Anda di halaman 1dari 71

Keselamatan Radiasi

Sugiyantari
Disampaikan pada Pelatihan Fungsional
Fisika Medik
Jakarta, 1-5 Juni 2010
TUJUAN

Umum:
Peserta mampu melaksanakan keselamatan kerja terhadap radiasi.
Khusus:
Menjelaskan falsafah keselamatan radiasi.
 Menjelaskan jalur proses penyinaran dan metode pengkajian
upaya keselamatan radiasi.
 Menjelaskan kemungkinan terjadinya kecelakaan radiasi.
 Menjelaskan kriteria keselamatan radiasi.
 Melaksanakan skenario kecelakaan radiasi dan upaya
penyelamatannya.
Radiasi

Radiation Confuses
and Frightens

*IAEA
Sejak tahun 1945, ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima
dan Nagasaki, di seluruh dunia terdapat kecemasan terhadap
bahaya radiasi. Ditambah lagi dengan adanya kecelakaan besar
yang pernah terjadi pada PLTN Three Mile Island di Amerika
Serikat dan Chernobyl di bekas Uni Soviet. Sebagian besar
yang berada pada pusat ledakan, menderita akibat menerima
dosis radiasi yang besar. Mulai dari mengalami kerontokan
rambut, menurunnya jumlah sel darah putih, gangguan
pernafasan, bahkan mengakibatkan kematian dan mutasi gen.
Namun radiasi juga telah menyelamatkan banyak jiwa melalui
aplikasinya dalam bidang kedokteran seperti kepentingan
diagnosa penyakit dan terapi kanker.
Radiation is
Invisible and
Intangible
Apakah radiasi itu?

Radiasi merupakan salah satu cara perambatan energi


dari sumber ke lingkungan tanpa membutuhkan
medium. Dalam kaitannya dengan bidang medis,
biasanya istilah radiasi yang dimaksud ialah radiasi
pengion. Radiasi ini mempunyai panjang gelombang
lebih kecil dari 100 nm dengan energi di atas 10 eV,
sehingga mempunyai kemampuan untuk
mengionisasi molekul yang dilewatinya.
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang
yang sangat pendek (sinar-x dan sinar gamma), dan
partikel berenergi tinggi (partikel alfa, partikel beta, dan
neutron)
Kontribusi sumber radiasi
Radiasi alam & sumbernya
Reaksi inti antara radiasi kosmik primer dgn atmosfir Radiasi kosmik primer (sebagian besar dari luar
sistem tata surya, terutama proton

Produksi radiasi kosmik


sekunder, di posisi sangat
tinggi netron

Produksi radionuklida kosmogenik (H-3, C-14,


Be-7, dll). Dari nuklida ini terpancar radiasi ,
radiasi )

Radiasi , , 

Pancaran Radiasi
Meluruh menjadi Radio
nuklida anak

Difusi radionuklida gas

Radio nuklida teresterial


(ada sejak lahirnya bumi)
Radiasi  dari kerak bumi Radio nuklida alami
Sumber: WWW.Batan.go.id
Sumber Radiasi Buatan

 Bom nuklir
 Dari terapi medik
- X-ray
- Kedokteran nuklir
 Produk konsumsi
 Fasilitas Nuklir
- PLTN
- Tambang uranium
- Fabrikasi bahan bakar nuklir
Dosis rata-rata < 0.1 mSv/tahun
Perkiraan dosis yang masuk ke dalam
tubuh manusia secara umum
Keselamatan Radiasi

Bapeten: PP33-2007
Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut
Keselamatan Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan
hidup dari bahaya radiasi.
Definisi

 Keselamatan radiasi adalah ilmu pengetahuan yang


berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu
tentang proteksi yang perlu diberikan kepada
seseorang atau sekelompok orang terhadap
kemungkinan diperolehnya akibat negatif dari radiasi
pengion, sementara kegiatan yang diperlukan dalam
pemakaian sumber radiasi pengion masih tetap dapat
dilaksanakan
Akibat negatif dari radiasi pengion

Perusakan DNA
akibat interaksi radiasi
pengion secara langsung
dan tidak langsung
Tujuan keselamatan radiasi

