frekuensi yang
cukup sempit yaitu sekitar 1015 Hz. Sinar tampak memiliki
spektrum warna dari frekuensi kecil sampai yang terbesar. Urutan
spektrum dari yang terkecil (Panjang gelombang terbesar) yaitu
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
e. Sinar Ultraviolet (UV)

Source: Light Measurement Handbook

Sinar UV mempunyai frekuensi 1015 Hz sampai 1016 Hz.


Sinar ini dapat dihasilkan oleh matahari. Namun, sinar UV juga
dapat diproduksi oleh atom dan molekul dalam loncatan atau
nyala listrik. Sinar UV yang sampai ke bumi hanyalah ultraviolet
dekat karena sinar UV yang memiliki Panjang gelombang di
bawah 290 nm habis diserap oleh ozon dalam atmosfer.
f. Sinar X
Sinar X mempunyai daerah frekuensi 1016 Hz sampai 1020
Hz. Sinar X dihasilkan oleh partikel-partikel berenegi tinggi yang
ditembekkan ke atom. Atom akan memancarkan sinar X jika atom
ditembaki dengan elektron. Foton sinar X akan dipancarka jika
elektron datang menumbuk elektron dari orbital sebelah dalam
sehingga keluar dari atom. Elektron dari orebital luar akan jatuh
ke kulit sebelah dalam untuk menggantikannya sehingga elektron

5|Page
kehilangan energi dengan memancarkan foton yang disebut sinar
X.
g. Sinar Gama (γ)
Sinar gama (γ) memiliki frekuensi antara 1020 Hz-1025 Hz.
Sinar gama merupakan gelombang elektromagnetik yang memilki
daya tembus sangat kuat sehingga dapat menembus pelat besi
tipis. Sinar gama dihasilkan dari inti-inti tidak stabil ini sering
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dan sterilisasi alat-alat
kedokteran.
2.3 Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik
a. Laptop
Menurut Fauziah A. (2013), ada beberapa pengaruh yang akan
timbul dari radiasi laptop yaitu peningkatan resiko terjadinya
kanker, sakit kepala, pemanasan otak dan kulit. Pengaruh dari
radiasi laptop terhadap sistem reproduksi diduga dapat
menyebabkan jumlah sperma semakin menurun sehingga dapat
dikatakan radiasi dari laptop dapat menyebabkan kemandulan
pada pria, seringkali akibat dari radiasi laptop tersebut berdampak
pada pria dikarenakan testis yang terdapat pada organ reproduksi
laki-laki sangat sensitif dibandingkan ovum yang dimiliki organ
wanita. Dimana cara kerja radiasi dari laptop tersebut adalah
merusak sel-sel sperma sehingga sperma tersebut rusak dan tidak
dapat membuahi kembali.
Organ yang paling sensiti terhadap respon radiasi adalah organ
vital (organ reproduksi) dan kulit, ketika radiasi memapar tubuh
selama periode tertentu, memangku laptop tanpa alas misalnya,
maka dalam beberapa waktu akan terasa nyeri pada organ
reproduksi (sering dialami oleh wanita, terutama pada vagina),
nyeri akan berlanjut ke organ tubuh lainnya misal paha, perut,
dada dan nyeri kepala. Reaksi ini akan berhenti ketika kita
memindahkan laptop atau sumber radiasi menjauhi tubuh.
Seringkali mahasiswa mengabaikan hal tersebut, namun

