Anda di halaman 1dari 5

FADHIL HILAL MUFID

19002015
FISIKA RADIASI

Radiasi merupakan energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam bentuk
partikel atau gelombang. Berdasarkan sumbernya radiasi terbagi menjadi 2 yaitu radiasi alam
dan radiasi buatan.
1. Radiasi alam
Yaitu radiasi yang berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan
radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam bahan makanan.
Adapun beberpa contoh dari radiasi alam yaitu :
a. Radiasi benda-benda langit
Jadi medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub
menerima lebih banyak daripada yang ada di gatis katulistiwa. Selain itu orang
yang berada di tempat yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar
karena semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi.
Jadi, orang yang berada di puncak gunung atau di lereng bukit akan menerima
radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan laut atau permukaan
bumi .
b. Radiasi dari kerak bumi
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40,
Rubidium-87, unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232.
Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur
di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh. Penelitian di
Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa kira-
kira 95 persen populasi manusia tinggal di daerah dengan tingkat radiasi rerata
dari bumi antara 0,3–0,6 milisievert (mSv ) per tahun. Sekitar 3 persen populasi
dunia menerima dosis 1 mSv per tahun atau lebih.

2. Radiasi Buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan dengan aktivitas
manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang medis (radiodiagnostik dan
radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit tenaga nuklir, radiasi yang diperoleh di
bidang industri dll. Berikut sumber radiasi dari buatan :

1. Radiasi Dalam Bidang medis (kedokteran)


Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis)
maupun penyembuhan (terapi). Foto sinar-X atau Roentgen merupakan alat
diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari
roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari
radiasi buatan manusia. Tindakan medis ini menyumbang 96% paparan rata-rata
radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima
harus dibatasi. Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized
Axial Tomography) Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia.
a. Bidang Radiology
1. Teknik Radiografi
Merupakan teknik dimana sumber sinar-X ditembuskan ke bagian tubuh
pasien yang akan diperiksa dengan kondisi penyinaran tertentu. Radiasi
sinar-X yang akan tembus akan mempunyai besaran yang berbeda sesuai
dengan daya serap organ-organ-organ tubuh yang akan ditembusnya.
Perbedaan akan besaran tersebut akan ditangkap oleh film x-ray dan akan
membentuk bayangan laten, gambar laten tersebut setelah melalui berbagai
proses pencucian akan menghasilkan gambaran foto dari organ yang
diperiksa. Untuk radiografer (pekerja radiasi) pada saat pemotretan harus
berada dibelakang tabir atau diruangan lain yanterproteksi dari radiasi sinar-
X.
2. Teknik fluoroskopi
Merupakanteknik yang memanfaatkan salah satu dari sifat sinar-X yaitu
bila mengenai bahan akan berpendar (fluorosensi). Biasanya radiografer,
dokter, dan perawat tidak dapat menghindar untuk berada diruang
pemeriksa selama pemeriksaan berlangsung, untuk itu diwajibkan
menggunakan alat pelindung radiasi, seperti body apron, thyroid apron,
goggle dan glove. Kondisi penyinaran fluoroskopi untuk pemakaian arus
tabung dan waktu penyinaran berbeda dengan teknik radiografi. Waktu
pemeriksaan dengan menggunakan fluoroskopi lebih lama dibandingkan
dengan pemeriksaan dengan menggunakan fluoroskopi lebih lama
dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi, karena radiasi yang
dikeluarkan oleh fluoroskopi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan
diagnosa.

