Anda di halaman 1dari 5

Radiodiagnostik adalah cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion yang

memberikan informasi tentang kondisi seseorang untuk membuat diagnosa berbagai kondisi
medis dalam bentuk foto yang didokumentasikan. Ada berbagai jenis tindakan
radiodiagnostik, diantaranya rontgen (sinar-X), Computed Tomography (CT Scan), Magnetic
Resonance Imaging (MRI), USG, dan pemeriksaan nuklir.
Sinar-X merupakan radiasi pengion sehingga mampu mengahsilkan elektron-elektron
bebas di dalam materi. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X.
1. Sinar-X merupakan gelombang elektomagnetik dengan panjang gelombang 0,02 – 10 Ao
2. Memiliki energi yang relatif besar sehingga daya tembusnya tinggi
3. Menghitamkan plat film
4. Sinar-X tidak dapat dibelokkan oleh lensa atau prisma, tetapi dapat dihamburkan oleh
kristal

Ada dua jenis sinar X, yaitu:


1. Sinar-X Monokromatik (Karakteristik)
Sinar-X karakteristik dihasilkan saat terjadi interaksi cukup untuk mengionisasi atom
target melalui penghapusan total dari sebuah elektron kulit terdalam. Mislanya, ketika suatu
gelombang elektromagnetik mengionisasi suatu atom dengan menghapus elektron pada kulit
K, maka akan terjadi kekosongan elektron sementara pada kulit K. Hal ini membuat sebuah
elektron di kulit terluar berpindah jatuh untuk mengisi ke kekosongan pada kulit K. Transisi
elektron orbital dari kulit luar ke kulit bagian dalam disertai dengan emisi sinar-X. Nilai
sinar-X karakteristik ini tidak tergantung pada besarnya tegangan yang digunakan tetapi
hanya tergantung pada besarnya jenis bahan anoda yang digunakan.

Gambar 1. Proses terjadinya sinar-X karakteristik


2. Sinar-X Polikromatik (Bremstahlung)
Elektron sebagai partikal bermuatan listrik yang bergerak dengan kecepatan tinggi,
apabila menuju dekat ke inti pada suatu atom, maka gayatarik elektrostatik inti atom yang
kuat akan menyebabkan elektron mengerem dan membelok dengan tajam. Peristiwa itu
menyebabkan elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik
yang dikenal dengan sinar- X Bremstahlung.

Gambar 2. Peristiwa bremstahlung


Sinar-X mengalami proses pembentukan di dalam tabung sinar-X yang hampa udara.
Bagian-bagian pokok tabung sinar-X yang bekerja meliputi sumber elektron elektron berupa
filamen yang dipanaskan disebut dengan katoda. Jika filamen ini dalam keadaan panas
elektron elektron-elektron akan mudah bergerak. Lempeng logam berfungsi sebagai alat
memperlambat elektron atau disebut anoda. Bagian anoda yang ditumbuk oleh elektron
disebut titik fokus, titik fokus ini merupakan sumber radiasi sinar-X yang dipancarkan oleh
tabung sinar-X. Pesawat pembangkit sinar-X dapat dilihat dalam gambar 3.

Gambar 3. Pembangkit sinar-X


Gambar 3. Efek radiasi terhadap tubuh manusia
Pemanfaatan sinar X untuk Radiodiagnostik
Pemanfaatan sinar-x sebagai radiodiagnostik bidang kesehatan telah diatur oleh pemerintah
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion
dan Kearnanan Sumber Radioaktif serta Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01 IKa-
BAPETENIV-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja dengan Radiasi.

Pemanfaatan sinar X untuk radiodiagnostik digunakan dalam dunia kedokteran baik hewan
maupun manusia untuk menunjang penegakan diagnosa.

Seperangkat alat penghasil sinar X = pesawat sinar X


Jenis pesawat sinar-X berdasarkan Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011, Perban
BAPETEN No. 2 Tahun 2018 dan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2014 dapat
dikategorisasikan berdasarkan kelompok Jenis Kegiatan, meliputi:
Operasional Pesawat Sinar X

Pada ujung tabung gelas silindris (B) yang telah dibuat hampa udara, direkatkan kawat
(filamen) yang dihubungkan dengan kumparan kawat yang mempunyai hambatan tinggi (R).
Kumparan ini dipanaskan menggunakan arus listrik yang berasal dari transformator (G),
sehingga filamen yang sekaligus sebagai katoda dapat dengan mudah melepaskan elektron.

Besarnya arus listrik yang diinginkan diatur pada meja pengendali. Semakin besar arus listrik
yang dipergunakan, filamen akan bertambah panas sehingga semakin banyak pula elektron
yang dihasilkan.
Target (T) adalah sasaran berupa logam bernomor atom 59 yaitu praseodimium dengan
penyangga berupa batang molybdenum, yang berhadapan langsung dengan filamen. Perisai
timbal (L) mencegah keluarnya sinar-X dari tabung kecuali hanya melalui jendela tabung (W)
Transformator utama (X), menerima arus bolak-balik dari sumber, untuk menaikkan tegangan
dengan bilangan yang berorde 10 volt. Besarnya tegangan diatur pada meja pengendali yang
3

