Anda di halaman 1dari 74

BAB IPENDAHULUAN1.

LATAR BELAKANG
Radiasi di era globalisasi ini sudah tidak asing terdengar lagi meskipun
radiasi bukanlah sebuah barang yang dapat dilihat dan dirasa. Meskipun tidak asing lagi dilingku
ngan masyarakat, namun pengetahuan lebih mendalam mengenai radiasisangatlah kurang , Hal
ini sangat perlu mendapatkan perhatian yang khusus, mengingatBeberapa radiasi berbahaya
karena dapat mengionisasi bahan yang dilaluinya.Dalam
kehidupan sehari hari, ternyata membawa pengaruh yang kurang baik bagi peng gunanya
terutama untuk kesehatan perempuan dan anak yang sangat rentanterhadap radiasi Untuk itu sang
at diperlukan sosialisasi dan pencegahan risiko atas bahaya radiasi, dengan melakukan kegiatan p
emantauan, investigasi (penyelidikandengan merekam /mencatat ).Dan mitigasi (serangkaian
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik atau

suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah untuk mengadakan
kegiatan ke arah yang lebih baik dan perubahan tersebutdapat di lihat secara konkrit, nyata dari
bentuk perubahannya. maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana ) .Pada sumber media lingkungan dan manusia yang terpajan atau alat yang
mengandung radiasi
mengenai Radiasi, agar masyarakat mengetahui pengaruh yang ditimbulkanoleh radiasi bagi
masyarakat atau dalam lingkup yang lebih luas adalah pengaruh radiasi bagi manusia
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari kelompok rentan?2. Apakah pengertian radiasi?
3. Apakah sumber radiasi?4. Jelaskan jenis radiasi?5. Bagaimana upaya dalam pengamanan
resiko radiasi?6. Jelaskan dampak radiasi bagi perempuan dan anak?

2
1.3

TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelompok rentan2. Untuk mengetahui pengertian radiasi3.
Untuk mengetahui sumber radiasi4. Untuk mengetahui jenis radiasi5. Untuk mengetahui upaya
dalam pengamanan resiko radiasi6. Untuk mengetahui dampak radiasi bagi perempuan dan anak

3
BAB IIPEMBAHASAN2.1

DEFINISI KELOMPOK RENTAN2.1.1 Pengertian Kelompok Rentan


Kelompok rentan menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalahsemua orang yang
menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standarkehidupan yang layak ,
Kelompok rentan berhak mendapatkan perlakuan khusus untukdapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Menurut UU No.39 Tahun 1999 Pasal 5 Ayat(3).Tentang Hak Asasi Manusia yang
menyatakan bahwa setiap orang yang termasukkelompok masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindunganlebih. Kelompok rentan tersebut antara lain adalah
orang lanjut usia, anak-anak, fakirmiskin, wanita hamil, dan penyandang cacat, Masyarakat yang
Tinggal di Rumah TidakLayak Huni .Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kerentanan
dalam suatu kelompok.Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, budaya, biologis dan
psikologis. Haltersebut mengakibatkan adanya kelompok rentan yang dapat menimbulkan
dampak-dampak negatif di wilayah tertentu.
2.2 Lingkungan Radiasi2.2 .1 Pengertian Radiasi
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang.

Pengertiantentang radiasi dan gelombang dapat dijelaskan pada saat kita melempar kerikil
kekolam renang , Dapat kita lihat pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak,kemudian
menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak tersebut ialah gelombang danmemperlihatkan
pergerakan energi yang diberikan kerikil energi tersebut menyebardari lokasi jatuhnya kerikil ke
segala arah.Ketika riak mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncakgelombang.
2.2.2
Sumber RadiasiA. Radiasi Alamsumber radiasi kosmik( berasal dari luar atmosfer Bumi

seperti matahari, bintang,) sumber radiasi primordial atau radiasi alam yang berasal dari dalam
4
bumi( kerak bumi, bebatuan, lapisan tanah, air laut), sumber radiasi dari dalam tubuhmanusia
(berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, airyang diminum
ataupun makanan)B. Radiasi buatan

1. Radionuklida buatanMerupakan limbah padat maupun cair yang ke luar dari fasilitas nuklir
masukke dalam tubuh manusia melalui makanan maupun pernafasan.2. Pesawat sinar-
XMerupakan perangkat kedokteran yang digunakan sebagai alat diagnose
pada pasien3. Reaktor nuklirMerupakan suatu tempat atau perangkat yang digunakan
untuk membuat,mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi
nuklir
berantai pada laju yang tetap.4. AkseleratorSebagai alat yang dapat meningkatkan kecepatan
2.2.3 Jenis Radiasi
1. Ditinjau Dari Massanyaa. Radiasi Elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa.
Radiasi initerdiri dari gelombang radio, gelombang mikro ( wifi dan bloototh),
inframerah,cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar
kosmik. b. Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya partikel
beta(Dapat menembus kulit manusia ke tempat sel-sel kulit baru diproduksi. Jika pemancar
tingkat tinggi dibiarkan tetap di kulit untuk jangka waktu lama,dapat menyebabkan cedera kulit,
alfa(Bahan pemancar alfa dapat berbahaya bagimanusia jika bahan tersebut dihirup, ditelan, atau
diserap melalui luka terbuka) danneutron2. Ditinjau Dari Muatan Listriknyaa. Radiasi pengion
adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu,akan muncul partikel bermuatan
listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ionini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan
menimbulkan efek atau pengaruh
pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atauradiasi nuklir.
Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma,sinar kosmik, serta partikel
beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutrondapat menimbulkan ionisasi secara
langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan
5
muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalamradiasi pengion
karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. b. Radiasi nonpengion (non-
ionizing radiation).Radiasi non-pengion adalah radiasiyang tidak dapat menimbulkan ionisasi.
Termasuk ke dalam radiasi non-pengionadalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah,
cahaya tampak danultraviolet.
2.2.4 Sifat Radiasi
Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia sehingga untuk mengenalinyadiperlukan suatu
alat bantu pendeteksi. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yangdilaluinya melalui proses
ionisasi, eksitasi dan lain-lain
2.3

TENAGA KESEHATAN
2.3.1 Sumber Radiasi Rumah SakitSecara umum penggunaan radiasi dibagi menjadi tiga yaitu
untuk tujuan :A.