 Mencegah terjadinya efek radiasi


efek stokastik (probabilitas yang
berhubungan dengan dosis) yang
membahayakan dan membatasi peluang
terjadinya efek non stokastik
(deterministik), sampai pada suatu nilai
batas dosis yang yang dapat diterima oleh
masyarakat.(NBD)
 Untuk meyakinkan bahwa pekerjaan atau
kegiatan yang berkaitan dengan
penyinaran radiasi dapat dibenarkan.
Efek Radiasi
A. FALSAFAH KESELAMATAN
RADIASI DAN ALARA
Rekomendasi ICRP

1. Justifikasi
Ada tidaknya suatu manfaat ditentukan
melalui analisis biaya-manfaat
2. Optimasi
Dosis radiasi diminimalisasi melalui analisis
turunan biaya-manfaat
3. Limitasi
Dosis yang diterima harus di bawah dosis
yang diijinkan

Prinsip Proteksi Radiasi


Rekomendasi ICRP…
1. Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus
didasarkan pada azas manfaat. Suatu kegiatan yang mencakup
paparan atau potensi paparan hanya disetujui jika kegiatan itu
akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi individu
atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya
yang timbul terhadap kesehatan.

benefit > risk


Untuk pekerja, masyarakat& lingkungan, paparan yang tidak
diperlukan harus dihindari
Rekomendasi ICRP…

2. Optimasi
Semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya As
Low As Reasonably Achievable (ALARA), dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan
sumber radiasi harus dirancang dan dioperasikan untuk
menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan
serendah-rendahnya.
Rekomendasi ICRP…

3. Limitasi
Dosis ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat
tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah
ditetapkan (BSS and ICRP60)
Batas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah
munculnya efek deterministik (non stokastik) dan mengurangi
peluang terjadinya efek stokastik.
Pada suatu kasus tertentu, ada kalanya ketiga prinsip tersebut
tidak dapat dipenuhi seluruhnya, misalnya dalam penggunaan
radiasi untuk kesehatan, tidak mungkin menerapkan batas
dosis radiasi terhadap pasien.
 Pada pemeriksaan sinar-X, seseorang menerima dosis
beberapa kali melebihi batas yang ditentukan bagi
masyarakat,
 Dalam radioterapi batas dosisnya seratus kali melebihi
batas yang ditentukan untuk para pekerja radiasi.
Pertimbangan:
- Manfaat > bahaya (dosis tinggi)
- Tanpa radioterapi/ menerima dosis radiasi, pengaruh
penyakitnya (misalnya kanker) akan tetap fatal bagi
penderitanya.
Untuk mengurangi dampak dari penggunaan radiasi
dosis tinggi maka faktor keselamatan dan keamanan harus tetap
diperhatikan, antara lain: peralatan yang digunakan harus
beroperasi dengan baik memenuhi standarisasi dan kalibarasi,
operator yang terlatih, mematuhi prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
Batas Dosis

 Bagaimana pembatasan dosis radiasi pada


pekerja radiasi maupun masyarakat umum ?
Batas Dosis…
 Tujuan: untuk melindungi manusia dan lingkungan dari resiko
radiasi yang dapat mengganggu kesehatan.
 Dikenal pada tahun 1928 yaitu sejak dibentuknya organisasi
internasional untuk proteksi radiasi (International Commission on
Radiological Protection/ICRP).
 Pelopor proteksi radiasi yang terkenal adalah seorang ilmuwan dari
Swedia bernama Rolf Sievert (1896), ketika Henri Becquerel
menemukan zat radioaktif alam.
 Sievert kemudian diabadikan sebagai satuan dosis paparan radiasi
dalam sistem Satuan Internasional (SI).
 1 Sievert (Sv) menunjukkan berapa besar dosis paparan radiasi dari
sumber radioaktif yang diserap oleh tubuh per satuan massa
(berat), yang mengakibatkan kerusakan secara biologis pada
sel/jaringan.
Batas Dosis Pekerja…

1. Pekerja radiasi tidak boleh menerima dosis radiasi lebih dari


50 mSv / tahun, dan rata-rata pertahun selama 5 tahun tidak
boleh lebih dari 20 mSv.
dosis ekivalen untuk lensa mata: 150 mSv/ thn
dosis ekivalen untuk ekstrimitas (tangan, kaki dan kulit)
adalah 500 mSv/ thn
2. Jika wanita hamil bekerja di tempat yang terkena radiasi,
diterapkan batas radiasi yang lebih ketat. Dosis radiasi
paling tinggi yang diizinkan selama kehamilan adalah 2
mSv.
Batas Dosis Pekerja…
 Trainee /siswa 16 - 18 thn:
Dosis efektif 6 mSv /thn
 Lensa mata 50 mSv/thn
 ekstremitass atau 150 mSv/thn
Batas Dosis publik…