6|Page
pemaparan jangka panjang dapat berdampak serius pada organ
reproduksi, misalnya kekeringan pada rahim yang dapat
menyebabkan sel sperma sulit untuk mencapai indung telur, sering
dikatakan tidak subur akibat paparan terus menerus oleh radiasi
(Fauziah A, 2013).
Studi yang dilakukan ahli medis dari University Hospital
Basel, Swiss mengungkapkan bahwa meletakan laptop di atas
paha dapat membuat kulit sensitif. Bahkan bisa membuat kulit
belang dan mengeluarkan bintik-bintik merah.
b. Perangkat Wi-Fi
Saat seseorang memanfaatkan wifi ataupun peralatan
elektronik dengan perangkat wifi, maka akan terpapar dengan
gelombang radio dan sebagian akan terserap oleh tubuh.
Kekhawatiran yang timbul yaitu kemungkinan pengaruh
gelombang radio ini terhadap kerusakan sel-sel di dalam tubuh,
sehingga memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Hingga saat ini, efek yang telah terbukti secara ilmiah dari
paparan frekuensi radio tersebut adalah kenaikan suhu tubuh,
sekitar 1 derajat Celcius. Namun, hanya ditemukan pada lokasi
tertentu dengan paparan yang sangat tinggi. Pada paparan normal,
tidak ditemukan kenaikan temperatur yang berdampak pada
kesehatan manusia.
Meskipun di beberapa negara, wifi juga sempat dihubungkan
dengan risiko terkena penyakit tertentu, seperti gangguan saraf,
jantung, dan kanker, namun hal itu tidak cukup beralasan dan tidak
didukung bukti-bukti yang kuat.
Menjawab spekulasi dan ketegangan seputar hal ini,
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization
(WHO), kemudian melakukan studi untuk memperoleh bukti
ilmiah. Disusul dengan pernyataan WHO, selama paparan berada
di bawah frekuensi radio yang dapat ditoleransi, yaitu 0-300 GHz,
tidak diketahui adanya efek terhadap kesehatan tubuh manusia.

7|Page
Namun, frekuensi radio yang melebihi batas tersebut tergolong
tidak sehat.
c. Handphone
- Dampak pada kesuburan pria
Menelepon menggunakan hands-free mungkin bisa
berdampak pada kesuburan pria. Mengapa demikian? Pria
yang menggunakan hands-free saat menelepon cenderung
menaruh handphone pada saku celana atau menyelipkannya
pada ikat pinggang. Karena letaknya yang berdekatan dengan
organ intim, kemungkinan radiasi yang dikeluarkan
handphone dapat memengaruhi sperma. Sperma yang
terekspos radiasi mungkin dapat mengalami kerusakan,
kemampuan bergeraknya lebih rendah, dan daya tahan
hidupnya sebentar. Namun data penelitian mengenai temuan
ini masih belum konsisten dan masih perlu ditinjau lebih
lanjut.
- Efek radiasi handphone pada ibu hamil
Dianjurkan untuk berhati-hati memakai handphone
ketika Anda sedang hamil. Radiasi handphone dapat
memengaruhi lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf
otak pada janin. Selain itu, anak yang terlahir dari ibu hamil
yang terekspos handphone diduga dapat mengalami gangguan
perilaku, seperti sulit bergaul, hiperaktif, dan menjadi anak
yang tidak peka. Meski begitu, ada pula hasil penelitian yang
tidak menemukan data valid mengenai kaitan kedua hal itu.
Penelitian lainnya menyatakan bahwa penggunaan handphone
tidak memberi dampak pada tumbuh kembang, termasuk
kemampuan bicara anak. Untuk berjaga-jaga, dianjurkan
untuk menggunakan hands-free ketika menerima telepon dan
jangan meletakkan handphone di atas perut.

