RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi
Tugas Mata Pelajaran Fisika
Disusun oleh :
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI.........................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................1
Latar Belakang..........................................1
ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang
dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton). Radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi
yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik,misalnya adalah
sinar gamma dan sinar-x. Beberapa modalitas pencitraan yang
menggunakan sinar-x adalah pesawat sinar-x, mamografi, dental, CT-
Scan dan flouroskopi (Akhadi, 2000).
Flouroskopi adalah suatu alat yang digunakan untuk studi visual
(langsung) jatuhnya bayangan laten dari tabir flouroskopi menjadi
bayangan permanen pada film atau spot film, dalam aplikasi medik
fluoroskopi digunakan untuk memvisualisasikan gerakan dari
struktur-struktur internal. Menurut Silverman dkk,fluoroskopi
intervensional adalah alat yang semakin berharga untuk diagnosis
dan pengobatan, namun dosis radiasi untuk pasien bisa sangat besar.
CT fluoroscopy digunakan sebagai panduan pencitraan menghasilkan
dosis radiasi sekitar 10 kali dari dosis CT konvensional. Fluoroskopi
intervensional secara luas digunakan dalam kardiologi pediatrik,
urologi, dan prosedur neurointerventional. Seorang radiografer
maupun dokter radiologi dapat mengamati gambaran struktur organ
secara dinamik (real time imaging) mengikuti kebutuhan pencitraan
yang diinginkan, dan menggunakan waktu yang lama. Sehingga dosis
radiasi yang diterima juga akan semakin besar yang mengakibatkan
kemunculan efek juga akan semakin besar.
1
Untuk mencegah : 1. terjadinya efek maka perlu dilakukan
keselamatan radiasi atau proteksi radiasi. (Akhadi, 2000)
Efek radiasi terbagi menjadi dua yaitu efek deterministik dan efek
stokastik. Efek deterministik muncul seketika atau beberapa minggu
setelah terkena radiasi yang ditandai dengan keluhan, baik umum
maupun lokal yang sulit dibedakan dengan penyakit lainnya, dimana
keluhan umum seperti nafsu makan berkurang, mual, lesu, lemah,
demam, keringat berlebih hingga menyebabkan kematian,
sedangkan keluhan lokal adalah erythema atau kulit memerah,
pedih, gatal, bengkak, melepuh, memborok, dan kerontokan rambut.
Efek stokastik munculnya berlangsung lama setelah penyinaran
radiasi seperti kanker (kerusakan somatik), cacat pada keturunan
(kerusakan genetik), katarak hingga kemandulan (Akhadi, 2000).
Secara internasional, komite ilmiah PBB untuk efek radiasi atom
(UNSCEAR, United Nations Scientific Committee on the Effects of
Atomic Radiation) pada tahun 2010 menyatakan bahwa lebih dari
80% penerimaan dosis populasi dunia dari paparan radiasi buatan
berasal dari aplikasi radiasi bidang medik, terutama diagnostik
fluoroskopi dan intervensional. Organ-organ sensitif seperti gonad,
payudara, paru –paru, lambung, hati, kerongkongan, tiroid dan mata
perlu mendapat perhatian serius agar pada saat penyinaran radiasi
tidak menimbulkan kekhawatiran. World Health Organization (WHO)
(2012) memperkirakan sekitar 750 juta penduduk dunia mengalami
gangguan tiroid dan berdasarkan hasil censuswide (2017)
menyatakan bahwa indonesia merupakan Negara dengan gangguan
tiroid tertinggi di Asia Tenggara. Gangguan tiroid adalah gangguan
yang menyerang kelenjar tiroid baik gangguan fungsi dalam
2
2. memproduksi hormon tiroid maupun adanya kelainan kelenjar
tiroid tanpa gangguan fungsi. Hormon tiroid sangat diperlukan dalam
metabolisme tubuh, untuk membantu tubuh menggunakan energi
agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ
lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan tiroid yang tidak
ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas
kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang
memberatkan. Menurut Anyani G (2008), masalah matamerupakan
masalah kesehatan di seluruh duniakarena mata merupakan organ
sensorisyang sangat vital. Delapan puluh perseninformasi diperoleh
dari penglihatan. Gangguan penglihatan diperkirakan diderita oleh
285 juta orang di dunia (WHO, 2012). Menurut data Riskesdas
Kemenkes RI tahun 2013 Katarak merupakan salah satu penyebab
kebutaan terbanyak di Indonesia, bahkan hingga mencapai 50
persen, dimana setiap 1,000 jiwa ada 1 orang penderita baru katarak.
Adapun faktor-faktor pendukung terjadinya katarak antara lain orang
yang mempunyai penyakit diabetes, orang yang pernah
cidera/trauma dibagian mata maupun kepala, pemakaiaan steroid
yang lama, perokok dan orang yang sering terpapar radiasi baik yang
cahaya maupun sinar (Hamidi,2017).
