Anda di halaman 1dari 21

Nanoteknologi Dalam Bidang

Kesehatan
Definisi dan Prinsip Nanoteknologi
Nanoteknologi (atau sering disebut dengan singkatan
nanotech) adalah teknologi yang memanipulasi materi pada
tingkat atom atau molekul. Tingkat atom atau molekul disebut
dengan nanoscale. Nanoscale adalah sebuah ukuran antara 1 –
100 nm. Nanoteknologi adalah teknologi yang menggunakan
skala nanometer, atau sepersemilyar meter, merupakan
teknologi berbasis pengelolaan materi berukuran nano atau satu
per miliar meter, dan merupakan lompatan teknologi untuk
mengubah dunia materi menjadi jauh lebih berharga dari
sebelumnya.
Contoh Ukuran Makro, Mikro, dan Nano
Alasan penggunaan Nanoteknologi
Dalam tataran kehidupan, ukuran nano mulai ditemukan
dalam bentuk sel (100nm), DNA (5nm), atom (0,2 nm) (Roto, 2009).
Di skala nano, beberapa fenomena unik dapat diamati pada sifat-sifat
magnetik, mekanik, listrik, termal, optik, kimia dan biologi. Menurut
pak Roto, “ emas bila dilihat dengan mata telanjang warnanya kuning
keemasan. Namun bila ukuran partikelnya diperkecil hingga
seukuran nano warnanya menjadi merah dsb”. Alasan penggunaan
partikel nano antara lain:

1. Permukaan area menjadi lebih luas.


2. Struktur menjadi terbuka.
3. Struktur kimianya menjadi seragam.
4. Pada temperature rendah, sifatnya akan berbeda.
Definisi Nanomedicine
Nanomedicine adalah salah satu aplikasi nanoteknologi
di bidang kedokteran. Peran nanomedicine adalah memonitor,
mengkontrol, memperbaiki dan mempertahankan semua
system di dalam tubuh manusia, bekerja pada tingkat molekul
menggunakan teknologi berskala nano, dan dikembangkan
dengan tujuan membawa kselamatan besar di dunia
kedokteran. Penggabungan Nanoteknologi dengan dunia
kedokteran diawali dari penggunaan Nanomaterial pada
aplikasi pengobatan dan instrumen nanoelectric biosensor.
Teknologi ini sekarang bergerak di Teknologi Molekul
dan aplikasinya sangat berprospek di masa depan dan
menuju pengembangan pada peralatan diagnosa, agen biologi,
aplikasi terapi fisik, dan drug delivery vehicle.
Diagram Model Integrasi Nanoteknologi dan
Kedokteran
2.c Nanomedicines
Prinsip dan Aplikasi Nanoteknologi di Bidang Kedokteran

A. Nanobots
Nanoteknologi dalam dunia medis (kedokteran) melibatkan
aplikasi dari nanopartikel yang saat kini sedang dalam pengembangan dan
penelitian yang melibatkan penggunaan robot berukuran nano ini
diproduksi dengan tujuan untuk melakukan perbaikan (repair) pada tingkat
sel. Nanobot dikonstruksi oleh atom-atom karbon yang berstruktur intan.
Hal ini karena struktur intan sangat inert dan berkekuatan besar.
Nanobot memiliki dua komunikasi yang sangat sederhana. Dia akan
merespon sinyal akustik dan mendapatkan energy. Atau dia akan
menerima instruksi program lewat sumber-sumber dari luar misalnya
gelombang suara. Ini akan mengijinkan pengguna / dokter untuk meninjau
posisi organ-organ yang bermasalah, dan memonitor progress kesembuhan
pasien dan dapat juga merubah instruksi kepada nanobot untuk meninjau
proses penyembuhan lain. Ketika tugas sudah berakhir, nanobot akan
keluar dari tubuh manusia.
Ilustrasi Desain Nanobot
Beberapa aplikasi nanobot yang memungkinkan bagi
kehidupan sehari-hari adalah :

1. Krim yang mengandung nanobot mungkin digunakan untuk


mengobati suatu penyakit atau perawatan kulit.

2. Air pembersih mulut yang mengandung “smart nanomachines”

3. Nanobot dapat dibuat sebagai system imun.

4. Ketika bekerja di pembuluh darah.


B. Drug Delivery
Pengobatan di saat sekarang memiliki beberapa kelemahan
antara lain : (i) Untuk mendapatkan obat harus melalui proses
administrasi yang ketat dan dosis berbeda-beda untuk berbagai jenis
obat, efek sampingnya pun besar (ii) Banyak obat-obat yang manjur
yang komposisinya sendiri dilawan oleh system pertahanan tubuh
sebelum membunuh patogen yang menyerang tubuh. (iii) Membran
lipid ganda pada sel eukariotik, adalah sasaran yang penting untuk
obat, tetapi hidropobia dari molekul obat membutuhkan afinitas yang
tinggi agar compatibel dengan membrane tersebut dan
dapat mentransportasikan molekul yang dibutuhkan pada poin
tertentu di dalam membrane.
Sebagaimana sekarang obat semakin kecil, mereka akan
dapat dengan mudah "menyelinap" melewati mekanisme pertahanan
tubuh dan akan mampu mencapai tempat-tempat yang obat yang
tersedia saat ini tidak bisa tercapai. Karena senyawa yang lebih kecil
memiliki area permukaan besar dengan rasio volume, obat baru ini
juga harus lebih reaktif. Drug delivery adalah suatu teknologi nano
yang bergerak pada pembuatan partikel obat seukuran nano.
Proses Revolusi Drug Delivery Dengan Adanya
Nanoteknologi
C. Nanohealing
Nanohealing adalah salah satu teknologi yang vital.
Dasarnya adalah teknologi ini memungkinkan untuk menghentikan
pendarahan dengan cepat dan luka pada otak. Sebuah struktur nano
baru yang dapat menghentikan pendarahan seketika. Koloid yang
digunakan dalam stuktur nano ini terbuat dari fragmen protein
berukuran nano atau peptide. Peptide ini terdiri dari asam aminoyang
alami dan dapat diterima tubuh, yang dapat membentuk peptide lagi,
sampai kemudian peptide-peptida yang terbentuk terikat bersama
seperti serat, yang suasanaya mirip dengan kondisi tubuh. Serat –
serat tadi membentuk seperti jaring, dan menjadi penghalang darah
yang akan keluar pembuluh, dan secara otomatis menghentikan
pendarahan.
Material ini mempunyai beberapa keuntungan bila
dibandingkan metode lain untuk menghentikan pendarahan. Ini dapat
melindungi luka dari oksigen dan menyediakan asam-amino untuk
membentuk sel-sel baru yang menyebabkan luka sembuh lebih cepat.
Percobaan NanoHealing Pada Tikus Besar Serta
Presentase Penyebab Kanker
D. Nanoteknologi dan Perawatan Kanker (Cancer Treatment)
Penyakit kanker disebabkan oleh kerusakan gen yang
mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel. Gen membawa
instruksi dasar apa saja yang akan dilakukan oleh sel. Sel kanker
membutuhkan asupan dasar untuk terus tumbuh. Deteksi dan
diagnose dilakukan dengan mengkonfirmasi proses perkembangan
dan pertumbuhan sel. Dasar dari penerapan nanoteknologi pada
Cancer Treatment ini adalah untuk membuat suatu agen yang dapat
mendeteksi dan melakukan perawatan (cure). Karena ukurannya
yang sangat kecil, nanopartikel dapat menembus dan beredar di
dalam tubuh, mendeteksi kanker dari proses perubahannya, melepas
therapeutic agen, dan memonitor keefektifannya. Ada dua cara
konvensional dalam perawatan kanker. Pertama dengan mengoperasi
dan membuang organ yang terkena kanker, batasannya disini adalah
tidak semua organ dapat dibuang karena proses vitalnya. Metode
kedua adalah dengan kemoterapi dan radiasi, tetapi perawatan ini
mempunyai ketidakuntungan dan resiko-resiko, selain itu cenderung
tidak efektif.
Beberapa alat-alat nanoteknologi yang mempunyai
kemampuan untuk diaplikasikan ke deteksi kanker
dan perawatannya :
1. Cantilevers
Sebuah batang yang sangat kecil ditanamkan dan dapat diatur untuk
berikatan dengan molekul yang berhubungan dengan kanker. Molekul ini
berikatan dan mengubah protein DNA yang terdapat pada tipe kanker
tertentu karena disebabkan oleh perbedaan ketegangan dan cantilever
cenderung untuk berikatan. Memonitor ikatan ini kita dapat mendeteksi sel
kanker sejak dini dan melakukan perawatan.
2. Nanopore
Nanopore mengijinkan salah satu helaian DNA untuk lepas pada
waktu tertentu dan membuat gen-gen DNA pulih, karena dasar dan
properti dari sebuah basa DNA dapat kita pelajari. Empat dari setiap
basa DNA punya property yang unik, dan mengijinkan Nanoporesini
untuk mengkode ulang informasi termasuk kode-kode gen yang error
yang berhubungan dengan sel kanker.

Skema Nanopore dan Nanotube


3. Nanotube
Nanotube lebih kecil dari nanopore dan dapat digunakan sebagai
penunjuk dengan tepat dimana perubahan kode-kode DNA itu
berlangsung. Dengan menggunakan nanotube, bentuk fisik DNA
dapat ditelusuri dan informasi ini kemudian ditranslate kedalam
petatopografi. Mutasi gen dapat dideteksi dengan Bulky Molecules
yang sangat berguna untuk mendeteksi penyakit.
4. Nanoshell
Nanoshell mempunyai inti dari silica dan bahan metal
dilapisan luar (biasanya emas). Karena ukurannya, nanoshell akan
lebih suka terkonsentrasi pada sel kanker. Fenomena fisik ini terjadi
oleh fenomena yang dinamakan Enhanced Permeation
Retention(EPR). Nanoshell lebih jauh lagi dapat dibuat untuk
membawa suatu antigen yang mengekspresikan sel kanker itu sendiri.
Spesifikasi ini berhubungan dengan tumor dan tidak berhubungan
dengan sel-sel yang sehat dan menghancuran jaringan yang sakit.
Teknologi ini memanfaatkan nanoshells, mikroskopis bola kaca yang
dilapisi emas. Nanoshells juga dapat dirancang untuk mengikat
komponen-komponen tertentu dalam tubuh, dan kemudian dapat
dipanaskan dengan laser untuk menghancurkan jaringan yang rusak
tanpa menimbulkan kerusakan pada kulit lainnya oleh jaringan.
Material itu terbuat dari lapisan atom emas yang
ditempelkan pada bola silikon. Saat protein mengikat nanoshell ke sel
tumor, dengan bantuan sinar inframerah, nanoshell akan memanas
dan memanggang tumor.
Jika sukses, nanoshell akan mengubah secara radikal cara
pengobatan kanker. Pasien akan bisa didiagnosis dan untuk tumor
stadium awal diobati dalam satu kali kunjungan dokter. Selama ini,
tumor penyebab kanker payudara baru terdeteksi setelah sekitar tiga
tahun. Dengan kemampuan menyerap dan mengantarkan sinar
inframerah yang luar biasa, menurut Halas, nanoshell akan menjadi
"bom panas" berketepatan tinggi. Sel sehat sekitar tumor bisa saja
ada yang mati. Tapi jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang sel yang
rusak akibat pembedahan atau terapi kimiawi.

Skema Internalisasi Nanoshell Dalam Sel Kanker


Hambatan penerapan Nanomedicine

1). Faktor biaya menjadi dasar untuk melakukan


penelitian tentang Nanomedicine.
2). Nanopartikel yang mengalami multifungsi dalam
melakukan proses targeting, delivery, imaging dapat
memberikan efek klinik.
3). Adanya potensi penggunaan nanomedicine sebagai
nanoweapon, yaitu senjata biologis untuk memusnahkan suatu
golongan, hal ini karena nanopartikel sendiri mempunyai
ukuran yang sangat kecil sehingga sulit dihindari jika
sudah terkena dan masuk dalam tubuh.
4). Untuk diterapkan pada masyarakat luas, teknologi
menjadi salah satu alasan mengapa negara-negara
berkembang tidak mampu menerapkan nanoteknologi ini.
5). Nanomedicine membawa dampak etik bagi masyar
akat, masyarakat-masyarakat yang mempunyai kepercayaan
tertentu, akan menganggap nanomedicine adalah sesuatu
yang dilarang dan mengubah takdir ciptaan yang kuasa.

Anda mungkin juga menyukai