Anda di halaman 1dari 11

MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA

2022
FREKUENSI TINGGI

PENGANTAR

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memahami ketentuan gelombang elektromagnetis dan


klasifikasi frekuensi
2. Mahasiswa mampu memahami elemen-elemen rangkaian frekuensi tinggi
3. Mahasiswa mampu memahami elemen-elemen konstanta Rangkaian
Terbagi (Distributed Circuit Constants)
4. Mahasiswa mampu memahami pengukuran tegangan, arus, daya dan
impedansi frekuensi tinggi
5. Mahasiwa mampu memahami pengukuran frekuensi

URAIAN MATERI

1. Ketentuan gelombang elektromagnetis dan klasifikasi frekuensi


Gelombang elektromagnetik adalah gabungan antara medan listrik
dan medan magnet yang saling tegak lurus, berosilasi, dan merambat
melewati ruang. Gelombang tersebut membawa energi dari satu tempat ke
tempat lain tanpa medium perambatan. Penggabungan medan listrik dan
medan magnet yang saling berosilasi dan merambat juga lebih dikenal
dengan radiasi gelombang elektromagnetik.
Adapun sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yakni :
 Perubahan medan magnet (E) dan medan listrik (B) terjadi secara
bersamaan, keduanya bernilai maksimum dan minimum pada saat
yang bersamaan juga.
 Medan magnet (E), medan listrik (B), dan kecepatannya (V) saling
tegak lurus.
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

 Merupakan gelombang transversal.


 Mengalami sifat-sifat cahaya, yaitu pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan polarisasi.
 Besar medan listrik berbanding lurus dengan besar medan magnetnya.
 Nilai dari kecepatan GEM hanya dipengaruhi oleh sifat listrik dan
magnet medium yang ditempuhnya.
 Gak bisa dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet, karena
gak bermuatan. Jadi, hukum Coulomb dan Lorentz gak berlaku pada
GEM.
 Kecepatan konstan pada ruang hampa (3×10^8 m/s).
Jenis – jenis gelombang elektromagnetik, yakni :
 Gelombang Radio
Jenis yang pertama adalah gelombang radio, yang mana gelombang ini
dihasilkan dari osilasi elektron rangkaian listrik dengan panjang
gelombang lebih dari 1 meter. Gelombang radio termasuk gelombang
elektromagnetik terpanjang dibandingkan dengan jenis lainnya, tapi
memiliki frekuensi yang paling kecil. Spektrum dari gelombang radio,
antara lain: low frequency (LF) 30-300 kHz, medium frequency (MF)
300 kHz – 3 mHz, high frequency (HF) 3-30 mHz, very high frequency
(VHF) 30-300 mHz, dan ultra high frequency (UHF) 300 mHz – 36
Hz. Untuk frekuensi gelombang elektromagnetik radio yang paling
panjang adalah VHF dan UHF, karena panjang gelombangnya sampai
ke satelit. Gelombang radio dipancarkan melalui transmitter atau
antena pemancar, yang kemudian sinyal akan diterima oleh receiver
atau antena penerima, dimanfaatkan untuk radio, televisi, dan juga
telepon.
 Gelombang Mikro
Gelombang mikro ini sebenarnya masih merupakan gelombang radio,
namun dengan frekuensi yang sangat tinggi, yaitu super high
frequency (SHF) dengan rentang nilai 3-30 GHz. Gelombang ini lebih
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

