Upaya Penyelesaiannya :
dalam hal ini Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan kasus pelanggaran berat HAM
Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II (kasus TSS) melalui jalur non-yudisial atau rekonsiliasi.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) Imdadun Rahmat mengatakan, keputusan
tersebut diambil berdasarkan sikap politik pemerintah saat ini.
"Pilihan politik pemerintah saat ini kan jalur non-yudisial atau rekonsiliasi. Pemerintah maunya kan
seperti itu. Untuk penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu ya menempuh jalur non-yudisial," ujar
Imdadun, seusai rapat koordinasi penyelesaian kasus pelanggaran berat HAM masa lalu dengan Menteri
Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat,
Senin (30/1/2017).
Imdadun mengaku sulit untuk memaksakan penyelesaian kasus TSS melalui jalur pengadilan HAM ad
hoc.
Selain karena pilihan politik pemerintah, selama ini pihak Kejaksaan Agung juga tidak bisa bekerja sama
dalam menindaklanjuti hasil penyelidikan.
1 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Upaya Penyelesaiannya :
1. Membuat Papan Larangan Membuang Sampah
Membuat papan larangan membuang sampah di dekat sungai menjadi salah satu upaya menanggulangi
pembuang sampah di sungai yang paling mudah.
2. Papan Berisi Sanksi Pidana dan Denda
Untuk bisa membuat warga jera dalam membuang sampah di sungai bisa dengan memberikan papan yang
berisi sanksi pidana. Papan tersebut biasanya akan dipasang di pinggir sungai berdampingan dengan papan
larangan yang berisi larangan membuang sampah. Dalam papan tersebut warga yang membuang sampah
sembarangan bisa dikenakan denda 100 juta rupiah sesuai dengan peraturan Undang-Undang. Dalam papan
tersebut juga tertulis selain membayar denda, pembuang sampah sembarangan juga akan terkena sanksi
pidana minimal 4 tahun penjara.
3. Dikenakan Sanksi Sosial
Tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab untuk mengatasi sampah di Indonesia, namun warga
pun dituntut untuk berperan aktif dalam melakukan penanggulangan sampah. Salah satu caranya adalah
dengan membuat sanksi sosial yang telah disetujui oleh seluruh warga masyarakat. Misalnya saja adalah
ketahuan membuang sampah di sungai pertama kali akan diingatkan ketika berkumpul di forum desa.
Peringatan tersebut untuk membuat pembuang sampah tersebut malu dan memberikan peringatan untuk
warga lainnya untuk tidak membuang sampah di sungai. Jika warga tersebut terus melanggar lagi, bisa
dikenakan sanksi yang lebih tegas. Sebab jika sampai sungai tersebut banjir dan membanjiri seluruh rumah
warga sehingga semua akan kena dampaknya.