Anda di halaman 1dari 7

A.

JUDUL
Alat Pelindung Diri (APD)

B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Masalah alat pelindung diri dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akhir-
akhir ini terus berkembang seiring dengan teknologi dalam bidang industri
pertambangan. Kemajuan tersebut telah mengakibatkan munculnya berbagai
persoalan dan dampak industri pertambangan yang semakin komplek dan telah
mengundang perhatian banyak orang. Hal ini terbukti dari banyaknya tekanan
yang datang dari masyarakat luas terhadap pengelolaan dan kehadiran industri
pertambangan di tengah-tengah kehidupan mereka. Munculnya persaingan yang
ketat antar industri pertambangan, sering dikaitkan dengan berbagai isu masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dapat digunakan sebagai alat dalam
memasuki pasar dunia.
Keadaan tersebut diatas telah merubah pandangan masyarakat khususnya
masyarakat industri pertambangan terhadap pentingnya penerapan manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara sungguh-sungguh dalam industri
pertambangan.
BAB I
Mengapa mau melaksanakan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan peralatan yang
dipakai oleh seorang pekerja untuk meminimalkan paparan terhadap bahaya kerja
tertentu. Contoh APD termasuk respirator, sarung tangan, celemek, perlindungan
jatuh, dan pakaian pelindung penuh, serta perlindungan kepala, mata dan kaki.
Menggunakan APD hanya salah satu unsur dalam program keselamatan kerja
yang dapatr diterapkan diantara berbagai strategi untuk memelihara lingkungan
kerja yang aman dan sehat. APD tidak mengurangi bahaya itu sendiri dan juga
tidak menjamin perlindungan permanen atau total.

Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang


berpotensi terkena resiko dari bahaya.
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri
Kaki
Sumber bahaya: lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan bahan
kimia dan logam cair, aberasi.
APD: safety shoes, safety boots, legging, spat.
Kepala
Sumber bahaya: tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit benda
berputar.
APD: helmet, bump caps.
Mata
Sumber bahaya: cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis powder,
proyektil, gas, uap dan radiasi.
APD: safety spectacles, goggle, faceshield, welding shield.
Pernapasan
Sumber bahaya: debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen defiency).
APD: respirator, breathing apparatus
Tangan dan Lengan
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan
listrik, bahan kimia, infeksi kulit.
APD: sarung tangan (gloves), armlets, mitts.
Telinga
Sumber bahaya: suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.
APD: ear plug, ear muff, canal caps.
Tubuh
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau
logam cair, semburan dari tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dust
terkontaminasi.
APD: boiler suits, chemical suits, vest, apron, full body suit, jacket.
BAB II

TUJUAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI


Pemakaian APD bertujuan untuk melindungi tenaa kerja dan juga merupakan
salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan atau
dikendalikan.

SASARAN TRAINING K3 MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI:

 Peserta diharapkan akan memiliki pengetahuan tentang APD dan jenis-jenis APD.
 Peserta diharapkan mampu melakukan survey untuk identifikasi sumber bahaya ditempat
kerja.
 Peserta diharapkan mampu menentukan jenis APD yang diperlukan perusahaan.
 Peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan fit testing APD.

Untuk syarat-syarat dalam menyusun program-program K3 untuk


mencapai sasaran/tujuan/target K3 antara lain ialah :

1. Penetapan Tanggung Jawab terkait tingkatan struktur organisasi


(perusahaan).
2. Terdapat kerangka jadwal rencana pencapian program-program K3.
3. Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu tertentu
dan disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya
sasaran/tujuan/target K3 organisasi (perusahaan).

Contoh Tujuan (Sasaran/Target) dan Program K3 secara


sederhana :
No Sasaran Program Jadwal Kewenangan

Tidak ada kecelakaan Merekrut Ahli K3 Umum untuk


kerja yang merencanakan Sistem
menghilangkan Manajemen Keselamatan dan
waktu kerja tenga Kesehatan Kerja dan Februari
HRD
1. kerja melebihi 2x24 Penerapannnya serta 2013
jam dan atau melakukan identifikasi bahaya
terhentinya proses dan rencana pengendalian
melebihi shift terhadapnya
berikutnya
Membentuk Panitia Pembina Maret Pimpinan
No Sasaran Program Jadwal Kewenangan

Keselamatan dan Kesehatan 2013 Perusahaan


Kerja (P2K3) sesuai
perundang-undangan yang
berlaku untuk mendukung
berjalannya penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Menyediakan sumber daya


yang dibutuhkan sesuai
identifikasi bahaya dan Juni
HRD
perencanaan penerapan Sistem 2013
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Ikut serta dalam program BPJS HRD dan


Maret
Kesehatan dan BPJS Ahli K3
2013
Ketenagakerjaan Pemerintah Umum

Melaksanakan kerjasama
dengan rumah sakit terdekat
Maret
Meningkatkan sebagai rujukan penanganan HRD
2013
2. derajat kesehatan kecelakan kerja ataupun keadan
kerja tenaga kerja darurat di tempat kerja

Menyediakan kantin tenaga


kerja dan bekerja sama dengan HRD dan
Mei
jasa katering penyedia makanan Ahli K3
2013
sehat dengan harga yang Umum
terjangkau oleh tenaga kerja

Melaksanakan pendidikan dan


Meningkatkan
pelatihan Keselamatan dan
pengetahuan tenaga
Kesehatan Kerja sesuai dengan HRD dan
kerja mengenai Juni
3. kebutuhan, keahlian dan Ahli K3
Keselamatan dan 2013
kompetensi tenaga kerja secara Umum
Kesehatan Kerja di
rutin baik dilaksanakan sendiri
tempat kerja
maupun pihak luar
No Sasaran Program Jadwal Kewenangan

Menjalin kerjasama dengan


dinas-dinas terkait yang
HRD dan
memiliki kewenangan khusus Mei
Ahli K3
untuk memberikan 2013
Umum
pelatihan/pendidikan K3 di
tempat kerja

Melaksanakan audit internal


Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja minimal
setiap enam bulan sekali
Meningkatkan dan
ataupun jika ada kondisi yang Januari
4. memelihara kinerja P2K3
memerlukan tindakan audit 2014
K3 Perusahaan
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja baik secata internal
maupun eksternal

VISI DAN MISI

Visi:
Terwujudnya budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia pada
umumnya, dan dilingkungan kontruksi atau proyek pada khususnya.

Misi :

 Meningkatkan koordinasi yang sinergis antar pengandil ( stakeholders)


bidang K3.
 Meningkatkan kemandirian dunia usaha dalam menerapkan K3.
 Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja di bidang K3.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.

1. APD( alat perlindungan diri) merupakan alat yang digunakan


untukmengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan
kecelakaan itu sendiri.
2. APD dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. APD harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. APD harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan

Anda mungkin juga menyukai