kemudian dinaikkan oleh trasformator (N). Filamen (R) dan target (T) dihubungkan dengan
ujung sekunder transformator (X), sehingga menyebabkan adanya medan listrik diantara
keduanya. Elektron-elektron yang dilepaskan oleh filamen akan bergerak kearah target.
Semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin cepat pula elektron yang sampai ke
target. Ketika elektron berenergi tinggi itu menumbuk target logam, sebagian besar (99%)
energi elektron tersebut diubah menjadi panas dan sebagian kecil (1%) diubah menjadi sinar-
X. Tumbukan yang terjadi menyebabkan naiknya suhu target dan didinginkan dengan
radiator. Karena struktur katoda tidak bergerak dan satu-satunya gerakan dilakukan oleh
anoda secara rotasi, maka berka selektron yang difokuskan dibawah sumbu pusat kearah
keliling lingkaran. Produksisinar-X tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan menaikkan
tegangan sehingga dihasilkan elektron dengan kecepatan yang lebih tinggi, jadi akan lebih
besar juga berkas elektron yang diubah menjadi sinar-X. Selanjutnya sinar-X yang terpancar
difokuskan melalui suatu filter alumunium dengan tebal 0,7 mm yang berfungsi
menghilangkan panjang gelombang yang panjang dari berkas sinar-X.
Berkas sinar-X yang tersaring akan melalui window (jendela tabung dengan pelindung
berlapis timbal) dan siap untuk dipakai untuk kepentingan diagnostik.

Proses terbentuknya sinar-x diawali dengan adanya pemberian arus pada kumparan filament pada
tabung sinar-x sehingga akan terbentuk awan elektron. Pemberian beda tegangan selanjutnya akan
menggerakkan awan elektron dari katoda menumbuk target di anoda sehingga terbentuklah sinar-x
karakteristik dan sinar-x brehrnsstrahlung. Sinar-x yang dihasilkan keluar.

 Proses pembuatan gambar anatomi tubuh manusia dengan sinar X dapat dilakukan pada
permukaan film fotografi
 Gambar terbentuk karena adanya perbedaan intensitas sinar X yang mengenai permukaan film
setelah terjadinya penyerapan sebagian sinar X oleh bagian tubuh manusia
 Daya serap tubu terhadap sinar sangat bergantung pada kandungan unsur-unsur yang ada dalam
organ
 Akibat penyerapan itu, sinar x yang melewati tulang akan memberikan bayangan gambar dari
organ tubuh yang hanya berisi udara seperti paru2 atau air seperti jaringan jaringan lunak pada
umumnya

Efek biologis berdasarkan jenis sel yaitu efek genetik dan efek somatik. Efek genetik terjadi
pada sel genetik yang akan diturunkan pada ketunrnan individu yang terpapar. Sedangkan efek
somatik akan diderita oleh individu yang terpapar radiasi. Apabila ditrnjau dari segi dosis radiasi.
efek radiasi dapat dibedakan berupa efek stokastik dan deterministik (non stokastik). Efek
stokastik adalah peluang efek akibat paparan sinar-x yang timbul setelah rentang waklu tertentu
tanpa adanya batas ambang dosis. Sedangkan efek deterministik (non stokastik) merupakan
efek yang langsung terjadi apabila paparan sinar-x melebihi ambang batas dosis dimana tingkat
keparahan bergantung pada dosis radiasi yang diterima. Dosis radiasi bersifat akumulatif
sehingga dosis paparan yang diterima akan bertambah seiring dengan frekuensi radiasi yang
mengenahinya.

Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan unluk melindungi pasien (hewan), pekerja
(operator, dokter hewan, paramedis), anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya
radiasi. Radiodiagnostik merupakan kegiatan yang memanfaatkan energi (sinar-xlfoton) untuk
tujuan diagnosis berdasarkan panduan Radiologi.

T indakan Keselarnatan Radiasi


Radiodiagnostik Keselamatan pasien dilakukan dengan meminimalisasi dosis paparan. Tindakan
dilakukan dengan cara memperkecil luas permukaan paparan, mempersingkat waktu paparan,
menggunakan filter dan menggunakan tehnik radiografi dengan memanfaatkan kV tinggi.
Keselamatan operator {dokter hewan) terhadap paparan radiasi dilakukan dengan rnelakukan
radiografi dalarn jarak sejauh mungkin dari surnber sinar-x, menggunakan sarana proteksi radiasi
(apron Pb, sarung tangan Pb, kaca mata Pb, pelindung tiroid Pb dan alat ukur radiasi) serta
mempersingkat waktu radiasi.
Keselarnatan lingkungan terhadap bahaya radiasi dilakukan dengan rnerencanakan desain ruang
radiografi yang aman baik bagi pasien, operator dan lingkungan. Melapisi nrangan dengan Pb
dan memperhitungkan beban kerja ruangan terhadap sinar-x yang sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.

ringkasnya:
 beda potensial antara katoda dan anoda dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai
angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah
katoda diberi energy (biasanya 1000 volt)
 setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filament pada anoda, terjadi
sinar X yang terjadi dengan mekanisme karakteristik atau bremstahlung
 karena filament pada anoda dimiringkan ke bawah, foton sinar X akan menjadi ke
bawah, keluar dari pesawat sinar X lalu melewati jaringan yang di potret
 bayangan / citra terbentuk pada film yang diletakkan di bawahnya

Anda mungkin juga menyukai