Anda di halaman 1dari 12

NAMA : TRI PUSPA SIHOMBING

NIM : 200205361

MATAKULIAH : RADIOFARMASI

Rangkuman tugas dan contpoh sediaan RADIO FARMASI.

Bidang kesehatan dan kedokteran merupakan bidang terbesar yang

menggunakan senyawa bertanda radioaktif.Hampir dari 80% dari penggunaan zat

radioaktif terletak di bidang ini. Dengan isotop radioaktif telah dapat diselidiki dan

dipelajari proses fisiologi, biokimia, patologi dan farmakologi berbagai macam obat.

Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran, sebetulnya telah dimulai semenjak

tahun 1936 pada waktu John Lawrence et al. Menggunakan fosfor-32 untuk

terapi.Walaupun dimulai untuk terapi, tetapi penggunaan radioisotop selanjutnya

hampir 90% ditujukan untuk diagnosis, dan sebagian besar telah dalam bentuk

senyawa bertanda.Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang

elektromagnetik pendek, seperti sinar x disebut radiologi.Radiologi dimanfaatkan

untuk menunjang diagnosis penyakit.Dalam dunia kedokteran nuklir, prinsip radiologi

dimanfaatkan dengan memakai isotop radio aktif yang disuntikkan ke dalam

tubuh.Kemudian, isotop tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh sehingga

diperoleh gambaran yang menunjukan distribusinya di dalam tubuh.Sebagai contoh

untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah, digunakan radioisotop

natrium.Kemudian jejak radioaktif tersebut dirunut dengan menggunakan pencacah

Geiger.Letak penyempitan pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran

natrium.Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga digunakan

untuk terapi radiasi. Terapi radiasi adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi.

Terapi seperti ini biasanya digunakan dalam pengobatan kanker. Pemberian terapi
dapat menyembuhkan, mengurangi gejala, atau mencegah penyebaran kanker,

bergantung pada jenis dan stadium kanker (Leswara:2008).

A. APLIKASIDIAGNOSTIK

 Radiodiagnostik

Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat

radiasi sinar pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi.Ahli

dalam bidang ini dikenal sebagai radiolog.Salah satu contoh radiodiagnostik

adalah rontgen.Radiodiagnostik dilakukan sebelum melakukan radioterapi.Prinsip

dasar digunakannya penunjang diagnostik di bidang radiologi adalah penggunaan

pesawat radiologi sebagai sumber tertutup (Tungsten), dengan energi yang besar

(kV) untuk menghasilkan sinar x (sinar pengion) yang mengenai tubuh pasien.

Transmisi radiasi yang mengenai tubuh tersebut bergantung dari kepadatan organ

yang dilalui, makin padat akan memberikan gambaran putih (opakue) hal ini juga

dapat ditimbulkan dengan pemberian kontras bubur barium pada pemeriksaan

traktus intestinal (saluran cerna), juga pada pemeriksaan traktus urinarius (saluran

kemih). Sedangkan sebaliknya akan memberikan warna hitam (lusence).

Penggunaan kontras ini harus menggunakan persyaratan yang cukup ketat karena

sifat alergik yang mungkin timbul pada diri pasien, sehingga diperlukan uji alergi

dan juga ada kontra indikasi tertentu yang dipersyaratankan pada diagnsotik

menggunakan kontras.Hasil pencitraan dalam bentuk gambaran anatomi.Pesawat

sinar x ini juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan umur suatu fosil maupun

mummi, juga digunakan di bandara, industri dengan berbeda radiasi pengion yang

dihasilkan.Hasilpencitraanpadasaatinimengikutiperkembanganteknologi
sehingga dapat direkam dalam film, kertas printer maupun dalam bentuk CD

maupun DVD 2.

 Radioterapi

Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk

mematikan sel kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal

sekecil mungkin.Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutup

pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas elektron.Baik sel-sel

normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh radiasi ini. Radiasi akan

merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel

kanker akan terhambat. Sekitar 50 – 60% penderita kanker memerlukan

radioterapi.Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal, yaitu untuk

mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker, selain

itu juga bertujuan untuk mengurangi resiko kekambuhan dari kanker.Dosis dari

radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe, dan stadium tumor bersamaan.

Sumber radiasi terbuka yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang

dikemas dalam bentuk jarum, biji sebesar beras, atau kawat dan dapat diletakkan

dalam rongga tubuh (intracavitary) seperti kanker serviks, kanker paru, dan

kanker esopagus, dalam organ/jaringan (interstisial) seperti kanker prostat, kanker

kepala dan leher, kanker payudara, atau dalam lumen (intraluminal). Kegunaan

radioterapi adalah sebagaiberikut:

1. Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi,

baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti

pembedahan dankemoterapi.
2. Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan,

radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat

sel kanker menjadi lebih kecil dan berhentimenyebar.

3. Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat

mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan

juga membuat hidup penderita lebihnyaman.

4. Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang

sering disebut sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan tujuan agar

terapi bedah dan kemoterapi yang diberikan lebihefektif.

MEKANISME KERJA RADIOTERAPI

Bila jaringan terkena radiasi penyinaran, maka jaringan akan menyerap energi

radiasi dan akan menimbulkan ionisasi atom-atom. Ionisasi tersebut dapat

menimbulkan perubahan kimia dan biokimia yang pada akhirnya akan menimbulkan

kerusakan biologik. Kerusakan sel yang terjadi dapat berupa kerusakan kromosom,

mutasi, perlambatan pembelahan sel dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi.

Radiasi pengion adalah berkas pancaran energi atau partikel yang bila mengenai

sebuah atom akan menyebabkan terpentalnya elektron keluar dari orbit elektron

tersebut. Pancaran energi dapat berupa gelombang elektromagnetik, yang dapat

berupa sinar gamma dan sinar X. Pancaran partikel dapat berupa pancaran elektron

(sinar beta) atau pancaran partikel netron, alfa, proton. Dengan pemberian setiap

terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan tumor akan mengecil.

Sel-sel yang mati akan hancur, dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari tubuh.

Sebagianbesarsel-selsehatakanbisapulihkembaidaripengaruhradiasi.Tetapi
bagaimanapun juga, kerusakan yang terjadi pada sel-sel sehat merupakan penyebab

terjadinya efek samping radiasi.

Pada dasarnya radiosensitifitas sel merupakan suatu konsep yang berdasarkan atas
derajat respon selterhadapradiasi.......Aktivitas metabolisme sel berupa sintesisprotein
diduga berkaitan dengan munculnya fase-fase pembelahan sel yang lebih sensitif terhadap
radioterapi. Menurut BATAN (1998), radiosensitivitas adalah kepekaan relatif dari sel,
jaringan, organ, organisme dan bahan lain terhadap bahan pengion yang digunakan sebagai
pembandingan kepekaan absolut. Hasil penelitian Hanafiah et al.

RADIOSENSITIVITAS adalah kemampuan relatif penyembuhan sel dari kerusakan akibat


radiasi. Radiosensitivitas diukur pada kurva survival sel dengan menghitung kapasitasnya
untuk ber-reproduksi setelah suatu dosis radiasi. Berbagai jaringan dan organ tubuh memiliki
radiosensitivitas yang sangat bervariasi, dimana organ yang sangat sensitive akan rusak oleh
dosis yang rendah, sedangkan organ yang radioresisten dapat bertahan terhadap dosis yang
lebih besar.
Berdasar hal tersebut organ/ jaringan dibagi menjadi 3 kelompok
• JARINGAN YANG SANGAT RADIOSENSITIVE : epidermis, mukosa gastrointestinal,
sumsum tulang ( red marrow), organ reproduksi ( testis dan ovarium), lensamata.
• JARINGAN DENGAN RADIOSENSITIVE SEDANG : hati, ginjal,kelenjar.
• JARINGAN KURANG RADIOSENSITIVE : otot, tulang, jaringan ikat dansaraf.

EFEK RADIASI TERHADAP BERBAGAI ORGAN


• Dalam pelaksanaan terapi radiasi, disamping tumor, terdapat jaringan sehat atau organ kritis
yang juga terkena radiasi dalam berbagai tingkatan dosis, sehingga dapat timbul efek
samping tergantung organ yang terkena dan besarnyadosis.

EFEK RADIASI
1. ACUTE ( EARLY EFFECT )
EFEKAKUT
Biasanya timbul pada jaringan dengan regererasi cepat ( rapid renewing tissue)
seperti kulit, mukosa traktus gastrointestinal & system hemopoitik.
2. CHRONIC ( LATE EFFECT )
EFEKKRONIS
Biasanya terjadi pada jaringan yang berproliferasi lambat seperti paru, ginjal, jantung,
hati dan system saraf pusat. Terjadi setelah melewati suatu masa laten yang panjang.
Tak hanya terjadi pada jaringan “ slowly renewing tissues”, tetapi juga dapat terjadi
pada jaringan yang “rapid renewing” seperti kulit, berupa fibrosis, telangiektasia atau
atrofi.

