Anda di halaman 1dari 40

Radiology

Sebuah Pengantar

Slide by: drg. Mahindra A.R., M.H.


Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
Definisi Sinar X dan Radiologi
Sinar-X adalah paparan gelombang elektromagnetik yang
sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar
ultraviolet, tetapi panjang gelombangnya sangat pendek.
Panjang gelombang sinar-X yaitu < 10-10 meter atau 3.102–
102 Ao. Daerah frekuensi : 1024 – 1016 Hz

Radiologi adalah suatu ilmu tentang penggunaan


sumber sinar pengion dan bukan pengion,
gelombang suara dan magnet untuk imaging
diagnostik dan terapi.
Radiodiagnostik
Merupakan bagian dari cabang ilmu radiologi yang
memanfaatkan sinar pengion utk membantu diagnosis dalam bentuk foto
yang bisa didokumentasikan

Ruang Radioterapi

Lingkup terutama Merupakan cabang ilmu radiologi terapi untuk penyakit


keganasan dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif
Radiologi
Kedokteran nuklir
Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif
(radioisotop) untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta
mempelajari penyakit manusia yang menggunakan sumber radiasi
terbuka berasal dari inti radionuklida buatan untuk mempelajari
perubahan fisiologik dan biokimia sehingga dapat digunakan untuk tujuan
diagnostik, terapi, dan penelitian. Untuk keperluan diagnostik, radioisotop
dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien secara inhalasi melalui jalan
pernafasan, atau melalui mulut, ataupun melalui injeksi (studi in vivo).
Sejarah sinar X dan Radiologi

Perkembangan Radiologi dimulai


dengan penemuan sinar-X oleh
William Congrad Roentgen
(Professor Fisika German) tahun 1895
dan unsur Radium oleh Fierre dan
Marie Curie, 3 tahun kemudian,
penemuan sinar-X ini telah
Pemanfaatan radiasi ini meliputi tindakan menimbulkan “demam penggunaan
radiodiagnostik, radioterapi dan kedokteran radiasi pada masyarakat. Sejalan
nuklir. Ketiga jenis bidang ini mempunyai dengan perkembangan zaman,
sumber-sumber radiasi yang spesifikasi fisiknya meskipun radiasi menimbulkan efek
berbeda dengan faktor risiko yang berbeda pula. yang negatif bagi tubuh manusia
Semua tindakan pemakaian radiasi, baik untuk ternyata kemajuan teknologi radiasi
diagnostik, terapi maupun kedokteran nuklir, dapat dimanfaatkan untuk
harus selalu melalui proses justifikasi, limitasi
kebutuhan manusia terutama di
dan optimasi agar pasien, petugas dan
lingkungan di sekitar mendapatkan keuntungan dunia kedokteran.
sebesar mungkin dengan resiko sekecil mungkin.
Tahun 1913 ketika William D. Coolidge
memperkenalkan tabung katoda panas berisi kawat
pijar didalamnya. Pada tahun 1919, William D.
Coolidge dan General Electric memperkenalkan mesin
x-ray untuk gigi. Pada tahun 1923, miniatur yang lebih
kecil dari versi yang pertama dimunculkan, dan dalam
30 tahun terakhir kemajuan besar telah dibuat dalam
membatasi ukuran sinar x-ray.
1. Katoda (filament) dipanaskan lebih dari 2000 derajat C
sampai membara dengan mengalirkan listrik yang
berasal dari transformator
2. Karena panas, electron-elektron dari katoda (filament)
terlepas.
Pembentukan 3. Muatan listrik filament sengaja dibuat relative lebih
Sinar X negative terhadap sasaran (target) dengan memilih
potensial tinggi, sehingga electron bergerak ke anoda
4. Awan-awan electron yang sampai di anoda mendadak
dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk
panas dan sinar X
5. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya
sinar X dari tabung, sehingga sinar X yang terbentuk
hanya dapat keluar melalui jendela.
6. Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat
benturan electron dinetralkan oleh reaktor pendingin.
Sifat Sinar X
Sinar-X tidak tampak
● Karena sinar-X memiliki Panjang gelombang sangat pendek, shg mata tidak
mampu merespon tetapi dengan bantuan detektor dapat diketahui adanya sinar
X.
● Mata dapat merespon jika panjang gelombang 10-4 – 10-7 meter
● Sinar-X < 10-10 meter

Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik


● Tidak dapat dipengaruhi atau dibelokkan oleh medan listrik (krn tidak
bermuatan)
● Sinar-X tidak dapat dipengaruhi atau dibelokkan oleh medan magnet ( krn tidak
memiliki masa)

Sinar-X memiliki daya tembus kuat


Karena diproduksi dengan listrik tegangan tinggi diatas 40.000 volt
Pancaran dan cepat rambat sinar-X
● Sinar-X berjalan menurut garis lurus terpancar dari sumbernya ke segala arah
● Tidak dapat dibelokkan, dibiaskan , sebagaimana dilakukan oleh cermin thd
cahaya
● Sinar-X dapat melintasi ruang hampa, cepat rambat sinar-X = cahaya = Sinar-X
bergerak dgn kecepatan 300.000 km/detik

Menembus, diserap dan dihamburkan


● Apabila sinar-X dikenakan pada suatu bahan, maka tiga kemungkinan terjadi
1. Diserap
2. Diteruskan
3. Dihamburkan
● Besar kecilnya masing-masing kejadian tsb tergantung pada :
1. Nomor atom bahan (kepadatan bahan)
2. Tenaga sinar-X
Sinar-X mengakibatkan terjadinya efek biologi
● Mengakibatkan perubahan-perubahan struktur biologis pada sel-sel hidup yang
dikenainya
● Sinar-X -> radikal bebas -> gangguan metabolisme -> kerusakan sel, pemulihan
kembali atau kematian jaringan

Sinar-X mengakibatkan terjadinya efek genetik


● Menyebabkan terjadinya mutasi sel-sel genetic pembawa keturunan
● Sinar-X -> sel-sel kromosom -> mutasi genetik -> kelainan/cacat pada
keturunannya
Dapat menembus bahan
● Makin tinggi tegangan tabung, makin besar daya tembusnya
● Makin rendah berat atom atau kerapatan suatu benda, makin besar daya tembus
sinarnya
● Sinar-X dapat menembus bahan-bahan yang memiliki tingkat nilai kerapatan yang
rendah atau nomor atom kecil

Menimbulkan radiasi sekunder


● Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas tersebut
mengalami hamburan ke segala arah, shg menimbulkan radiasi sekunder pada
bahan yang dilaluinya.
● Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya radiograf dan film tampak pengaburan/
kelabu secara menyeluruh
Menghitamkan emulsi film
● Emulsi film merupakan bahan yg sensitif terhadap foton sinar atau cahaya
● Sinar-X dapat meghitamkan emulsi film (perak bromida ) setelah diproses secara
kimia di kamar gelap

Menyebabkan logam tertentu memancarkan cahaya


Pada radiodiagnostik menggunakan kaset yg terdapat screen yg terbuat dr phospor yg
mampu menyerap energi sinar-X yg mampu memancarkan cahaya

Mengalami perlemahan sewaktu menembus bahan


● Setelah melewati obyek akan mengalami perlemahan karena sinar-X mengenai
obyek yang mempunyai ketebalan berbeda akan mengalami perlemahan (Atenuasi)
● Atenuasi semakin besar jika bahan semakin tebal, rapat dan semakin tinggi nomor
atomnya
Sukar menembus bahan yg terbuat dari logam berat / beton
pada ketebalan tertentu
●Sinar-x tidak dapat menembus timbal setebal 2 mm Pb atau
lebih
●Ketebalan bahan Pb kurang dari 2 mm masih dapat ditembus
ttp intensitasnya kecil
Ruang Lingkup Dental Radiologi
Penggunaan sinar-X pada pemeriksaan radiografi diperlukan
pada sebagian besar pasien. Sehingga, radiografi sering
disebut sebagai diagnostic penunjang bagi dokter.
Radiografi dan radiologi mempelajari:
• Fisika dasar dan peralatan untuk produksi Sinar-X, sifat dan
interaksinya yang menghasilkan pembentukan gambar
radiografi
• Proteksi radiasi untuk perlindungan pasien dan staf dari efek
berbahaya sinar X
• Radiografi yang mempelajari teknik yang terlibat dalam
produksi berbagai gambar radiografi
• Radiologi yang mempelajari interpretasi
dari gambar radiografi
Image Radiograph
• Secara konvensional gambar diproduksi oleh Sinar-X melewati suatu objek
(pasien) dan berinteraksi dengan emulsi fotografi pada film, yang
mengakibatkan menghitamnya film.
• Gambar radiografi Film secara bertahap digantikan oleh berbagai sensor digital
dengan gambar yang dibuat di komputer. Bagian-bagian dari sensor digital
yang terkena sinar-X tampak hitam di gambar yang dihasilkan komputer.
• Gambar yang dihasilkan komputer dapat menghitam tergantung pada jumlah
sinar-X mencapai film atau sensor (perangkatnya disebut reseptor gambar
(Image receptor), tergantung pada kepadatan objek.
• Gambar akhir yang ditangkap dijadikan gambar dua dimensi dengan komposisi
hitam, putih dan abu-abu yang saling ditumpangkan dengan bayangan
sehingga sering disebut shadowgraph. Memahami sifat shadowgraph dan
menafsirkan informasi yang terkandung di dalamnya itu membutuhkan
pengetahuan tentang:
1. Bayangan radiografi
2. Jaringan anatomi tiga dimensi
3. Gambar dua dimensi dan superimposisi.
A typical dental radiograph. The image shows the various black, grey
and white radiographic shadows. The metallic amalgam fillings have
totally stopped the X-ray beam so they appear white or radiopaque.
Radiographic shadow
Jumlah sinar-X yang dihentikan (dilemahkan) oleh suatu objek menentukan
radiodensitas dari bayangan:
• Bayangan putih atau radiopak pada film mewakili berbagai struktur padat
di dalam objek yang benar-benar menghentikan sinar-X balok.
• Bayangan hitam atau radiolusen mewakili area di mana sinar X telah
melewati objek dan belum berhenti sama sekali.
• Bayangan abu-abu mewakili area di mana Sinar X-ray dihentikan dengan
kepadatan yang bervariasi.

Kepadatan bayangan akhir dari suatu objek dengan demikian dipengaruhi


oleh:
• Jenis material spesifik yang menjadi objeknya
• Ketebalan atau kerapatan material
• Bentuk objek
• Intensitas sinar-X yang digunakan
• Posisi objek dalam kaitannya dengan Sinar-X dan reseptor gambar
• Sensitivitas dan jenis reseptor gambar.
Three Dimensional Anatomical
Jaringan anatomi berbentuk tiga dimensi. Bentuk, kepadatan dan ketebalan jaringan
pasien, terutama jaringan keras, mempengaruhi gambar radiografi. Sehingga
pengetahuan tentang anatomi merupakan syarat mutlak melakukan interpretasi
radiologis.
The limitations imposed by a twodimensional Image and
Superimposition

Keterbatasan utama dalam melihat gambar dua dimensi dari objek tiga dimensi adalah:
● Memahami keseluruhan bentuk objek
● Superimposisi dan menilai lokasi dan bentuk struktur dalam suatu objek.

Memahami keseluruhan bentuk objek

Untuk memvisualisasikan semua aspek dari objek tiga dimensi, maka harus dilihat dari
beberapa posisi berbeda. Ilustrasikan seperti rumah. Sering sekali Observer melupakan
bahwa gigi adalah tiga dimensi dan mengharapkan satu radiografi untuk memberikan
semua informasi yang diperlukan tentang bentuk gigi.
Superimposisi dan menilai lokasi dan bentuk struktur dalam suatu objek
● Bayangan berbagai bagian objek saling tumpeng tindih satu sama lain pada hasil radiografi.
● Radiografi menyediakan informasi yang terbatas atau bahkan menyesatkan mengenai di
mana struktur internal tertentu terletak, atau bentuknya.
● Bayangan radiopak yang padat di satu sisi dapat menutupi area radiolusen di sisi lain,
sehingga mengaburkannya dari pandangan, atau bayangan radiolusen dapat membuat
bayangan radiopak yang ditumpangkan tampak kurang buram.
● Solusi :
1. Mengambil dua pandangan, pada sudut yang tepat satu sama lain. Bahkan dua
pandangan mungkin masih belum memberikan semua informasi yang diinginkan untuk
membuat diagnosis. Keterbatasan gambar radiografi konvensional ini memiliki implikasi
klinis yang sangat penting. Fakta bahwa suatu kondisi tertentu tidak terlihat pada satu
radiograf tidak berarti bahwa kondisi tersebut tidak ada, hanya saja ia tidak dapat dilihat.
2. Penggunaan cone beam computed tomography (CBCT) dan medical computed
tomography (CT) untuk mengatasi beberapa keterbatasan.
Fig. 1.8 Radiograph of the head
from the front (an occipitomental
view) taken with the head tipped
back and the X-ray beam
horizontal. This positioning
lowers the dense bones of the
base of the skull and raises the
facial bones so avoiding
superimposition of one on the
other. A radiopaque (white)
object (arrowed) can be seen
apparently in the base of the
right nasal cavity.
Fig. 1.9 Radiograph of the head from the side (a
true lateral skull view) of the same patient shown
in Fig. 1.8. The radiopaque (white) object
(arrowed) now appears intracranially just above
the skull base. It is in fact a metallic aneurysm clip
positioned on an artery in the Circle of Willis at the
base of the brain. The long back arrow indicates
the direction of the X-ray beam required to
produce the radiograph in Fig. 1.8, illustrating how
an intracranial metallic clip can appear to be in the
nose.
QUALITY OF THE RADIOGRAPHIC IMAGE

Kualitas gambar secara keseluruhan dan detail yang ditunjukkan


pada radiografi tergantung pada beberapa faktor:
●Kontras - perbedaan visual antara berbagai bayangan hitam,
putih dan abu-abu
●Gambar geometri - posisi relatif dari reseptor gambar, objek dan
kepala tabung sinar-X
●Karakteristik sinar-X
●Ketajaman dan resolusi gambar.
●Kepadatan objek, jenis reseptor gambar dan peralatan sinar-X.
Positioning of the image receptor, object and X-ray beam

Posisi sinar-X, objek dan reseptor gambar perlu memenuhi


persyaratan geometrik dasar tertentu yaitu :
●Objek dan reseptor gambar harus bersentuhan atau sedekat
mungkin
●Objek dan reseptor gambar harus sejajar satu sama lain
●Tubehead sinar-X harus diposisikan sedemikian rupa sehingga
tube head bertemu dengan objek dan reseptor gambar pada sudut
yang benar.
Penting untuk memilih penggunaan radiografi dengan beberapa pertimbangan:

1. MENGAPA mengambil proyeksi tersebut- yaitu indikasi


klinis utama
2. BAGAIMANA proyeksi diambil - yaitu posisi relatif
pasien, reseptor gambar dan kepala tabung sinar-X
3. APA – yaitu hasil radiograf yang dihasilkan akan terlihat
dan bagian anatomi mana yang ditampilkan.
PERKEMBANGAN DENTAL
RADIOGRAFI
CT-Scan, CBCT, MRI
Konvensional
CBCT
CT-Scan
MRI
Ultrasound
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai