KELOMPOK B4
MESIN SINAR X
Sinar-X bekerja dengan memindahkan radiasi frekuensi tinggi ke seluruh tubuh. Sinar kemudian ditangkap pada gambar, dengan
bagian-bagian tubuh yang berbeda menjadi terlihat karena perbedaan warna pada gambar. Perbedaan warna ini didasarkan pada
kepadatan bagian tubuh seseorang, yaitu, sinar-X menunjukkan tulang sebagai gambar putih dan menunjukkan paru-paru
sebagai gambar yang lebih gelap.
Jenis rontgen kedokteran gigi ?
Bahan radioaktif, seperti halnya agen toksik yang lain, dapat masuk ke dalam tubuh
melalui tiga jalan :
Inhalasi - melalui penghirupan debu atau gas
Ingesi - melalui makanan atau minuman terkontaminasi yang masuk melalui mulut
Penyerapan melalui kulit atau luka yang terbuka.
Proteksi radiasi internal dengan demikian dapat dilakukan dengan menutup jalan
masuk ke dalam tubuh, atau dengan menghalangi kemungkinan diteruskannya
radioaktivitas dari sumber ke manusia. Upaya penghalangan dapat dilakukan pada
sumber - dengan cara menutup atau mengikat sumber, dengan mengendalikan
lingkungan - dengan menggunakan ventilasi dan rancangan ruangan yang baik, atau
pada manusianya sendiri - dengan menggunakan pakaian pelindung dan peralatan
pelindung lain seperti respirator.
Prinsip dasar proteksi radiasi dalam radiodiagnostik
Dalam penggunaan radiasi untuk radiografi dalam radiodiagnostik akan memberikan kontribusi radiasi kepada banyak
pihak. Radiasi akan diterima oleh operator, hewan dan lingkungan. Ada 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh
International Commission Radiological Protection (ICRP) untuk dipatuhi, yaitu :
1. Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada azaz manfaat. Suatu kegiatan yang
mencakup paparan atau potensi paparan hanya disetujui jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar bagi individu atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul terhadap kesehatan.
Hewan yang memang benar-benar memerlukan uji lanjut dengan radiografi dengan pertimbangan asas manfaat lebih
banyak dapat dilakukan radiografi.
2. Limitasi
Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh melalmpaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah
ditetapkan. Batas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik (non stokastik)
dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
3. Optimasi
Semua penyinaran ahrus diusahakan serendah-rendahnya (as low as reasonably achieveable - ALARA), dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber
radiasi harus dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan serendah-
rendahnya.
Prinsip Proteksi Radiasi:
1. Menggunakan Pelindung (Shielding)
Penggunaan perisai/pelindung berupa apron berlapis Pb, glove Pb, kaca mata Pb dsb yang merupakan sarana proteksi
radiasi individu. Tidak menghandle hewan secara langsung, hewan dapat disedasi atau bila perlu dianestesi.
2. Menjaga Jarak
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh
kita dengan sumer radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin
besar. Pancaran radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan saat
mengenahi materi. Radiasi hamburan ini akan menambah jumlah dosis radiasi
yang diterima. Untuk mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga
jarak pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
3. Mempersingkat Waktu Paparan
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber
radiasi saat proses radiografi. Hal ini untuk mencegah terjadinya paparan radiasi
yang besar
Daftar Pustaka
Ulum MF dan Noviana D. 2008. Pemanfaatan Radiografi sebagai Sarana
Diagnostik Penunjang dalam Dunia Kedokteran Hewan yang Aman bagi
Hewan,manusia dan Lingkungan. Proceedings Joint Meeting of The 3rd
International Meeting on AZWMC 2008 and KIVNAS X PDHI, ISBN 978-979-
18479-0-2. pp 397-398. Bogor.
Yudi. 2008. Apakah ada prinsip dasar yang harus dipatuhi dalam penggunaan
radiasi untuk berbagai keperluan?. Artikel.Sumber:
http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=21
Bagian- bagian mesin X-Ray
Bagian-bagian dari pesawat dental X-Ray
Control panel
Berfungsi untukmengatur parameter pesawat. Pada panel control terdapat ekspose switch,
lampu ready, pengatur waktu, dan beberapa panel indikator. Pada pesawat dental, kV dab mA
sudah diatur dari pabrik pembuatan pesawat. kV standar ±70, mA antara 1,0 - 5,0 dan Second
±1
The Extension Arm
Fungsinya sebagai tiang penyangga dan penghubung antara panel kontrol dan tube head.
Bagian ini dapat berputar dan bergerak vertical melalui kuk yang dapat berputar 360° secara
horizontal dimana ia terhubung.
Tube head
Sebagai tempat diproduksinya sinar-x. Tabung sinar-x menggunakan anodastatis karena
keterbatasan ruang tube head. Tabung ini memancarkan radiasi dalam bentuk foton (x- ray).
Silinder conus
Fungsinya untuk meluruskan tube head kepasien dan film. Silinder conus dilengkapi dengan
timbal untuk mencegah penyebaran radiasi. Terdapat dua jenis conus, yaitu silinder ujung
terbuka dan silinder ujung tertutup.