a. PemeriksaanFisika
 Kejernihan larutan, dilakukan dengan pemeriksaan visual sediaan di dalam
wadah jernih transparan, di bawah sumber cahaya yang cukup terang, di
depan latar berwarna putih dan latar berwarnahitam.
 Konsentrasi keradioaktivan dan/atau keradioaktivan total, diukur secara
langsung dengan menggunakan alat ukur keradioaktifan yang sesuai,
misalnya detektor kamar pengionan, dose calibrator, kalorimeter, alat
cacah proporsional dansejenisnya.
 Ukuran partikel (bila produk berupa koloid), ditentukan dengan
menggunakan mikroskop atau alat pembesar lainnya yang sesuai. Teknik
ini juga menunjukkan kehomogenan partikel koloid dalamsediaan.

b. PemeriksaanKimia
Pemeriksaan kualitas kimia ini antara lain adalah pemeriksaan pH larutan
produk (dilakukan dengan menggunakan kertas indikator pH atau dengan pH-
meter), kandungan kimiawi pengemban (dengan HPLC atau spektrofotometri
UV/Visibel atau uji tetes), kandungan bahan kimia asing (HPLC atau
spektrofotometri UV/Visibel atau uji tetes). Pada dasarnya metode pemeriksaan
kualitas kimia dapat saja disesuaikan dengan sarana dan fasilitas yang ada. Teknik
yang secara simultan dapat digunakan untuk penentuan kandungan berbagai
macam zat dalam cuplikan akan merupakan pilihan yang lebih baik.

c. PemeriksaanBiologi
Pemeriksaan apirogenitas (bebas pirogen) banyak dilakukan dengan injeksi
sediaan pada vena di belakang telinga sejumlah tertentu kelinci (biasanya 3 ekor).
Kemudian dilakukan pengamatan kenaikan suhu badan kelinci percobaan tersebut.
Gabungan data kenaikan suhu individual masing-masing kelinci dan kenaikan
suhu total seluruh kelinci akan memberikan gambaran kesimpulan apakah sediaan
yang diuji bebas pirogen (apirogen) atau tidak. Apabila dihasilkan data yang
memberikan keraguan kesimpulan, maka pengujian diulangi lagi dengan
menggunakan 3 ekor kelinci yang baru, hingga dihasilkan kesimpulan kepastian
apakah sediaan bebas pirogen atau tidak. Teknik lain untuk uji pirogen adalah
teknik in-vitro menggunakan Lymulus Amaebocyte Lysate (LAL). Dengan teknik
ini, cuplikan sediaan diperlakukan dengan LAL dan diinkubasikan pada suhu
37°C. Bila kemudian terjadi pembentukan gel yang stabil sampai 1 jam masa
inkubasi, berarti cuplikan tidak bebas pirogen. Teknik ini sederhana dan sensitif,
tetapi jarang menjadi pilihan, sebab LAL relatif sangat mahal dan mempunyai
umur simpan yang pendek. Di sisi lain, metode kelinci secara umum lebih banyak
menjadi pilihan, dengan kelemahan dan keunggulannyasendiri.

NAMA : TRI PUSPA SIHOMBING

NIM : 200205361

MATAKULIAH : RADIOFARMASI
1. Jelaskan Aplikasi sediaan Radio Farmasi dan berikancontoh?.

Bidang kesehatan dan kedokteran merupakan bidang terbesar yang

menggunakan senyawa bertanda radioaktif.Hampir dari 80% dari penggunaan zat

radioaktif terletak di bidang ini. Dengan isotop radioaktif telah dapat diselidiki dan

dipelajari proses fisiologi, biokimia, patologi dan farmakologi berbagai macam obat.

Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran, sebetulnya telah dimulai semenjak

tahun 1936 pada waktu John Lawrence et al. Menggunakan fosfor-32 untuk

terapi.Walaupun dimulai untuk terapi, tetapi penggunaan radioisotop selanjutnya

hampir 90% ditujukan untuk diagnosis, dan sebagian besar telah dalam bentuk

senyawa bertanda.Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang

elektromagnetik pendek, seperti sinar x disebut radiologi.Radiologi dimanfaatkan

untuk menunjang diagnosis penyakit.Dalam dunia kedokteran nuklir, prinsip radiologi

dimanfaatkan dengan memakai isotop radio aktif yang disuntikkan ke dalam

tubuh.Kemudian, isotop tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh sehingga

diperoleh gambaran yang menunjukan distribusinya di dalam tubuh.Sebagai contoh

untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah, digunakan radioisotop

natrium.Kemudian jejak radioaktif tersebut dirunut dengan menggunakan pencacah

Geiger.Letak penyempitan pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran

natrium.Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga digunakan

untuk terapi radiasi. Terapi radiasi adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi.

Terapi seperti ini biasanya digunakan dalam pengobatan kanker. Pemberian terapi dapat

menyembuhkan, mengurangi gejala, atau mencegah penyebaran kanker, bergantung pada jenis

dan stadium kanker (Leswara:2008).

A. APLIKASIDIAGNOSTIK

 Radiodiagnostik
Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat

radiasi sinar pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi.Ahli

dalam bidang ini dikenal sebagai radiolog.Salah satu contoh radiodiagnostik

adalah rontgen.Radiodiagnostik dilakukan sebelum melakukan radioterapi.Prinsip

dasar digunakannya penunjang diagnostik di bidang radiologi adalah penggunaan

pesawat radiologi sebagai sumber tertutup (Tungsten), dengan energi yang besar

(kV) untuk menghasilkan sinar x (sinar pengion) yang mengenai tubuh pasien.

Transmisi radiasi yang mengenai tubuh tersebut bergantung dari kepadatan organ

yang dilalui, makin padat akan memberikan gambaran putih (opakue) hal ini juga

dapat ditimbulkan dengan pemberian kontras bubur barium pada pemeriksaan

traktus intestinal (saluran cerna), juga pada pemeriksaan traktus urinarius (saluran

kemih). Sedangkan sebaliknya akan memberikan warna hitam (lusence).

Penggunaan kontras ini harus menggunakan persyaratan yang cukup ketat karena

sifat alergik yang mungkin timbul pada diri pasien, sehingga diperlukan uji alergi

dan juga ada kontra indikasi tertentu yang dipersyaratankan pada diagnsotik

menggunakan kontras.Hasil pencitraan dalam bentuk gambaran anatomi.Pesawat

sinar x ini juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan umur suatu fosil maupun

mummi, juga digunakan di bandara, industri dengan berbeda radiasi pengion yang

dihasilkan.Hasilpencitraanpadasaatinimengikutiperkembanganteknologi
sehingga dapat direkam dalam film, kertas printer maupun dalam bentuk CD

maupun DVD 2.

 Radioterapi

Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk

mematikan sel kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal

sekecil mungkin.Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutup

pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas elektron.Baik sel-sel

normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh radiasi ini. Radiasi akan

merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel

kanker akan terhambat. Sekitar 50 – 60% penderita kanker memerlukan

radioterapi.Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal, yaitu untuk

mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker, selain

itu juga bertujuan untuk mengurangi resiko kekambuhan dari kanker.Dosis dari

radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe, dan stadium tumor bersamaan.

Sumber radiasi terbuka yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang

dikemas dalam bentuk jarum, biji sebesar beras, atau kawat dan dapat diletakkan

dalam rongga tubuh (intracavitary) seperti kanker serviks, kanker paru, dan

kanker esopagus, dalam organ/jaringan (interstisial) seperti kanker prostat, kanker

kepala dan leher, kanker payudara, atau dalam lumen (intraluminal). Kegunaan

radioterapi adalah sebagaiberikut:

1. Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi,

baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti

pembedahan dankemoterapi.
2. Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan,

radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat

sel kanker menjadi lebih kecil dan berhentimenyebar.

3. Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat

mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan

juga membuat hidup penderita lebihnyaman.

4. Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang

sering disebut sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan tujuan agar

terapi bedah dan kemoterapi yang diberikan lebihefektif.

MEKANISME KERJA RADIOTERAPI

Bila jaringan terkena radiasi penyinaran, maka jaringan akan menyerap energi

radiasi dan akan menimbulkan ionisasi atom-atom. Ionisasi tersebut dapat

menimbulkan perubahan kimia dan biokimia yang pada akhirnya akan menimbulkan

kerusakan biologik. Kerusakan sel yang terjadi dapat berupa kerusakan kromosom,

mutasi, perlambatan pembelahan sel dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi.

Radiasi pengion adalah berkas pancaran energi atau partikel yang bila mengenai

sebuah atom akan menyebabkan terpentalnya elektron keluar dari orbit elektron

tersebut. Pancaran energi dapat berupa gelombang elektromagnetik, yang dapat

berupa sinar gamma dan sinar X. Pancaran partikel dapat berupa pancaran elektron

(sinar beta) atau pancaran partikel netron, alfa, proton. Dengan pemberian setiap

terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan tumor akan mengecil.

Sel-sel yang mati akan hancur, dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari tubuh.

Sebagianbesarsel-selsehatakanbisapulihkembaidaripengaruhradiasi.Tetapi
bagaimanapun juga, kerusakan yang terjadi pada sel-sel sehat merupakan penyebab

terjadinya efek samping radiasi.

Anda mungkin juga menyukai