3. Masyarakat umum dilindungi terhadap radiasi dengan


menetapkan tidak ada satu kegiatan pun yang boleh mengenai
masyarakat dengan dosis melebihi rata-rata 1 mSv per tahun
dan tidak boleh ada satupun kejadian yang boleh
mengakibatkan masyarakat menerima lebih dari 5 mSv.
Batas Dosis…
 Khusus untuk daerah di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN), ditetapkan batas-batas yang bahkan lebih
ketat.
 Dosis tertinggi yang diizinkan diterima oleh masyarakat yang
tinggal di sekitar PLTN adalah 0,1 mSv pertahun. Pada
kenyataannya kebanyakan PLTN hanya melepaskan sangat
sedikit zat radioaktif ke lingkungan, yaitu antara 0,001 sampai
0,01 pertahun.
Radiation
Protection
Precautions
B. JALUR PROSES PENYINARAN
DAN METODE PENGKAJIAN UPAYA
KESELAMATAN RADIASI
Sumber Radiasi

(Sub Bidang
Proteksi Radiasi dan
Keselamatan Kerja,
Proses perambatan radiasi  penyinaran.
pesawat sinar-X  pekerja
KDN, radionuklida yang terlepas ke lingkungan
sebagai limbah  anggota masyarakat

Radiasi atau zat radioaktif menyebar ke dalam lingkungan


melalui berbagai jalur lintasan.
Radiasi dari beberapa sumber mungkin saja melintasi jalur
lintasan yang sama.
Radiasi yang berasal dari satu sumber dapat masuk ke dalam
lingkungan melalui berbagai jalur lintasan yang berbeda.
(tanah, air, hewan,tanaman,makanan, gas/ debu,pernafasan)
Upaya keselamatan

proteksi radiasi terkait sumber


Dosis atau radioaktivitas yang berasal dari sumber S, dapat
diterima oleh beberapa orang
proteksi radiasi terkait orang
dosis yang diterima seseorang dari semua sumber radiasi
yang memberikan dosis padanya
satu sumber dapat
memberikan penyinaran pada
beberapa orang

satu orang mungkin


menerima penyinaran
dari banyak sumber.
C. KEMUNGKINAN KECELAKAAN
RADIASI
Kecelakaan Radiasi?

 Menurut PP No.63 tahun 2000, kecelakaan radiasi adalah


kejadian yang tidak direncanakan yang menjurus timbulnya
dampak radiasi, kondisi paparan radiasi dan atau kontaminasi
yang melampaui batas keselamatan.
Radiologi
 Sumber bahaya radiasi yang paling utama adalah radiasi
sekunder yang berasal dari tubuh penderita, disamping sinar
hambur dari dinding dan peralatan lainnya, khususnya dalam
pekerjaan fluoroscopy dan portable radiography. Penggunaan
alat-alat pelindung radiasi yang tepat memang sangat
bermanfaat, karena dapat menekan dosis radiasi menjadi ±
1/100 lebih kecil
Radioterapi
 Perisai utama terhadap bahaya radiasi pada fasilitas radioterapi
adalah konstruksi dinding ruangan disamping rangkaian
pengaman khusus pada sistem elektroniknya (interlock system,
doorswitch dan lain sebagainya).
 Pada alat radioterapi yang menggunakan bahan radioaktif,
kegagalan kembalinya sumber radiasi ke wadahnya, adalah
suatu keadaan yang memaksa seorang pekerja radiasi harus
menerima dosis radiasi lebih besar dan menerima sebagai
akibat suatu resiko pekerjaan serta tanggung jawabnya
terhadap keselamatan penderita. Tindakan proteksi radiasi
harus sudah mulai dilakukan sejak perencanaan awal.
Kedokteran Nuklir
 Meskipun penggunaan bahan radioaktif baik untuk tujuan
diagnostik maupun terapi relatif kecil (dalam milli Curie),
namun prosedur tindakan proteksi radiasinya sangat kompleks,
oleh karena disamping harus memperhatikan adanya bahaya
radiasi externa harus pula dipertimbangkan kemungkinan
terjadinya bahaya radiasi interna.
 Penanganan yang tepat dan pemantauan limbah kedokteran
nuklir dengan metode terpilih yang sesuai (delay and decay;
dilute and disperse atau contain and concentrate), serta
perhitungan dosis untuk penderita dan pengamatan dosis
pekerja akibat kontaminasi radioaktif merupakan tugas dari
físikawan medik.
Peralatan Proteksi Radiasi