tinggi dari UHF. Gelombang mikro dihasilkan oleh alat elektronik


khusus seperti tabung klystron. Kita bisa menemukan gelombang ini
pada microwave, yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan
makanan.
 Gelombang Inframerah
Jenis gelombang elektromagnetik lainnya adalah gelombang
inframerah atau infrared. Frekuensi infrared berkisar antara 10^11-
10^14 Hz dengan panjang gelombangnya 700-1000 nm. Sinar
inframerah juga bisa digunakan untuk mendeteksi orang yang terkena
virus atau sedang sakit. Misalnya di bandara ada pendeteksian orang
yang terkena virus, perbedaan orang yang terinfeksi virus dengan
orang yang normal atau sehat terletak pada suhu tubuhnya. Suhu orang
yang terinfeksi akan lebih tinggi daripada orang normal, sehingga
frekuensi gelombang inframerah yang dipancarkan orang terinfeksi
akan berbeda dari orang yang normal.
Contoh lain pemanfaatan gelombang elektromagnetik jenis sinar
infrared adalah kamera untuk berburu di malam hari, khususnya untuk
berburu ulaR, di mana ketika benda terkena kamera infrared, maka
benda-benda tersebut akan memancarkan gelombang infrared. Nah,
yang membedakan benda satu dengan yang lainnya, misal makhluk
hidup (hewan yang akan diburu) akan memiliki frekuensi yang
berbeda dengan benda-benda yang berada di sekitarnya, dan juga ada
perbedaan warna antara yang satu dengan lainnya.
 Gelombang Tampak
Cahaya tampak ini paling sering kita temukan, di mana rentang
gelombangnya berkisar antara 400-700 nm. Nah, panjang gelombang
pada kisaran tersebut sensitif di mata manusia, sehingga bisa tampak.
Contoh cahaya tampak yaitu warna mejikuhibiniu (merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, ungu). Kita juga sering menemukan contoh
cahaya tampak pada traffic light yang digunakan sebagai alat
komunikasi. Ketika kita melihat warna merah, berarti mata kita
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

menerima pantulan gelombang elektromagnetik dengan panjang


gelombang di kisaran 700 nm.
 Gelombang Ultra Violet
Selanjutnya ada gelombang UV, dengan panjang gelombangnya 
sekitar 1-400 nm dan frekuensi gelombang elektromagnetik 10^15-
10^16 Hz. Sinar ini dihasilkan dari transisi elektron terluar suatu atom
dan radiasi termal yang dipancarkan oleh matahari, di mana suhunya
lebih dari 600 K. Sebenarnya, sinar UV yang masuk ke bumi itu gak
berbahaya lho. Karena, hanya sedikit saja sinar UV yang masuk ke
Bumi, akibat terhalang oleh atmosfer. Sayangnya, semakin ke sini
banyak penggunaan AC, penyemprot serangga, hair sprayer, parfum,
dll yang mengandung freon. Nah, kandungan tersebut bisa membuat
lapisan ozon menipis dan bocor. Kalau udah gitu kan sinar UV bakal
semakin banyak yang masuk ke bumi, dan akan berbahaya bagi
kesehatan makhluk hidup, termasuk manusia, misalnya kanker kulit,
katarak, dll. Yuk, kita kurangi penggunaan freon!
 Sinar X
Sinar X atau X-ray memiliki panjang gelombang yang berkisar antara
0,01-10 nm. Makin ke sini semakin pendek kan panjang
gelombangnya? Tapi frekuensinya cukup besar, yaitu 10^16-10^20 Hz.
Sinar X ini dihasilkan oleh transisi elektron yang lebih dalam atau
terikat pada inti atom, dan juga dihasilkan oleh partikel yang
diperlambat. Contoh radiasi elektromagnetik sinar X ada pada bidang
kesehatan, seperti CT Scan atau rontgen. Karena, sinar ini bisa
melewati atau menembus jaringan tubuh.
 Sinar Gama
Lalu, ada sinar gamma, yaitu sinar yang paling pendek panjang
gelombangnya (<10 pm), namun memiliki frekuensi yang paling besar
dibandingkan jenis lainnya (10^20-10^25 Hz). Frekuensi berbanding
terbalik dengan panjang gelombang, ketika frekuensinya besar berarti
panjang gelombangnya pendek. Sebaliknya, ketika frekuensinya
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

rendah, maka gelombangnya akan semakin panjang. Semakin tinggi


frekuensinya, maka daya tembusnya semakin baik. Sudah tahu kan
gelombang elektromagnetik yang menggunakan frekuensi tinggi
adalah sinar gamma. Nggak heran pemanfaatannya banyak digunakan
di bidang medis. Sinar gamma dihasilkan dari inti radioaktif ketika
terjadi reaksi nuklir. Aplikasi sinar gamma ini biasanya pada bidang
kesehatan, seperti digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.
2. Elemen-Elemen Frekuensi Tinggi
Elemen-elemen rangkaian (tahanan, induktansi, kapasitansi) yang
menunjukkan harga kira-kira konstan untuk perubahan frekuensi pada
daerah frekuensi rendah, akan berubah harganya secara cepat dengan
bertambahnya frekuensi karena pengaruh induktansi sisa, kapasitansi yang
tak dikehendaki atau skin effect. Oleh karena itu elemen elemen rangkaian
yang dipakai pada frekuensi rendah tidak dapat dipakai untuk membentuk
rangkaian rangkaian frekuensi tinggi.
Elemen – elemen rangkaian frekuensi tinggi, yakni
 Elemen Induktansi
Elemen-elemen induktansi yang digunakan pada frekuensi-frekuensi
tinggi dinyatakan pada kumparan-kuparan kawat-kawat penghantar.
 Elemen Kapasitansi
Kapasitansi ini diberikan oleh rumus
 Connector (Penghubung)
Jenis – jenis connector yaitu: Jenis BNC, Jenis N dan M, APC-7, GR-
900 BT
Sebagai contoh kumparan atau kondensator, memperlihatkan
bertarnbahnya kerugian tahanan, kerugian radiasi dan kerugian dielektrik
dan menjadi tidak dapat dipakai dengan bertambahnya frekuensi, tanpa
adanya perubahan pada bentuk ataupun ukuran alat-alat tersebut untuk
penggunaan pada frekuensi tinggi. Berikut ini beberapa gejala yang pada
frekuensi tinggi :
 Skin effect
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

Karena harga tahanan pada frekuensi tinggi memperlihatkan


pertambahan dibandingkan dengan pada arus DC ataupun pada
frekuensi rendah maka  ini yang disebut skin effect.  
 Skin depth
Dalamnya bagian pada penghantar dimana besar arus di situ adalah
36,8 % (lie) dari harga arus pada permukaan disebut skin depth, dan
besarnya adalah:

d=
dimana :
d = skin depth (m)
f =  frekuensi (Hz)
μ=  permeabilitas magnit dari penghantar (H/m)
σ= konduktivitas penghantar (S)
 Proximity effect
Distribusi arus pada salah satu penghantar dipengaruhi oleh fluksi
magnit yang ditimbulkan oleh penghantar yang lain, juga oleh fluksi
magnit yang ditimbulkan sendiri. Pengaruh ini disebut ”proximity
effect”.
 Effect Radasi
Efek ini bertambah dengan bertambahnya frekuensi, Efek ini dapat
dicegah dengan memakai kabel koaksial.
 Kerugian dielektrik
Nilai kerugian dielektrik berubah dengan berubahnya frekuensi dan
dalam penentuan nilainya pengaruh frekuensi harus selalu
diperhatikan.
3. Elemen-elemen konstanta Rangkaian Terbagi (Distributed Circuit
Constants)
Kebanyakan alat-alat ukur yang digunakan pada prinsipnya sama
dengan alat-alat ukur yang kompensional. Akan tetapi alat ukur ini banyak
mengalami perbaikan-perbaikan terutama tentang ketelitian dan
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

penggunaannya yang disesuaikan dengan materi yang akan di ukur. Ada


berbagai macam alat-alat ukur listrik yang digunakan.
Salah satu diantaranya adalah alat ukur untuk frekwensi. Pada
ferekwensi tinggi, elemen-elemen rangkaian sangat dipengaruhi
induktansi-induktansi sisa (residual inductance), kapasitansi-kapasitansi
yang tidak dikehendaki (Stray capacitance) ataupun skin effect dengan
bertambahnya frekwensi; berubah dengan berubahnya frekwensi. Oleh
sebab itu elemen-elemen rangkaian yang dipakai pada frekwensi rendah
umumnya tidak dapat langsung dipakai pada frekwensi tinggi tanpa ada
perubahan pada alat, misalkan ukuran elemen dikecilkan atau
memasukkan pengertian (konsep) konstanta-konstanta rangkaian terbagi
(distributed circuit constants). Penggunaan rangkaian terbagi, yaitu suatu
rangkaian yang mempunyai tahanan, induktansi, kapasitansi terbagi dan
tahanan bocor.
Oleh sebab ini, maka pada frekwensi tinggi diperlukan rangkaian
yang khusus, peralatan dan cara yang pengukuran yang khusus pula. Hal
lain yang harus diperhatikan, walaupun dapat digunakan dalam
pengukuran secara umum ialah sebagai berikut. Suatu peredam harus
diletakkan antara sumber energi suatu oscillator dan rangkaian pengukuran
sehingga timbulnya perbedaan impedansi yang tiba-tiba, jika ada
diantaranya, tidak akan mempengaruhi sumber energi sehingga dapat
menyebabkan kerusakan padanya atau ataupun kerja yang tidak stabil.
Maka dari itu ”matching” antara impedansi output darI sumber energi
dengan impedansi input dari rangkaian pengukuran merupakan suatu hal
yang diperlukan pada rangkaian-rangkaian frekwensi tinggi (impedance
matching). Jika menentukan kapasitas output dari sumber energi seperti
dapat diduga terlebih dahulu, dengan adanya penyisipan peredam tegangan
ataupun arus yang dipakai untuk pengukuran akan berkurang sesuai
dengan besarnya peredaman dari rangkaian perdaman tersebut.
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

4. Pengukuran Tegangan, Arus, Daya dan Impedansi Frekuensi Tinggi


Pengukuran tegangan diperlukan alat ukur yang disebut voltmeter.
Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber
tegangan atau peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan
menghubungkan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih
tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan
ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub
negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif voltmeter. Biasanya
voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai,
elemen Volta, atau aki.
Pada pengukuran arus, pengukuran tegangan listrik dengan
voltmeter juga memiliki keterbatasan, tahanan dalam meter Rm membatasi
kemampuan batas ukur tegangan. Menaikkan batas ukur tegangan
dilakukan dengan memasang tahanan ser Rs pada meter dasar. Tahanan
seri Rs akan dialiri arus sebesar Is, arus yang melalui meter Rm sebesar
Im. Bila sebuah meter D’Arsonval ditambah dengan sebuah tahanan seri
yang berfungsi sebagai tahanan pengali maka akan mengubah gerakan
d’Arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah, tahanan pengali Rs
membatasi arus ke kumparan putar (Rm) agar tidak melebihi arus skala
penuh Idp . Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara
dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian
dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen
rangkaian. Batas ukur voltmeter ( V ) yang dibentuk dari meter d’Arsonval
ini tergantung pada besarnya nilai tahanan pengali Rs yang diformulasikan
Rs = ( V / Im ) – Rm .
Pengukuran daya adalah suatu metode untuk mengetahui besarnya
daya / energi listrik yang digunakan pada rangkaian rangkaian listrik
suatu alat elektronik, pengukuran daya dibagi menjadi 2, yaitu:
Pengukuran Daya pada rangkaian DC (Direct Current), dan Pengukuran
Daya pada rangkaian AC (Alternating Current). Salah satu metode yang
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

