D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NIM : 1516180017
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MAKALAH AIDS”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan Mata Kuliah. Dalam penulisan makalah, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi.Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan
makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Baik pada teknis penulisan maupun dalam materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama
sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang ringan
sekalipun. Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan
lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa
kekebalan tubuh ketika diserang penyakit maka tubuh tidak memiliki pelindung.
berkembangbiaknya virus HIV didalam tubuh manusia, yang mana virus ini
menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem
ringsn sekalipun.
kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan
tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita lemas dan tidak berupaya
1
melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski
terkena influenza atau pilek biasa. Ketika tubuh manuasia terkena virus HIV maka
diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun;tahun bagi viru HIV untuk
a. Gejala HIV
Pada awalnya yang terinveksi HIV tampaknya seperti orang yang sehat dan tidak
Pada tahap selanjutnya akan muncul gejala-gejala seperti yang di bawah ini:
batuk nyeri dada dan demam yang terus menerus mencapai 39°C seperti
seperti hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah. Terap mengalami penyakit
3. Berat badan tubuh penderita mengalami hal disebut juga Wasfing Syndrome,
yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena
gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal
2
4. Sistem persyarafan terjadi gangguan pada persyarafan central yang
telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi
b. Penularan HIV
Sampai saat ini belum dapat diketahui darimana mulai berjangkitnya penyakitnya
Darah, contohnya : Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang
terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik,
dan sebagainya.
berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dan
sebagai.
Air Susu Ibu / ASI, contohnya : Bayi yang minum ASI wanita HIV+,
3
1.2. Perumusan Masalah
Negara terus melakukan solusinya dalam mengatasi HIV+ atau AIDS, namun
hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin
yang dapat menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab AIDS. Adapun
memperbaiki daya tahan tubuh meningkat kualitas hidup bagi mereka yang
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV
4
I.4.Manfaat Penulisan
a. Melalui penulisan ini kita dapat mengetahui penyakit HIV+ atau AIDS itu
5
BAB I I
PEMBAHASAN
Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb di Amerika Serikat pada
tahun 1983 dan virusnya di temukan Luc Montagnier pada tahun 1983. AIDS
pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 juni 1981, ketika Centers for Disease
Angeles.
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retovirus yang disebut
menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih
mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di
dunia, sementara HIV-2 sulit di masukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat.
Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primate. Asal HIV-1 berasal dari Sooty
Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat
daging. Teori yang lebih controversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV
AIDS, menyatakan bahwa epidermik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di
Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski rehadap vaksin
6
polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umunya berpendapat bahwa scenario
Penyakit AIDS dewasa ini telah terjangkit hampir setiap didunia (pandemi),
terdapat sebanyak 8.400.000 kasus didunia yang terdiri dari 6,7 juta dewasa dan
Jendaral P2M dan PLP Depertemen Kesehatan RI sampai dengan 1Mei 1998
provinsi di Indonesia. Data jumlsh penderita yang sebenarnya. Pada penyakit ini
berlaku teori “Gunung Es” dimana penderita yang kelihatan hanya sebagian kecil
dari yang semestinya. Untuk itu WHO mengestimasikan bahwa 1 penderita yang
terinfeksi telah terdapat kurang lebih 100-200 penderita HIV yang belum
diketahui.
singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara.
Dikatakan pula bahwa epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit
(AIDS), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti
merupakan tantangan yang harus diharapi baik oleh negara maju maupun negara
berkembang.
7
2.2. Pengertian Aids
defisiensi immunitas selluler tanpa penyebab lain yang diketahui, ditandai dengan
Syndrome ini erat hubungannya dengan berkurangnya zat kekebalan tubuh yang
prosesnya tidaklah terjadi seketika melainkan sekitar 5-10 tahun setelah seseorang
terinfeksi HIV.
1. Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita
AIDS positif).
Menurut Suensen (1989) terdapat 5t-10 juta HIV positif yang dalam waktu 5-7
tingkat pandemi HIV itu dapat berkembang lebih lanjut dan menyebabkan
kelainan imunologis yang luas dan gejala klinik yang bervariasi. AIDS merupakan
penyakit yang sangat berbahaya karena mempunyai case fatality rate 100% dalam
meninggal.
