Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENGARUH

TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TERHADAP


ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II


pada Jurusan Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana

Oleh

SWASTI KADARINI
NIM P100 140 033

MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH
TRANSFORMASIONAL LEADERSHIP TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.
(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

SWASTI KADARINI
NIM P100 140 033

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ihwan Susilo, SE.,M.Si., Ph.D Drs. Farid Wajdi, MM., Ph.D.

i
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH
TRANSFORMASIONAL LEADERSHIP TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.
(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar)

Oleh

SWASTI KADARINI
NIM P100 140 033

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji


Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Rabu, 12 April 2017
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat

DEWAN PENGUJI

1. Ihwan Susilo, SE.,M.Si., Ph.D (………………………………)


(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Farid Wajdi, MM., Ph.D. (………………………………)


(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. Anton Agus Setyawan., M.Si (………………………………)


(Anggota II Dewan Penguji)

Universitas Muhammadiyah Surakarta


Sekolah Pasca Sarjana
Direktur

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 12 April 2017


Penulis

Swasti Kadarini

iii
ANALISIS PENGARUH
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.
(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar)

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap organizational citizenship behavior yang dimediasi
dengan kepuasan kerja. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling
dengan responden 97 pegawai KPP Pratama Karanganyar. Teknik analisis
menggunakan regresi linier dan path analisis. Hasil pengujian analisis yang
dihasilkan adalah semua variabel valid dan reliabel. Dari hasil analisis diperoleh
kesimpulan bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan berpengaruh
positif terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan dimediasi secara
parsial oleh kepuasan kerja. Dari nilai koefisien (Rsquare) dapat disimpulkan
bahwa diperoleh Nilai koefisien sebesar 30,7% sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian.

Kata Kunci : kepemimpinan transformasional, organizational citizenship


behavior, kepuasan kerja.

ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of transformational leadership on
organizational citizenship behavior in mediation by job satisfaction. Samples were
determined by random sampling technique, the responses of 97 respondents on
KPP Pratama Karanganyar’s officials. Mechanical analysis using linear regression
and path analysis. Based on the test of instrument all variables are valid and
reliable. From the data analysis’ findings, it can concluded that Transformational
Leadership has a positive significant affect on Organizational Citizenship
Behavior, partially mediated by job satisfaction. Seen coefficient (Rsquare) it can
be concluded that amounted to 30,7% while the rest influenced by other factors
outside the study variables.

Key words : Transformational Leadership, Organizational Citizenship Behavior,


job satisfaction.

1. PENDAHULUAN
Pajak sebagai penyumbang terbesar dalam Anggaran Penerimaan
Belanja Negara (APBN) harus dihimpun sebanyak-banyaknya oleh Negara
dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak. Oleh karena itu penerimaan pajak di
Indonesia harus dioptimalkan. Perkembangan dunia bisnis serta usaha dan