digunakan untuk pengukuran daya yaitu metode volt-amperemeter, yaitu


dengan memasang voltmeter secara paralel dan amperemeter secara seri.
Impedansi adalah hasil gabungan dari nilai resistor dan
reaktansi(hambatan dan Y) dalam rangkaian AC (alternating current) Nilai
reaktansi berasal dari nilai hambatan yang ada pada kapasitor dan
induktor. Juga dikenal sebagai impendansi listrik, mengacu pada ukuran
oposisi terhadap arus bolak (AC). Impedansi adalah komponen kunci
dalam efisiensi dari sebuah rangkaian listrik, yang dicapai dengan praktek
pencocokan impedansi. Impedansi listrik, atau lebih sering disebut
Impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terrhadap arus bolak-balik
sinusoid.
Perlu diketahui bahwa adalah dua faktor atau elemen yang
mempengaruhi hambatan pada arus listrik bolak-balik yaitu Resistansi (R)
dan Reaktansi (X). Resistansi pada umumnya terdapat pada komponen
Resistor meskipun pada komponen lainnya juga memiliki sedikit resistansi
pada rangkaian. Sedangkan Reaktansi dipengaruhi oleh komponen Reaktif
seperti Induktor dan Kapasitor (Reaktansi Induktif (XL) dan Reaktansi
Kapasitif (XC)).
5. Pengukuran frekuensi
Di dalam Perangkat-perangkat Elektronik, kita sering menemukan
label-label yang bertuliskan Frekuensi AC 50Hz, Radio FM 100,7MHz,
Wifi 2,4GHz, Frekuensi GSM 900MHz ataupun Frekuensi Response
Speaker 42Hz~20.000Hz. Nilai-nilai frekuensi yang tertera dalam label
perangkat elektronik tersebut pada umumnya adalah frekuensi yang
berkaitan dengan gelombang listrik ataupun gelombang elektromagnetik.
Jadi apa yang dimaksud dengan Frekuensi dalam ilmu elektronika?
Dalam ilmu Fisika, Pengertian Frekuensi adalah jumlah getaran
yang dihasilkan dalam setiap 1 detik. Sedangkan dalam ilmu elektronika,
Frekuensi dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang
dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf “f”
dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang
listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik). Istilah Hertz ini
diambil dari nama seorang fisikawan Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz
yang memiliki kontribusi dalam bidang elektromagnetisme.
Frekuensi yang lebih tinggi biasanya diukur dengan alat pengukur
frekuensi yang dinamakan dengan Frequency Counter atau Pencacah
Frekuensi. Frequency Counter ini merupakan alat yang mengukur
frekuensi sinyal elektronik yang berulang-ulang dan menampilkan
hasilnya pada layar digital. Alat ini menggunakan logika digital untuk
menghitung jumlah siklus (number of cycles) selama interval waktu yang
ditetapkan. Berikut ini adalah salah satu bentuk fisik Freqency Counter.
Seperti yang disebut sebelumnya, Frekuensi adalah jumlah
gelombang atau getaran yang dihasilkan pada setiap detik. Detik
merupakan satuan untuk waktu atau Periode yang biasanya dilambangkan
dengan huruf “T”. Jadi pada dasarnya, kita harus mengetahui “Periode”
atau “waktu” dalam satuan detik (second) untuk dapat menghitung
frekuensi.  Periode dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan satu siklus pengulangan gelombang atau getaran yang
lengkap.

Leo Bisma, 2021, Mempelajari Konsep Gelombang Elektromagnetik, Sifat, dan


Manfaatnya, https://www.ruangguru.com/blog/konsep-gelombang-elektromagnetik
diakses 21 Juni 2022

Dickson Kho, 2022, Pengertian Frekuensi dan Cara Menghitung Frekuensi,


https://teknikelektronika.com/pengertian-frekuensi-cara-menghitung-frekuensi/ diakses
21 Juni 2022

Dickson Kho, 2022, Pengertian Impedansi Listrik,


https://teknikelektronika.com/pengertian-impedansi-listrik-electrical-impedance/
diakses 21 Juni 2022
MODUL PEMBELAJARAN 7 PENGUKURAN PADA
2022
FREKUENSI TINGGI

Novia Malinda, 2011, Makalah Pengukuran Pada Frekuensi Tinggi,


https://noviamalinda.blogspot.com/2011/12/makalah-pengukuran-pada-frekuensi.html
diakses 21 Juni 2022

Parta Setiawan, 2022, Pengertian Impedansi Terlengkap,


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-impedansi/ diakses 21 Juni 2022

Tur Cert, Pengukuran Frekuensi, https://www.kalitebelgesi.com/id/test/frekans-


olcumleri diakses 21 Juni 2022

Unknow https://sway.com/s/DQn02MdQTFO7Oiic/embed diakses 21 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai