PENDAHULUAN
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah
anak yang ideal berwawasan ke depan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya (1).
reproduksi. Hal tersebut termasuk dalam target yang menjadi tujuan SDG’s 2015
partisipasi pria dalam program keluarga berencana merupakan langkah yang tepat
1
2
mantap. KB pada pria juga merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang tinggi akibat dari kehamilan beresiko yang di
alami oleh wanita yang tercantum dalam target SDG;s 2015 (2).
KB namun perlu di ketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan
kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi
yang cocok untuk dirinya. Sampai saat ini belum tersedia satu metode kontrasepsi
dimana calon peserta memilih sendiri metode kontrasepsi yang di inginkanya, hal
ini menunjukan bahwa sulitnya calon menentukan pilihan alat kontrasepsi yang
menyatakan tingkat pengguna alat kontrasepsi di Indonesia terdiri dari pil 12,4%,
IUD 6.2%, Suntik 15.2%, Vasektomi 0.4%, Tubektomi 1.42%, kondom 7.51%.
Di Sumatera Utara Data dan informasi yang di proleh dari profil kesehatan
2017 jumlah pus yang menjadi akseptor KB aktif sebanyak 240,202, diantaranya
IUD 6731 (2,61%), MOW 9903 (7,55%), MOP 1376 (1,05%), implant 16296
Data BKKBN Di kota Medan pada 2018 pengguna alat kontrasepsi jenis
suntik 29,0%, Pil 12,2%, implant 4,0%, IUD 4,7%, MOW 3,7%, dan kondom
3
2,7% (1).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi pada PUS tahun 2016. Hasil
menunjukan dari 36 PUS yang berusia <30 tahun sebagian besar adalah kelompok
PUS pengguna MKJP yaitu 69.4% di bandingkan kelompok PUS pengguna Non-
MKJP yaitu 30.6%. Hasil uji regresi logistik menunjukan tingkat signifikan umur
Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu 2015. Berdasarkan analisis yang sudah di
lakukan, hasil yang di proleh menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara
peluang 2,6 kali memilih alat kontasepsi MKJP di banding akseptor Pendidikan
rendah (6).
purwosari kota surakarta, hasil analisis chi square Pengetahuan (nilai p=0,01) Ho
tolak, dapat di simpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan
sosial budaya debgan pemilihan alat kontrasepsi tahun 2015 dengan hasil ada
bahwa sosial budaya mendukung memiliki peluang 3,574 kali lebih besar untuk
mendukung (8).
dengan survey awal pada PLKB (penyuluhan lapangan KB) pada tanggal 15 maret
pasangan usia subur bukan peserta KB sebanyak 13%, ingin anak di tunda bukan
peserta KB sebanyak (5,1%), ingin anak segera sebanyak (3,4%), hamil sebanyak
Panjang) yang berjenis implant dan 3 orang lainnya menggunakan Non MKJP
(Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang berjenis suntik dan pil dengan
alasan mereka masih takut dan tidak percya diri untuk memilih MKJP (Metode
yang berjudul “Faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada
Apakah ada hubungan faktor (Umur, paritas, sikap dan budaya) dengan
Selesai .
Selesai.
2. Peneliti Selanjutnya
1. Bagi Responden
TINJAUAN PUSTAKA
36 PUS yang berusia kurang dari 30 tahun, sebagian besar adalah kelompok PUS
yang menggunakan Non MKJP yaitu 69,4%, di bandingkan kelompok PUS yang
signifikansi umur 0,042 (a=0,05) yang artinya umur memengaruhi pemilihan alat
bahwa dari 25 PUS yang memiliki anak lahir hidup yang memiliki jumlah anak
lebih dari dari 3 sebagian besar adalah kelompok PUS pengguna MKJP yaitu
80,0%, di bandingkan dengan PUS pengguna Non MKJP yaitu 20%. Uji regresi
logistic menunjukan tingkat signifikan anak lahir hidup 0,027 (a=0,05) yang
Hasil uji analisis deskriptif yang di lakukan oleh jessa kris dayanti di
kontrasepsi di dapat nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) maka secara statistic terdapat
8
9
nilai yang signifikan antara sikap dengan pemilihan alat kontrasepsi (9).
budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi di puskesmas labibia kota kendari tahun
2018 analisis ada hubungan antara budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi di
wilayah kerja puskesmas labibia kota kendari tahun 2018 dengan hasil analisis
Chi square nilai p< (14,367>3,841) P>a (0,000<0,05) maka sesuai Ho ditolak ha
diterima (3).
Secara umum (KB) dapat di artikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi,
sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Dan di harapkan dengan adanya
perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
10
kelahiran anak, sehingga tercapai keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
2. Konseling.
3. Pelayanan kontrasepsi.
4. Pelayanan infertilitas.
7. Konsultasi genetik.
8. Tes keganasan.
9. Adopsi (11)
mental dan sosial yang di mungkinkan oleh adanya waktu yang cukup
kegiatan lainnya.
2. Untuk anak-anak : Anak yang akan di lahirkan dapat tumbuh secara wajar
karena ibu yang mengandung berkeadaan sehat, sesudah anak lahir tersebut
dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
proses konsepsi sebelum, selama atau setelah hubungan seksual yang di sengaja.
pencegahan kehamilan secara sengaja yang di lakukan oleh salah satu atau kedua
AKDR, Spiral atau pun IUD adalah alat yang di buat dari polietilen
a. Cara Kerja
telur.
b. Indikasi
c. Kontraindikasi
d. Efek samping
a. Cara kerja
menjadi implantasi
c) Menekan ovulasi
14
b. Indikasi
c. Kontraindikasi
c) Tumor/keganasan
d. Efek Samping
temukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, spotting atau anemia
a. Cara kerja
b. Indikasi
a) Paling efektif
c. Kontraindikasi
Tidak ada
d. Efek samping
1) Suntik
dengan melalui suntikan hormon. Adapun jenis suntikan hormone ini ada
yang terdiri atas satu hormon, dan ada pula yang terdiri atas dua hormone
sebagai contoh jenis suntikan yang terdiri satu atas satu hormon adalah
a. Cara kerja
ovulasi.
b. Indikasi
a. Mengurangi kunjungan
c. Kontraindikasi
c) Tumor/Keganasan
d. Efek Samping
Depo geston dan Noristeat yang sering di jumpai adalah siklus haid
2) Pil
sebut pil kombinasi dan yang hanya mengandung progesteron sintetik saja
a. Cara Kerja
a) Menekan ovulasi
implantasi
b. Indikasi
a) Mudah di dapat
c. Kontraindikasi
b) Tumor/keganasan
e) Penyakit gondok
d. Efek samping
Efek samping Pil KB Antara lain mual, berat badan bertambah, sakit
kepala, perubahan warna kulit efek samping ini dapat timbul berbulan-
bulan
3) Kondom pria
Adalah sarung karet tipis yang di pakai oleh pria pada waktu bersenggama.
a. Cara Kerja
b. Indikasi
g) Tidak mahal
c. Kontraindikasi
a. Alergi
b. Bocor/robek (12).
Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya
berumur antara 15 tahun sampai dengan 49 tahun pasangan suami istri yg istri
berumur 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun,tetapi
masih haid.PUS yang menjadi peserta KB adalah pasangan usia subur yang
Pasangan usia subur bekisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan)sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
dalam reproduksi sudah berfungsi dengan baik. Ini di bedakan dengan perempuan
usia subur berstatus janda atau cerai pada masa ini pasangan usia subur (12).
19
PUS
1. Umur
Umur adalah usia Pus yang dinyatakan dalam satuan tahun yang dihitung
sejak lahir sampai penelitian dilakukan. Semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.Menurut
widiastuti 2009 yaitu penyampaian informasi yang baik yaitu pada masa
sosial.
2. Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang di punyai oleh PUS, dan
a. Primipara
Adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak yang cukup besar
b. Adalah wanita yang pernah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali.
3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung di
lihat, tapi hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup .
1. Menerima (Receiving)
berikan.
2. Merespon (Responding)
yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha
dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide
tersebut.
3. Menghargai (Valving)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah di pilihnya dengan segala
1. Pengalaman Pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
2. Kebudayaan
peretujuan nya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang
yang tidak ingin kita keecewakan atau seseorang yang berarti khusus kita
4. Media masa
Media masa sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media masa yang
orang.
2) Pengukuran Sikap
4. Budaya
Budaya dari kata sans atau bodhya yang artinya pikiran dan akal budi.
Budaya ialah segala hal yang di buat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal
budinya yang mengandung cipta rasa dan karsa. Dapat berupa kesenian,
manusia kepada generasi berikutnya, budaya adalah sesuatu yang kompleks yang
setempat.
upacara agama, kelompok keagamaan, ilmu gaib serta system nilai dan
pandangan hidup.
23
tanam dll.
transport.
2. Wujud Budaya
Tiga kejala kebudayaan yaitu ideals, activities, dan artifact yang memiliki
melalui alat kemaluan wanita yang tidak di terima pada orang-orang di lingkungan
24
ini yaitu :
1. Ada faktor hubungan Umur dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS
2. Ada faktor hubungan Paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS
3. Ada faktor hubungan sikap dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS di
4. Ada faktor hubungan Budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS
METODE PENELITIAN
Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor Umur, paritas dan sikap
dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS. Pada penelitian ini menggunakan
atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) yang bertujuan untuk
dusun 1 sendiri terdapat masalah faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat
3.2.2. Waktu
pengajuan judul, pengumpulan data, melakukan pengolahan dan analisa data serta
25
26
3.3.1. Populasi
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
dalam populasi adalah seluruh pasangan usia subur yang ada di desa Bekulap
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang di teliti
penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh pasangan usia subur yang
konsep dalam penelitian ini berjudul “Faktor yang berhubungan dengan pemilihan
variabel yang di amati atau peneliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut di beri
batasan. Hal ini juga bermamfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
1. Umur adalah usia Pus yang dinyatakan dalam satuan tahun yang dihitung.
2. Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang di punyai oleh PUS, dan
grandemultipara.
4. Budaya adalah segala hal yang di buat oleh manusia berdasarkan pikiran
Sikap Kuisioner
(10) pertanyaan
Setuju = 1 Tidak setuju 1 Ordinal
Tidak setuju = 0 Setuju 2
Kuisioner (10)
Budaya pertanyaan
Ya =1 Ya 1 Ordinal
Tidak=0 Tidak 2
Data primer adalah teknik pengumpulan data secara langsung oleh peneliti
dengan responden atau subjek dengan cara Tanya jawab sepihak secara sistematis.
Data primer yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dengan cara
Umur respnden umur istri, alamat responden, dukungan istri, social budaya,
Data tertier adalah data yang di peroleh dari naskah yang sudah di
publikaikan. Data tertier yang di gunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
data SDKI 2017, BKKBN Sumut 2015, tentang angka pemilihan alat kontrasepsii.
1. Collecting
2. Checking
dengan tujuan agar dapat di olah secara benar sehingga pengolahan data
3. Cooding
4. Entering
Windows.
5. Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi computer akandi olah
pada tiap variable dari variable hasil peneliti. Melakukan analisa data pada setiap
variable untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variable yang diteliti yaitu
ini, m aka analisis akan di lanjutkan pada tingkat bivariate. Umtuk mengetahui
menunjukan nilai p<p value (0,05) maka di katakana (Ho) di tolak dan Ha di
31
Aturan yang berlaku pada uji chi square adalah sebagai berikut :
a. Bila pada table 2x2 di jumpai nilai harapan (expected value=E) kurang
b. Bila pada table 2x2 dan semua nilai E>5 (tidak ada nilai E<5), maka nilai
antara dua variabel kategorik, sehingga kedua jenis ini jarang di guanakan.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu bener-benar
mengukur apa yang di ukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita susun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan
uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total
kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna
berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuisioner itu mengukur konsep
yang kita ukur . Penguji validitas konstruk dengan SPSS adalah menggunakan
positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig(2-tailed)] ≤ taraf signifika (a) sebesar
0,05
pengukur dapat di percaya atau di andalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asah bila di lakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan mengukur
Demikian juga kuisioner sebagai alat ukur untuk gejala-gejala sosial (non
fisik). Untuk sebelum di gunakan untuk penelitian harus di tes (diuji coba)
sekurang kurangnya dua kai. Uji coba tersebut kemudian di uji dengan tes
33