PENDAHULUAN
Latar belakang
Karya tulis ini diharapkan mampu memulihkan perak dari film bekas
fotografi dengan metode yang efektif, efisien yaitu dengan alternatif metode
hidrometalurgi.
GAGASAN
Perak pada film itu berwarna hitam ,karena yang putih sudah larut ke
dalam cairan fixer .Pada film yang hitam semakin banyak peraknya. Material lain
selain fixer yang bisa kita daur ulang untuk mengambil peraknya adalah film
rontgen yang sudah dieksposi. Sebenarnya yang mengandung kadar perak adalah
film rontgen, karena sewaktu pencucian banyak perak yang larut dalam fixer,
maka fixer bekas banyak mengandung perak. Tetapi tidak semua perak yang ada
di film larut dalam fixer, tetapi sebagian perak masih menempel di emulsi film
yang sudah dieksposi/ terpapar oleh sinar (Haris,2003).
Pelindian adalah proses untuk mengambil senyawa logam terlarut dari bijih
dengan melarutkan secara selektif senyawa tersebut ke dalam suatu pelarut seperti
air maupun asam (Garcia,1986).
Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
Keterangan gambar :
1. Pemanas Elektoresisten
2. Reaksi dalam labu,
3. Pendingin dengan kondensor
4. Air tabung
5. Termometer penghubung air raksa
6. Baja grid,
7. Sumber arus
(Shevla,1982)
Untuk kontak yang lebih baik dari film bekas dan asam di bagian bawah gelas
ditempatkan balon baja, dan dalam suspensi,ditambahkan oksigen insufflate
untuk pencampuran. Akhir dari proses penghapusan perak didefinisikan sebagai
proses dimana ketika film berwarna hitamberubah menjadi tampilan biru muda
warna substrat asetat. Residu mengendap dipisahkan dengan penyaringan melalui
corong dengan menyaring untuk analisis kualitas, kemudian dilakukan dilakukan
pencucian dan dikeringkan.
Keuntungan dari metode ini adalah produksi perak dalam bentuk logam
langsung dari proses pencucian tanpa produk samping (Markovic,2006).Selain itu
pada proses valorisation perak, teknologi yang digunakan sederhana, efisien,
dengan efisiensi tinggi dalam ekstraksi pemisahan perak serta menghemat reagen
karena reagen yang digunakan sedikit.
Kesimpulan
Selain dari larutan fixer, Film bekas fotografi / film yang sudah terpapar
sinar dapat juga didaur ulang untuk memulihkan kembali kandungan perak
sehingga peraknya bisa digunakan kembali guna meningkatkan nilai ekonomis
dari perak itu sendiri serta mampu mencegah dampak bahaya dalam lingkungan.
Daftar Pustaka
Songkroah, C., Nakbanpote, C., dan Thiravetyan, P., 2003, Recovery of Silver-
Thiosulphate Complexes with Chitin, Process Biochemistry Journal, 39, 1553-
1559.
Syed S., Sharma L.M., Syed A.A.: Clean technology for the recovery of silver
from processed radiographic films, Hydrometallurgy, 633 (2002)
Svehla, G., 1982, Vogel’s Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic
Analysis, 305-306, Logman, London