8|Page
- Efek radiasi handphone dan kanker
Hubungan antara radiasi handphone dan kanker masih
kontroversial. Hingga kini belum ada bukti kuat yang
menyatakan radiasi handphone dapat meningkatkan risiko
terkena kanker. Berdasarkan penelitian dan observasi para ahli
dari berbagai organisasi kesehatan termasuk Badan Kesehatan
Dunia (WHO), radiasi handphone sejauh ini diperkirakan
mungkin dapat berdampak kanker pada manusia. Namun,
penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendukung
kesimpulan tersebut.
- Dampak radiasi handphone pada anak-anak
Anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan
tubuh akibat radiasi handphone. Menurut teori, anak-anak
lebih mudah terpapar radiasi handphone ketimbang orang
dewasa karena tengkorak anak lebih tipis, jaringan otak anak
lebih mudah menyerap, serta ukuran tubuh anak lebih kecil.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa radiasi
gelombang radio dari handphone memiliki dampak pada
terbentuknya kelainan jaringan dan metabolisme sel-sel saraf
di otak. Akan tetapi, dampak lebih lanjut pada tumbuh
kembang anak masih belum dapat disimpulkan dengan jelas.
d. Komputer
Sebagian besar radiasi komputer adalah radiasi yang tidak
mempunyai sifat radioaktif, atau disebut radiasi non-pengion.
Dampak fisik yang ditimbulkan lebih pada adanya eksitasi atom-
atom penyerap, pemanasan, atau efek termis dan efek lain yang
bersifat minor. Ditinjau dari energi radiasi komputer, dapat
dikatakan bahwa radiasi komputer tidak akan menimbulkan efek
berbahaya terhadap manusia. Namun yang harus diperhatikan
adalah lamanya radiasi menyinari tubuh kita, khususnya mata.
Layar komputer maupun lainnya seperti TV dan gadget,
mengeluarkan sinar biru yang dapat membuat mata lelah, merah,

9|Page
kering, iritasi, hingga membuat pandangan kabur bila terpapar
terlalu lama (>4 jam per hari). Kondisi ini merupakan bagaian dari
kondisi yang disebut Computer Vision Syndrome/Electronic Eye
Pain.
Dermatitis pada muka merupakan salah satu gangguan
Kesehatan lainnya yang terbukti diakibatkan oleh radiasi VDU
(Video Display Unit / monitor) secara langsung. Tjon dan Rycroft
melakukan penelitian pengaruh radiasi VDU pada kulit muka.
Hasil penelitian mereka mengatakan bahwa salah satu akibat dari
radiasi adalah kemerahan pada kulit muka. Hal ini akan terjadi
setelah seorang operator bekerja selama 2-6 jam dan pada tempat
yang tingkat kelembabannya rendah. Setelah kemerahan,
kemudian terjadi pengelupasan kulit ari dan timbulnya benjolan
pada kulit.
Dermatitis ini akan terjadi akibat adanya medan magnet antara
monitor dengan operator. Medan elektromagnet menyebabkan
partikel-partikel yang melayang diudara menempel pada kulit,
sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Karena yang berhadapan
langsung pada layar monitor adalah bagian muka, mata. Muka
lebih sering mengalami iritasi. Timbunan elektrostatik ini dapat
menyebabkan pipi merah sehabis memakai monitor.
e. Televisi
Menonton TV dalam jarak dekat tidak diketahui dapat
menyebabkan masalah kesehatan. Mitos ini berlaku karena pada
tahun 1960-an, General Electric (GE) menjual beberapa perangkat
TV berwarna dengan model baru yang memancarkan radiasi
dalam jumlah berlebihan, sebanyak 100.000 kali lebih banyak
daripada batas aman. GE dengan cepat menarik kembali TV
tersebut dan memperbaikinya. Namun, stigmanya masih ada
sampai hari ini.
Menurut Dr. Lee Duffner dari American Academy of
Ophthalmology, menonton TV dari dekat tidak akan

10 | P a g e
menyebabkan kerusakan fisik pada mata. Namun, aktivitas
tersebut tentu dapat menyebabkan mata menjadi tegang atau lelah,
apalagi bila kamu duduk sangat dekat atau menonton dari posisi
yang aneh. Untuk mengatasi ketegangan atau kelelahan mata
akibat menonton televisi, kamu cukup mematikan TV dan
beristirahat. Dengan tidur yang cukup, mata yang lelah akan
segera kembali normal.
2.4 Sumber Penghasil Radiasi Gelombang Elektromagnetik
a. Gelombang Radio
- Radiofon
- Telepon genggam
- Pesawat radio dan televisi
b. Gelombang Mikro
- Microwave oven
- RADAR (Radio Detection and Ranging)
c. Sinar Inframerah
- Remote control
d. Cahaya Tampak
e. Sinar Ultraviolet (UV)
- Sinar matahari
f. Sinar X
- XRD (X Ray Diffraction)
- Alat Rontgen
g. Sinar Gama
- Alat terapi kanker dan sterilisasi alat kedokteran
- Alat penyinar bibit unggul pertanian
2.5 Manfaat Radiasi Elektromagnetik
a. Sebagai perantara sinyal komunikasi.
b. Sebagai perantara penghantar panas ke benda lain seperti
makanan, minuman, dll.
c. Sebagai perantara penentu posisi sebuah objek.

11 | P a g e
d. Sebagai pendeteksi daerah-daerah yang mengalami kebakaran
hutan.
e. Sebagai penghantar sinyal pengontrol pada remote / radio control.
f. Sebagai pendeteksi penyakit dalam tubuh, memperlancar sirkulasi
darah, menghilangkan racun, serta menyembuhkan penyakit cacar
dan encok.
g. Sebagai komponen penting pada alat-alat seperti pengering surya,
kompor surya, pemanas ruangan, pendingin ruangan, distilasi
surya, baterai fotovoltaik, dan laser.
h. Sebagai pencitraan organ dalam tubuh, seperti kelainan tulang dan
melihat toraks.
i. Sebagai aktifator dalam polimerasi serta sebagai ekselerator
dalam pengeringan dan pengerasan lapisan polimer seperti cat,
vernis, atau cetakan bahan.
j. Sebagai pendeteksi keretakan logam tanpa merusak bahan yang
dideteksi.
k. Sebagai alat disinfeksi (proses pembersih bakteri dan alga melalui
udara ataupun zat cair).
l. Sebagai alat terapi sinar (untuk merubah provitamin D menjadi
vitamin D, serta untuk membunuh kuman penyebab penyakit
kulit).

12 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada banyak hal di seketar kita yang memanfaatkan dan
menghasilkan gelombang elektronik, salah satunya adalah peralatan
elektronik. Alat-alat elektronik mamnglah bermanfaat dan dapat
mempermudah pekerjaan kita. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan
terlepas dari resiko penggunaan alat-alat elektronik yang berlebihan
dan tidak bijak. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada
fungsi tubuh, mulai dari gangguan yang bersifat sementara sampai
permanen.
3.2 Saran
Sebagai seseorang yang mengerti ilmu pengetahuan,
hendaknya kita selalu bersikap bijak dalam memakai alat-alat
elektronik dalam keadaan apapun dan di manapun. Sementara itu, bila
ada seseorang yang kurang mengetahui akan dampak dari hal tersebut,
setidaknya kita memberi tahu dan mengingatkan akan bahaya yang
akan ditimbulkan dari perilaku tersebut. Selebihnya, hal-hal seperti
penyuluhan, pembuatan poster, maupun hal yang lain yang dapat
mendukung penggunaan alat-alat elektronik secara bijak dan cerdas
bisa dilakukan bila diperlukan.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

• Chasanah, Risdiyani. 2018. Fisika Untuk SMA/MA Peminatan


Matematika dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: PT
Penertbit Intan Pariwara.
• https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik
• https://i1.wp.com/www.studiobelajar.com/wp-
content/uploads/2019/06/gelombang-cahaya-
tampak.jpg?w=690&ssl=1
• Light Measurement Handbook
• http://news.unair.ac.id/2018/12/24/efek-radiasi-laptop-terhadap-
organ-
reproduksi/#:~:text=Dimana%20cara%20kerja%20radiasi%20dari,y
ang%20dapat%20menganggu%20kerja%20tubuh
• https://www.alodokter.com/ini-jawaban-atas-keraguan-keamanan-
wifi-bagi-
kesehatan#:~:text=Wifi%20tergolong%20memancarkan%20radiasi
%20non,radiasi%20sinar%20ultraviolet%20(UV)
• https://www.alodokter.com/dampak-radiasi-handphone-pada-
kesehatan
• https://www.dosenpendidikan.co.id/radiasi-komputer/#ftoc-heading-
2
• https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/3643735/radiasi-
komputer-terhadap-kesehatan-mata

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai