Anda di halaman 1dari 9

UPAYA MENGATASI HAZARD FISIK – RADIASI

Disusun Oleh :

1. Ni Kadek Meli Agustina (19089014029)


2. I Kadek Mita Baskara (19089014031)
3. Luh Nelly Yuliartini (19089014031)
4. Ni Putu Tarisa Adnyani (19089014046)
5. Luh Km. Tiara Purnama Cahyani (19089014048)
6. Kadek Yunia Kartika Dewi (19089014056)
7. Arya Pangestu Putra Astawa (19089014058)

SEMESTER IV

KELOMPOK II

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang bertajuk “Upaya Mencegah Hazard Fisik - Radiasi ”. Tidak
lupa penulis mengucapkan banyak terimakasi atas bantuan pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan aspirasinya baik berupa materi ataupun asumsi – asumsi lainnya.
Harapan penulis makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya

Singaraja, 13 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

2.1 Alat Medis yang Dapat Menyebabkan Radiasi................................................................5

2.2 Efek dari Terkena Sinar Radiasi.....................................................................................5

2.3 Upaya Mengatasi Radiasi.................................................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8

3.2 Saran............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan kerja merupakan suaru unsur kesehatan yang berkaitan dengan
lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi efisien dan produktivitas kerja. Sedangkan, keselamatan kerja merupakan
suatu sarana utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan
kerugian berupa luka atau cedera, cacat atau kematian, kerugian harta, kerusakan peralatan
atau mesin dan kerusakan lingkungan secara luas.

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi
dan padat modal. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan,
penelitian dan juga disiplin medis. Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki pitensi
terjadap terjadinya kecelakan kerja. Bahan mudah terbakar, gas medik, radiasi pengion, dan
bahan kimia merupakan potensi bahaya yang memiliki kecelakaan kerja. Oleh karena itu,
rumah sakit membutuhkan perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf
dan umum.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Alat medis apa saja yang dapat menyebabkan radiasi fisik ?
1.2.2 Apa saja efek dari terkena radiasi tersebut ?
1.2.3 Bagaimana upaya mecegah radiasi tersebut ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui alat medis yang dapat menyebabkan radiasi
1.3.2 Efek dari radiasi tersebut
1.3.3 Untuk mengetahui upaya yang dapat mencegah radiasi tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat Medis yang Dapat Menyebabkan Radiasi


Foto rontgent (X-ray), adalah prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik atau sinar – x untuk menampilkan gambar bagian tubuh. Selain untuk
mendeteksi masalah kesehatan(Vernanda, 2021), foto rontgen juga dapat digunakan sebagai
prosedur penunjang tindakan medis tertentu. Berikut beberapa prosedur pemeriksaan yang
menggunakan sinar – x, yaitu :

1. Radiografi sinar – x

Radiografi sinar – x umumnya digunakan untuk mendeteksi patah tulang, tumor,


pneumonia, ganggguan pada gigi, dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

2. Mammografi

Mammografu dilakukan dokter untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai


kelainan pada payudara, seperti tumbuhnya sel kanker, tumor, atau terjadi
penumpukan kalsium

3. CT scan (Computed tomography)

CT scan menggabungkan teknologi sinar – x dengan sistem komputer untuk


menghasilkan gambar kondisi dalam tubuh dari berbagai sudut dan potongan. CT
scan dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan, mulai dari
emboli paru hingga batu ginjal

4. Fluroskopi

Prosedur fluroskopi bertujuan untuk mengamati kondisi organ tubuh secara real
time dengan cara menghasilkan gambar bersekuel menerupai video. Selain untuk
mendeteksi berbagai masalah kesehatan, fluoroskopi juga dapat digunakan untuk
menunjang prosedur medis tertentu, seperti pemasangan ring jantung.

2.2 Efek dari Terkena Sinar Radiasi


Paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu atau jangka pendek dapat
menimbulkan beberapa gejalan (yang disebut dengan sindrom radiasi akut) pada tubuh pasien

5
6

seperti mual, muntah, diare, demam, lemas, hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit
memerah, gatal bengkak hingga terasa terbakar, nyeri hingga kejang – kejang(Ii, 2021).