8
2.3. Cara Penularan
Secara umum ada 5 faktor yang perlu diperhatikan pada penularan suatu
penyakit yaitu sumber infeksi, vehikulum yang membawa agent, host yang rentan,
tempat keluar kuman dan tempat masuk kuman (port’d entrée). Virus HIV sampai
saat ini terbukti hanya menyerang sel Lymfosit T dan sel otak sebagai organ
sasarannya. Virus HIV sangat lemah dan mudah mati diluar tubuh. Sebagai
vehikulum yang dapat membawa virus HIV keluar tubuh dan menularkan kepada
orang lain adalah cairan tubuh. Cairan tubuh yang terbukti menularkan
Banyak cara yang diduga menjadi cara penularaan virus HIV, namun hingga
1. Transmisi Seksual
Penularan (transmisi) HIV sacara seksual terjadi ketika ada kontak antara
sekresi cairan vagina atau preseminal seseorang dengan rectum, atau membrane
berisiko daripada hubungan seksual insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan
seks anal lebih besar daripada risiko hubungan seks biasa dan seks oral.
pelindung umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik terhadap
pertahanan jaringan epitel risiko penularan HIV karena adanya borok alat
kelamin, dan juga karena adanya penumpukan sel yang terinfeksi HIV (limfosit
dan makrofaga) pada semen dan sekresi vagina. Penelitian epidermiologis dari
9
Afrika Sub-Sahara, Eropa, dan Amerika Serikat. Menunjukkan bahwa terdapat
sekitar empat kali lebih besar risiko terinfaksi AIDS akibat adanya borok alat
kelamin seperti yang disebabkan oleh sifils dan/atau chancroid. Resiko tersebut
juga meningkat secara nyata, walaupun lebih kecil, oleh adanya penyakit menular
dari bervariasi pada berbagai tahap penyakit ini dan tidak konstan antar orang.
Pada penelitian Darrow (1985) ditemukan resiko seropositive untuk zat anti
terhadap HIV cenderung naik pada hubungan seksual yang dilakukan pada
pasangan tidak tetap. Orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti
HIV.
Heteroseksual.
a. Homoseksual
seksual dengan resiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra
HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rectum yang sangat tipis dan
10
mudah sekali mengalami pertukaran pada saat berhubungan secara
anogenital.
b. Heteroseksual
dan penderita terbanyak adalah kelompok umur seksual aktif baik pria
obat suntik, penderita hemophilia, dan resepien transfusi darah dan produk darah.
tidak hanya merupakan risiko utama atas infeksi HIV, tetapi juga hepatitis B dan
semua infeksi baru HIV dan 50% infeksi hepatitis C di Amerika Uara, Republik
a. Transmisi Parenral
dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang telah terkontaminasi, misalnya
11
melaui jarum suntik yang di pakai oleh petugas kesehatan tanpa
1985 transmisi melalui jalur ini di negara barat sangat jarang, karena
b. Transmisi Transplasental
2.4. Patogenesis
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV . HIV adalah
seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel
T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ hingga
jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka
kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut
AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian
timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan
memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
12
Dasar utama pathogenesis HIV adalah kurangnya jenis limposit T
merupakan pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung maupun tidak
sistem imunitas seluler, terjadi karena HIV secara selektif menginfeksi sel yang
berperan membentuk zat antibody pada sistem kekebalan tersebut, yaitu sel
lymfosit T4. Setelah HIV mengikat diri pada molekul CD 4, virus masuk kedalam
merubah bentuk RNA agar dapat bergabung dengan DNA sel target. Selanjutnya
sel yang berkembang biak akan mengundang bahan genetic virus. I nfeksi HIV
Pada awal infeksi, HIV tidak segera menyebab kematian dari sel yang di
ada kesempatan untuk berkembang dalam tubuh penderita tersebut, yang lambat
laun akan menghabiskan atau merusak sampai jumlah tertentu dari sel lymfosit
T4. Setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudiam, barulah pada
penderita akan terlihat gejala klinis sebagai dampak dari infeksi HIV tersebut.
Masa antara bulan sampai lebih dari 10 tahun, rata-rata 21 bulan pada anak-anak
Infeksi oleh virus HIV menyebab fungsi kekebalan tubuh rusak yang
mengakibatkan daya tahan tubuh berkurang atau hilang, akibatnya mudah terkena
protozoa, dan jamur dan juga mudah terkena penyakit kanker seperti sarcoma
13
Kaposi. HIV mungkin juga secara langsung menginfeksi sel-sel syaraf,
Gejala-gejala utama
Berbagai gejala AIDS umunya tidak akan terjadi pada yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh
sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati
pada penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita
AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarcoma Kaposi, Kanker
lemah, serta penurunan berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita
pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di
memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umunya dijumpai pada orang yang
terinfeksi HIV.
14
penyakit ini umumnya segera menyebabkan kematian. Di negara-negara
yang belum dites, walaupun umumnya indikasi tersebut tidak muncul kecuali jika
lainnya yang terkait HIV, karena dditularkan kepada orang yang sehat
ditangani bila telah diindentifikasi, dapat muncul pada stadium awal HIV, serta
paling banyak ditemukan. Pada stadium awal infeksi HIV (jumlah CD4>300 sel
per µL), TBC muncul sebagai penyakit paru-paru. Pada stadium lanjut infeksi
HIV, ia sering muncul sebagai penyakit sistemik yang menyerang bagian tubuh
pencernaan, hati, kelenjar getah bening (nodus limfa regional), dan sistem syaraf
pusat. Dengan demikian, gejala yang muncul mungkin lebih berkaitan dengan
15
2. Penyakit saluran pencernaan utama
makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini
terjadi karena infeksi jamur (jamur kandidiasis) atau (herpes simpleks-1 atau virus
langka.
Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat karena
berbagai penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti
kolitis).
Pada beberapa kasus, diare terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan
yang digunakan untuk menangani HIV, atau efek samping dari infeksi utama
(primer) dari HIV itu sendiri. Selain itu, diare dapat juga merupakan efek samping
dari antibiotik yang digunakan untuk menangani bakteri diare (misalnya pada
16
3. Penyakit syaraf dan kejiwaan utama
organisme atas sistem syaraf yang telah menjadi rentan, atau sebagai akibat
kriptokokal adalah infeksi meninges (membrane yang menutupi otak dan sumsum
menyebabkan demam, sakit kepala, lelah, mual, dan muntah. Pasien juga mungkin
mengalami sawan dan kebingungan, yang jika tidak ditangani dapat mematikan.
oleh virus JC, yang 70% populsinya terdapat di tubuh manusia dalam kondisi
laten, dan menyebabkan penyakit hanya ketika sistem kekebalan sangat lemah,
sebagaimana yang terjadi pada pasien AIDS. P enyakit ini berkembang cepat
17
metabolik) yang disebabkan oleh infeksi HIV, dan dorong pula oleh terjadinya
pengaktifan imun oleh makrofag dan microglia pada otak yang mengalami infeksi
muncul bertahun-tshun setelah infeksi HIV terjadi. Hal ini berhubung dengan
keadaan rendahnya jumlah sel T CD4+ dan tingginya muatan virus pada plasma
10-20%, mamun di India hanya 1-2% pengidap infeksi HIV.P erbedaan ini
Sarkoma Kaposi
Pasien dengan infeksi HIV dasarnya memiliki risiko yang lebig tinggi
terhadap terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena oleh virus DNA penyebab
mutasi genetik; yaitu terutama virus Eptein-Barr (EBV), virus herpes Sarkoma
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang
terinfeksi HIV. Kemunculan tumor ini pada sejumlah pemuda homoseksual tahun
1981 adalah salah satu pertand pertama wabah AIDS. Penyakit ini sebabkan oleh
virus dari subfamily gammaherpervirinae, yaitu virus herpes manusia-8 yang juga
disebut virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV). Penyakit ini sering muncul di kulit
dalam bentuk bintik keungu-unguan, tetapi dapat menyerang organ lain, terutama
18
Kanker gatah tingkat tinggi (limfoma sel B) adalah kanker yang menyerang
sel darah putih dan terkumpul dalam kelenjar getah benning, misalnya seperti
diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), dan limfoma sistem syaraf pusat primer,
lebih sering muncul pada pasien yang terinfeksi HIV. Kanker ini seringkali
oleh virus Eptein-Barr atau virus herpes Sarkoma Kaposi. Kanker leher rahim
pada wanita yang terinfeksi HIV dianggap tanda utanma AIDS.Kanker ini
Pasien yang terinfeksi HIV jugs terkens tumor lainnya, seperti limfoma
Hodgkin.kanker usus besar bawah (rectum) dan kanker anus. Namun demikian,
banyak tumor-tumor yang umum seperti kanker payudara dan kanker usus besar
(colon), yang tidak meningkat kejadiannya pada pasien terinfeksi HIV. Di tempat-
menurun, namun pada saat yang sama kanker kemudian menjadi paenyebab
speitik, terutama semam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi opoetunistik
Virus sitomegala dapat menyebabkan gangguan radang usus besar (kolitis) seperti
19
yang dijelaskan di atas, dan gangguan radang pada retina mata (retinitis
oleh jamur Penicillium marneffei, atau disebut Penisiliosis, kini adalah infeksi
oportunistik ketiga yang paling umu (setelah tuberculosis dan kriptokosis) pada
seperti kaki kram, kesemutan atau nyeri; namun tidak menyembuhkan infeksi
NRTI) Struktur kimia Abacavir Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obst untuk
pada kontak dengan virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara
prophylaxis (PEP). PEP memiliki jadwal empat minggu takaran yang menuntut
banyak waktu. PEP juga memiliki efek samping yang tidak menyerangkan seperti
20
2.7. Upaya Pencegahan AIDS
Mengingat sampai saat ini obat untuk mengobati dan vaksin untuk
masalah AIDS yang terus meningkat ini adalah upaya pencegahan oleh semua
pihak untuk tidak terlibat dalam lingkaran transmisi yang mungkin dapat terserang
HIV.
Pada dasarnya upaya pencegahan AIDS dapat dilakukan oleh semua pihak
asal mengetahui cara-cara penyebaran AIDS. Ada 2 cara pencegahan AIDS yaitu
2. Melalui darah
Virus HIV pada semua cairan tubuh penderita tetapi yang terbukti berperan
dalam penularan AIDS adalah mani, cairan vagina, dan darah. HIV dapat
menyebar melalui hubungan seksual pria ke wanita, dari wanita ke pria dan
21
Tidak melakukan hubungan seksual. Walaupun cara ini sangat efektif,
biologis.
Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir hubungan seksual dengan
Darah merupakan media yang sangat cocok untuk hidup virus AIDS.
adalah:
Darah yang digunakan untuk transfuse diusahakan bebas HIV dengan jalan
memeriksa darah donor. Hal ini masih belum dapat dilaksanakan sebab
22
Jarum suntik dan alat tusuk yang lain harus disterilisasikan secara baku
Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh penderita AIDS harus
Ibu hamil yang mengidap virus HIV dapat memindahkan virus tersebut
kepada janinnya. Penularan dapat terjadi pada waktu bayi di dalam kandungan,
pada waktu persalinan dan sesudah bayi di lahirkan. Upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi penularan hanya dengan himbauan agar ibu terinfeksi HIV tidak
hamil.
menimpa orang Indonesia adalah mereka yang pernah ke luar negeri dan
pengidap HIV ke istrinya adalah 22% dan istri pengidap HIV ke suaminya
adalah 8%. Namun ada penelitian lain yang berpendapat bahwa resiko
23
penularan suami ke istri dan istri ke suami di anggap sama. Kemungkinan
virus HIV. Namun demikian kita tidak boleh lengah sebab negara kita
Indonesia.
AIDS.
24
h. Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir seksual.
penataran P4 dan lain-lain yang bertujuan untuk mempertebal iman serta norma-
25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita
3. Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
3.2. Saran
virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS, karena penyakit ini sungguh
berbahaya. Sebaiknya jangan melakukan hubungan seks jika anda belum menikah
dan jika mau melakukannya sebaiknya ada memakai pelindung seperti kondom.
26
Jangan juga sering-sering berganti pasangan karena itu meningkat resiko terkena
HIV/AIDS.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
2. https://www.academia.edu/6373911/MAKALAH_IKM_HIV_AIDS
3. www.rijalhabibulloh.com/2014/08/makalah-hiv-aids.html
4. https://rahha.wordpress.com/2008/09/03/hiv-dan-aids/
DOKUMENTASI