Diagnostik
Meliputi :1. Radiografi adalah penggunaan sinar x untuk membentuk bayangan benda Radiografi
umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam tubuh
manusia2. Fluoroskopi adalah Metode ini digunakan untuk mengamati kondisi organ
tubuhsecara langsung (real time). Serupa dengan CT scan, fluoroskopi menggunakan pancaran
sinar-X dalam menangkap gambar3. Mamografi adalah untuk pemeriksaan payudara.4.

CT Scan berguna untuk diagnosis terhadap berbagai macam keluhan dan sakityang dialami oleh
pasien di area kepala, seperti tumor, cedera pada kepala danstroke. 5. USG atau
ultrasonografi digunakan untuk mengkonfirmasi kehamilan, hingga perkiraan tanggal kelahiran.
Selain itu, untuk mendiagnosis kondisi tertentu, sertamembantu dokter untuk menentukan
prosedur medis yang tepat
B. Terapi
1.

Radiasi eksterna (teleterapi)

2.

Brakhiterapi

j
enis radioterapi yang digunakan untuk mengobati kanker dengancara menaruh sumber radiasi
secara langsung di dalam atau di dekat

3.

Radiasi dengan menggunakan radio farmak.


6
2.4

DAMPAK RADIASI UNTUK IBU HAMIL


1
Keterlambatan tumbuh kembang janin
2
Menyebabkan cacat lahir
3
Memengaruhi perkembangan otak janin
4
Bisa mengakibatkan keguguran, yakni kematian janin
sebelum berusia 20minggu.
2.5

DAMPAK RADIASI PADA ANAK1.Mengganggu pertumbuhan otak anak


Anak

anak usia 0

2 tahun sedang mengalami pertumbuhan otak yang sangatcepat. Perkembangan tersebut akan
terus berlanjut hingga anak

anak mencapai usia21 tahun.
2. Tumbuh kembang anak melambat
Biasanya anak

anak lebih suka duduk diam bermain gadget dari pada bermain, berjalan atau berlari

lari di taman yang memang berguna bagi pertumbuhan motorikanak.3.

Kurang Tidur
Mereka akan kesulitan menerima pelajaran di sekolah dan alhasil nilai mereka juga akan
memburuk.
5.Kelainan mental
Menurut penilitian Bristol University di tahun 2010, penggunaan gadget padaanak meningkatkan
risiko depresi, bipolar, gangguan kecemasan, psikosis, kurangatensi hingga masalah autisme.
Banyak juga gangguan mental lainnya yangkemungkinan timbul dari paparan gadget yang
berlebihan pada anak.
2.6 DAMPAK RADIASI UNTUK KESEHATAN MENYELURUH
Seseorang terpapar radiasi dengan dosis yang tinggi, maka dapat merusakkemampuan sel untuk
memperbaiki dirinya sendiri dan lama-kelamaan membuatnyaterputus. Tak hanya sel-sel dalam
tubuh saja yang bisa rusak disebabkan oleh radiasi,
7
sejumlah anggota tubuh lainnya dari ujung kepala hingga kaki pun akan rusak apabilaterpapar
dalam dosis yang sangat tinggi.A.

Otak: Sel-sel saraf (Neuron) dan pembuluh darah orak bisa mati dan menyebabkankejang.B.

Mata: Paparan radiasi yang tinggi meningkatkan risiko katarak.C.

Tiroid: Ketika reaktor nuklir tidak berfungsi, radioaktif yodium dapat dilepaskan keatmosfer dan
tiroid sangat peka terhadap efek ini. Ketika tiroid yang sehat terpaparmaka dapat menyebabkan
penurunan fungsi tiroid dan seiring waktu dapat menjadikanker tiroid.D.

Paru-paru: Ketika seseorang menghirup partikel nuklir yang tidak terlihat, maka
dapatmenyebabkan kanker paru-paru.E.

Jantung: Radiasi dalam dosisi tinggi dapat merusak sel-sel di pembuluh darah yangmemberi
makan jantung, dan mengurangi fungsi jantung.F.

Saluran pencernaan: Sel-sel sensitif di lapisan usus dapat rusak dan menyebabkanmual, muntah
berdarah, dan diare berdarah.G.

Organ reproduksi: Sel-sel yang membelah dengan cepat (sel telur dan sperma) dalamovarium
atau testis dapat mati yang berujung pada kemandulan.H.

Kulit: Membelah sel-sel kulit yang dapat menimbulkan kerusakan. Hal inimenyebabkan lesi kulit
dan terbakar.I.

Sistem limfatik: Sel limfatik yang membelah dengan cepat akan mati dan sumsumtulang yang
rusak mungkin mengalami kesulitan untuk membenahi kembali sel-sel peningkat kekebalan dan
dapat meningkatkan risiko infeksi.
2.7

UPAYA PENGAMANAN DAMPAK DAN RESIKO RADIASI2.7.1

Pengamanan dampak radiasi


A.

Promosi dan pencegahan risiko atas bahaya radiasi, dengan melakukan


kegiatan pemantauan, investigasi dan mitigasi pada sumber, media lingkungan dan manusiayang
terpajan atau alat yang mengandung radiasi.
8
2.7.2 Persyaratan
Persyaratan sesuai Keputusan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01 Tahun1999, tentang
Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap Radiasi adalah:1.

Nilai Batas Dosis (NBD) bagi pekerja yang terpajan radiasi sebesar 50 mSv (milliSievert) dalam
satu tahun. NBD bagi masyarakat yang terpajan sebesar 5 mSv dalam1 (satu) tahun2.7.3 Tata
Laksana1. PerizinanSetiap rumah sakit yang memanfaatkan peralatan harus memperoleh izin
dariBadan Pengawas tenaga Nuklir ( PP No 64 Tahun 2000 tentang PerizinanPemanfaatan
Tenaga Nuklir Pasal 2 ayat 1). Izin yang dimaksud diberikan setelahmemenuhi persyratan yang
ditetapkan. Dalam pemanfaatan yang dimaksud setiaprumah sakit yang memanfaatkan peralatan
radiasi harus memiliki persyaratan umum:a. mempunyai fasilitas yang memenuhi persyaratan
keselamatan b. mempunyai petugas ahli yang memenuhi kualifikasi untukc. mempunyai
peralatan teknik dan keselamatan radiasi yang diperlukand. memiliki prosedur kerja yang aman
bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup.
2. Sistem Pembatasan Dosis
Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja atau masyarakat tidak boleh melebihinilai batas dosis
yang ditetapkan oleh Badan Pengawas
3. Organisasi
Setiap pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi harus memilikiorganisasi
proteksi radiasi dimana petugas proteksi radiasi tersebut telah memilikisurat ijin sebagai petugas
radiasi dari Badan Pengawas.4.

Peralatan Proteksi Radiasi


Pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi harus menyediakandan mengusahakan
peralatan proteksi radiasi, pemantau dosis perorangan, pemantau
9
daerah kerja dan pemantau lingkungan hidup, yang dapat berfungsi dengan baiksesuai dengan
jenis sumber radiasi yang digunakan.

5.

Pemantauan Dosis Perorangan


Pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi mewajibkan
setiap pekerja radiasi untuk memakai peralatan pemantau dosis perorangan, sesuai dengan jenis i
nstalasi dan sumber radiasi yang digunakan. Pengamanan terhadap bahan yangmemancarkan
radiasi hendaknya mencakup rancangan instalasi yang memenuhi persyaratan, penyediaan
pelindung radiasi atau kontainer.Proteksi radiasi yang disediakan harus mempunyai ketebalan
tertentu yangmampu menurunkan laju dosis radiasi. Tebal bahan pelindung sesuai jenis dan
energiradiasi, aktivitas dan sumber radiasi, serta sifat bahan pelindung. Perlengkapan
dan peralatan yang disediakan adalah monitoring perorangan, survei meter, alat untukmengangka
t dan mengangkut, pakaian kerja, dekontaminasi kit, alat-alat pemeriksaantanda-tanda radiasi6.

Pemeriksaan kesehatanPengelola rumah sakit menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan awal


secarateliti dan menyeluruh untuk setiap orang yang akan bekerja sebagai pekerja
radiasi,dilakukan secara berkala selama bekerja sekurang-kurangnya satu kali
dalamsetahunPengelolah rumah sakit harus memeriksakkan kesehatan pekerja radiasi yangakan
memutuskan hubungan kerja kepada dokter yang ditunjuk, dan hasil pemeriksaan kesehatan
diberikan kepada radiasi yang bersangkutan.7.

Pengelolaan Limbah RadioaktifPengolahan limbah radioaktif dilaksanakan untuk mencegah


timbulnya bahayaradiasi terhadap pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan
hidup menyimpandokumen yang memuat catatan dosis hasil pemantauan daerah kerja,
lingkungan dankartu kesehatan pekerja selama 30 tahun sejak pekerja radiasi berhenti bekerja.
10
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN3.1 KESIMPULAN
Inti dari kebutuhan khusus lingkungan georgrafi yang meliputi lingkungan radiasi ,
tegakesehatan yaitu berupa perlindungan atau pengamanan
risiko atas bahaya radiasi, denganmelakukan kegiatan pemantauan, investigasi Dan mitigasi Pada
sumber medialingkungan dan manusia yang terpajan atau alat yang mengandung
radiasimengenai Radiasi, agar masyarakat mengetahui pengaruh yang ditimbulkan olehradiasi
bagi masyarakat atau dalam lingkup yang lebih luas adalah pengaruh radiasi bagimanusia
3.2 SARAN
Semoga dengan mengetahui permasalahan tentang radiasi , dampak dari radiasidapat teratasi
dimulai dari diri kita sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Hiswara eri , Rendra. 2015.
Buku Pintar Proteksi Dan Keselamatan RadiasI
. Jakarta ; BattanPress
Latar Belakang
Manusia selain sebagai mahkluk individu, juga sebagai mahkluk sosial. Artinya bahwaselain
manusia itu sebagai mahkluk yang mempunyai kebutuhan dan/atau kepentingan
akan pribadinya sendiri, manusia juga memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untu
k berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentukk
elompok. Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam
menikmatikehidupan yang layak. Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan
kesejahteraansosial merupakan salah satu hal baik sebagai penyebab juga menjadi akibat.
Memetakan populasi dan kondisi kelompok rentan secara tapat dan partisipatif merupakan awal
dalammenentukan kegiatan dalam rangka penanganan untuk membantuk kelompok
ini.Perempuan dan anak merupakan kaum rentan akan kejahatan yang perlu untuk
dilindungi.Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup
manusia dankeberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Dalam konstitusi Indonesia anak
memiliki peranstrategis yang secara tegas dinyatakan bahwa negara menjamin hak setiap anak
ataskelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta atas pelindungan dari
kekerasan dandiskriminasi oleh karena itu kepentingan terbaik bagi anak patut dihayati sebagai
kepentinganterbaik bagi kelangsungan hidup umat manusia.Kerentanan adalah suatu keadaan
atau kondisi lingkungan dari suatu komunitas
ataumasyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi ancama
ndan bencana. Tercantum dalam Pasal 5 ayat (3) Undang - Undang No.39 Tahun 1999
yangmenyatakan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan
berhakmemperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya.
Dalam penjelasan pasal tersebut yang dimaksud dengan kelompok rentan adalah orang lanjut usi
a,anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang cacat (Hoesin, n.d.). Anak-
anakmerupakan salah satu kelompok rentan karena usia dan fisik mereka yang masih
tergolonglemah. Anak-anak pada usianya juga belum dapat memutuskan tindakan yang tepat
untukdilakukan saat terjadi bencana secara mandiri. Hal ini menyebabkan anak-anak sangat
rentanterdampak apabila terjadi bencana. Secara geografis kepulauan Indonesia merupakan
daerahyang rawan bencana karena termasuk dalam wilayah Pacific Ring of Fire (deretan
gunung berapi Pasifik) yang bentuknya melengkung dari utara Pulau Sumatera - Jawa

N u s a Tenggara hingga ke Sulawesi Utara. Kepulauan Indonesia juga terletak di pertemuan dua

Kelompok 25
lempeng tektonik dunia dan dipengaruhi oleh 3 gerakan, yaitu Gerakan Sistem Sunda di
bagian barat, Gerakan Sistem pinggiran Asia Timur dan Gerakan Sirkum Australia(http://
www.walhi.or.id). Kedua faktor tersebut menyebabkan Indonesia rentan
terhadap bencana. Maka dalam kurun waktu lima tahun, 1998 - 2004 terjadi 1.150 kali bencana.
Kesadaran tentang potensi bencana di Indonesia dan fakta ilmiah di sekitar bencana
yangmenimpa negara ini menjadi alasan utama perlunya dilakukan usaha - usaha penanganan
yangtepat. Peran aktif semua pihak yang terkait merupakan sikap terbaik yang
diperlukan untukmenanggulangi masalah ini.Sebaran daerah rawan bencana gempa bumi
dan tsunami di Indonesia hampir
semuanya berada pada daerah yang tingkat populasinya sangat padat. Daerah-daerah ini sering
merupakan pusat aktifitas, sumber pendapatan masyarakat dan negara serta menjadi
pusat pencurahan dana pembangunan. Tingkat kerentanan fisik (infrastruktur) menggambarkan p
erkiraan tingkat kerusakan terhadap fisik (infrastruktur) bila ada faktor berbahaya (hazard)tertent
u. Kerentanan sosial menunjukkan perkiraan tingkat kerentanan terhadap
keselamatan jiwa/ kesehatan penduduk apabila ada bahaya. Dari beberapa indikator antara lain k
epadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, persentase penduduk usia tua-balita dan pendu
dukwanita, maka letak geografis sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dari kelompok
rentanterhadap resiko kesehatan yang ada.Selain itu di Indonesia selain letak geografi yang
mempengaruhi kondisi kelompok rentanyaitu ekonomi. Di Indonesia kemiskinan merupakan
masalah utama dan paling mendasar yangsetiap harinya menjadi perhatian utama bagi
pemerintah. Apalagi di Indonesia masih memilikimasalah yang cukup pelik dalam
pemberantasan kemiskinan. Hampir semua
periode pemerintahan yang ada di Indonesia menempatkan masalah kemiskinan menjadi isu pem
bangunan. Efektivitas dalam menurunkan jumlah penduduk miskin merupakan pertumbuhan
utama dalam memilih strategi atau instrumen pembangunan. Masalah kemiskinanini sangatlah
kompleks dan bersifat multi dimensional, dimana berkaitan dengan aspek
sosial,ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kebutuhan khusus pada masalah ekonomi
yang meliputikemiskinan salah satunya adalah karena adanya pertemuan antara kebutuhan
manusia yangtidak terbatas seperti produksi, distribusi, dan konsumsi. Namun, seiring dengan
berjalannyawaktu, masalah yang timbul pun terus bergeser, hingga munculah sebuah sebutan
masalahekonomi modern. Di mana, masalah ini dianut oleh para ahli yang mengikuti aliran
modern.Banyak anak banyak rezeki adalah pepatah yang sangat terkenal pada zaman orang
tuadan nenek kakek kita dulu, bahkan sampai sekarang. Itulah kenapa generasi nenek kakek kita

Kelompok 26
memiliki banyak anak hingga mencapai belasan anak dalam satu keluarga, dan inilah salah
satualasan mengapa sejak dulu pemerintah melalui BKKBN, gencar mengkampanyekan slogan
“Dua Anak Cukup” dan semacamnya untuk mengimbangi
motivasi yang muncul akibat
ada pepatah banyak anak banyak rezeki. Kebutuhan khusus pada masalah ekonomi yang meliput
ianak banyak erat kaitannya dengan beberapa hal seperti penghasilan, pendidikan, kesehatandan
masih banyak hal lainnya, dalam hal penghasilan apabila tidak mencukupi maka
masalah pendidikan dan kesehatan tidak akan terpenuhi dan akan terabaikan. Bahkan untuk kasih
sayang pun tidak akan didapatkan oleh anak

anak karena kesibukan orang tua dan keluargadalam mencari nafkah.

Data yang ada di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2018,angka
ibu melahirkan masih 2,38. Artinya, rata-rata setiap ibu di Indonesia melahirkan tiga
anak.Faktanya 1 orang ibu ada yang memiliki 10 orang anak. Selama ini dalam
masyarakat terpatrikepercayaan, banyak anak banyak rezeki. Benar atau tidak tergantung
kepercayaan masing-masing individu. Anak sendiri merupakan sebuah bentuk rezeki, Dalam
agama Islam sendiri adahal lain tentang memiliki anak dalam hadits, "Apabila manusia itu telah
mati maka terputuslahdari semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu Shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anakshalih. Alasan inilah yang dipakai sebagian orang, dengan memiliki banyak
anak, berharap peluang anak yang sholeh- sholehah semakin banyak.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah bagaimana kebutuhan khusus pada kelompok rentan dari permasalahan
geografis dan ekonomi.
C.

Tujuan
1.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus kelompok rentan pada permasalahan geografis


danekonomi2.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan lingkungan berpolusi3.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan dataran tinggi dan rendah4.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan radiasi5.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan tenaga kesehatan6.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan kemiskinan7.

Untuk mengetahui kebutuhan khusus pada permasalahan anak banyak

Kelompok 27
D.

Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang
kebutuhankhusus kelompok rentan pada permasalahan geografis dan ekonomi.

Kelompok 28
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.

Kebutuhan Khusus Kelompok Rentan pada Permasalahan Geografis dan Ekonomi


Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yangdapat
memberikan daya dukung optimal bagi kelangsungan hidup manusia pada suatu
wilayah.Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang merasa
betah ataukerasan tinggal di tempatnya sendiri. Lingkungan hidup yang baik dapat
memungkinkanmanusia berkembang
secara optimal, secara selaras, serasi, dan seimbang.Pembangunan di Indonesia berhasil
meningkatkan pendapatan nasional, akan tetapikeadaan ini mulai menimbulkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Jika pencemarandan kerusakan terus berlangsung,
terbuka kemungkinan rusaknya lingkungan hidup. Kondisisekarang menunjukkan telah terjadi
penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan yangcukup signifikan (Palupi, 2014).
Selama ini, penilaian secara kuantitatif kualitas lingkunganhidup di Indonesia dapat didasarkan
pada pedoman yang ada, yaitu laporan
KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan yang berupa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH)Indonesia yang diterbitkan setiap tahun. Dalam laporan ini kualitas
lingkungan hidupdiindikasikan dengan tiga (3) kriteria, yaitu Indeks Kualitas Udara (IKU),
Indeks Kualitas Air(IKA) dan Indeks Kualitas TutupanHutan/Lahan (IKTL)
B.

Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan Lingkungan Berpolusi


a.

Polusi udaraPencemaran udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat


pencemar ke udaraoleh aktivitas atau alam yang menyebabkan berubahnya tatanan udara
sehingga kualitasudara turun sampai ke tingkat tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukannya. b.

Polusi airKualitas air dinyatakan dalam bentuk Indeks Pencemaran Air (IPA).
Parameter kualitasair yang dihitung dalam IPA guna memperoleh IKLH hanya mencakup tiga
(3) parameter saja, yaitu TSS (Total Suspended Solid), DO (Dissolved Oxygen), dan
COD(Chemical Oxygen Demand). Pemilihan parameter TSS, DO, dan
COD didasarkan
padaketersediaan data setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, parameter kualitas air yangada
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan KualitasAir dan
Pengendalian Pencemaran Air mencakup 47 parameter yang terdiri dari
3 parameter fisika, 27 parameter kimia anorganik, 2 parameter mikrobiologi, 2

Kelompok 29
parameter radioaktivitas, dan 13 parameter kimia organikc.

Polusi tanahTutupan hutan dinyatakan dalam bentuk Indeks Tutupan Hutan


(ITH) yang dihitung berdasarkan jumlah luas hutan primer (LHP) dan luas hutan sekunder (LHS)
yangditetapkan oleh Menteri Kehutanan terhadap Luas Wilayah Provinsi (LWP). LHPditambah
LHS sama dengan LTH. Hutan primer adalah hutan yang belum mendapatkangangguan manusia
atau sedikit sekali mendapat gangguan. Hutan sekunder adalah hutanyang tumbuh melalui
suksesi sekunder alami pada lahan hutan yang telah mengalamigangguan berat seperti lahan
bekas pertambangan, peternakan, dan pertanian menetap.
C.
Kebutuhan Khusus Pada Lingkungan Dataran Rendah Dan Dataran Tinggi
a.

Dataran Rendah

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang diukur dari
permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Istilah iniditerapkan pada
kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar
yang berlawanan dengan dataran tinggi. Suhu udara di dataran rendah, khususnya untukwilayah
Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat Celsiussepanjang tahun.
Kondisi wilayah yang datar mamudahkan manusia untuk beraktivitasdalam menjalankan
kebidupannya. Di Indonesia daerah dataran rendah merupakandaerah yang penuh dengan
kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam.Sebagian besar penduduk
lebih memilih bertempat tinggal di dataran rendah.Terlebih wilayah ini memiliki sumber air yang
cukup. Daerah dataran rendah cocokdijadikan wilayah pertanian, perkebunan peternakan,
kegiatan, industri, dan sentraLokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat
dilakukan seluasmungkin. Keanekaragaman aktivitas pendududuk ini menunjukkan
adanyaheterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh, dan pegawai
kantoradalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.Adapun ciri
dataran rendah diantaranya adalah:1)

Tanahnya relatif datar, memiliki ketinggian kurangdari 200 meter diatas permukaanlaut.2)

Tanah biasanya ditemukan disekitar pantai, tetapi ada juga yang ditemukan didaerah
pedalaman.3)

Terjadinya akibat proses sedimentasi. Di Indonesia sendiri dataran rendah terjadiakibat


sedimentasi sungai.4)

Tanahnya lebih subur dan banyak ditempati penduduk jika dibandingkan dengan

Kelompok 210
daerah pegunungan.5)

Memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dari pada daerah pegunungan.Kebutuhan khusus pada
penduduk di daerah dataran rendah biasanya berupa:1)

Pakaian yang tipis atau berbahan baku dari kain yang tipis yang tidak panas , karenasuhu di
daerah ini panas.2)

Rumah-rumah di dataran rendah juga dibuat banyak ventilasinya dan atap dibuatdari genting
tanah untuk mengurangi suhu yang panas.3)
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari lebih banyak jenis makanan yangmengandung air
meskipun zat gizi yang lain juga harus terpenuhi seperti sayur dan buah.4)

Kebutuhan cairan juga meningkat dibandingkan dengan penduduk didaerah datarantinggi. b.

Dataran TinggiWilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki sistem pegunungan
yangmemanjang dan masih aktif. Relief dataran dengan banyaknya pegunungan
dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yangsejuk,
dan alam yang indah. Dataran tinggi biasanya dijadikan sebagai daerahtangkapan air hujan
(catchment area). Selain dapat memenuhi kebutuhan air tanah diwilayah sekitar, daerah
tangkapan air hujan dapat mencegah terjadinya banjir padadaerah bawah.Dataran tinggi yang
ditumbuhi pepohonan besar dengan kondisi hutan yang masihterjaga berfungsi mencegah erosi,
digunakan sebagai suaka margasatwa, cagar alam,atau bahkan tempat wisata. Pada wilayah
dataran tinggi, suhu udara jauh lebih dingindibandingkan dengan dataran rendah maupun daerah
pantai. Tingkat kelembapanudara dan curah hujan yang berlangsung juga cukup tinggi.Adapun
ciri-ciri dataran tinggi diantaranya adalah:1)

Beriklim Sejuk2)

Pertanian Dibuat Terasering3)

Memiliki Udara Yang Kering4)

JarangTurun Hujan5)

Memiliki Kelembapan Udara Sangat Rendah

Kelompok 211
Kebutuhan khusus pada penduduk di daerah dataran rendah biasanya berupa:1)

Untuk menghangatkan tubuhnya mereka banyak mengkomsumsi makanan yanghangat.2)

Untuk menghangatkan tubuhnya penduduk didataran tinggi lebih tertutup dalamcara


berpakaian.3)

Bentuk rumah yang berbeda dengan daerah pantai, rumah di daerah ini
berventilasisedikit dan atapnya terbuat dari seng.4)

Ventilasi yang sedikit mengakibatkan udara dingin tidak masuk ke dalam


rumah.Atap terbuat dari seng agar panas matahari yang diterima dapat disimpan
dan dapatmenghangatkan bagian dalamnya.5)
Konsumsi iodium dalam jumlah yang cukup, karena didataran tinggi kejadian gondok
mencapai 30.3 % menurut untoro dibanding didataran rendah hanya 7.0%.6)

Pemberian vitamin A yang rutin pada bayi dan balita untuk mengurangi kejadianGAKY
(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium).
D.

Kebutuhan Khusus Pada Lingkungan Radiasi


Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel)atau
dapat didefenisikan sebagai proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran energiradiasi. Sinar

X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombangradio, panas,
cahaya, dan sinar ultraviolet , tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek . sinar

X bersifat heterogen, panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat.Perbedaan sinar

X dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjanggelombang, dimana panjang
gelombang sinar

X sangat pendek, yaitu hanya 1/10.000 panjangcahaya yang kelihatan. Karena panjang
gelombang yang pendek itu, maka sinar

X dapatmenembus benda

benda.Sinar-X mempunyai beberapa sifat fisik adalah : daya tembus, pertebaran,
penyerapan,efek fotografik, pendar fluor ( fluorosensi ), ionisasi, dan efek biologik.a.

Daya tembusSinar

X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dandigunakan dalam radiografi.
Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV) yangdigunakan, makin besar daya tembusnya.
Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya. b.

PertebaranApabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas tersebut
akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder ( radiasi hambur ) pada

Kelompok 212
bahan/zat yang dilaluinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiografidan pada
film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangiakibat radiasi
hambur ini, maka di antara subjek dengan film rontgen diletakkan grid.c.
PenyerapanSinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atomatau
kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatan berat atomnya,
makin besar penyerapannya. b.

Efek fotografikSinar-X dapat menghitamkan emulsi film ( emulsi perak- bromida )


setelahdiproses secara kimiawi ( dibangkitkan ) di kamar gelap.c.

Pendar fluor ( fluorosensi )Sinar-X menyebabkan bahan



bahan tertentu seperti kalsium tungstat atauzing-sulfid memendarkan cahaya (
luminisensi ), bila bahan tersebut terkenaradiasi. Luminisensi ada dua jenis yaitu :1)

Fluorosensi yaitu akan memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar-X saja.2)

Fosforisensi Pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupunradiasi sinar-X


sudah dimatikan( after-glow).d.

IonisasiEfek primer sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkanionisasi partikel

partikel bahan atau zat tersebut.e.

Efek biologikSinar-X akan menimbulkan perubahan



perubahan biologik pada jaringan.Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan.
Gangguan kesehatan dalam bentukapapun merupakan akibat dari paparan radiasi yang
bermula dari interaksi antararadiasi dengan sel maupun jaringan tubuh manusia. Akibat interaksi
itu, sel

sel dapatmengalamii perubahan struktur normal semula.
E.

Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Tenaga Kesehatan( Rontgen


danLaboratorium)
a.

RontgenPenggunaan alat sinar x untuk diagnosa dan pengobatan memerlukan kehati-


hatian karena tingginya resiko bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaannya atauhal lain
yang diakibatkan radiasi ionisasi. Semua jaringan pada hewan dan manusia peka
terhadap radiasi.

Kelompok 213
Disini ada berbagai reaksi sel yang ditimbulkan, reaksi sel tersebut dibagimenjadi 3 bagian:1.
Sel mengalami kematian dan menimbulkan gejala seperti erytema.2.

Sel kembali sehat dan berfungsi sebagai mana mestinya3.

Sel tetap rusak dan mengalamikelainan yang dapatmengakibatkan kanker pad


si penderita. Penanganannya dapat dilakukan dengan rekognisi. Rekognisi merupakanserangkai
an kegiatan untuk mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebihkomprehensif dengan
menggunakan suatu metode yang sistematis sehinggadihasilkan suatu hasil yang objektif dan
bisa dipertanggung jawabkan. Penilaianresiko dimulai dari perkiraaan Potensi resiko bahaya,
jenis bahaya dan besarnyaresiko, jumlah dan karakteristik tingkat pemaparan dampak terhadap
lingkungan. b.

LaboratoriumRisiko bahaya, sekecil apapun kadarnya, dapat muncul di saat kapan pun,
dimanapun, dan dapat menimpa siapapun yang sedang melakukan pekerjaan. Bahayakerja di
laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera
atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bilaintensit
asnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian(Winarni,
2014)Sumber bahaya dapat dibedakan menjadi sumber dari :1). Perangkat/alat-alat
laboratorium, seperti pecahan kaca, pisau bedah, korek api, atau alat-alat logam.2).
Bahan-bahan fisik, kimia dan biologis, seperti suhu (panas-dingin), suara,
gelombangelektromagnet, larutan asam, basa, alkohol, kloroform, jamur, bakteri, serbuksari
atauracun gigitan serangga.3). Proses kerja laboratorium, seperti kesalahan prosedur,
penggunaan alat yang tidaktepat, atau faktor psikologi kerja (terburu- buru, takut dan lain-lain)
(Hidayati, 2011).Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :1). Kecelakaan
medis, jika yang menjadi korban adalah
pasien.2). Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas laboratorium itusendiri.
F.

Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Kemiskinan


Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang
atausekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan

Kelompok 214
mengembangkan kehidupan yang bermartabat (Syawie, 2011). Sedangkan menurutideologi
konservatif yang berakar pada kapitalisme dan liberalism abad ke-19. Umumnyakaum
konservatif melihat masalah kemiskinan sebagai kesalahan pada orang miskinsendiri. Mereka
cenderung menilai positif struktur sosial yang sudah ada, maka orang-orang yang miskin
dianggap sebagai orang yang gagal menyesuaikan diri dalam tatasosial yang ada atau
bahkan menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diharapkan danyang sudah disetujui
masyarakat. Kaum konservatif senang menyebarluaskan contoh-contoh
orang yang berhasil naik jenjang. Kaum konservatif tidak memandang
kemiskinansebagai masalah yang serius dan percaya bahwa kemiskinan akan terselesaikan
dengansendirinya (Wijaya, 2015).Prinsip kemiskinan yang melihat kepada ukuran melalui
pendapatan dan kekayaanadalah salah satu daripada petunjuk kemiskinan, dan ukuran ini harus
diperbaiki keranadimensi kemiskinan turut merangkumkan sebab akibat yang jauh lebih
besar impaknya.Pengukuran berdasarkan keupayaan dan keperluan yang mencukupi
mengundang agarusaha membasmi kemiskinan dilihat dalam konteks
perbandingan atau kemiskinan relatif.Pengukuran mengikut kemiskinan relatif bermakna ukuran
keupayaan dan keperluanmencukupi mendorong usaha memperbaiki keadaan hidup golongan
manusia yangrelatifnya miskin walaupun dalam masyarakat yang berada (Khalid, 2016).Menurut
pendapat para ahli dan tokoh mengenai definisi kemiskinan, diantaranyaadalah:a.

Hall dan MiidgleyMenurut Hall dan Midgley pengertian kemiskinan adalah kondisi
deprivasi materi dansosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan
yanglayak, atau kondisi di mana individu mengalami deprivasi relatif dibandingkan
denganindividu yang lainnya dalam masyarakat. b.

Faturachman dan Marcelinus MoloMenurut Faturachman dan Marcelinus Molo, pengertian


kemiskinan adalahketidakmampuan seseorang atau beberapa orang (rumah tangga)
untuk memenuhikebutuhan dasarnya.c.

Reitsma dan KleinpenningMenurut Reitsma dan Kleinpenning pengertian kemiskinan adalah


ketidakmampuanindividu untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun
non-material.

Kelompok 215
d.

SuparlanMenurut Suparlan arti kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah
karenakekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan denganstandar
kehidupan yang berlaku di masyarakat sekitarnya.e.

FriedmanMenurut Friedman pengertian kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan


untukmemformulasikan kekuasaan sosial berupa asset, sumber keuangan, organisasi
sosial politik, jaringan sosial, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan, serta informasi.f.

LevitanMenurut Levitan, pengertian kemiskinan adalah kekurangan barang dan pelayanan


yangdibutuhkan untuk mencapai standar hidup yang layak.g.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)Menurut BAPPENAS,


arti kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena keadaanyang tidak dapat
dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.Berikut ini adalah jenis-jenis dan
contoh kemiskinan tersebut:a.
Kemiskinan SubjektifJenis kemiskian ini terjadi karena seseorang memiliki dasar pemikiran
sendiri
dengan beranggapan bahwa kebutuhannya belum terpenuhi secara cukup, walaupun orangtersebu
t tidak terlalu miskin. Contohnya: pengemis musiman yang muncul di kota-kota besar. b.

Kemiskinan AbsolutJenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga
memiliki penghasilan di bawah standar kelayakan atau di bawah garis kemiskinan.Pendapatanny
a tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Contoh kemiskinan absolut: keluarga yang kurang mampu.c.

Kemiskinan RelatifJenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena
pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Kebijakan tersebutm
enimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar kesejahteraan. Contohnya: banyakn
ya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.d.

Kemiskinan AlamiahIni merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya langka akan
sumberdaya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat memiliki produktivitas
yangrendah. Contohnya: masyarakat di benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus.

Kelompok 216
e.

Kemiskinan KulturalIni adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau sikap
masyarakatdengan budaya santai dan tidak mau memperbaiki taraf hidupnya seperti
masyarakatmodern. Contohnya: suku Badui yang teguh mempertahankan adat istiadat dan
menolakkemajuan jaman.f.

Kemiskinan StrukturalKemiskinan ini terjadi karena struktur sosial tidak mampu


menghubungkan masyarakatdengan sumber daya yang ada. Contohnya: masyarakat
Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari Freeport.
G.

Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan

Anak Banyak
Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mengakibatkan peningkatan jumlahtenaga kerja yang
pesat pula. Banyak teori dan kerangka empiris telah
membuktikan bahwa tenaga kerja tidak saja dipandang sebagai satu bagian unit dalam penciptaa
noutput (produksi), namun juga bagaimana kualitas tenaga kerja tersebut berinteraksidengan
faktor-faktor produksi lainnya untuk menciptakan nilai tambah (Wahyuningsih,2009).
Oleh karenanya dilakukan upaya yang kuat untuk meningkatkan
pemerataan pendapatan penduduk antara
lain dengan penganeragaman peluang kerja yang diciptakanoleh pemerintah maupun swasta.
Agar memperoleh pekerjaan dalam upaya untukmenghasilkan pendapatan, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan yang diperlukan danmeningkatkan kesejahteraan keluarga.Berdasarkan
pengertian yang ada keluarga sejahtera adalah keluarga yangdibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritualdan materiil yang layak, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,memiliki hubunganyang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga
dengan masyarakat danlingkungan. Dalam membina dan mengembangkan keluarga diperlukan
upaya yangmenyangkut aspek keagamaan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi, sosial
budaya,kemandirian keluarga, ketahanan keluarga, maupun pelayanan keluarga.
KeluargaSejahtera adalah keluarga yang dibentuk secara holistik dan terpadu atas semua
indikator-indikator yang membentuknya.Di zaman dulu kita sering mendengar beberapa filosofi
tentang harapan orangtuatentang anaknya. Ada yang ingin punya anak lelaki seluruhnya,
agar suatu saat dapatmeneruskan usaha bapaknya dan menjadi kebanggaan orang tua.
Salah satu contoh
lainnya adalah filosofi “banyak anak, banyak rezeki”. Orang tua dahulu beranggapan
memiliki banyak anak akan mendatangkan banyak rezeki karena di saat anak-anaknya

Kelompok 217
besar nanti, mereka akan sukses dan memiliki penghasilan sendiri serta mendatangkan banyak
uang bagi orangtua nya.Dewasa ini, semakin berkembangnya kemajuan berpikir, manusia
semakin berpikir kritis. Semakin tinggi sesorang menempuh pendidikan, jalan berpikirnya
semakinrasional. Manusia tak lagi sempat berpikir akan memiliki banyak anak. Mereka
berpikir bahwa nantinya anak hanya akan menjadi beban bagi kondisi ekonominya. Seperti dari b
iaya merawatnya, memberi makan, bagaimana ia disekolahkan, dan masih banyak lagifaktoryang
menjadikan anggapan bahwa
“banyak
anak,
banyak masalah”.
Tetapi jika melihat kondisi zaman sekarang seperti diIndonesiay a n g tingkat pendidikannya
semakin maju, justru seakan berarah lawanan dengan pernyataanrasional mereka. Orang yang
memiliki anak sedikit tetapi berpendidikan tinggi tidak lantasmembuat tingkat kesejahteraan
mereka langsung maju. Menurut data Badan PusatStatistik yang dikeluarkan pada Februari 2015,
sebanyak 400 ribu pemuda Indonesiayang bertitel sarjana menjadi pengangguran. Besarnya
jumlah pengangguran tentumenjadi salah satu faktor "pincang" nya ekonomi suatu negara.
Terlebih bagi kondisiekonomi suatu keluarga itu sendiri. Memiliki sedikit anakpun bila tidak
dibentukkualitasnya maka akan menjadi beban ekonomi keluarga juga dan anggapan
diatas(banyak anak, banyak masalah) terlalu sederhana untuk disimpulkan, sementarahubungan
antara jumlah anak dan tingkat ekonomi tidaklah sederhana. Di saat kondisiekonomi kepala
keluarga stabil, sementara jumlah anak bertambah, maka akan menjadifaktor yang besar bagi
tingkat ekonomi keluarga.Di saat kondisi ekonomi memburuk, jumlah anak yang tetap pun
akan
membuat beban ekonomi menjadi berat juga,. Dan di saat kondisi ekonomi meningkat, bertamba
hnya jumlah anak yang tetap atau lebih sedikit bisa dirasakan menjadi faktor positif dalam keseja
hteraan keluarga. Secara akal sehat, bila punya banyak anak punmungkin tidak akan menjadi
beban bila peningkatan kondisi ekonominya lebih pesat.Intinya jumlah anak tidak otomatis
berpengaruh pada menurunnya tingkat kesejahteraan bahkan bisa menjadi faktor pendorong
majunya tingkat kesejahteraan keluarga bila dididikmenjadi manusia yang berkualitas.Data yang
ada di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)tahun 2018, angka ibu
melahirkan ada di angka 2,38. Artinya, rata-rata setiap ibu diIndonesia melahirkan dua - tiga
anak sedangkan BKKBNmenargetkan angka kelahiranwanita subur mencapai 2,1 pada 2025.
Selama ini dalam masyarakat terpatri
kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki. Benar atau tidak tergantung kepercayaan masing
-masing individu. Anak sendiri merupakan sebuah bentuk rezeki, Dalam agama Islam

Kelompok 218
sendiri ada hal lain tentang memiliki anak dalam hadits, "Apabila manusia itu telah matimaka
terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu Shadaqah jariyah, ilmuyang
bermanfaat dan anak shalih. Alasan inilah yang dipakai sebagian orang, denganmemiliki banyak
anak, berharap peluang anak yang sholeh-sholehah semakin banyak.Jumlah anggota keluarga
sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga.Semakin banyak anggota keluarga berarti
semakin banyak pula jumlah kebutuhankeluarga yang harus dipenuhi.Begitu pula sebaliknya,
semakin sedikit anggota
keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga. Sehingga dalamk
eluarga yang jumlah anggotanya banyak, akan diikuti oleh banyaknya kebutuhan yangharus
dipenuhi. Semakin besar ukuran rumahtangga berarti semakin banyak
anggotarumahtangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumahtangga
untukmemenuhi kebutuhan sehari-harinya. Demikian pula jumlah anak yang
tertanggung dalamkeluarga dan anggota-anggota keluarga yang cacat maupun lanjut usia akan
berdampak pada besar kecilnya pengeluaran suatu keluarga. Mereka tidak bisa Menanggung biay
ahidupnya sendiri sehingga mereka bergantung pada kepala keluarga dan istrinya. Anak-anak
yang belum dewasa perlu di bantu biaya pendidikan, kesehatan, dan biaya hiduplainnya.Menurut
Mantra (2003) yang termasuk jumlah anggota keluarga adalah
seluruh jumlah anggota keluarga rumah tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur denganke
lompok penduduk yang sudah termasuk dalam kelompok tenaga kerja.Kelompok
yangdimaksud makan dari satu dapur adalah bila pengurus kebutuhan sehari-hari
dikelola bersamasama menjadi satu. Jadi, yang termasuk dalam jumlah anggota keluarga adalah
mereka yang belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena belum bekerja
(dalamumur non produktif) sehingga membutuhkan bantuan orang lain (dalam hal ini orang
tua).Jumlah anak bukanlah faktor besar dari permasalahan ekonomi suatu keluarga.
Banyakfaktor yang lebih mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga seperti sifat
konsumtif,tingkat pendidikan, dan yang terpenting bagaimana orang tua membangun akhlaq
padaanak agar menjadi orang yang bermanfaat dan berkualitas di masa depan.Berikut adalah
Penyebab Banyaknya Jumlah Anak yang Dimiliki1.

Usia Kawin PertamaPeristiwa kelahiran tidak terlepas dari masa subur yang dimiliki seorang
wanita(fekunditas). Hal ini berarti kesuburan seorang wanita merupakan kemampuan
untuk berproduksi sehingga akan berpengaruh pada kemampuan melahirkan. Usia kawin pertam
a PUS adalah usia dari wanita PUS pada waktu menikah dengan seorang laki-

Kelompok 219
laki pilihan yang sah sebagai suaminya. Usia perkawinan merupakan salah satufaktor yang
mempengaruhi tingginya jumlah anak yang dimiliki, karena padaumumnya umur perkawinan
usia muda maka frekuensi untuk memiliki anak akan lebih besar.2.

Pandangan terhadap Nilai Anak dalam KeluargaAnak adalah harapan keluarga karena anak
mempunyai banyak arti dan fungsi bagikeluarga. Oleh karena itu mempunyai anak sangat
didambakan, baik dalam keluargaorang desa, maupun orang kota. Nilai anak dalam keluarga
mempengaruhi
banyaknya jumlah anak yang dimiliki oleh setiap keluarga. Tergantung nilai dan fungsi yangdiin
ginkan orang tua.

Kelompok 220
BAB IIIPENUTUPKESIMPULAN

Kebutuhan khusus pada permasalahan geografis pada kelompok rentan meliputi


lingkungan berpolusi, lingkungan dataran tinggi dan rendah, lingkungan radiasi, tenaga kesehata
n,kemiskinan dan jumlah anak yang banyak.

Kelompok 221
DAFTAR PUSTAKA

http://himatekkim.ulm.ac.id/id/kesehatan-dan -keselamatan-kerja- pengantar-kecelakaan-kerja-


di-laboratorium/

https://news.unika.ac.id/2021/01/prioritaskan-kelompok-rentan- dalam-mitigasi-bencana/

https://news.unika.ac.id/2021/01/prioritaskan-kelompok-rentan- dalam-mitigasi-bencana/

Sahadi Humaedi1 , Budi Wibowo2 Santoso T. Raharjo3 1,3 Pusat Studi CSR,Kewirausahaan
Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Padjadjaran 2PT.Indonesia Power UPJP
Kamojang (sahadi.humaedi@unpad.ac.id

yemima nora sitohang,sistem manajemen keselamatan terhadapradiasi sinar x, 2017


yudistira,bahaya fisik radiasi bagi tenaga medis dan upaya pencegahannya,jurnalkeperawatan

Anda mungkin juga menyukai