Pada saat pemeriksaan sering ditemukan bahwa pekerja maupun
pasien tidak menggunakan pelindung atau apron radiasi untuk
melindungi organ-organ sensitif tersebut, terutama pada bagian
tiroid dan mata. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik
untuk peneliti“Pengukuran dosis radiasi pada organ tiroid dan mata
pekerja saat pemeriksaan flouroskopi di rumah sakit islam siti
rahmah.
3
BAB II PEMBAHASAN
Jika kita membutuhkan radiasi yang lebih kuat daripada sinar-X untuk
pengobatan. Kita dapat menggunakan unit telekobal. Dalam hal ini
sumber radiasi adalah suatu bahan radioaktif yang disebut kobal-60.
Bahan ini disimpan dalam pelindung radiasi yang tertutup rapat.
4
Baik sinar-X dan radiasi gamma adalah radiasi elektromagnetik yang
sama dengan gelombang radio, sinar radar, cahaya dan radiasi ultra
violet (UV) tidak mempunyai massa. Namun, energi radiasi gamma
dan sinar-X lebih tinggi daripada jenis radiasi elektromagnetik lain.
Ketika seberkas cahaya terang menyinari seseorang, cahaya
seluruhnya diserap dan menghasilkan suatu bayangan hitam. Tetapi,
sinar-X sebagian menembus tubuh dan mengakibatkan suatu
bayangan semu.
5
Dibanyak Negara, orang-orang mendapat pemeriksaan sinar-X secara
rutin. Pemeriksaan dada dengan sinar-X mengungkapkan misalnya,
penyakit tuberculosis dan penyakit paru-paru lainnya pada tahap
awal, yang masih dapat disembuhkan. Demikian juga ratusan dan
ribuan wanita diselamatkan dari efek buruk kanker payudara dengan
bantuan mammography atau payudara disinari dengan sinar-X.
Tumor yang ganas dikenai radiasi yang sangat kuat secara berulang-
ulang, mungkin setiap hari, selama jangka waktu beberapa minggu.
Radioterapi diberikan setiap hari dari berbagai arah dengan sinar
radiasi yang difokuskan secara cepat. Dengan cara ini, tumor menjadi
sasaran tembakan yang bersilangan dan menerima dosis radiasi yang
sangat tinggi sementara jaringan-jaringan sehat disekitarnya akan
terkena radiasi dalam jumlah yang lebih sedikit. Kerusakan yang
mungkin terjadi pada jaringan-jaringan sehat akan berangsur pulih
pada saat pengobatan, sementara itu tumor yang ganas menjadi
mati.
6
Adakalanya, sinar-X tidak cukup kuat sehingga dibutuhkan radiasi
gamma yang lebih kuat. Maka alat yang digunakan adalah unit
telekobal. Kadang-kadang hasil terbaik dicapai dengan radiasi beta.
Radiasi beta dihasilkan oleh sebuah unit yang dinamakan betatron.
Pada kasus khusus, sumber radiasi kecil yang kuat dimasukan
kedalam tubuh dekat dengan sasaran yang akan diobati, dan
dibiarkan untuk beberapa waktu.
8
2. Sinar- X
Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10
nanometer ke 100 pikometer dan memiliki energi dalam rentang 100
eV - 100 Kev. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar
medis dan Kristalografi sinar-X.
Peran Sinar-X pada Bidang Kesehatan
1. Melihat bagian dalam tubuh tanpa harus melakukan pembedahan
2. Menyelidiki penyebab dan gejala pada penyakit pasien
3. Melihat efek dari pengobatan medis yang telah dilakukan
9
Manfaat Radiasi Elektromagnetik
1. Gelombang Radio untuk komunikasi radio, satelit, dll
2. Gelombang Micro
• Pemanas microwave
• Komunikasi radar
• Gelombang radar
3. Gelombang Inframerah
• Remote control
• Terapi fisik
• Topografi derah dan alam
• Memotret dalam kabut
4. Sinar Tampak
5. Sinar Ultraviolet
10
6. Sinar X
7. Sinar Gamma
• Terapi kangker
• Sterilisasi makanan
• Pembuatan varietas tanaman unggul
• Mendeteksi keretakan
• Mengurangi populasi hama
11
2. Handphone
Sudah banyak penelitian tentang bahaya radiasi elektromagnetik
dari HP. Terdapat 4 akibat yang terkenal.
12
3. Komputer
Perangkat computer juga sering kita gunnakan dan menyebabkan
berbagai bahaya yang akan timbul antara lain:
• Rabun mata
• Katarak
• Epilepsi
Kita dapat mengurangi atau mencegah dampak tersebut dengan
cara, sebagai berikut:
4. Televisi
Televisi merupakan piranti yang sering digunakan sebagai tempat
berkumpul dan bercengkramabersamakeluarga tercinta.
Sinar biru yang di hasilkan oleh layar televisi dapat menimbulkan luka
fotokimia pada retina mata.
13