Gelombang elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet,
infra merah, gelombang radio, dan TV. Sinar-X mempunyai daya tembus yang
cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat
fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan
sinar-X maka akan membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu
daerah peralatan yang menggunakan sinar-X masih terbatas hanya pada pesawat
Rontgen. Karena pesawat radioterapi membutuhkan catu daya listrik yang cukup
besar, pada hal sumber listrik di daerah relatip masih rendah. Oleh sebab itu
pembahasan disini lebih dititik beratkan pada penggunaan sinar-X untuk pesawat
Rontgen.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Rontgen Dan Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Rontgen : . 3
2.2.Tujuan ................................................................................................... 3
2.3.Indikasi .................................................................................................. 3
2.4 Contohnya ............................................................................................. 5
2.5 Sejarah Ditemukannya Sinar X – Sinar Rontgen untuk Keperluan
Medis dan Lainnya ...................................................................................... 6
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN .................................................................................... 8
3.2.SARAN ................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kita simpulkan bahwa rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa pengertian dari rontgen?
2. Tujuan ?
3. Indikasi?
4. Contohnya ?
5. Sejarah Sina- X ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.Tujuan
1. Mendapatkan gambaran dan mengetahui kelainan anatomis tubuh.
2. Dapat mempertanggung jawabkan dalam memberikan perawatan.
3. Membantu menegakkan diagnosa.
2.3.Indikasi
Sinar X yang digunakan untuk foto rontgen merupakan sinar yang dapat
menyebarkan radiasi. Meski demikian, manfaat yang didapat dari teknologi ini
lebih banyak ketimbang risikonya jika dilakukan dengan benar. Itulah mengapa,
bila dianggap perlu bayi yang baru lahir pun bisa menjalani tindakan ini untuk
menegakkan diagnosis ada tidaknya kelainan dalam tubuhnya. Tindakan ini
3
dilakukan semata-mata untuk memudahkan penatalaksaan selanjutnya. Akan
tetapi harus diingat bahwa permintaan foto rontgen harus berasal dari dokter yang
menanganinya, apakah ada indikasi, selain telah mempertimbangkan masak-
masak manfaat dan kerugiannya.
Contoh indikasi yang menjadi pertimbangan adalah:
4
2.4 Contohnya :
5
2.5 Sejarah Ditemukannya Sinar X – Sinar Rontgen untuk Keperluan Medis
dan Lainnya
Sejarah ditemukannya sinar X – sinar rontgen – yang merupakan salah satu
perkembangan di bidang teknologi dunia fisika dimulai pada tahun 1895 saat
Wilhelm Conrad Roentgen menemukan sebuah layar barium platinocyanide yang
bercahaya di laboratoriumnya ketika ia sedang melakukan generasi terhadap sinar
katoda dalam tabung Crooke dengan jarak yang agak jauh. Karena hal ini, ia
menghentikan pekerjaannya di Universitas Wurzburg dimana ia ditunjuk menjadi
kepala riset dan ia menghabiskan waktu 6 minggu di laboratorium, bekerja
sendiri, dan tidak membagikan apapun kepada kolega-koleganya. Meskipun
bukan yang pertama mengamati efek sinar X, Rontgen dianggap sebagai penemu
sinar X karena ia yang pertama mempelajarinya. Rontgen juga yang memberi
nama “sinar X”, dimana X bisa berarti sebuah angka yang tidak diketahui.
Beberapa orang juga menyebut sinar X dengan nama sinar Rontgen.
6
Pada tahun 1895, Rontgen sedang menginvestigasi tentang efek eksternal dari
berbagai macam perlengkapan tabung vakum – perlengkapan peninggalan dari
Heinrich Hertz, Johann Hittorf, William Crookes, Nikola Tesla, dan Philipp von
Lenard – ketika ada arus listrik yang dilewatkan melalui mereka hingga ia tak
sengaja melihat sebuah layar barium platinocyanide yang bercahaya di
laboratoriumnya ketika ia sedang melakukan generasi terhadap sinar katoda dalam
tabung Crooke dengan jarak yang agak jauh setelah sebelumnya pada bulan
November, ia melakukan eksperimen menggunakan tabung Lenard di mana
kemudian ia menambahkan jendela aluminium untuk membuat sinar katoda
keluar dari tabung, tapi malah menyadari sinar katoda tadi menyebabkan efek
fluorescent.
Pada siang hari tanggal 8 November 1895, sejarah ditemukannya sinar X –
sinar Rontgen – dimulai dengan Rontgen yang sudah yakin untuk melakukan
pengetesan ide yang ia miliki. Dengan hati-hati, ia membuat penutup dari kardus
hitam yang sama dengan yang ia gunakan pada tabung Lenard. Sebelum
percobaan dilakukan, Rontgen menggelapkan ruangan tempat tes dilakukan untuk
mengetahui tingkat kegelapan dari penutup kardus itu. Ketika Rontgen
melewatkan tegangan lewat coil Ruhmkorff, ia yakin bahwa penutup tersebut
kedap cahaya dan siap memulai bagian berikutnya dalam sejarah ditemukannya
sinar X – sinar Rontgen. Pada masa inilah Rontgen menyadari ada sebuah kilau
lemah yang berasal dari sebuah bangku beberapa kaki dari tabung. Rontgen
berspekulasi bahwa ada sebuah sinar baru yang bertanggung jawab akan hal ini,
dan ia kembali melakukan eksperimen serta menuliskan beberapa catatan.
Percobaan pertama dari sinar baru yang diberi nama “sinar X” oleh Rontgen ini
baru dilakukan 2 minggu setelah penemuannya dimana ia mengambil foto sinar-X
menggunakan tangan dari istrinya, Anna Bertha. Ketika Anna Bertha melihat
tulangnya dan berteriak “Aku telah melihat kematianku!” inilah orang-orang
menganggap penemuan sinar X mulai tercatat sebagai bagian dari perkembangan
teknologi fisika.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan kepada masyarakat
untuk tidak menjadikan foto rontgen ini sebagai penghalang dalam mendiagnosis
suatu penyakit, mengingat masih banyak nya anggapan-anggapan buruk
masyarakat terhadap rontgen ini.
8
DAFTAR PUSTAKA