2.3 Upaya Mengatasi Radiasi


Mengenai keamanan penggunaan sinar – x, seperti dikutip dari Epharmapedia dan
Enviromental Health & Safety Center Radiation Safety Division NC State University dikenal
dengan istilah ALARA (As Low As Reasonably Achievable)(Muhammadiyah et al., 2020)
merupakan keselamatan radiasi dengan meminimalkan dosis radiasi dan pelepasan bahan
radioaktif dengan menggunakan semua metode yang wajar. Terdapat 3 prinsip untuk
memenuhi dosisi sinar – x sesuai ALARA, yaitu :

1. Waktu, mengurangi waktu paparan langsung untuk mengurangi dosis radiasi

2. Jarak, membuat jarak dua kali lipat antara tubuh dengan sumber radiasi akan
mengurangi paparan radiasi

3. Penggunaan perisai pelindyng, penggunaan periasi pelindung yang mengandung


bahan penyerap seperti kaca untuk partikel beta merupakan cara yang efektif untuk
mengurangi paparan radiasi.

Alat pelindung diri (APD) yang bisa digunakan oleh perawat adalah

1. Apron, apron proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan radiografi atatu
fluroskopi dengan tabung puncak sinar -x hingga 150 kVp harus menyediakan
sekurang – kurangnnya setara 0,5 mm lempengan Pb.

2. Penahan Radiasi Gonad, jenis kontak yang digunakan untuk radiologi diagnostik rutin
harus mempunyai lempengan Pb, tebal sekurang – kurangnya 0,25 mm

3. Sarung Tangan Proteksi, yang digunakan untuk fluroskopi harus memberikan


kesetaraan atenuaso selurang -kurangnya 0,25 mm

4. Penahan Radiasi, yang ditempatkan di antara operato atau panel control dan tabung
sinar – x. Pasien harus pada posisi dan rancangan yang tepat sehingga dapat
melindungi operator dari radiasi bocor.

5. Masker, melindungi radiografer dari penularan dan infeksi nasokimia karena


radiografer harus berinteraksi dengan pasien saat melakukan pemeriksaan.
7

6. Sarung tangan, melindungi radiografer dari infeksi nasokimia mengingat radiografer


selalu melakukan kontak langsung dengan pasien yang dapat menularkan
penyakit/infeksi yang diderita pasien.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Foto rontgent (X-ray), adalah prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik atau sinar – x untuk menampilkan gambar bagian tubuh. Berikut beberapa
prosedur pemeriksaan yang menggunakan sinar – x, yaitu :. CT scan menggabungkan
teknologi sinar – x dengan sistem komputer untuk menghasilkan gambar kondisi dalam tubuh
dari berbagai sudut dan potongan. CT scan dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai
masalah kesehatan, mulai dari emboli paru hingga batu ginjal. Prosedur fluroskopi bertujuan
untuk mengamati kondisi organ tubuh secara real time dengan cara menghasilkan gambar
bersekuel menerupai video. Selain untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan,
fluoroskopi juga dapat digunakan untuk menunjang prosedur medis tertentu, seperti
pemasangan ring jantung. Mengenai keamanan penggunaan sinar – x, seperti dikutip dari
Epharmapedia dan Enviromental Health & Safety Center Radiation Safety Division NC State
University dikenal dengan istilah ALARA (As Low As Reasonably Achievable) merupakan
keselamatan radiasi dengan meminimalkan dosis radiasi dan pelepasan bahan radioaktif
dengan menggunakan semua metode yang wajar.

3.2 Saran
Saran untuk tenaga medis yaitu selalu menggunakan APD saat melakukan tindakan
agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B. (2021). Bab ii tinjauan pustaka 2.1. Jurnal Kesehatan Indonesia, 4–20.

Muhammadiyah, U., Tahun, J., Berhubungan, F. Y., Stres, D., Pada, K., Ojek, P., & Saat, O.
(2020). Kesehatan Lingkungan Dan Kesehatan Kerja Dalam Perspektif Negara Hukum.

Vernanda, P. (2021). Laporan Kerja Praktek Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko pada
Pekerjaan Penggantian Isolator di PLN UP3 (Persero) Yogyakarta.
http://eprints.uad.ac.id/23069/2/KP_1803329005_ISI LAPORAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai