Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROTEKSI PAPARAN KERJA RADIASI

Dosen Pembimbing :

Sultan Hamjar,AMR.,SKM.,M.Adm.Kes

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Ahmad nurfadhilillah P119077

Florentin Yuliani Tueng P119070

Desi Indriani Masna P119063

Miftahul haq P119077

Nio Anggraeni Denputri P119084

Nurul Tazkiyah Muthia Taufik P119091

Siti fairuz y putri P119098

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR


PRODI RADIOLOGI
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Proteksi Paparan Kerja Radiasi”. Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Makassar, 2 April 2021

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.........................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Pengertian Proteksi Radiasi....................................................................2
B. Paparan Radiasi Eksterna dan Interna...................................................4
C. Cara Mengatasi Bahaya Paparan Radiasi..............................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proteksi radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknik yang mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan
dan berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada seseorang atau
sekelompok orang ataupun kepada keturunannya, terhadap kemungkinan
yang merugikan kesehatan akibat paparan radiasi sekecil mungkin serta agar
radiasi tersebut tidak membahayakan manusia yang terkena radiasi.
Paparan Adalah kemampuan radiasi sinar-X atau sinar-γ untuk
melakukan ionisasi di udara. Satuannya yaitu Roentgen atau R , dimana 1 R
adalah besarnya penyinaran yang dapat menyebabkan terbentuknya muatan
listrik pada satu elemen volume udara pada kondisi temperatur dan tekanan
normal. Pada sumber radiasi yang memancarkan sinar-X, bahan utama yang
umum digunakan sebagai pelindung dari radiasi adalah timah hitam atau
timbal (Pb) dan sifatnya harus mampu melemahkan intensitas radiasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari proteksi radiasi?
2. Apaakah yang dimaksud dari radiasi eksterna dan interna?
3. Bagaimana cara mengatasi bahaya paparan radiasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Kita dapat mengetahui pengertian dari proteksi radiasi
2. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan radiasi eksterna dan

interna
3. Kita dapat mengetahui bagaima cara mengatasi bahaya paparan
radiasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan


teknik yang membahas tentang kesehatan lingkungan yang
berhubungan dengan pemberian perlindungan terhadap seseorang
atau sekelompok orang dari kemungkinan akibat negative dari radiasi
pengion.
Tujuan dari proteksi radiasi adalah sebagai berikut :
1. Mencegah terjadinya efek non stokastik yang membahayakan
2. Meminimalkan terjadinya efek stokastik hingga ke tingkat yang
cukup rendah yang masih dapat diterima oleh individu dan
lingkungan disekitarnya.
Untuk menerapkan tiga prosedur proteksi radiasi di atas
dilaksanakan oleh petugas proteksi radiasi. Prosedur utama cukup jelas
dengan mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasi; kedua

denganmerancang tempat kerja dan menggunakan peralatan proteksi

radiasi yang baik dan penahan radiasi yang memadai sehingga kondisi

kerja dan lingkungannya aman dan selamat; dan ketiga memerlukan

pemonitoran dan pengawasan secara terus menerus baik pekerja radiasi

maupun lingkungannya dengan menggunakan alat pemonitoran

perorangan, pemonitoran lingkungan dan surveimeter.

B. Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Tubuh

2
Paparan radiasi terhadap kesehatan tubuh dapat terjadi pada
berbagai aktivitas manusia antara lain kegiatan di bidang siklus bahan
bakar nuklir, penggunaan sumber radioaktif di kedokteran, penelitian,
pertanian dan industri. Gangguan kesehatan secara eksternal dan
internal dapat terjadi akibat paparan radiasi dosis rendah.

Paparan radiasi yang terjadi dengan adanya jarak antara sumber


terhadap individu terpapar merupakan paparan radiasi ekternal.
Sedangkan paparan radiasi internal terjadi apabila tidak terdapat jarak
antara sumber radiasi dengan individu terpapar, istilah ini disebut sebagai
kontaminasi. Perbedaan karakteristik dari kedua jenis paparan harus
dipertimbangan ketika memperkirakan kemungkinan terjadinya efek pada
tubuh dari pola irradiasi yang berbeda. Dengan terdepositnya sebuah
radionuklida dalam tubuh, dosis radiasi yang mengenai berbagai organ
dan jaringan tubuh terus terakumulasi sampai radionuklida tersebut
dieliminasi dengan proses fisik atau biologi. Paparan radiasi pada organ
tubuh secara bertahap akan mengalami perubahan laju dosis dengan
bertambahnya waktu. Selain itu irradiasi dari radionuklida ini umumnya
terjadi secara tidak merata pada organ dan jaringan target dan sekitarnya.

Tingkat kerusakan akibat paparan radiasi pada kesehatan tubuh


sangat ditentukan oleh jenis atau kualitas radiasi. Kualitas radiasi
ditentukan oleh daya tembus dan tingkat ionisasi yang berbeda pada
materi biologi. Kisaran lintasan partikel alfa (4 – 7 MeV) di udara sekitar 1
– 10 cm dengan massa besar dan bermuatan positif, sehingga hanya
dapat menembus jaringan tubuh tidak lebih dari 0,1 mm namun tidak dapat
menembus lapisan sel basal kulit sehat. Partikel beta (0 – 7 MeV) dapat
menembus lapisan kulit lebih dalam dan jaringan kutaneus karena memiliki
kemampuan melintas di udara sampai sekitar 10 m dan pada jaringan
sampai 2 cm. Sedangkan lintasan udara mencapai 100 m dan pada

3
jaringan tubuh sampai 30 cm dimilikioleh sinar X (0 – 10 MeV) dan sinar γ
(0 – 5 MeV).

