Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi masyarakat awam, kata radiasi selalu dihubungkan dengan bom

atom, kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), limbah

radioaktif, serta penyebab timbulnya penyakit kanker. Mereka juga cenderung

merasa cemas dan takut terhadap radiasi, tetapi tidak ingin memahami radiasi

secara obyektif. Jika mereka ditanya tentang darimana mereka mendapat

informasi tentang radiasi, sebagian besar akan menjawab bahwa mereka

memperoleh informasi tersebut dari surat kabar, televisi, atau majalah.

Media massa tersebut pada umumnya jarang berusaha untuk mendidik

para pembaca atau pemirsanya dengan mengungkapkan fakta; sebagian besar

hanya mengungkapkan informasi tentang bahaya radiasi atau informasi lain

yang bersifat sensasi. Bagi media massa seringkali berlaku ungkapan bahwa

berita baik bukanlah berita; berita buruk barulah berita. Karena itu, pendapat

sebagian besar masyarakat tentang radiasi didasarkan pada bahaya radiasi

yang berasal dari ledakan bom atom yang terjadi di Nagasaki dan Hiroshima,

atau kecelakaan nuklir di PLTN Chernobyl. Seringkali mesyarakat tidak

dapat membedakan antara bahaya radiasi akibat kecelakaan tersebut dengan

radiasi yang mereka peroleh dalam kegiatan sehari-hari, misalnya radiasi

yang berasal dari pemeriksaan kesehatan atau radiasi yang berasal dari

lingkungan.
2

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah invovasi pengendalian radiasi dilingkungan sekitar?”

C. Tujuan

Untuk mengetahui invovasi pengendalian radiasi dilingkungan sekitar


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Radiasi

Radiasi adalah fenomena / peristiwa penyebaran energi gelombang

elektromagnetik atau partikel subatom melalui vakum atau media material.

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak

ada medium, yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang

frekuensi yang luas.

Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk

partikel atau gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat

dijelaskan pada kejadian seperti apa yang kita lakukan jika kita melihat kolam

air tenang yang pada permukaannya mengapung beberapa helai daun. Secara

spontan mungkin kita akan melempar kerikil ke kolam tersebut. Dapat kita

lihat bahwa pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang kemudian

akan menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut adalah gelombang

dan memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil, dan

energi tersebut menyebar dari lokasi jatuhnya kerikil ke segala arah. Ketika

riak mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang.

Berdasarkan kejadian tersebut dapat dilihat bahwa untuk mengangkat

sesuatu diperlukan energi. Karena itu, terangkatnya daun memperlihatkan

bahwa gelombang mempunyai energi, dan energi tersebut telah bergerak dari

lokasi jatuhnya kerikil ke lokasi terangkatnya daun. Hal yang sama juga

berlaku untuk berbagai jenis gelombang dan radiasi lain.


4

Salah satu karakteristik dari semua radiasi adalah radiasi mempunyai panjang

gelombang, yaitu jarak dari suatu puncak gelombang ke puncak gelombang

berikutnya.

Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis radiasi tersebut

memiliki panjang gelombang masing-masing. Ditinjau dari massanya, radiasi

dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi

elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri

dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-

X, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel adalah radiasi berupa

partikel yang memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.

Jika ditinjau dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi

pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila

menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik

yang disebut ion.

Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan

menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi

pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam

radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel

beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan

ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik,

sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi

pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. Radiasi

non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk


5

ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro,

inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Pengaruh sinar kosmik hampir

dapat diabaikan karena sebelum mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah

berinteraksi terlebih dahulu dengan atmosfir bumi. Radiasi beta hanya dapat

menembus kertas tipis, dan tidak dapat menembus tubuh manusia, sehingga

pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula dengan radiasi alfa, yang hanya

dapat menembus beberapa milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada

umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.

B. Pengendalian Radiasi

Salah satu materi dasar yang perlu diketahui oleh pekerja radiasi yaitu

proteksi radiasi. Proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk

mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi (PP No 33

Tahun 2007).

Proteksi radiasi terbagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Proteksi radiasi eksterna, tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

paparan radiasi yang berasal dari luar tubuh. Sumber radiasi eksterna

memiliki pembagian dan sifat-sifat sebagai berikut:

a. Alpha, daya ionisasi besar jangkauan pendek, tidak dapat menembus

lapisan kulit luarmanusia dengan potensi bahaya tidak ada.

b. Beta, daya tembus lebih besar daripada alpha, jangkauan bergantung

pada energi, mampu menembus kulit luar beberapa mm dengan potensi

bahaya kecil.
6

c. Gamma/ sinar-X, daya ionisasi kecil, daya tembus besar, dapat

menembus lapisan kulit luar manusia dengan potensi bahaya besar.

d. Neutron, daya tembus sangat besar, melepaskan energi dalam tubuh

dengan potensi bahaya besar.

Dengan diketahuinya sifat-sifat dari radiasi tersebut maka untuk

mengontrolnya dengan tiga faktor pengendalian radiasi eksterna yaitu faktor

waktu, jarak, dan penahan radiasi.

Semakin lama pekerja radiasi bekerja ditempat yang memiliki paparan

radiasi maka semakin besar pula dosis radiasi yang diterimanya. Oleh karena itu,

disarankan agar bekerja di tempat radiasi dengan seefisien mungkin sehingga

dapat mengurangi dosis radiasi yang diterima.

Dosis radisi yang diterima juga berkaitan dengan faktor jarak, semakin

dekat jarak kita dengan sumber radiasi maka semakin besar pula dosis yang kita

dapatkan, begitu pula sebaliknya semakin jauh jarak kita dengan sumber maka

semakin kecil pula dosis yang diterima. Dengan demikian disarankan agar bekerja

di tempat radiasi dengan jarak semaksimal mungkin, terkadang menggunakan alat

bantu untuk menjangkau sumber radiasi tersebut.

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam proteksi radiasi yaitu faktor

penahan. Penahan yang digunakan dapat berasal dari berbagai macam logam yang

bermassa berat tergantung pada: jenis dan energi radiasi, aktivasi radiasi, dan laju

dosis yang dikehendaki setelah melalui penahan.

Penahan radiasi alpha cukup menggunakan kertas. Sedangkan penahan

radiasi beta diperlukan penahan yang tebal sesuai dengan perhitungan jangkauan
7

dan energi. Penahan radiasi gamma tidak mampu menyerap energi secara

kelseluruhan hanya mengurangi intensitas secara eksponensial tergantung jenis

bahan dan besaran energinya. Penahan radiasi untuk perlambatan neutron yaitu

air, parafin, dan polietilen sedangkan untuk tangkapan neutron menggunakan

boron, cadmium.

2. Proteksi radiasi interna adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

paparan radiasi yang berasal dari dalam tubuh. Sumber radiasi interna

dapat berasal dari sumber terbuka yang menyebabkan kontaminasi dan

masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (pernapasan), ingesti (pencernaan),

dan penyerapan (kulit/luka).

Hal-hal yang perlu dikendalikan dalam proteksi interna yaitu:

a. Pengendalian lingkungan seperti gedung, ruangan, fasilitas fisik

berkaitan dengan penyimpanan zat radioaktif, ruang ganti dan ventilasi

dan yang paling penting ialah mudah didekontaminasi.

b. Pengendalian sumber radiasi dengan menggunakan sumber dengan

aktivasi sesuai, pembagian daerah laboratorium dan peralatan khusus

seperti glove box, lemari asam.

c. Pengendalian pekerja radiasi dengan menggunakan pelindung seperti

baju lab, masker, sarung tangan, shoe cover.

Untuk mengetahui berapa jumlah zat radioaktif yang berada dalam tubuh

khusunya pasien yang menjalani program imaging atau pun terapi kanker

menggunakan zat radioaktif dapat diketahui dengan menghitung waktu paro

efektif.
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Radiasi adalah fenomena / peristiwa penyebaran energi gelombang

elektromagnetik atau partikel subatom melalui vakum atau media material.

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau

tidak ada medium, yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam

rentang frekuensi yang luas.

Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis radiasi tersebut

memiliki panjang gelombang masing-masing. Ditinjau dari massanya, radiasi

dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi

elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri

dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-

X, sinar gamma dan sinar kosmik. Pengendalian bahaya resiko radiasi

dimunalai dari antisipsi, rekoknisi (indetfikasi resiko), reisk asemnetnt, dan

control.

B. Saran

Untuk lebih memahami semua tentang radiasi, disarankan para pembaca

mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu,

diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari diri dari dampak radiasi.


9

DAFTAR PUSTAKA

Parallax:The Race to Measure the Cosmos. Henry Holt. ISBN 0-8050-7133-4.


Karen E. Kalumuck (2000). Human body explorations: hands-on investigates of
what makes us tick. Kendall Hunt. hlm. 74. ISBN 9780787261535. Léna, Pierre
(1998).
Observational Astrophysics. Springer-Verlag. ISBN 3-540-63482-7 Lide, DR
(2004). CRC Handbook of Chemistry and Physics
"Gravitational waves" Thomas J. Bruno, Paris D. N. Svoronos. (2005)
CRC Handbook of Fundamental Spectroscopic Correlation Charts. CRC Press,
2005. Uzan, J-P; Leclercq, B (2008).
The Natural Laws of the Universe: Understanding Fundamental Constants,
Wei-Tou Ni (2005). "Empirical foundation of the relativistic gravity" Whitaker,
JC (2005).
The Electronics Handbook http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik

Anda mungkin juga menyukai