Anda di halaman 1dari 12

1.

Gingivitis
2. Periodontitis
KONTRIBUSI RADIOGRAFIK

Mengevaluasi :
1. Tulang yg ada/tersisa
2. Kondisi alveolar crest
3. Furcation involvement
4. Pelebaran ligamen periodontal
5. Faktor lokal
6. Rasio panjang akar – mahkota
7. Keadaan anatomi
8. Keadaan patologis
KETERBATASAN RADIOGRAFIK

1. Gambaran 2 dimensi
- defek tulang overlap dg dinding tulang
- overlap struktur gigi → hanya tampak
interproksimal
2. Destruksi tulang tampak lebih ringan
3. Tidak menunjukkan hub jaringan keras – lunak
4. Pengukuran tinggi alveolar crest dr CEJ tdk
valid untuk gigi overeruption dan severe
atrition
Radiografi yang dianjurkan :
1. Bitewing (vertikal/horisontal)
2. Periapikal (paralel)

Panoramik tdk direkomendasikan


untuk penyakit periodontal
GAMBARAN ANATOMI NORMAL

Tinggi alveolar crest ± 1 – 1,5 mm


dari CEJ :
- Regio Posterior
- Regio Anterior
Ligamen periodontal, agak melebar pada
servikal ( gigi baru erupsi ) → normal
Variasi densitas alveolar crest → tdk
menunjukkan adanya penyakit
Anatomi normal posterior

Anatomi normal anterior


PENTING !

1. Radiografik tdk selalu dpt menunjukkan


gambaran periodontal sehat
2. Kualitas radiografik dipengaruhi oleh :
- tehnik proyeksi
- teknik prosessing
- faktor paparan
- variasi anatomi pd bentuk dan densitas tulang
alveolar
3. Bila tx berhasil, jaringan periodontal sehat tetapi
gambaran radiografik tampak bone loss dini

Oleh karena itu pemeriksaan klinis dan radiografik


saling melengkapi
Klasifikasi gambaran radiografik

1. Periodontitis
a) Mild periodontitis
b) Moderate periodontitis
c) Severe periodontitis
Furcation involvement

 Abses periodontal

3. Aggressive periodontitis
a) Localized aggressive periodontitis
b) Generalized aggressive periodontitis
Horizontal bone loss
Furcation involvement RA - Furcation involvement RB
- Vertical bone loss
Bone loss pd gigi miring Abses periodontal
Localized aggressive periodontitis

Anda mungkin juga menyukai