Kehidupan Manusia
Disusun oleh
1. Nabila Rochmatin
3. Nur Fadilah
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Fisikaini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampaiakhir
zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas mata pelajaran Fisika kelas XII semester ganjil, dengan
judul makalah “Pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap kehidupan manusia", yang kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah fisika ini.Semoga
makalah Fisika tentang Pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap kehidupan manusia ini
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Terima
Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 2
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………………. 3
1. Latar Belakang………………………………………………………………….. 3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 4
BAB 2 : PEMBAHASAN……………………………………………………………… 5
BAB 3 : PENUTUP…………………………………………………………………….. 20
1. Kesimpulan……………………………………………………………………… 20
2. Saran……………………………………………………………………………. 20
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 21
Bab I
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton). Radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai
massa dan muatan listrik,misalnya adalah sinar gamma dan sinar-x. Beberapa modalitas
pencitraan yang menggunakan sinar-x adalah pesawat sinar-x, mamografi, dental, CT-Scan
dan flouroskopi(Akhadi, 2000).
Flouroskopi adalah suatu alat yang digunakan untuk studi visual (langsung) jatuhnya
bayangan laten dari tabir flouroskopi menjadi bayangan permanen pada film atau spot film,
dalam aplikasi medik fluoroskopi digunakan untuk memvisualisasikan gerakan dari struktur-
struktur internal. Menurut Silverman dkk,fluoroskopi intervensional adalah alat yang semakin
berharga untuk diagnosis dan pengobatan, namun dosis radiasi untuk pasien bisa sangat
besar. CT fluoroscopy digunakan sebagai panduan pencitraan menghasilkan dosis radiasi
sekitar 10 kali dari dosis CT konvensional. Fluoroskopi intervensional secara luas digunakan
dalam kardiologi pediatrik, urologi, dan prosedur neurointerventional. Seorang radiografer
maupun dokter radiologi dapat mengamati gambaran struktur organ secara dinamik (real
time imaging)mengikuti kebutuhan pencitraan yang diinginkan, dan menggunakan waktu
yang lama. Sehingga dosis radiasi yang diterima juga akan semakin besar yang
mengakibatkan kemunculan efek juga akan semakin besar. Untuk mencegah terjadinya efek
maka perlu dilakukan keselamatan radiasi atau proteksi radiasi. (Akhadi, 2000)
Efek radiasi terbagi menjadi dua yaitu efek deterministik dan efek stokastik. Efek
deterministik muncul seketika atau beberapa minggu setelah terkena radiasi yang ditandai
dengan keluhan, baik umum maupun lokal yang sulit dibedakan dengan penyakit lainnya,
dimana keluhan umum seperti nafsu makan berkurang, mual, lesu, lemah, demam, keringat
berlebih hingga menyebabkan kematian, sedangkan keluhan lokal adalah erythema atau kulit
memerah, pedih, gatal, bengkak, melepuh, memborok, dan kerontokan rambut. Efek
stokastik munculnya berlangsung lama setelah penyinaran radiasi seperti kanker (kerusakan
somatik), cacat pada keturunan (kerusakan genetik), katarak hingga kemandulan(Akhadi,
2000).
Secara internasional, komite ilmiah PBB untuk efek radiasi atom (UNSCEAR, United
Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation) pada tahun 2010
menyatakan bahwa lebih dari 80% penerimaan dosis populasi dunia dari paparan radiasi
buatan berasal dari aplikasi radiasi bidang medik, terutama diagnostik fluoroskopi dan
intervensional. Organ-organ sensitif seperti gonad, payudara, paru –paru, lambung, hati,
kerongkongan, tiroid dan mata perlu mendapat perhatian serius agar pada saat penyinaran
radiasi tidak menimbulkan kekhawatiran. World Health Organization (WHO)
(2012)memperkirakan sekitar 750 juta penduduk dunia mengalami gangguan tiroid dan
berdasarkan hasil censuswide (2017) menyatakan bahwa indonesia merupakan Negara
dengan gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara. Gangguan tiroid adalah gangguan yang
menyerang kelenjar tiroid baik gangguan fungsi dalam memproduksi hormon tiroid maupun
adanya kelainan kelenjar tiroid tanpa gangguan fungsi. Hormon tiroid sangat diperlukan
dalam metabolisme tubuh, untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat,
serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.
Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas
kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang memberatkan.Menurut Anyani G
(2008), masalah matamerupakan masalah kesehatan di seluruh duniakarena mata
merupakan organ sensorisyang sangat vital. Delapan puluh perseninformasi diperoleh dari
penglihatan. Gangguan penglihatan diperkirakan diderita oleh 285 juta orang di dunia (WHO,
2012). Menurut data Riskesdas Kemenkes RI tahun 2013 Katarak merupakan salah satu
penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia, bahkan hingga mencapai 50 persen, dimana
setiap 1,000 jiwa ada 1 orang penderita baru katarak. Adapun faktor-faktor pendukung
terjadinya katarak antara lain orang yang mempunyai penyakit diabetes, orang yang pernah
cidera/trauma dibagian mata maupun kepala, pemakaiaan steroid yang lama, perokok dan
orang yang sering terpapar radiasi baik yang cahaya maupun sinar (Hamidi,2017).
Pada saat pemeriksaan sering ditemukan bahwa pekerja maupun pasien tidak
menggunakan pelindung atau apron radiasi untuk melindungi organ-organ sensitif tersebut,
terutama pada bagian tiroid dan mata. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
peneliti“Pengukuran dosis radiasi pada organ tiroid dan mata pekerja saat pemeriksaan
flouroskopi di rumah sakit islam siti rahmah.
TUJUAN
a. Sinar gamma
b. Sinar x
c. Sinar uv
d. Sinar tampak
e. Sinar infra merah
f. Gelombang radiasi
g. Gelombang tv
h. Gelombang radio
Landasan Teori
Kemajuan teknologi komunikasi akan diikutioleh tingkat kehidupan yang lebih baik, yang
akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, dengan
diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan
menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun
Anda melakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam
gelombang radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station
terdekat dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang
menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan
dalam menggunakan ponsel. Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh
manusia adalah tergantung pada beberapa hal:
elektromagnetik
3. . jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini handphone
4. keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi
5. sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi
akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan
jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.
Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Efek fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik
tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kangker
otak dan pendengaran, tumor,perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa
mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
2. Efek psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress
dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.
Sebelum abad ke-19, orang-orang hanya mengetahui cahaya tampak. Barulah pada
1800, seorang astronom Inggris yang lahir di Jerman bernama William Herschel menyatakan
ada sinar lain di luar cahaya tampak. Fakta ini ia sampaikan usai bereksperimen dengan
memfraksikan berkas sinar matahari menggunakan prisma. Dari percobaan tersebut, terlihat
cahaya tak kasat mata di luar warna merah yang menyebabkan suhu termometer menjadi
tinggi. Cahaya ini kemudian dinamakan sinar infrared atau inframerah.
Usai penemuan Ritter, terbitlah teori Maxwell sebagaimana yang telah disinggung
sebelumnya. Temuan Maxwell ini lantas dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada 1887. Hasilnya,
terbukti terdapat gelombang di luar rentang sinar inframerah yang selanjutnya disebut
sebagai gelombang mikro dan radio.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut, hingga akhirnya fisikawan Jerman bernama
Wilhelm Rontgen menemukan sinar X-ray pada 1895. Berkas sinar ini dapat menembus
benda padat. Lima tahun setelahnya, atau lebih tepatnya pada 1890, Rutherford menemukan
sinar alfa dan beta. Beranjak dari temuan itu, seorang fisikawan dan kimiawan asal Prancis
bernama Paul Ulrich Villard menemukan sinar gamma. Cahaya ini berisfat netral, memiliki
energi yang lebih tinggi daripada sinar X-ray, serta memiliki frekuensi tertinggi. Teori
gelombang elektromagnetik ini akhirnya disempurnakan oleh Albert Einstein. Pada 1905, ia
menemukan konsep relativitas khusus.
Sinar Gamma
Sinar gamma pertama kali diamati pada tahun 1900 oleh ahli kimia Prancis Paul
Villard, saat menyelidiki radiasi dari radium. Selanjutnya ahli kimia dan fisikawan Selandia
Baru Ernest Rutherford mengusulkan nama sinar gamma, karena mengikuti urutan sinar
alpha. Sinar gamma diproduksi oleh empat reaksi nuklir yang berbeda, yaitu fusi, fisi,
peluruhan alfa, dan peluruhan gamma.
Sinar gamma kini digunakan untuk mengobati tumor dan kanker dalam tubuh. Namun
penggunaan ini harus dilakukan oleh ahlinya, karena sinar gamma bisa juga merusak DNA
sel jaringan sehat. Untuk memaksimalkan dosis sel kanker dengan mengarahkan langsung
sinar gamma menggunakan alat medis seperti linac. Sinar gamma juga dapat digunakan
sebagai prosedur bedah otak dan saraf, dan sterilisasi peralatan medis.