1. Personal monitoring
- Dosimeter saku (Pocket Dosimeter)
- Film badge
- TLD (Thermoluminescent Dosimetry)
Peralatan Proteksi

Dosimeter saku (Pocket Dosimeter)


- dosis yang diterima dapat diketahui setiap saat.
- diperlukan sistem tersendiri.
- bilik ionisasi ini sensitif dengan goncangan.
- harganya relatif mahal
Peralatan Proteksi
Film Badge
- Akumulasi cukup baik
- dapat membedakan jenis radiasi
- rentang energi pengukuran yang lebih besar daripada
dosimeter saku.
- lebih teliti serta dapat didokumentasikan.
- untuk mengetahui dosis yang telah mengenainya harus
diproses secara khusus dan membutuhkan peralatan tambahan
untuk membaca tingkat kehitaman film, yaitu densitometer.
Peralatan Proteksi

TLD (Thermoluminescent Dosimetry)


- detektor yang digunakan adalah kristal an-organik
thermoluminesensi, contohnya LiF.
Radiasi pengion yang mengenai kristal thermoluminesensi, menyebabkan
elektron-elektron yang berada di pita valensi berpindah ke pita konduksi.
Elektron-elektron yang tereksitasi tersebut tidak dapat kembali ke pita
valensi karena terjebak oleh pita energi unsur pendampingnya. Bila kristal
tersebut dipanaskan maka elektron-elektron yang terperangkap akan
mendapat cukup energi untuk kembali ke pita konduksi dan kemudian
melakukan rekombinasi ke pita valensi sambil memancarkan percikan
cahaya. Jumlah percikan cahaya inilah yang akan menentukan besarnya
dosis radiasi.
Peralatan Proteksi
2. Alat Ukur
Surveymeter untuk mengukur dosis radiasi di tempat kerja
secara langsung sehingga pekerja yang membawa alat ini
dapat memperkirakan dosis yang akan diterimanya bila
bekerja di tempat tersebut dalam waktu tertentu. Semua jenis
detektor dapat digunakan pada alat ukur ini, namun agar
mudah untuk dibawa kemana saja maka detektor yang paling
sering digunakan ialah detektor isian gas, khususnya Geiger
Muller
Peralatan Proteksi Radiasi

Monitor radiasi kontaminasi


Alat ukur ini biasanya bersifat menetap, tidak untuk
dipindah-pindahkan. Terdapat beberapa jenis monitor
radiasi seperti monitor kontaminasi untuk mengetahui
tingkat kontaminasi suatu tempat dan monitor area
untuk memantau secara terus menerus tingkat pajanan
radiasi di tempat-tempat tertentu.
Peralatan Proteksi

3. Alat pelindung
Celemek timah (Apron)
Kaca mata timbal
Sarung tangan timah
gonad shield
alat-alat tersebut mempunyai nilai efisiensi yang sangat
tinggi dalam penyerapan dosis radiasi
D. KRITERIA KESELAMATAN
RADIASI
Bahaya eksterna berasal dari sumber radiasi yang terdapat
di luar tubuh.
Jika zat radioaktif masuk ke dalam tubuh, maka akan
timbul bahaya radiasi interna.
Untuk mengatasinya diperlukan cara pengendalian yang
sangat berlainan. Eksterna

Rad eksterna
Rad interna Interna
Prinsip Dasar Keselamatan Radiasi
Eksterna

Pengamanan terhadap pekerja radiasi, masyarakat


dan lingkungan sekitar harus diupayakan secermat
mungkin untuk mencegah terjadinya paparan yang
berlebihan

