Anda di halaman 1dari 4

A.

   Pengertian
1.   Pengertian Kesehatan Matra
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan (UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan).
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan lapangan, mempunyai arah tujuan pelayanan keperawatan dengan
fokus pelayanan dalam konteks peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), Penyembuhan (kuratif), serta pemulihan (rehabilitatif), sesuai
dengan wewenang, dan tanggung jawab serta etika profesi.
Disamping itu dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dalam
lingkungan matra yang serba berubah secara bermakna, kesehatan matra darat juga
mempunyai peran untuk memberian pertolongan pertama kegawat daruratan,
terutama pada situasi pre hospital trauma/non traumacritical care. Dalam memberikan
bantuan hidup di tempat darurat tetap mempertahankan standar tindakan seperti yang
tertuang dalam prinsip-prinsip Basic trauma/ non trauma life support, dengan
menggunakan sarana prasarana yang ada di lapangan, bahkan bila memungkinkan
melaksanakan improvisasi kesehatan di lapangan.
Istilah matra diarahkan pada kondisi lingkungan yang berubah, bermakna
mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok, lingkungan tersebut bias
terjadi di darat (lapangan), laut maupun udara. Kondisi matra akibat lingkungan yang
berubah bermakna ini bias terjadi karena sudah direncanakan maupun tidak
direncanakan.
Aktifitas matra lapangan yang direncanakan antara lain meliputi Haji,
trasmigrasi, berkemah, perjalan mudik lebaran, berkumpulnya penduduk saat festival
ataupun acara-acara keagamaan, perjalanan wisata, kegiatan bawah tanah dan
kegiatan lintas alam. Matra udara adalah penerbangan atau kegiatan kedirgantaraan
lainnya. Ada pun kondisi matra yang tidak direncanakan lingkungan pengungsian
akibat terjadi bencana, gangguan kamtibmas maupun krisis lainnya. 
Kesehatan matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan fisik dan mental guna menyesuikan diri terhadap lingkungan yang
berubah secara bermakna baik lingkungan darat, udara, angkasa, maupun air (pasal 1
uu Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Kesehatan matra bumi perkemahan adalah Upaya kesehatan Yang dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental bagi peserta kemah dan masyarakat
sekitarnya.
2.   Pengertian Perkemahan
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi diluar rungan. Kegiatan ini umumnya
dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara
umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasa dilakukan dengan
menginap di lokasi perkemahan, atau dengan menggunakan tenda, dibangaun
primitive, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kemah adalah tempat tinggal darurat,
biasanya berupa tenda yang ujungnya hamper menyentuh tanah dibuat dari kain
terpal dan sebagainya.
Berkemah atau perkemahan adalah suatu macam kegiatan dalam kepramukaan
yang dilaksanakan secara outbond. Kegiatan ini merupakan salah
satu media pertemuan untuk pramuka. Adapun tujuan diadakannya perkemahan
adalah sebagai berikut:
a.    Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melaestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap
tanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbanagan alam.
b.    Mengembangkan kempuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak
ada sesuatu yang berlebihan didalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dan kesederhanaan.
c.    Membina kerjasama, persatuan dan persaudaraan.
3.   Pengertian Bumi Perkemahan
Bumi perkemahan adalah tempat di alam terbuka, dimana para pemakai dapat
mendirikan kemah-kemah untuk keperluan belama-lamadan melakukan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan motivasi mereka masing-masing.
Kegiatan perkemahan merupakan kegiatan yang positif dalam menguji daya tahan
di alam liat, uji keberanian, latihan survive dan leadership. Oleh karenah itu, kegiatan
ini biasanya diadakan rutin oleh sekolah-sekolah mulai dari tingkatan dasar sampai
perguruan tinggi. Rata-rata mereka yang megikuti kegiatan perkemahan ini
merasakan ada pengaruh positif yang signifikan terutama dalam soal kemandirian
hidup. Lokasi bumi perkemahan juga perpengaruh dalam dalam apakah kegiatan
pelaksanaan perkemahan itu menarik atau membosankan untuk itu patut dipilih lokasi
yang bias memberikan kesan mendalam dari para peserta kemah.

B.   Dasar Hukum Kesehatan Matra Bumi Perkemahan


Pelaksanaan kesehatan matra pada bumi perkemahan dilandaskan pada beberapa
aturan yang telah ditetapkan dan berlaku di negara Republik Indonesia, yaitu:
1.   UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2.   UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3.   Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan, Pasal 67-71.
4.   Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
5.   Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1215/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman
Kesehatan Matra.
6.   Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/MENKES/SK/V/2006 tentang Rencana
Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009.
7.   Piagam Kerjasama Depkes RI, Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat dengan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 292/Bankesmas/DJ/IV/83 dan 054.

C.   Organisasi Pelaksana Kesehatan Bumi Perkemahan


Penanggung jawab Kesehatan Di Bumi Perkemahan merupakan bagian dari
Kepanitian yang dibentuk untuk kegiatan perkemahan tersebut. Panitia Perkemahan
disesuaikan dengan organisasi mana yang bertanggung jawab tehadap pelaksanaan
perkemahan tersebut (baik dari instansi Pemerintah maupun dari LSM atau swasta.
Penanggung jawab Kesehatan Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat
(termasuk Rumah Sakit & Puskesmas yang akan menjadi rujukan bila ada peserta
yang perlu penanganan medis berkelanjutan).
Besar kecilnya kegiatan perkemahan yang akan dilaksanakan, maka memengaruhi
besar kecilnya panitia yang terbentuk, dan semakin banyak tenaga yang terlibat.
Bukan hanya dari pelaksana, misalnya kwartir pusat,cabang, atau ranting, tapi juga
dari instansi pemerintah, misalnya Dinas Kesehatan, bahkan bisa melibatkan
masyarakat sekitar bumi perkemahan untuk menjadi pelaksana, menurut bidang dan
keahlian masing-masing.

D.   Kegiatan-kegiatan Kesehatan Matra di Bumi Perkemahan


1.   Penyiapan lokasi
Hal yang harus diperhatikan dalam penyiapan lokasi adalah potensi bahaya dan
kesesuaian kemampuan calon peserta dengan medan yang akan dihadapi. Ini penting
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyakit dan kecelakaan.
2.   Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan di awal dan berkala penting untuk memastikan peserta
perkemahan tetap dalam kondisi yang sehat sejak awal kegiatan perkemahan, sampai
berakhirnya perkemahan. Juga untuk menghindari terjadinya penyakit menular.
Sehingga bila ditemukan peserta yang sakit, maka dilakukan pengobatan, bahkan
mengisolasi penderita sampai sembuh agar tidak menularkan penyakit.
3.   Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta,
agar senantiasa mengupayakan kesehatannya.
4.   Higiene dan sanitasi
Higiene dan sanitasi penting selama perkemahan karena bila ini tidak dijaga, maka
akan menyebabkan penyakit-penyakit yang bisa menular secara meluas ke peserta
perkemahan.

5.   Surveilans bumi perkemahan


Surveilans mencakup pengamatan penyakit, termasuk pengamatan penyakit yang
sedang dan berpotensi untuk muncul, sehingga bisa dilakukan penanganan dan
pencegahan yang tepat.
6.   Pencegahan penyakit menular
Interaksi orang-orang saat perkemahan sangat besar, sehingga peluang untuk
penularan penyakit juga besar. Untuk itu, perlu segera dilakukan upaya pencegahan
penyakit menular.
7.   Penatalaksanaan pelayanan medik dan keperawatan.
Dimaksudkan dalam hal ini adalah pelayanan medis yang tepat bila terjadi penyakit
dan kecelakaan selama kegiatan perkemahan.
8.   Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan mencakup pencatatan kondisi kesehatan peserta kemah serta pelayanan
kesehatan yang diberikan dilaksanakan sesuai dengan sistem yg telah baku.  Pelaporan
dilaksanakan setiap hari kepada otoritas kesehatan di lokasi perkemahan, termasuk
rujukan penderita di RS Rujukan
9.   Pembinaan dan pengawasan
Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab Kes. Perkemahan bersama dengan Dinas
Kesehatan setempat (termasuk RS dan Puskesmas). Hal-hal yg berkaitan dgn aspek
legal dari pelaksanaan kesehatan tersebut, maka pembinaan & pengawasannya berada
pada institusi pelaksana perkemahan.
10. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dilaksanakan setiap hari oleh Penanggung Jawab kesehatan
perkemahan dan dinas kesehatan setempat. Evaluasi mencakup: jumlah kesakitan dan
rujukan penderita .

E.   Indikator Keberhasilan Program Kesehatan Matra Bumi Perkemahan.


Untuk menilai berhasil tidaknya program kesehatan matra di bumi
perkemahan, adabeberapa hal yang harus terpenuhi, yaitu :
1.   Meningkatnya jumlah individu dan kelompok yang mampu bertahan dalam kondisi
sehatnya pada kondisi matra yang berubah. Hal itu dibuktikan dengan laporan
surveilans penyakit, rendahnya angka kesakitan, dan tingginya presentase pemulihan
terhadap peserta yang sakit selama pelaksanaan perkemahan.
2.   Penanganan dan antisipasi permasalahan di bumi perkemahan secara tanggap. Hal itu
bisa tergambar dari berfungsinya setiap tim, misalnya tim surveilans, tim sanitasi, tim
medis, dan tim-tim lain yang telah dipersiapkan menurut perannya.
3.   Pulihnya kembali kondisi lingkungan dan aspek-aspek matra menuju ke kondisi
normalnya kembali.

Anda mungkin juga menyukai