Radiasi sinar gamma dapat berasal dari berbagai sumber, baik radiasi kosmik,
sumber radioaktif di bumi, dan buatan manusia. sinar gamma bisa berbahaya bagi kehidupan
di Bumi. Untungnya, atmosfer Bumi menyerap sinar gamma, sehingga penghuni bumi tidak
terpapar langsung. Pengamatan sinar gamma hanya bisa dilakukan dengan balon atau
satelit yang berada di atas selimut pelindung atmosfer Bumi.
Sinar – X
Sinar-X memiliki sifat dualisme cahaya sehingga dapat disebut juga sebagai paket
foton-foton dari awan elektron suatu atom. Sinar-X memiliki energi yang memungkinkannya
menembus bagian tubuh manusia kecuali tulang. Daya tembus sinar-X membuatnya
digunakan dalam pencitraan berbagai macam benda yang tidak dapat dilihat langsung oleh
mata manusia.
Sinar UV
Salah satu sumber sinar UV yang terbesar adalah matahari. Seperti yang kita tahu,
sinar UV dibutuhkan untuk memproduksi vitamin D yang sangat baik untuk penyerapan
kalsium dalam tubuh. Sinar UV dari Matahari dapat mengionisasi partikel-partikel di atmosfer
yang berada pada ketinggian sekitar 80 km yang disebut lapisan ionosfer.
Sinar UV dibagi menjadi tiga kategori yang terdaftar dalam urutan peningkatan energi,
yaitu UV A, UV B, UV C. UV C adalah yang paling berbahaya, tetapi beruntungnya, bumi
memiliki lapisan ozon dan komponen atmosfer lainnya yang dapat menyaring semuanya
sebelum mencapai bumi.
UV A memiliki energi paling sedikit di antara sinar UV lainnya. Sinar ini dapat
menyebabkan sel-sel kulit menua dan dapat menyebabkan beberapa kerusakan tidak
langsung pada sel DNA. Sinar UV A dapat memicu kerusakan kulit jangka panjang seperti
keriput, tetapi juga bisa berperan sebagai pemicu bagi beberapa jenis kanker kulit.
UV B memiliki energi yang sedikit lebih banyak daripada sinar UVA. Mereka dapat
merusak DNA di sel kulit secara langsung, dan merupakan sinar utama yang menyebabkan
kulit terbakar. Mereka juga dianggap menyebabkan sebagian besar kanker kulit.
sinar UV juga memiliki manfaat bagi dunia kesehatan seperti sunlamps dan sunbeds
(Tranning bed), fototerapi (terapi UV), UV Germicidal Lights.
Kondisi biasanya ditunjukkan dengan gejala awal yaitu, kulit tampak kemerahan, serta
terasa hangat dan nyeri ketika disentuh. Gejala kulit terbakar umumnya muncul dalam waktu
beberapa jam setelah kulit terpapar sinar UV secara berlebihan, tetapi bisa juga 1–2 hari
kemudian. Dan akan semakin parah jika kondisi kulit kering dan kurang lembab.
2. Kanker kulit
Kanker kulit akibat sinar UV sering kali menyerang bagian tubuh yang terpapar
langsung sinar UV, seperti wajah, leher, dan tangan.
3. Kerusakan mata
Mata adalah salah satu organ paling rentan mengalami kerusakan dari radiasi sinar
UV. Umumnya, kerusakan mata akibat sinar UV akan menyebabkan mata perih, pandangan
kabur, hingga kehilangan kemampuan melihat warna, atau bahkan kebutaan.
Sinar Tampak
Manfaat dari cahaya tampak ialah sebagai sinar laser yang digunakan pada bidang
telekomunikasi untuk menyiarkan suara, gambar, atau sinyal melalui serat optik. Senar laser
digunakan juga di bidang kedokteran untuk mendiagnosis penyakit. Di bidang industri, sinar
laser digunakan untuk mengelas dan memotong lembengan baja.
produksi ROS Reactive Oxygen Species (ROS) adalah radikal bebas yang berperan
penting pada beberapa proses fisiologis organ tubuh. bisa menyebabkan stres oksidatif
apabila jumahnya tidak seimbang dengan jumlah antioksidan dalam tubuh dan
mengakibatkan penuaan dini pada kulit.
Daftar Pustaka
https:///amp/5b2GXXVk-gelombang-elektromagnetik-pengertian-sejarah-sifat-dan-jenis
https:///skola/read/2019/12/10/123511669/apa-itu-sinar-gamma
https:///skola/read/2021/03/30/161724969/sinar-x-pengertian-proses-kecepatan-manfaat-
dan-bahayanya
https:///magazine/amp/sinar-uv