Bagaimana caranya?
Dose is proportional to 1/(distance)2

•Use of high atomic number and high


density materials eg. lead, concrete,
steel
Kriteria Keselamatan Radiasi Eksterna
1. Menggunakan pelindung
Laju dosis dapat dikurangi dengan memasang
penahan radiasi diantara sumber radiasi dan
orang yang bekerja. Dengan teknik ini maka
seseorang dimungkinkan bekerja pada jarak
yang tidak terlalu jauh dari sumber radiasi,
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan
baik dan pekerja tidak menerima paparan
dosis yang berlebihan. Jenis penahan radiasi
yang digunakan bergantung pada jenis dan
energi radiasi.
Kriteria…
 Radiasi 
Partikel  memiliki jangkauan yang pendek di udara dan dapat
dihentikan dengan selembar kertas.
Kriteria…

 Radiasi 
Dalam interaksi partikel  berenergi tinggi dengan bahan
dapat menimbulkan pancaran sinar-x yang dikenal sebagai
radiasi Brehmstrahlung. Oleh karena itu, untuk partikel 
dibutuhkan penahan radiasi bernomor atom rendah (untuk
memindahkan produksi bremstrahlung) dan dilapisi bahan
bernomor atom tinggi (untuk mengatenuasi intensitas
bremstrahlung yang terjadi). Bahan yang direkomendasikan
untuk menahan radiasi  energi tinggi adalah perspeks yang
dikelilingi timbal.
Kriteria…

 Radiasi 
Apabila sinar  berinteraksi dengan bahan, radiasi tersebut
tidak diserap seluruhnya oleh bahan. Sebaliknya radiasi
tersebut akan mengalami atenuasi atau pengurangan intensitas.
Bahan yang paling baik untuk digunakan sebagai penahan
radiasi gamma adalah bahan yang bernomor atom tinggi,
seperti timbal dan beton.
Kriteria…
 Neutron.
Terserapnya neutron oleh penahan adalah karena perlambatan
energi neutron melalui tumbukan dan kemudian terjadi
tangkapan neutron. Untuk dua kejadian ini, bahan penahan
yang sesuai adalah kombinasi bahan yang kandungan
hidrogennya tinggi (air, lilin paraffin, polietilen dan beton)
untuk memperlambat neutron. Boron digunakan untuk
menangkap neutron lambat. Lilin paraffin yang mengandung
boron digunakan sebagai penahan ukuran kecil. Reaksi
tangkapan dengan boron-10 : 10B (n, ?)7Li menyatakan bahwa
inti atom boron-10 menyerap neutron, mengemisikan partikel 
dan terbentuk inti lithium-7. Partikel  mudah diserap oleh
bahan sekelilingnya.
Kriteria…

2. Menjaga jarak.
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah.
Semakin dekat tubuh kita dengan sumber radiasi maka
paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar. Untuk
mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak
pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
Kriteria…
3. Membatasi waktu
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada
di dekat sumber radiasi untuk mencegah terjadinya paparan
radiasi yang besar. Untuk itu kepada pekerja radiasi
diberlakukan pengaturan waktu bekerja di daerah radiasi.
Kriteria…

Untuk masyarakat umum pencegahan terhadap paparan radiasi


yang berasal dari instalasi nuklir dilakukan dengan mengatur
jarak antara instalasi nuklir dengan lokasi tempat tinggal
masyarakat di sekitarnya pada jarak tertentu. Selain itu juga
dibuat pagar pembatas area untuk mencegah masyarakat tidak
melakukan aktivitas di dekat instalasi tersebut, kecuali dengan
izin khusus dari penguasa instalasi. Untuk penanganan
terhadap jenis-jenis radiasi yang berasal dari sumber alam
tidak diatur secara khusus karena paparan radiasinya sangat
rendah dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
Kriteria Radiasi Interna
 Bahaya Radiasi Interna terjadi apabila tubuh manusia
terkontaminasi dengan Radioisotop baik kontaminasi pada
bagian dalam tubuh maupun permukaan tubuh manusia.

 Kontaminasi
Kontaminasi adalah zat radioaktif yang berada pada lokasi
(barang atau tempat) yang tidak diinginkan
Sumber:
– Kebocoran fume cupboards
– Tercecernya zat radioaktif sewaktu dipindahkan
– Tumpahnya zat radioaktif sewaktu bekerja
– Bocornya wadah zat radioaktif
– Penyebaran kontaminan dari glove box
Jalur Metabolisme
Kriteria Radiasi Interna
 Proteksi radiasi Interna adalah mencegah atau
mengupayakan sekecil mungkin terjadinya
kontaminasi pada permukaan tubuh pekerja atau
masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh manusia.
Pengendalian Kontaminasi

• Pengendalian/ akses ke hot area


• Pengendalian rancangan ruangan
Ventilasi, glove boxes, hoods, pembungkusan barang terkontaminasi
Rancangan alat yang efisien dan mengurangi tersebarnya radioaktif
• Pengendalian pakaian personal
Gunakan lab jas, respirator, sarung tangan
• Dekontaminasi
Lakukan dekontaminasi peralatan sebelum bekerja
• Metode preventif
Perbaiki kebocoran dulu, briefing/diskusi sebelum bekerja, ganti
perlengkapan kerja yang terkontaminasi, tutup/bungkus dengan plastik
perlengkapan selama kerja, ikuti prosedur kerja, minimalkan
perpindahan zat radioaktif
Pencegahan
 Inhalasi
– Tidak merokok di daerah kerja
– Gunakan masker, glove box atu hood
 Ingestion
– Tidak makan dan minum di daerah kerja
– Gunakan sarung tangan dan peralatan lab yang memadai
 Serapan
– Jangan bekerja kalau ada luka terbuka
– Gunakan pakaian kerja: lab jas, coveralls, tutup kepala, sarung
tangan, sepatu lab dsb.
E. SKENARIO KECELAKAAN
RADIASI DAN UPAYA
PENYELAMATANNYA
Kecelakaan Radiasi di Radiodiagnostik
dan Upaya Penyelamatannya

 Beberapa pemeriksaan yang mungkin menyebabkan


terjadinya kecelakaan radiasi pada radiologi diantaranya
adalah pada pemeriksaan dengan fluoroskopi, pasien,
radiografer, dokter yang ada di ruang pemeriksaan tersebut
bisa terjadi kecelakaan, karena kebocoran layar fluoroskopi.
 Pemeriksaan angiografi yang dosisnya sangat berlebihan
dapat memberikan dampak yang buruk pada petugas
kesehatan yang bekerja di dalamnya.
 Upaya penyelamatannya adalah dengan selalu membuat
SOP di setiap pesawat pesawat dan juga memuat langkah-
langkah yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Kecelakaan Radiasi di Radioterapi dan
Upaya Penyelamatannya
 Di bagian radioterapi ada berbagai hal yang dapat
menimbulkan kecelakaan radiasi.
• Sumber radiasi bekas tidak dikelola dengan semestinya sehingga
luput dari pengawasan
• Keluaran radiasi tidak dikalibrasi dengan semestinya
• Perawatan
1. alat tidak dilakukan dengan baik
• Tidak mengikuti prosedur kerja
• Tidak menggunakan alat monitor radiasi
• Alat monitor radiasi tidak berfungsi
• Kegagalan kembalinya sumber radiasi pada brakhiterapi
 Upaya penyelamatannya adalah dengan selalu membuat
SOP di setiap pesawat pesawat dan juga memuat langkah-
langkah yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Kecelakaan Radiasi di Kedokteran Nuklir
dan Upaya Penyelamatannya
 Pada bagian kedokteran nuklir yang berbahaya adalah
radiofarmaka, selain harus tersedia SOP untuk bekerja di
kedokteran nuklir, jaga harus ada SOP untuk proses
dekontaminasi.
 Prosedur penyelamatan jika terjadi kebakaran di
laboratorium penyimpanan radiofarmaka.
Thx…
Untuk memantau besarnya dosis radiasi yang diterima oleh
pekerja radiasi setiap bulan, setiap pekerja radiasi harus
menggunakan alat pemantau perorangan. Umumnya alat
pemantau yang digunakan di Rumah Sakit adalah film badge.
Saat ini pelayanan film badge dilakukan oleh BPFK–DEPKES
dan Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir
(P3KRBIN)–BATAN.
Berdasarkan hasil evaluasi film badge yang dipakai, pada
umumnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi
masih di bawah nilai batas yang diizinkan , antara 0,1 sampai
0,3 mSv per bulan.

Anda mungkin juga menyukai