Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur patut kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,

penyertaan dan bimbinganNya kami, kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

MANFAAT DAN KERUGIAN RADIOAKTIF ini dengan baik. Kami juga berterimakasih kepada

semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang telah membantu kami dalam

menyelesaikan makalah kami.

Makalah ini memuat atau membahas tentang hal-hal apa saja yang menjadi manfaat maupun

kerugian dari zat radioaktif, baik dibahas sebagai ilmu murni ataupu sebagai ilmu terapan. Semoga

makalah dengan mata kuliah pendahuluan fisika inti ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Tondano, 4 September 2017

Penulis,

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1.Latar Belakang...................................................................................3
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3.Tujuan ...............................................................................................................3
BAB II Pembahasan................................................................................................4
2.1.Pengertian Radioaktif.......................................................................................4
2.2.Manfaat Radioaktif...........................................................................................5
2.3.Bahaya Radioaktif...........................................................................................16
BAB III PENUTUP............................................................................................................18
3.1.Kesimpulan .....................................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pada era modern ini pengaplikasian radioaktif sangat berkembang pesat karena di dukung oleh

ahli-ahli dan juga teknologi-teknologi yang berlandas ilmu radioaktif.

Perlu kita semua ketahui dengan adanya perkembangan teknologi radioaktif dapat membarikan

pengaruh yang positif maupun negatif. Contohnya pada tenaga pembangkit lstrik tenaga nuklir.

Maka dari itu dalam penulisan ini kami lebih memfokuskan pada pembahasan tentang apa itu

tekhnologi nuklir, apa saja manfaat dan damapak-dampak yang ditimbulkan teknologi nuklir.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian radioaktif secara menyeluruh?

2. Apa saja pengaplikasian teknologi radoaktif dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa saja manfaat dan kerugian pengaplikasian teknologi radoaktif?

4. Antisipasi apa yang bias dilakukan pada pengaplikasian teknologi radoaktif?

1.3. Tujuan

1. Mengetahiu tentang radioatif secara menyeluruh.

2. Mengetahui pengaplikasian teknologi radoaktif dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengetahui manfaat dan kerugian dalam pengaplikasian teknologi radoaktif.

4. Mengetahui Antisipasi apa yang bias dilakukan pada pengaplikasian teknologi radioaktif.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Radioaktif

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar)

secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti

tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus

melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil

memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta (), dan partikel

gamma ().

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi yang

dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel /

partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga merupakan

fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio

aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-

unsur radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan thorium

dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi: radioaktif ini

merupakan salah satu yang disebabkan oleh transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang

digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri termasuk pembangkit listrik

tenaga nuklir.

Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan inti

nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton dalam inti, maka

akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada garam

4
uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan Marie

Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini.

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-red

(panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa, partikel beta,

sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.

Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam

pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan dan ukuran

kerapatan).

Beberapa contoh isotop radioaktif alami antaralain,

1. 1uranium

2. Thorium isotop radioaktif.

2.2. Manfaat Radioaktif

Berikut manfaat dan bahaya zat radioaktif pada kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :

1. Sebagai Perunut

2. Sebagai Sumber Radiasi

A. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di dunia yang

terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau

untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

1)Sterilisasiradiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk

5
sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika

dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:

a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.

b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.

c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi

sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas,

dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

2) Terapi Tumor atau Kanker

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun

sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah

rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara

tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-

X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka

dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan tersebut dilakukan oleh

komputer yang dipasang pada suatu alat dengan nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat

guna membantu mendiagnosis pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita

pada usia menopause (mati haid).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah

lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan

komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi

radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan

6
untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui

kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi,

memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan

memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan

menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus

tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik

oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak

jaringan di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-

unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn

dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya

yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa

ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis kelainan di

dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama.

Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri yang

dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan

dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed

source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat radioaktif bekas

tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari organ

tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka

obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar

bayangan yang didominasi

7
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk

mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih

canggih yaitu CT-Scanner.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang mendekati ideal

untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro yang

pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat setelah

selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron

capture dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat

kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari

radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik.

Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi

penandaan (labelling).

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang

ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,

keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ

dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan

menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya

infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi

spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui

menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya

infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil

disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil

litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan

yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk

membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel

8
kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang

kesehatan (Sutresna, 2007).

Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :

I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar

gondok, hati dan otak

Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru

P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel

darah merah yang berlebihan.

Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan

sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar

gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat,

misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan.

Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik

tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma

(Sutresna, 2007).

B. Bidang Hidrologi

1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

9
C. Bidang Biologis

1.Mempelajari kesetimbangan dinamis.

2.Mempelajari reaksi pengesteran.

3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

D. Bidang pertanian

1.Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis

2.Pemuliaantanaman/pembentukan bibit unggul,contoh:Padi

3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang.

E. Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam

2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam

3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil

5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

F. Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

1. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan

radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis

terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.

Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan

10
berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan

hama dan pemulihan tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma

menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan

generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih

unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi

pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang

berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat

yang lebih unggul dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman

yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan

fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk

oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan

serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan.

Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan

menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga

diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga

telur itu tidak akan menetas.

11
c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk

atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk

mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar

radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

2. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit antara lain

Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-

133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).

*Teknetum-99(Tc-99)

* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada

organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh

jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama

untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan

bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan

pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.

* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang

digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.

* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl

yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti

dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran

darah.

* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula

mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan.

12
Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan

sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.

* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.

* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.

* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih

sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan

radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.

* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat

medis.

k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:

* Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah

merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan

baik oleh tubuh.

* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena

radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga

tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.

* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma

digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat

menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi

dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.

Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan

jamur.

13
4. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

* Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.

* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.

5. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan

neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion

hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui

fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh

dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan

ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan

keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari

pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

6. Radio Aktif dalam Bidang Industri

Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang dipernankan agar

nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada

logam dan juga untuk pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang

ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam

aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada

bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu

diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak

merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif

14
dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan

untuk menentukan sumber minyak bumi.

7. Radiologi dalam Bidang Sains

* Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.

* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.

* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

8. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi

esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis

spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18

diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.

Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan.

Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai

berikut.

1) Analisis Pengeceran Isotop

15
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu

spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan

yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa

padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan

neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar

gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari

unsur yang akan ditentukan.

2.3.Bahaya Radioaktif

Bahaya Zat Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang

disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah

radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi

radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling

berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang

sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan

juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab

kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi

mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh

makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

16
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut di

bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam,

Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

17
BAB III PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang telah

disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-

kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam

bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop

diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang

industri.

Daftar Pustaka

http://www.anakunhas.com/2012/01/pemanfaatan-radioaktif-dalam-berbagai-bidang.html

http://www.geschool.net/395673/blog/post/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif

http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2322020-pengertian-radioaktif-

radioaktivitas/#ixzz2OSvQPLZE

18

Anda mungkin juga menyukai