1
lingkungan menuntut Direktorat Jenderal Pajak untuk selalu memperbaiki dan
menyempurnakan pelayanan kepada Wajib Pajak dari berbagai segi.
Sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini karyawan merupakan salah
satu aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.
Karyawan memiliki sumbangan yang sangat besar dalam menentukan
keberhasilam perusahaan sehingga timbul tuntutan adanya peranan karyawan
yang dituntut melakukan hal yang lebih dari sekedar tugas yang biasa yang di
amanatkan sesuai Standart Operating Prosedure (SOP).
Semakin banyaknya tuntutan dan target yang menjadi beban Direktorat
Jenderal Pajak seperti sekarang ini, sangat dituntut fleksibilitas karyawannya,
seperti membantu tugas karyawan lain dalam tim, memajukan diri untuk
melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik, menghormati semangat dan
isi peraturan serta dapat mentolelir kerugian dan gangguan terkait dengan
pekerjaan yang terjadi. Usaha-usaha yang dilakukan karyawan untuk
melakukan pekerjaan ekstra adalah konsep dari Organizational Citizenship
Behavior (OCB).
Untuk dapat meningkatkan OCB karyawan maka sangat penting bagi
organisasi untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan timbulnya atau hal
apa yang bisa meningkatkan OCB, diantaranya adalah kepuasan kerja. Pada
dasarnya bahwa seorang karyawan dalam bekerja akan merasa nyaman dan
tinggi kesetiaannya pada organisasi apabila dalam pekerjaannya merasakan
kepuasan sesuai dengan apa yang diinginkan. Aishanti (2005) mengemukakan
bahwa individu yang puas akan pekerjaanya akan terdorong untuk melakukan
hal atau pekerjaan dengan lebih baik.
Agar karyawan memiliki perilaku ekstra peran atau OCB maka
diperlukan keefektifan peran dari seorang pemimpin, dalam hal ini adalah
Kepala Kantor. Sosok seorang pemimpin yang handal dan dapat memberikan
keteladanan yang baik sangat diperlukan bagi sebuah institusi. Direktorat
Jenderal Pajak merupakan institusi dengan tingkat rolling pegawai atau mutasi
yang cukup tinggi, minimal 2 (dua) tahun seorang pegawai harus sudah
bersiap-siap untuk mutasi, baik di lini pelaksana maupun dari lini pimpinan.
Dengan seringnya pergantian sosok pimpinan, maka sangat mempengaruhi
ritme kinerja karyawannya. Berbagai tipe gaya kepemimpinan yang tepat

2
terhadap suatu organisasi sangatlah berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Mannheim dan Halamish (2008) mengemukakan bahwa diantara tiga gaya
kepemimpinan yang hierarkis terstruktur dari Bass dan Avolio, pemimpin
yang optimal adalah orang yang menunjukkan sebagian besar gaya
transformasional leadership. Transformasional leadership sesuai dengan
lingkungan yang dinamis, transformasional leadership dianggap lebih efektif
dalam situasi dan budaya apapun.
Pada dasarnya bahwa seorang karyawan dalam bekerja akan merasa
nyaman dan tinggi kesetiaannya pada organisasi apabila dalam pekerjaannya
merasakan kepuasan sesuai dengan apa yang diinginkan. Kepuasan kerja akan
didapat apabila ada kesesuaian antara harapan dengan kenyataan yang
ditemui di tempat kerja. Aishanti (2005) mengemukakan bahwa individu
yang puas akan pekerjaanya akan terdorong untuk melakukan hal atau
pekerjaan dengan lebih baik. Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi
akan menunjukkkan sikap yang positif terhadap organisasinya, membantu
individu lain dan melakukan jauh melebihi harapan normal dari pekerjaan
mereka. Semakin banyaknya tuntutan dan target yang menjadi beban
Direktorat Jenderal Pajak seperti sekarang ini, sangat dituntut fleksibilitas
karyawannya, seperti membantu tugas karyawan lain dalam tim, memajukan
diri untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik, menghormati
semangat dan isi peraturan serta dapat mentolelir kerugian dan gangguan
terkait dengan pekerjaan yang terjadi.
OCB lebih berkaitan dengan manifestasi seorang karyawan sebagai
makhluk sosial. OCB juga merupakan suatu kegiatan sukarela yang dilakukan
karyawan untuk mendukung fungsi organisasi sehingga perilaku ini lebih
bersifat altruistik (menolong) yang diekspresikan dalam segala bentuk
tindakan karyawan yang menunjukkan sikap tidak mementingkan diri sendiri.
Untuk dapat meningkatkan OCB karyawan maka sangat penting bagi
organisasi untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan timbulnya atau hal
apa yang bisa meningkatkan OCB, diantaranya adalah kepuasan kerja.
Agar karyawan memiliki perilaku ekstra peran atau OCB maka
diperlukan keefektifan peran dari seorang pemimpin, dalam hal ini adalah
Kepala Kantor. Berdasarkan penjelasan diatas dan adanya keterkaitan antara

3
Transformational leadership, OCB dan kepuasan kerja maka penulis akan
mengambil penelitian tentang“ Analisis Pengaruh Transformational
Leadership terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening. (KPP Pratama Karanganyar).”

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar yang mempunyai tempat kedudukan di Komplek Perkantoran
Cangakan Jl. KH Samanhudi Cangakan Karanganyar. Dengan waktu
penelitian dilaksanakan mulai November tahun 2016 – Januari 2017 untuk
menyebar kuesioner.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan
KPP Pratama Karanganyar berjumlah 125 karyawan. Menurut Sugiyono
(2010:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Metode pengambilan sampel dengan random sampel yaitu
semua anggota di populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih
sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sekitar 96
karyawan di Kantor KPP Pratama Karanganyar.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independent, variabel dependent dan variabel intervening. Kuesioner
menggunakan skala Likert, Skala Likert mempunyai gradasi/nilai dari sangat
positif dan dari sangat negative: Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak
Setuju dan Sangat Tidak Setuju
Untuk mengalisis pengaruh transformational leadership terhadap
organizational citizenship behavior dengan mediasi kepuasan kerja di
gunakan uji validitas, uji reliabilitas dengan analisis data menggunakan
metode Analisa Jalur (Path Analysis) dengan sebelumnya dianalisis dengan
regresi, uji t, uji f dan Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk mengetahui
pengaruh transformational leadership terhadap organizational citizenship
behavior.

4
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari analisis data variabel transformasional
leadership (X1) terhadap variabel kepuasan kerja (Y) diperoleh:

Kepuasan kerja = 8,627 + 0,200 transformation leadership.

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas dapat dijelaskan bahwa


transformasional leadership (X1) bernilai positif sebesar 0,200, hal ini
memberikan gambaran bahwa faktor transformasional leadership mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengujian R2
menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,252. Menunjukan
bahwa variabel kepuasan kerja dipengaruhi oleh variabel transformational
leadership sebesar 25,2% dan sisanya 74,8% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil dari analisis variabel Tranformational leadership
(X1), kepuasan kerja (Y), terhadap variabel Organizational Citizenship
Behavior (Z) adalah sebagai berikut :

OCB = 13,518 + 0,235 Transformastional Leadership +


0,415 Job Statisfaction

Artinya bahwa varibel Transformational Leadership (X1) bernilai


positif sebesar 0,235, hal ini mununjukkan bahwa faktor Transformational
Leadership mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior. Selain itu varibel kepuasan kerja (Y)
bernilai positif sebesar 0,415, hal ini menunjukkan bahwa faktor kepuasan
kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational
Citizenship Behavior.
Dari Hasil analisis diperoleh Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,307. Menunjukan bahwa variabel Organizational Citizenship Behavior
dapat dipengaruhi oleh variabel Transformational Leadership, dan kepuasan
kerja sebesar 30,7% dan sisanya 69,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
Uji Intervening dalam penelitian ini membuktikan bahwa variabel
kepuasan kerja mampu menjadi mediasi antara Transformational Leadership

5
terhadap Organizational Citizenship Behavior, sehingga dapat dilakukan
dengan pengaruh langsung dan tak langsung.

kepuasan kerja (Y)


0,200 (s)
0,415 (s)

Transformational Organizational Citizenship


Leadership (X1) 0,235 (s) Behavio (Z)

3.1 Pengaruh Transformational Leadership Terhadap kepuasan kerja.


Pada Hasil hipotesis menunjukkan bahwa hasil Transformational
Leadership memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai di
KPP Pratama Karanganyar. Dengan dasar temuan statistik bahwa nilai
koefisien regresi 0,200.
Temuan dari penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Cumming et al. (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan
yang bersangkutan hanya dengan output dari pekerja dan tidak peduli tentang
perasaan mereka gagal untuk mencapai upaya terbaik dari staf. Miles dan
Mangold (2002) menyatakan bahwa kepuasan kerja difasilitasi oleh kinerja
para pemimpin dan interaksi pengawasan yang efektif dengan karyawan.
kemampuan pemimpin untuk mengidentifikasi dan memecahkan konflik
karyawan ditentukan persepsi tentang pemimpin kinerja karyawan.
3.2 Pengaruh Transformational Leadership Terhadap Organizational
Citizenship Behavior
Hasil hipotesis menunjukkan bahwa hasil Transformational Leadership
memiliki pengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior di
KPP Pratama Karangayar. Dengan dasar temuan statistik bahwa nilai
koefisien regresi 0,235.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya tentang
kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap Organizational
Citizenship Behavior (B. Maptuhah Rahmi, 2013). Pemimpin
transformasional memotivasi pengikutnya dengan mengkomunikasikan

6
kebutuhan organisasi untuk memprioritaskan dan internalisasi kepentingan
organisasi atas kepentingan masing-masing. Hasil ini mendukung dari
penelitian yang dilakukan oleh Sarwar et al. (2015), mempertahankan bahwa
hubungan positif antara kepemimpinan transformasional dan OCB.
3.3 Pengaruh kepuasan kerja Terhadap Organizational Citizenship
Behavior.
Pada Hasil hipotesis menunjukkan bahwa hasil kepuasan kerja memiliki
pengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior. Dengan dasar
temuan statistik bahwa nilai koefisien regresi 0,415. Hasil ini mendukung
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tabatabei, Takapoo dan
Leilaeyoun (2015) mengatakan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh
terhadap Organizational Citizenship Behavior.
3.4 Pengaruh Transformational Leadership ke Organizational
Citizenship Behavior melalui kepuasan kerja.
Hasil pengolahan variabel Transformational Leadership yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan Organizational Citizenship Behavior
dengan dimediasi oleh kepuasan kerja pegawai di KPP Pratama Karanganyar.
Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi antara
Transformational Leadership dan Organizational Citizenship Behavior.
Dengan dasar temuan statistik bahwa nilai koefisien regresi 0,0352.
Adaptasi kepemimpinan transformasional (karyawan mengambil bagian
dalam proses pengambilan keputusan organisasi, menjaga membuka saluran
komunikasi dengan karyawan, dan sebagainya) meningkatkan tingkat
kepuasan kerja, mendorong dalam mencapai tujuannya organisasi dan
meningkatkan kesediaan mereka untuk melakukan pekerjaan diluar SOP
mereka sesuai dengan konsep OCB sesuai dengan penelitian Nasra dan
Heilbrun, (2015).
4. PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian serta analisis data tentang pengaruh
Transformational Leadership terhadap Organizational Citizenship Behavior
melalui kepuasan kerja maka bisa ditarik atau diambil kesimpulan sebagai
berikut: Pertama, Transformational Leadership secara signifikan
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kedua, Transformational

7
Leadership secara signifikan berpengaruh positif terhadap Organizational
Citizenship Behavior. Ketiga, kepuasan kerja secara signifikan berpengaruh
positif terhadap Organizational Citizenship Behavior. Keempat, kepuasan
kerja memediasi secara parsial antara Transformational Leadership dan
Organizational Citizenship Behavior.
Pada penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,
namun masih memiliki keterbatasan berikut: Pertama, peneliti terbatas pada
Variabel independen yaitu Transformational Leadership, kepuasan kerja dan
Organizational Citizenship Behavior yang diteliti untuk melihat kondisi di
KPP Pratama Karanganyar. Kedua, penelitian ini hanya dilakukan di KPP
Pratama Karangayar sehingga penelitian akan berbeda jika dilakukan instansi
lain kemungkinan hasilnya juga lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, 2002. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan Praktek Jakarta,


: Rinneka Cipta.
Aronson, K. R., Laurenceau, J. P., Sieveking, N., & Bellet, W. (2005). Job
satisfaction as a function of job level. Administration and Policy in Mental
Health Services Research, Vol 32(3), 285–291.
Bass B (1999) Current developments in transformational leadership: research and
applications. The Psychologist Manager Journal Vol 3(1): 5–21.
Bass, B. M. 1985. Leadership and performance beyond expectations; New York:
Free Press.
Becker, T. E. (2004). Employee commitment and motivation: A conceptual
analysis and integrative model. Journal of Applied Psychology, Vol 89,
991–1007.
Bushra, Fatima, Usman , Ahmad, dan Naveed, A. 2011. Effect of
Transformational Leadership on Employees’ Job Satisfaction and
Organizational Commitment in Banking Sector of Lahore (Pakistan).
International Journal of Business and Social Science. Vol. 2 (18)
Cummings, G. G., Macgeregor, T., Davey, M., Lee, H., Wong, C. A., Lo, E.,
Muise, M., & Stafford, E. (2010). 266 Leadership styles and outcome
patterns for the nursing workforce and work environment: A systematic
review. International Journal of Nursing Studies, Vol 47, 363-385
Dharma, Surya, 2005. Manajemen Kinerja, Falsafah teori dan penerapannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

8
Galanou Ekaterini, 2010 The Impact of Leadership Styles on Four Variables of
Executives Workforce.Vol 5 (6).
George, J.M. & Jones, G.R. (2012). Understanding and Managing Organizational
Behavior, 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Helmiatin, 2014.The Implementation of Transformational Leadership and Quality
of Worklife toward Organizational Citizenship Behavior, Vol 5 (5), 339-
343
Huang, C.C., You, C.S., and Tsai, M.T. 2012. A Multidimensional Analysis of
Ethical Climate, Job Satisfaction, Organizational Commitment, and
Organizational Citizenship Behaviors, Nursing Ethics, Vol 19 (4), 513–
529.
Metwally, Ayman H., El-bishbishy, Nada dan Nawar, Yehia S. The impact of
transformational leadership style on employee satisfaction. The Business
& Management Review, Vol 5 (3).
Nasra, Muhammed A dan Heilbrunn, Sibylle. 2015. Transformational Leadership
and Organizational Citizenship Behavior in the Arab Educational System
in Israel: The Impact of Trust and Job Satisfaction. Educational
Management Administration & Leadership, 1-17
Newstrom, J.W & Davis, K. 2002. Organizational Behavior, (11thed) New York:
McGraw-Hill.
Ngadiman, 2013.Influence Of Transformational Leadership And Organization
Climate To The Work Satisfaction, Organizational Commitment And
Organizational Citizenship Behavior On The Educational Personnel Of
Sebelas Maret University, Surakarta.
Organ, D.W., 1988. Organizational citizenship behaviour: The good soldier
syndrome. Lexington, Lexington, MA
Penggalih, B, 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organization Citizenship
Behavior Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada
Karyawan Pt Telkom Tegal.
Sarwar, Aisha, Mumtaz, Mehwish dan Ikram, Sundus. 2015. Improving
Organizational Citizenship Behavior Through Transformational
Leadership: Mediating Role of Trust In Leader. Asian journan of Business
Management, Vol 7(2): 28-36.
Shafira, Ratya, 2016. Pengaruh Kepemimpinan transformasional Terhadap
Organizational Citizenship Behavior Dan Kepuasan Kerja.
Smith, C. A., Organ, D. W., & Near, J.P., 1983. Organizational Citizenship
Behavior: Its nature and antecedent. Journal of Applied Psychology, Vol
68, 653-666.

9
Sugandi, (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Loyalitas Kerja Terhadap
Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan PT Surya Timur
Sakti Jatim. Agora Vol. 1 (1).
Sulaiman, 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Gaya Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Sekretariat Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.
Supranto, J., 2001. Statistik: Teori danaplikasi. Erlangga, Jakarta.
Triwibowo, W, 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behaviour (OCB) Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Mediasi.
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 1& Buku
2. Jakarta: SalembaEmpat.
Watson, L., 2009. Leadership’s Influence on Job Satisfaction. Journal of
Radiologic Technology, Vol 80(4): 297-308.
Wiyono, G. 2011. Merancang penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0
dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yaser Mansour A, 2013. The Relationship Between Leadership Styles And
Motivation Of Managers Conceptual Framework.

10

Anda mungkin juga menyukai