memberikan informasi tentang kondisi seseorang untuk membuat diagnosa berbagai kondisi
medis dalam bentuk foto yang didokumentasikan. Ada berbagai jenis tindakan
radiodiagnostik, diantaranya rontgen (sinar-X), Computed Tomography (CT Scan), Magnetic
Resonance Imaging (MRI), USG, dan pemeriksaan nuklir.
Sinar-X merupakan radiasi pengion sehingga mampu mengahsilkan elektron-elektron
bebas di dalam materi. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X.
1. Sinar-X merupakan gelombang elektomagnetik dengan panjang gelombang 0,02 – 10 Ao
2. Memiliki energi yang relatif besar sehingga daya tembusnya tinggi
3. Menghitamkan plat film
4. Sinar-X tidak dapat dibelokkan oleh lensa atau prisma, tetapi dapat dihamburkan oleh
kristal
Pemanfaatan sinar X untuk radiodiagnostik digunakan dalam dunia kedokteran baik hewan
maupun manusia untuk menunjang penegakan diagnosa.
Pada ujung tabung gelas silindris (B) yang telah dibuat hampa udara, direkatkan kawat
(filamen) yang dihubungkan dengan kumparan kawat yang mempunyai hambatan tinggi (R).
Kumparan ini dipanaskan menggunakan arus listrik yang berasal dari transformator (G),
sehingga filamen yang sekaligus sebagai katoda dapat dengan mudah melepaskan elektron.
Besarnya arus listrik yang diinginkan diatur pada meja pengendali. Semakin besar arus listrik
yang dipergunakan, filamen akan bertambah panas sehingga semakin banyak pula elektron
yang dihasilkan.
Target (T) adalah sasaran berupa logam bernomor atom 59 yaitu praseodimium dengan
penyangga berupa batang molybdenum, yang berhadapan langsung dengan filamen. Perisai
timbal (L) mencegah keluarnya sinar-X dari tabung kecuali hanya melalui jendela tabung (W)
Transformator utama (X), menerima arus bolak-balik dari sumber, untuk menaikkan tegangan
dengan bilangan yang berorde 10 volt. Besarnya tegangan diatur pada meja pengendali yang
3
kemudian dinaikkan oleh trasformator (N). Filamen (R) dan target (T) dihubungkan dengan
ujung sekunder transformator (X), sehingga menyebabkan adanya medan listrik diantara
keduanya. Elektron-elektron yang dilepaskan oleh filamen akan bergerak kearah target.
Semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin cepat pula elektron yang sampai ke
target. Ketika elektron berenergi tinggi itu menumbuk target logam, sebagian besar (99%)
energi elektron tersebut diubah menjadi panas dan sebagian kecil (1%) diubah menjadi sinar-
X. Tumbukan yang terjadi menyebabkan naiknya suhu target dan didinginkan dengan
radiator. Karena struktur katoda tidak bergerak dan satu-satunya gerakan dilakukan oleh
anoda secara rotasi, maka berka selektron yang difokuskan dibawah sumbu pusat kearah
keliling lingkaran. Produksisinar-X tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan menaikkan
tegangan sehingga dihasilkan elektron dengan kecepatan yang lebih tinggi, jadi akan lebih
besar juga berkas elektron yang diubah menjadi sinar-X. Selanjutnya sinar-X yang terpancar
difokuskan melalui suatu filter alumunium dengan tebal 0,7 mm yang berfungsi
menghilangkan panjang gelombang yang panjang dari berkas sinar-X.
Berkas sinar-X yang tersaring akan melalui window (jendela tabung dengan pelindung
berlapis timbal) dan siap untuk dipakai untuk kepentingan diagnostik.
Proses terbentuknya sinar-x diawali dengan adanya pemberian arus pada kumparan filament pada
tabung sinar-x sehingga akan terbentuk awan elektron. Pemberian beda tegangan selanjutnya akan
menggerakkan awan elektron dari katoda menumbuk target di anoda sehingga terbentuklah sinar-x
karakteristik dan sinar-x brehrnsstrahlung. Sinar-x yang dihasilkan keluar.
Proses pembuatan gambar anatomi tubuh manusia dengan sinar X dapat dilakukan pada
permukaan film fotografi
Gambar terbentuk karena adanya perbedaan intensitas sinar X yang mengenai permukaan film
setelah terjadinya penyerapan sebagian sinar X oleh bagian tubuh manusia
Daya serap tubu terhadap sinar sangat bergantung pada kandungan unsur-unsur yang ada dalam
organ
Akibat penyerapan itu, sinar x yang melewati tulang akan memberikan bayangan gambar dari
organ tubuh yang hanya berisi udara seperti paru2 atau air seperti jaringan jaringan lunak pada
umumnya
Efek biologis berdasarkan jenis sel yaitu efek genetik dan efek somatik. Efek genetik terjadi
pada sel genetik yang akan diturunkan pada ketunrnan individu yang terpapar. Sedangkan efek
somatik akan diderita oleh individu yang terpapar radiasi. Apabila ditrnjau dari segi dosis radiasi.
efek radiasi dapat dibedakan berupa efek stokastik dan deterministik (non stokastik). Efek
stokastik adalah peluang efek akibat paparan sinar-x yang timbul setelah rentang waklu tertentu
tanpa adanya batas ambang dosis. Sedangkan efek deterministik (non stokastik) merupakan
efek yang langsung terjadi apabila paparan sinar-x melebihi ambang batas dosis dimana tingkat
keparahan bergantung pada dosis radiasi yang diterima. Dosis radiasi bersifat akumulatif
sehingga dosis paparan yang diterima akan bertambah seiring dengan frekuensi radiasi yang
mengenahinya.
Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan unluk melindungi pasien (hewan), pekerja
(operator, dokter hewan, paramedis), anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya
radiasi. Radiodiagnostik merupakan kegiatan yang memanfaatkan energi (sinar-xlfoton) untuk
tujuan diagnosis berdasarkan panduan Radiologi.
ringkasnya:
beda potensial antara katoda dan anoda dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai
angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah
katoda diberi energy (biasanya 1000 volt)
setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filament pada anoda, terjadi
sinar X yang terjadi dengan mekanisme karakteristik atau bremstahlung
karena filament pada anoda dimiringkan ke bawah, foton sinar X akan menjadi ke
bawah, keluar dari pesawat sinar X lalu melewati jaringan yang di potret
bayangan / citra terbentuk pada film yang diletakkan di bawahnya