Anda di halaman 1dari 2

Nama :

NIM :
Kelas :
MK : Promosi dan Perilaku Kesehatan
Dosen : Dr. Achmad Rifai, M.Kes

Coba di telaah perilaku kesehatan menurut Teori SOR (Skinner) dan menurut teori Lawrence
Green. Apa Perbedaan dan Persamaannya?
Jawaban :
Menurut Skinner (1938), perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut
teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons. Skinner membedakan adanya dua respons,
yaitu yang pertama Respondent respon reflexive yakni respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan–rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut electing stimulating
karena menimbulkan respon – respon yang relative tetap dan yang kedua operant respons atau
instrumental respons yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus
atau perangsangan tertentu.
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua yaitu yang pertama Perilaku tertutup adalah Respons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/ kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain dan yang
kedua perilaku terbuka adalah respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah dalam bentuk tindakan atau praktek (
Practice ), yang mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Menurut Lawrence Green perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni:
a. Faktor Pendorong (predisposing factors)
Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang,
antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan
sebagainya. Contohnya seorang ibu mau membawa anaknya ke Posyandu, karena tahu
bahwa di Posyandu akan dilakukan penimbangan anak untuk mengetahui
pertumbuhannya. Tanpa adanya pengetahuan-pengetahuan ini ibu tersebut mungkin tidak
akan membawa anaknya ke Posyandu.
b. Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang
dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan, misalnya: Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat
pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olahraga, makanan bergizi, uang
dan sebagainya. Contohnya sebuah keluarga yang sudah tahu masalah kesehatan,
mengupayakan keluarganya untuk menggunakan air bersih, buang air di WC, makan
makanan yang bergizi, dan sebagainya. Tetapi apakah keluarga tersebut tidak mampu
untuk mengadakan fasilitas itu semua, maka dengan terpaksa buang air besar di
kali/kebun menggunakan air kali untuk keperluan seharihari, dan sebagainya.
c. Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun
orang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Contohnya
seorang ibu hamil tahu manfaat periksa hamil dan di dekat rumahnya ada Polindes, dekat
dengan Bidan, tetapi ia tidak mau melakukan periksa hamil karena ibu lurah dan ibu
tokoh-tokoh lain tidak pernah periksa hamil namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti
bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat.
Teori Skinner dan teori Lawrence Green memiliki kesamaan mengemukakan teorinya
mengenai perilaku manusia yang mempunyai perbedaan satu dengan manusia yang satu dengan
yang lainnya, keduanya juga memaparkan bahwa perilaku berkaitan dengan pengetahuan dan
sikap. Namun perbedaannya yaitu pada teori Skinner mengelompokkan perilaku menjadi dua
yaitu perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Sedangkan teori Lawrence Green perilaku kesehatan
ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu yang pertama, faktor pendorong meliputi pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai dan persepsi, tradisi, dan unsur lain yang terdapat dalam diri
individu, kedua faktor pemungkin merupakan faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan dan ketiga faktor pendorong merupakan faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku seseorang.

Anda mungkin juga menyukai