PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radiografi
X ray adalah radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang pendek
(frekuensi besar) dan energi besar. Xray diproduksi dengan cara dengan menembak target
tungsten dengan aliran elektron energik. Hasil dari sinar xray ditampung foton. Foton inilah
yang akan melewati dan diserap oleh substansi, tergantung energi dan densitas, ketebalan dan
nomer atom dari substansi. Pada film radiologi, setelah melewati cairan tubuh, jaringan dan
organ. Foton mengionisasi silver halide yang ada pada film xray. Kejadian ini berlangsung
langsung melalui interaksi foton xray dan silver emulsi atau tidak langsung saat adanya
interaksi foton xray dengan intensifying screen fluorescent yang memproduksi sinar biru atau
hijau yang memapar film. Bagian silver halide yang terioniasi menjadi terlihat setelah film
dimasukan larutan developer dan fixer.
Pada peristiwa terjadinya tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan atom
anoda (targed) akan terjadi dua hal sebagai berikut : Terjadi radiasi yang dikenal dengan “
bremstrahlung” yaitu elektron yang mendekati atom targed (anoda) akan berinteraksi dengan
atom bahan anoda, tepatnya dengan elektron luar atom tersebut. Ia mengalami perlambatan
sehingga mengeluarkan radiasi. Radiasi ini memiliki aneka ragam panjang gelombang, oleh
karena itu proses bremstrahlung dapat dialami elektron berulang kali, sehingga spektrum
radiasi ini bersifat kontinyu. Elektron yang mendekati atom didalam anoda berinteraksi
dengan elektron dalam atom tersebut, berupa tumbukan tak kenyal sempurna, akibatnya
elektron anoda terlepas dari kulitnya. Atom tertinggal dalam keadaan bereksitasi yang dalam
keadaan tidak stabil. Maka terjadilah (dalam waktu 10-8 detik) pengisian kekosongan itu
oleh elektron-elektron yang lebih luar
2.3 Ultrasonografi
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi daripada kemampuan
pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara
yang dapat didengar manusia mempunyai frekwensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per
detik- Hertz).. Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan frekwensi 1- 10 MHz (
1- 10 juta Hz). Gelombang suara frekwensi tingi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang
terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis
pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric,
yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah
bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya,
kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekwensi
tingi.
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa
listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang
dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan
menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya. Pantulan
echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian
diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk
cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah0olah
kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan
tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor. Masing-masing jaringan tubuh mempunyai
impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-
macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya
sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi
cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan
pleural efusion.
BAB III
B. Anamnesa
Jalan pincang
C. Temuan Klinis
-
D. Hasil Pemeriksaan Radiografi
B. Anamnesa
Rujukan dari Klinik hewan Panthera Vet
Regio : Cranium
Posisi : Lateral right
Nilai Kvp : 50
Nilai mAs : 5
Deskripsi : Pertulangan cranium dan vertebrae tidak terdapat kelainan.
Patahan pada badan os mandibula dexter, sedangkan os
mandibula sinister tidakterdapat kelainan
Abnormalitas : Abnormal
Diagnosis : Fraktur oblique corpus os mandibula
radiologi
B. Anamnesa
Dua hari yang lalu habis tertabrak, anoreksia, diare saat tertabrak, berat
badan turun drastis, belum pernah vaksin
C. Temuan Klinis
Regio : Thorax
Posisi : Lateral left
Nilai Kvp : 50
Nilai mAs : 2,8
Deskripsi : Batas diafragma tidak jelas, cranial abdomen menempel
dengan jantung sehingga siluet jantung tidak terlihat. Sebagian
caudal paru paru nampak radioluscent kemungkinan terdapat
edema paru, cairan rongga thorax atau adanya massa
Abnormalitas : Abnormal
Diagnosis : Hernia diafragmatika
radiologi
A. Sinyalemen
Nama : Evy
Jenis Hewan : Anjing
Umur : 6 tahun
Jenis Kelamin : Betina
B. Anamnesa
Ada penonjolan di area paha
Regio : Abdomen
Posisi : Lateral left dan Ventro dorsal
Nilai Kvp : 50
Nilai mAs : 2,8
Deskripsi : Pertulangan pelvis tidak teradpat kelainan. Adanya massa
radiopaque berbentuk di vesica urinaria dan anal
Abnormalitas : Abnormal
Diagnosis : Urolithiasis dan massa radioopaque pada anal
radiologi
A. Sinyalemen
Nama : Mow
Jenis Hewan : Kucing
Ras : Persia
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Betina
B. Anamnesa
Abdomen membesar
C. Temuan Klinis
-
D. Hasil Pemeriksaan Radiografi
Regio : Abdomen
Posisi : Lateral left dan Ventro dorsal
Nilai Kvp : 50
Nilai mAs : 2,8
Deskripsi : Pertulangan vertebrae tidak ada kelainan. Lebih radiolucent
pada lambung mengindikasi mengalami distensi dengan
jumlah gas yang banyak. Adanya bronchial pattern (infiltrasi
sel atau cairan dalam dinding bronchial, peribrochial, jaringan
ikat perivaskulalr paru-paru). Siluet jantung tidak terlihat
dengan baik. Ukuran ginjal dalam batas normal.
Abnormalitas : Abnormal
Diagnosis : Volvulus lambung dan bronchial pattern
radiologi
3.3.1 Bunting
A. Sinyalemen
Nama : Beauty
Jenis Hewan : Anjing
Ras : Poodle
Umur : 10 bulan
Warna : Red
Jenis Kelamin : Betina
B. Anamnesa
Keluar cairan bening dari pagi jam 06:00 setelah itu berhenti, muntah dari
kemarin berupa makanan turun nafsu makan dari senin, lahiran pertama, kawin
terakhir 26 mei 2018
C. Temuan Klinis
BB 4,2 kg, T 38,20C, palpasi sudah bukaan, air susu belum keluar.
Regio : Abdomen
Posisi : Dorsal recumbency
Nilai F : 7,5 MHz
Deskripsi : Hasil USG menunjukkan head diameter 16,1 mm, body
diameter 20,9 mm, umur kebuntingan 6 minggu 2 hari,
estimasi kelahiran 30 juli 2018
Abnormalitas -
Diagnosis : Bunting
radiologi
3.3.2 Urolithiasis
A. Sinyalemen
Nama : Chloe
Jenis Hewan : Anjing
Ras : Pom
Umur : 4 tahun
Warna : Coklat
Jenis Kelamin : Betina
B. Anamnesa
Teriak seperti kesakitan 4 hari, nafsu makan menurun
C. Temuan Klinis
Suhu 37,50C, berat badan 3,87 kg
Regio : Abdomen
Posisi : Dorsal recumbency
Nilai F : 5 MHz, 7,5 MHz dan 10 MHz
Deskripsi : Hasil USG menunjukkan adanya hiperekoik pada medula
ginjal dexter, sedangkan pada ginjal sinister dan vesica
urinaria tidak ditemukan kelainan.
Abnormalitas : Abnormal
Diagnosis : Urolithiasis
radiologi
Terapi
- Rowatinex
- Rimadyl
BAB IV
KESIMPULAN
Arif, Jauhari, 2008, ”Berkas Sinar-X dan Pembentukan gambar pada Pesawat sinar-X”,
Puskaradim, Jakarta.
Mukhlis, Akhadi. 2001, ”Napak Tilas 106 Tahun Perjalanan Sinar-X”, PKRBNBATAN, Jakarta.