Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BENCANA KABUT ASAP DI


SD 066652 BAKTI LUHUR MEDAN
TAHUN 2019

A. Latar Belakang
Pada tahun 1997 silam, Indonesia pernahmangalami satu kali bencana
kebakaran hutanterparah.Kala itu, El Nino sebagai bentuk dari fenomena alam
yang terjadi di lautan Pasifik berimbas sangat-sangat parah bagi Indonesia.
Imbasnya nampak jelas kala itu, El Nino membawa cuaca panas dan
menghilangkan peluang jauh hujan di atas langit Indonesia. Kajian yang
dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama Bank
Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan jumlah lahan kebakaran hutan yang
terdampak akibat kebakaran saat itu mencapai 9,75 juta hektare (Yurianto, 2016).
Sebagian besar lahan yang terbakar adalahlahan gambut.Kebakaran yang
terjadi di lapisan gambut terdalam, hanya bisa dipadamkan oleh air hujan yang
sangat lebat dan lama. Sekadar semprotan air, bom air, atau hujan buatan akan
sulit memadamkan kebakaran di bagian terdalam gambut (Yurianto, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan kepada siswa/i SD 066652
BAKTI LUHUR dapat mengerti dan memahami tentang bencana kabut
asap.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan kepada siswa dan siswi
mampu memberi informasi tentang bencana kabut asap kepada orang-orang
terdekat, yaitu :
1) MemberitahuPengertianBencana Kabut Asap
2) MemberitahuPenyebab Terjadinya Bencana Kabut Asap
3) MemberitahuDampak Merugikan Kebakaran Hutan
4) MemberitahuMasalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
5) MemberitahuUpaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap
C. Pelaksanaan
1. Topik Kegiatan
1) Pengertianbencana kabut asap
2) Penyebab terjadinya bencana kabut asap
3) Dampak Merugikan Kebakaran Hutan
4) Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
5) Upaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap
2. Sasaran Kegiatan
Siswa dan siswibeserta seluruh keluarga besar SD 066652 BAKTI
LUHUR MEDAN yang mengikuti penyuluhan ini.
3. Strategi
a. Penyaji memberikan informasi tentang pengertian bencana kabut asap
b. Penyaji memberikan informasi tentang Penyebab terjadinya bencana
kabut asap
c. Penyaji memberikan informasi tentang Dampak Merugikan Kebakaran
Hutan
d. Penyaji memberikan informasi tentang Masalah Kesehatan Akibat
Kabut Asap
e. Penyaji memberikan informasi tentang Upaya Melindungi Diri Dari
Bencana Asap
4. Metode
Ceramah

5. Media/alat
1) Media :
a. Leaflet
2) Alat :
a. Laptop
b. LCD
c. Latar proyector
d. Video
e. Spanduk
6. Waktu dan Tanggal
Hari :Jumat
Tanggal :27 September 2019
Waktu :08.00 s/d selesai
7. Pengorganisasian Waktu
a. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara : Elis
Melina Manullang
b. Penyuluhan tentang bencana kabut asap, disampaikan oleh :
Sururin maudhunah dan Meri Natalia Simaremare
c. Penutupan oleh pembawa acara
8. Organisasi Kepanitiaan
Ketua Panitia : Erma Fitri Samosir
Wakil Panitia : Arjun P Siagian
Sekretaris : Saroka Erawati Tumanggor
Bendahara : Hendi Lumban Gaol
Moderator : 1. Kristin Situmeang
2. Elis Melina Br.Manullang
Penyaji/Leader : 1. Sururin Maudhunah
2. Meri Natalia Simaremare
Sie. Perlengkapan/tempat : 1.Handoko Sitorus
2.Hafiz
3.Yola Hermanisa Putri Mt
4.Reinhard
5.Winda Veratami Purba
6.Rutina Pasaribu
7.Oinike Kristiani Bu’ulolo
8. Yurike Inriani Sebayang
Sie. Konsumsi : 1.Juni L Purba
2.Nova Aslina sembiring
3.Shintya Putri Br.tarigan
4.Hikmah Skutiro
5.Risma Rafika Sinaga
6.Debora AnzelinSirait
7.Wahyuni Dian Wau
8.Yusita Ningsih
9. Sari Indah Wahyuni
10. Jon Carlos Tobing
11.Asri Mirdani Hia
Sie. Dokumentasi :1.Ilham Wahyu
2. Tri Epipanias Gea
3.Santi Melia Lubis
4.Yosi Meichi Sianturi
5. Hendi Lumban Gaol
6. Teuku Hamdi
7. Dirman Laia
Sie. Humas :1.Ridho Marwara
2.Sarah Monica
3.Yuli Permata Sari
4. Meri Apriyanti Sinuligga
5. Delvin Haryani Lombu
6. Alisyah
7. Andi Sahputra

9. Uraian Tugas
a. Ketua panitia
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya kegiatan
serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b. Sekretaris
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan
(perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi)
c. Bendahara
Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan
d. Penyaji
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara,
merencanakan pertemuan berikutnya dan penutup acara.
e. Pembawa acara
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa/i untuk menggali
informasi yang berhubungan dengan kesehatan, membuka dan
menutup acara selesai.
f. Perlengkapan
Bertanggung jawab sepenuhnya atas semua perlengkapan yang
dipakai dari awal hingga berakhirya kegiatan.

10. Susunan acara


a. Pembukaan oleh MC
b. Kata Sambutan dariKepalasekolah / mewakiliguru
c. Kata sambutandaridosenpembimbing
d. Kata sambutandariKetua panitia : Erma Fitri Samosir
e. Pembukaanmaterioleh moderator :Kristin Situmeang
f. Penyampaian materi : 1. Sururin Maudhunah
2. Meri Natalia Simaremare
g. Penutup oleh MC
h. PenyerahanCenderamataolehKetuaPanitia

1. Setting tempat
Keterangan :
= Mahasiswa

= Siswa/siswi
11. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

12. Kriteria Evaluasi


a. Evaluasi struktur
Waktu pelaksanaan sudah ditentukan yaitu :
Hari :Jumat
Waktu : 08.00 s/d selesai
b. Evaluasi proses
100% siswa/siswi mengerti diadakannya penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
Siswa/i mampu memahami tentang bencana kabut asap

13. Anggaran Biaya Pengeluaran


Jumlah Uang Masuk : Rp. 860.000
No Pengeluaran Jumlah
1 Uang print dan foto copy Rp. 80.000
2 Uang konsumsi Rp. 332.000
3 Uang masker dan cenderamata Rp. 161.000
4 Uang print proposal Rp. 10.000
5 Uang bingkai foto Rp. 150.000
Total Rp. 733.000
Sisa: Rp. 860.000- Rp. 733.000 = Rp. 127.000
SATUAN CARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang Bencana Kabut Asap


Lama pertemuan : 08:00-10:00 WIB
Sasaran : Siswa/siswi SMP66652 Medan
Hari/Tanggal :Jumat, 27 September 2019
Sub Pokok Bahasa :
1) Pengertianbencana kabut asap
2) Penyebab terjadinya bencana kabut asap
3) Dampak Merugikan Kebakaran Hutan
4) Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
5) Upaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan kepada
siswa/siswi SD 066652 BAKTI LUHUR MEDAN dapat mengerti dan
memahami tentang Sistem Reproduksi.

B. Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan siswa/siswi mengerti tentang
Bencana Kabut Asap, yaitu :
1) Memahami Pengertianbencana kabut asap
2) Memahami Penyebab terjadinya bencana kabut asap
3) Memahami Dampak Merugikan Kebakaran Hutan
4) Memahami Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
5) Memahami Upaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap

C. Pokok Materi penyuluhan


1. Pengertianbencana kabut asap
2. Penyebab terjadinya bencana kabut asap
3. Dampak Merugikan Kebakaran Hutan
4. Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
5. Upaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap

D. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Wak
peserta tu
Penyuluhan
Pendahul 1. Mengucapkan Salam Menjawab 5
uan salam menit
2. Memperkenalkan diri Mendengar
3. Menyembut TIU dan TIK kan
4. Apersepsi
Memperhati
kan

Menjawab
Penyajian 1. MenyebutkanPengertianbencanakabu Mendengar 30
materi tasap kan Meni
t

2. MenyebutkanPenyebabterjadinyaben
canakabutasap
Mendengar
kan
3. MenyebutkanDampakMerugikanKeb
akaranHutan

4. MenyebutkanMasalahKesehatanAkib Mendengar
atKabutAsap kan

5. MenyebutkanUpayaMelindungiDiri
Dari BencanaAsap

Mendengar
kan
Mendengar
kan

Penutup 1. Menyebutkan Menjawab 10


Pengertianbencanakabutasap pertanyaan Meni
2. MenyebutkanPenyebabterjadinyabenca dengan t
nakabutasap lisan
3. MenyebutkanDampakMerugikanKeba
karanHutan
4. MenyebutkanMasalahKesehatanAkiba
tKabutAsap
5. MenyebutkanUpayaMelindungiDiri
Dari BencanaAsap
a. Merangkumkan materi
b. Mengucapkan salam penutup

Mendengar
kan

Membalas
salam
penutup

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infokus

MATERI
1. Pengertian Bencana Kabut Asap
Bencana adalah suatu gangguan terhadap kehidupan dan penghidupan
masyarakat. Salah satu contoh bencana alam adalah kabut asap. Kabut
asap itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari polusi udara.
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya zat-zat asing di dalam udara
yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya. Kehadiran zat-zat asing tersebut, jika dalam jumlah yang
banyak dan jangka waktu yang cukup lama, maka akan mengganggu
kehidupan manusia, hewan dan binatang. Penyebaran polusi udara ini
tergantung pada keadaan geografi dan meteorologi daerah tersebut
(Putri,dkk : 2016).

2. Penyebab terjadinya bencana kabut asap


a. Penyebab alami
Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu oleh petir, lelehan
lahar gunungapi, dan gesekan antara pepohonan. Sambaran petir dan
gesekan pohon bisaberubah menjadi kebakaran bila kondisi hutannya
memungkinkan, sepertikekeringan yang panjang.Di hutan-hutan
subtropis seperti Amerika Serikat dan Kanada, sambaran petirdan
gesekan ranting pepohonan sering memicu kebakaran. Namun di
hutanhujan tropis seperti Indonesia, hal ini sedikit mustahil. Karena
terjadinya petirbiasanya akan diiringi oleh turunnya hujan atau petir
terjadi di sepanjanghujan. Sehingga sangat tidak mungkin menimbulkan
kebakaran.Pemicu alamiah lainnya adalah gesekan antara cabang dan
ranting pepohonan.Hal ini pun biasanya hanya terjadi di hutan-hutan
yang kering. Hutan hujantropis memiliki kelembaban tinggi sehingga
kemungkinan gesekan antarpohon menyebabkan kebakaran sangat
kecil.
b. Disebabkan manusia
Kebakaran hutan yang dipicu kegiatan manusia bisa diakibatkan
duahal, secara sengaja dan tidak sengaja. Kebakaran secara
sengajakebanyakan dipicu oleh pembakaran untuk membuka lahan
danpembakaran karena eksploitasi sumber daya alam.
Sedangkankebakaran tak disengaja lebih disebabkan oleh kelalaian
karenatidak mematikan api unggun, pembakaran sampah,
membuangpuntung rokok, dan tindakan kelalaian lainnya.Di Indonesia,
99% kejadian kebakaran hutan disebabkan olehaktivitas manusia baik
sengaja maupun tidak sengaja. Hanya 1%diantaranya yang terjadi
secara alamiah. Sejak era tahun 1980-anpembukaan lahan perkebunan
kelapa sawit dan Hutan TanamanIndustri diduga menjadi penyebab
utamanya.
3. Dampak Merugikan Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan berdampak besar bagi kehidupan manusia.
Sebagian besar dampak tersebutbersifat merugikan. Berikut ini beberapa
dampak merugikan yang ditimbulkannya:
a. Dampak langsung
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan infrastruktur sertahilangnya
aset pertanian, perkebunan dan kehutanan. Tak sedikit juga meminta
korban jiwa manusia. Untuk kasus kebakaran besar tak jarang harus
dilakukan evakuasi permukiman penduduk.
b. Dampak kesehatan
Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan berdampak langsung
padakesehatan, khususnya gangguan saluran pernapasan. Asap
mengandungsejumlah gas dan partikel kimia yang menggangu
pernapasan seperti sepertisulfur dioksida (SO2), karbon monoksida
(CO), formaldehid, akrelein, benzen,nitrogen oksida (NOx) dan ozon
(O3).Material tersebut memicu dampak burukyang nyata pada
manula, bayi dan pengidap penyakit paru.Meskipun tidakdipungkiri
dampak tersebut bisa mengenai orang sehat.

4. Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap


a. Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Ribuan orang dilaporkan terkena infeksi saluran pernafasan
(ISPA)atas sejak kabut asap menggelayut di langit Sumatera. ISPA
sejatinyadisebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kabut asap. Tapi
polusiudara yang parah, ditambah dengan melemahnya sistem
kekebalantubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan atau dengan
katalain mempermudah terjadinya ISPA. Kemampuan paru dan
saluranpernapasan mengatasi infeksi berkurang sehingga
menyebabkan lebihmudah terjadi infeksi.ISPA selama ini banyak
menjangkiti anak-anak dankaum lansia.
b. Asma
Selain genetik, penyakit Asma juga disebabkan oleh buruknya
kualitasudara. Kabut asap yang saat ini merajalela membawa partikel
berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernafasan dan
menyebabkan gangguan layaknya asap rokok. Penduduk yang
mengidap Asma, terutama anak-anak, adalah kelompok masyarakat
yang paling rentan terhadap ancaman kabut asap.
c. Penyakit Paru Obstruktif Kronik
PPOK menggabungkan berbagai penyakit pernafasan semisa
Bronkitis.Menurut Yayasan Paru-paru Kanada, kabut asap yang
disebabkankebakaran hutan bisa berakibat fatal pada penderita PPOK,
karenamengurangi/memperburuk kinerja paru-paru. Semakin lama
pasienterpapar kabut asap, semakin besar juga risiko kematiannya.
d. Penyakit Jantung
Kabut asap membawa partikel mini bernama PM2.5 yang dapat masuk
ke dalam tubuh lewat saluran pernafasan. Sebuah studi oleh California
Environmental Protection Agency tahun 2014 membuktikan, pasien
yang
terpapar kabut asap dalam waktu lama menggandakan risiko terkena
serangan jantung atau stroke.
e. Iritasi
Dalam bentuk yang paling ringan, paparan kabut asap bisa
menyebabkaniritasi pada mata, tenggorokan, hidung serta
menyebabkan sakit kepala atau alergi. Asosiasi Paru-paru Kanada
mengingatkan, masker wajah tidak melindungi tubuh dari partikel
ekstra kecil yang dibawa kabut asap.

5. Upaya Melindungi Diri Dari Bencana Asap


a. Hindari atau kurangi aktivitasdi luar rumah/gedung,terutama bagi
mereka yangmenderita penyakit jantungdan gangguan pernafasan
b. Jika terpaksa pergi keluarrumah/gedung sebaiknyamenggunakan
masker
c. Minumlah air putih lebihbanyak dan lebih sering
d. Bagi yang telah mempunyaigangguan paru dan jantungsebelumnya,
berkonsultasilahkepada dokter untukperlindungan tambahansesuai
kondisi
e. Selalu lakukan perilakuhidup bersih sehat (PHBS),seperti makan
bergizijangan merokok, danistirahat yang cukup
f. Penampungan airminum dan makananharus terlindung baik
g. Upayakan agar polusi diluar tidak masuk kedalam
rumah/sekolah/kantor dan ruangtertutup lainnya.
h. Sayuran dan buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi, begitu pula
dengan bahan makanan dan minuman perlu dimasak dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Yurianto, Ahmad. 2016. Buku Penanggulangan Krisis Kesehatan untuk Anak Sekolah.
Kemenkes RI.
Putri, delima, dkk 2016. Pengaruh Lembar Kerja Peserta Didik Terintegrasi
Materi Kabut Asap Terhadap Kompetensi Peserta Didik Pada Materi Suhu,
Kalor Dan Optik Dalam Model Pembelajaran Cooperative Problem Base
Learning Di Kelas X Sman 2 Padang.Vol.8. Hal. 193-200. Padang : Pillar
Of Physics Education
DOKUMENTASI

Penyuluhan Kabut Asap
Hindari/ kurangi aktivitas diluar rumah/gedung tangan pakai sabun, menutup tempat-tempat
terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung penampungan air, mencuci buah dan sayur,
dan gangguan pernafasan. menyediakan obat-obat esensial) kepada
 Jika terpaksa pergi keluar rumah/gedung sebaiknya keluarga/tetangga/perkumpulan remaja di lingkungan
menggunakan masker. rumah
 Minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering
 Bagi yang telah mempunyai gangguan paru atau
Apa itu Kabut Asap? jantung sebelumnya, berkonsultasilah kepada dokter
untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi
Kabut Asap merupakan kumpulan asap dan kabut yang  Selalu lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
bercampur menjadi satu kesatuan atau kasus pencemaran seperti makan bergizi, jangan merokok, dan istirahat
udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan yang cukup.
bulan yang disebabkan oleh :  Upayakan agar polusi di luar tidak amsuk kedalam
rumah/sekolah/kantor dan ruangan tertutup lainnya
 faktor alam  Penampungan air minum dan makan harus terlindung
contohnya : kebakaran hutan, gunung meletus baik. Apa Yang Bisa Kita Lakukan di
 faktor non alam  Sayuran dan buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi,
contohnya : kendaraan bermotor, dan pabrik pabrik begitu pulak dengan bahan makanan dan minuman Lingkungan Sekolah?
yang menghasilkan limbah asap. perlu dimasak dengan baik
 Mempromosikan PHBS kepada teman sebaya/adik
kelas dengan cara memberikan penyuluhan atau
membuat leaflet tentang PHBS saat situasi kabut asap
Apakah Dampak dari Kabut Asap untuk  Memastikan pintu dan jendela diruang kelas selalu
Kesehatan ? tertutup rapat
 menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan  Membantu guru dan mengajak teman teman sekolah
tenggorokan untuk menerapkan sistem sekolah aman asap
 menyebabkan radang paru-paru Apa Yang Bisa Kita Lakukan di  Menggunakan masker saat berda diluar kelas dan
 menyebabkan mudah lelah dan kesulitan bernapas menggantinya secara berkala jika sudah kotor
 menyebabkan infkesi saluran pernapasan akut (ISPA)
Lingkungan Rumah?
 Pastikan pintu dan jendela rumah selalu tertutup rapat.
 Segel ruangan disekitar jendela, dinding
yang retak/bukaan keluar lainnya dengan dempul
atau perekat atau kain basah
 Pastikan alat pendingin udara (AC) beroperasi
sepanjang waktu, jika tidak memiliki AC,letakkan kain
basah diseluruh jendela dan ventilasi. Cuci dan
basahkan kembali kain sesuai kebutuhan.
 Jangan melakukan aktivitas yang akan Mari bersama-sama kita kurangi dampak
Bagiaman Upaya Melindungi Diri dari menambah jumlah asap seperti membakar sampah kabut asap demi kesehatan badan kita dan
Bencana Asap? dan lain sebagainya. orang –orang disekeliling kita!!!
 Memperomosikan tentang PHBS seperti mencuci

Anda mungkin juga menyukai