C. Paparan Radiasi Eksterna Dan Paparan Radiasi Internal

1. Paparan Radiasi Eksterna

Radiasi dari sumber yang terletak di luar tubuh dapat memberikan


penyinaran radiasi secara lokal/parsial atau seluruh tubuh. Pada
paparan eksterna ini sinar alfa dan sinar beta energi rendah (< 65 kev)
tidak cukup kuat untuk menembus lapisan kulit sehingga tidak
berbahaya. Sinar beta (> 65 kev), neutron, sinar X dan gamma dapat
menembus lapisan kulit dan dapat meradiasi jaringan dan organ dalam
tubuh. Pada interaksi radiasi neutron dengan materi biologi akan
dihasilkan proton, gamma sehingga transfer energi ke jaringan
menjadi bervariasi. Neutron cepat akan mengadakan tumbukan elastik
terutama dengan atom H. Neutron lambat dan thermal akan
mengalami absorpsi oleh atom H dengan reaksi (n,γ) dan oleh atom N
dengan reaksi (n,p). Dengan demikian neutron mempunyai daya rusak
lebih besar dari gamma. Faktor-faktor yang berpengaruh tingkat
keparahan kerusakan tubuh akibat paparan eksternal seperti, jenis
radiasi, dosis serap, distribusi penyinaran pada tubuh, distribusi waktu
penyinaran (dosis tunggal atau terbagi/fraksinasi) dan usia.

2. Paparan Radiasi Interna

Manusia berisiko kapan saja terhadap paparan radiasi interna melalui


mekanisme kontaminasi radionuklida yang ada di lingkungan.
Terjadinya kontaminasi secara eksternal atau secara internal pada
kesehatan tubuh dapat menimbulkan bahaya dan efek yang beragam.
Kontaminasi eksternal terjadi apabila radionuklida menempel pada
bagian luar tubuh, sedangkan kontaminasi interna terjadi bila

4
masuknya radionuklida ke dalam tubuh melalui jalur pernapasan
(inhalasi), penelanan (ingesi) atau penyerapan melalui kulit. Dengan
demikian individu yang terkontaminasi eksterna dapat pula
terkontaminasi internal. Pada paparan internal, radiasi yang paling
berbahaya adalah radiasi partikel alfa dengan tingkat ionisasi spesifik
(jumlah ion per cm lintasan di udara) sekitar 20.000 – 60.000,
kemudian partikel beta sekitar 100 – 400 dan sinar X/γ tidak lebih dari
500 pasangan ion per cm.

D. Cara Mengatasi Bahaya Paparan Radiasi

Seberapa parah dampak yang dapat Anda alami dari radiasi adalah
tergantung dari seberapa banyak tubuh Anda menyerap radiasi dari
sumbernya. Berikut ini merupakan hal yang dapat Anda kontrol untuk
meminimalkan paparan radiasi.

1. Jaga jarak dari sumber radiasi

Semakin Anda dekat dengan sumber radiasi, maka paparan


radiasi yang dapat Anda terima semakin besar. Sebaliknya, jika
jarak Anda semakin jauh dari sumber radiasi, maka radiasi yang
Anda terima jauh lebih sedikit.

2. Mengurangi durasi terhadap paparan radiasi

Sama seperti jarak, waktu Anda yang semakin lama saat terpapar
radiasi, memungkinkan tubuh Anda menyerap radiasi yang lebih
banyak. Sehingga, waktu Anda terpapar radiasi harus dibatasi
seminimal mungkin.

5
3. Mengurangi kesempatan ion radiasi untuk bergabung ke
dalam tubuh

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi kalium


iodida (KI) segera setelah terpapar radiasi. Kalium iodida ini dapat
membantu melindungi tiroid dari radiasi. Radiasi berdampak
langsung pada kelenjar tiroid, sehingga merusak kemampuan
kelenjar tiroid untuk memproduksi iodium, di mana iodium sebagai
zat yang sangat dibutuhkan untuk membentuk DNA yang sehat,
fungsi kekebalan tubuh, metabolisme, keseimbangan hormon, serta
kesehatan jantung.

4. Menggunakan pelindung

Pelindung yang dimaksud di sini adalah menggunakan bahan


penyerap untuk menutupi reaktor atau sumber radiasi lainnya,
sehingga pancaran radiasi ke lingkungan dapat berkurang.
Pelindung biologis ini bervariasi efektivitasnya, tergantung dari
materi yang digunakan untuk menghamburkan dan menyerap
radiasi.

6
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknik
yang membahas tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan
dengan pemberian perlindungan terhadap seseorang atau sekelompok
orang dari kemungkinan akibat negative dari radiasi pengion.

2. Paparan Radiasi Eksterna Kontaminasi eksternal terjadi apabila


radionuklida menempel pada bagian luar tubuh. Sedangkan, Paparan
Radiasi Interna terjadi bila masuknya radionuklida ke dalam tubuh
melalui jalur pernapasan (inhalasi), penelanan (ingesi) atau
penyerapan melalui kulit

3. Adapun cara mengatasi bahayanya radiasi yaitu kita harus menjaga


jarak dari sumber radiasi, mengurangi durasi terhadap paparan
radiasi,dan menggunakan alat pelindung.

B. Saran
Perlunya penanganan segera pada ruang sinar-X yang didapati
mengalami kebocoran pada dinding ruang radiasi sinar-X sehingga mampu
menjamin keselamatan pekerja radiasi itu sendiri dalam pekerjaannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/viewFile/49

97/4530

2. https://hellosehat.com/kanker/apa-itu-bahaya-radiasi-dan-bagaimana-

cara-mengatasinya/

3. http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=287

Anda mungkin juga menyukai