Bagian Kontrol Panel
1. “X – ray eminesion” yellow LED
2. “Ready for x-ray” green LED
3. Exposure enabling “Ready”
4. “Size” selection key
Tombol untuk menentukan besar tubuh pasien sesuai tubuh pasien yang akan
diperiksa
5. “Large size” LED
6. “Medium size” LED
7. “Small size” LED
8. Tooth anatomic selection key
Tombol untuk menentukan gigi yang akan diperiksa
9. Bite wring LED
10. “Upper molar” LED
11. “Lower molar” LED
12. “Premolar” LED
13. “Incisors / Caninus” LED
14. Videography selection key
15. “Videography” LED
16. Increase key = tombol untuk menaikkan waktu yang akan digunakan
17. Decrease key = tombol untuk menurunkan waktu yang akan digunakan
18. Three figure display
Tabung Sinar
1.Insert tube (Glass envelope)
Terbuat dari kaca (pyrex) yang tahan panas, karena pada saat pengeksposan hanya ada 1% sinar-X, dan
99%nya adalah panas.
2.Anoda
Pada pesawat dental menggunakan anoda diam. Pada anoda, terdapat lempengan tangkai tungsten,
yang berfungsi sebagai sasaran elektron yang memiliki nomor atom tinggi, titik lebur, dan tahan panas.
Misalnya : Molibdenum.
3.Katoda
Merupakan sumber elektron, yang terdapat kawat filamen.
4.Filter
Total filter permanen dalam radiografi Dental konvensional dengan tegangan tabung sekitar 70 kV harus
ekivalen 1,5 mm Al.
Ada 2 jenis filter :
a.Filter inhern (bawaan)
Terdiri sari minyak pendingin(oil bath), kaca (pyrex) atau semua yang dilalui oleh sinar-X (window,
tabung).
b. Additional filter (tambahan)
Terdiri dari kepingan / lembaran alumunium
5.Diafragma
Sebagai pengaman tabung. Karena panas membran awan mengembang dan menyentuh atau
mendorong switch dan awan menghambat aliran sinar-x.
6.Filamen
•filamen besar menghasilkan focal spot yang luas, digunakan ketika ekspose lebih cepat
(insensitas tinggi).
•Filamen kecil menghasilkan focal spot kecil, tetapi fokusnya baik.
Filamen pada Katoda harus memiliki sifat sebagai berikut:
- Memiliki Fungsi Kerja yang rendah
- Memiliki titik lebur (Melting Point) yang tinggi
- Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi
7.Tungsten Target
Pada target tumbukan, anoda disini bekerja sebagai material untuk berinteraksi dengan elektron
dan sebagai bahan penarik elektron karena diberi tegangan yang tinggi. Ketika elektron bebas
menumbuk target Anoda, maka sinar x akan dihasilkan, baik melalui proses Bremsstrahlung atau
proses Sinar X Karakteristik.
8.Copper Stem
Copper stem adalah tembaga penghantar uap yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik.
9.Cooling Mechanism
Pesawat sinar-x akan memanas jika digunakan, maka cooling mechanism berfungsi untuk
mendinginkan pesawat sinar-x sehingga mengurangi panas pada mekanisme kerja pesawat
sehingga kondisi pesawat stabil
Dosis Efektif Dan Resiko Dari Setiap Teknik
Radiografi Kedokteran Gigi
Dosis Efektif Pada Pemeriksaan Rutin
Gigi
Radiografi Intraoral
Teknik ini juga disebut teknik konus panjang, karena pada teknik ini pembuatannya
menggunakan konus panjang. Pada teknik ini posisi film di dalam mulut pasien terhadap
sumbu panjang gigi yaitu sejajar dan arah sinar tegak lurus pada bidang film, jadi tegak lurus
juga dengan sumbu panjang gigi.
Teknik ini memiliki beberapa prinsip, yaitu :
1. Film diletakkan paralel dengan aksis panjang gigi - Pusat sinar-x tegak lurus terhadap film
dan aksis panjang gigi.
2. Film holder harus dipakai untuk menjaga agar film tetap paralel dengan aksis panjang gigi.
Keuntungan dari teknik Paralleling yaitu :
1. Tanpa distorsi, gambar yang dihasilkan sangat representatif dengan gigi sesungguhnya,
jaringan periodontal terlihat dengan jelas, mudah dipelajari dan digunakan serta mempunyai
validitas yang tinggi.
2. Apabila dipergunakan untuk pembuatan rontgen gigi molar atas, maka tidak terjadi super
impose dengan tulang zigomatikus dan dasar dari sunus maksilaris.
Pada teknik ini dilakukan dengan menggunakan film holder untuk mempertahankan posisi
film dalam mulut pasien, film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi, jadi posisi film tidak
sejajar dengan sumbu panjang bidang film, dan pada teknik ini konus yang digunakan
adalah konus pendek
Teknik Bisekting
.
Teknik ini memiliki beberapa prinsip, yaitu :
1. Geometri - Film harus diletakkan sepanjang permukaan lingual/palatal dari gigi
2. Film kontak dengan gigi, kemudian bidang film dan aksis panjang gigi membentuk sudut
3. Adanya imaginary bisector
4. Pusat sinar-x tegak lurus terhadap garis bisektris sehingga menghasilkan dua segitiga yang
sama
5. Film holder digunakan untuk menstabilkan film selama penyinaran.
Keuntungan teknik Bisekting yaitu :
Dapat digunakan tanpa menggunakan film holder, penempatan film nyaman untuk dilakukan
pada seluruh area rongga mulut, serta penentuan posisi relatif mudah dan sederhana.
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Raper pada tahun 1925. Tipe radiografi
interproksimal ini bertujuan untuk mendeteksi karies di puncak alveolar yang secara klinis
tidak dapat dideteksi, memeriksa mahkota, kerusakan tulang alveolar di maksila, dan
mandibula dalam satu film dan film yang dipakai pada tipe ini adalah film khusus.
Teknik ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi karies interproksimal (terutama karies dini)
dan kerusakan tulang antara dua gigi.
Prinsip-prinsip yang digunakan pada teknik Bitewing, yaitu :