b. Bidang radiotherapy
Radiasi ini berasal dari sinar X, yang karena sifat-sifatnya mampu menembus
jaringan tubuh manusia untuk mendeteksi kelainan dan menimbulkan efek
biologi menghentikan pertumbuhan sel hingga mematikan sel. Oleh karena itu
dapat dimanfaatkan untuk mematikan sel-sel kanker, dan sudah barang tentu
dalam dosis yang sesuai dengan keperluan.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi bidang fisika radiasi
memungkinkan pengukuran jumlah (dosis) radiasi yang diserap tubuh dan arah
radiasi dengan tepat sasaran, bidang biologi radiasi (radiobiologi) yang
memungkinkan tatacara pemberian dan jumlah dosis yang efektif, bidang
onkologi (ilmu tentang kanker) yang memungkinkan penentuan jenis dan
stadium kanker serta pemilihan jenis pengobatan yang sesuai (operasi,
radioterapi, khemoterapi/obat-obatan, atau kombinasinya). Penentuan
radioterapi didasarkan pada hispatologi dan asal tumor, stadium/tingkat
penyebarannya, kondisi kesehatan pasien, ketersediaan sarana dan
prasarana.Di bidang kedokteran, radioisotop banyak digunakan sebagai alat
diagnosis dan alat terapi berbagai macam penyakit.
1. Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis
suatu penyakit. Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices),
dapat dilakukan penelitian proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam penggunaannya untuk diagnosis, suatu dosis kecil radioisotop yang
dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh dimasukkan ke
dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari
menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah
satu radioisotop yang sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat
digunakan untuk mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal,
sirkulasi darah dan struktur tulang.
2. Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah
untuk pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi.
Sumber radiasi yang digunakan dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber
gamma seperti Co-60, atau sumber internal, yaitu berupa sumber gamma atau
beta yang kecil seperti Iodine-131 yang biasa digunakan untuk penyembuhan
kanker kelenjar tiroid.
3. Sterilisasi
Peralatan Kedokteran Dewasa ini banyak peralatan kedokteran yang
disterilkan menggunakan radiasi gamma dari Co-60. Metode sterilisasi ini
lebih ekonomis dan lebih efektif dibandingkan sterilisasi menggunakan uap
panas, karena proses yang digunakan merupakan proses dingin, sehingga dapat
digunakan untuk benda-benda yang sensitif terhadap panas seperti bubuk, obat
salep, dan larutan kimia.Keuntungan lain dari sterilisasi dengan menggunakan
radiasi adalah proses sterilisasi dapat dilakukan setelah benda tersebut dikemas
dan masa penyimpanan benda tersebut tidak terbatas sepanjang kemasannya
tidak rusak.
Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60,
dinding kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki
ketebalan khusus.Dalam sekali penyinaran sinar-X ke dada, seseorang dapat
menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang diterima
dari alam. Penyinaran sinar-X untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total
kira-kira 3 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi
untuk penyembuhan kanker nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang
diterima dari alam. Meskipun dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini
cukup tinggi, orang masih mau menerimanya karena nilai manfaatnya jauh
lebih besar daripada resikonya.
2. Radiasi Dalam bidang Industri
a. Radiasi dari reaktor nuklir
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga
nuklir akan menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor
terdapat banyak sekali unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor
membuat jumlah lepasan radiasi ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi
normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima radiasi
tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh lebih kecil
daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400
nilai radiasi dari alam

b. Pemeriksaan tanpa merusak


Pada saat ini radioaktif mulai digunakan di bidang industri.  Misalnya dalam
bidang industri pupuk, atau bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari
sumber-sumber baru minyak bumi yang ada diperut bumi. Radiasi sinar gamma
dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambung las, yaitu
merongsen bahan tersebut. Teknik ini berdasar sifat bahwa semakin tebal bahan
yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi
dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-
bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih
hitam.

c. Mengontrol ketebalan Bahan


Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas
radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor
radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran mejadi lebih tebal, maka
intensitas radiasi yang diterima deterktor akan berkurang dan mekanisme alat akan
mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

d. Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil
karena mengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis
yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat
dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara :
1. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah,
seperti merica, ketumbar, dan kemiri.
2. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang
berkembang biak dengan pembentukan tunas, seperti kentang, bawang
merah, jahe dan kunyit.
3. Meningkatkan mutu tekstil. Contohnya mengubah struktur serat tekstil
4. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.
Radioisotop juga sebenarnya dikenal sebagai pencari jejak, kebocoran dan
dinamika fluida didalam pipa pengiriman gas dan cairan dapat dideteksi dengan
menggunakan radioisotope. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan
zat yang dikirim dicampur (diikutsertakan)dalam pengiriman setelah daitandai
dengan radioisotop. Radioisotope yang berda di luar jalur menunjukan terjadinya
kebocoran. Keberadaan radioisootop diluar jalur dapat dicari sambil bergerak
cepat, sehingga pipa gas bumi atau minyyak yang sangat panjang bahkan mencapai
ribuan kilometer dapat dideteksi dengan waktu yang relative singkat. Selain itu
radioisotop juga dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran tangki penyimpanan
atau tangki reaksi.. ppada pengujian ini biasanya digunakan radioisotope yang
ssulit beraksi (inert) dari gas mulia, misalnya Xe-133, Ar-41, agar tidak
mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai