Abstrak
Bullying dikalangan anak sekolah merupakan sebuah fenomena yang sudah lama terjadi. Banyak
alasan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan bullying, bisa dari individu anak itu
sendiri dan lingkungan keluarga anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan
karakteristik anak dan lingkungan keluarga dengan perilaku bullying. Jenis penelitian ini kuantitatif
dengan desain korelasional. Lokasi penelitian di seluruh SD Negeri di Kota Pekanbaru. Populasi
nyaadalah seluruh siswa SD Negeri yang berada di Kota Pekanbaru dengan sampel sebanyak 400
siswa sekolah dasar negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, jenis
kelamin, kelas, pekerjaan ibu, media kekerasan, perkelahian, dan makian dengan perilaku bullying
pada anak usia sekolah. Sedangkan untuk variabel kepunyaan geng, pola asuh orang tua, dan
pekerjaan ayah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku bullying pada anak usia
sekolah. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel kelas responden mempunyai
hubungan yang paling kuat dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah. probabilitas anak usia
sekolah untuk melakukan perilaku bullying adalah 12%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
bagi pihak sekolah untuk mencegah terjadinya perilaku bullying. Untuk para orang tua dan keluarga
dapat meminimalkan faktor-faktor lingkungan keluarga yang dapat memicu terjadinya perilaku
bullying seperti media kekerasan, perkelahian dan makian di lingkungan keluarga
Kata Kunci: Karakteristik Anak, Lingkungan Keluarga, Perilaku Bullying, Anak Usia Sekolah
Abstract
Bullying among school children is a phenomenon that has long occurred. There are many reasons
that cause a person to do bullying, it can be from the individual child himself and the child's family
environment. This study aims to monitor the relationship of children with students in public
elementary schools. This type of research is quantitative with correlational design. The location of
this research is all public elementary schools. The population in this study were all students of
public elementary schools with a sample of 400 public elementary school students. The results
showed that there was a relationship between age, sex, class, mother's work, media of violence,
fighting, and abuse with bullying behavior in school children. Whereas for the variables belonging
to the gang, parenting parents, and father's work do not have a significant relationship with
bullying behavior in school children. The results of multivariate analysis showed that the
respondent variables had the strongest relationship with bullying behavior in school children. the
probability of school children to do bullying behavior is 12%. For parents and families can include
family environmental factors that can be used for bullying behavior such as media violence, fighting
and abuse in the family.
Healthcare: Jurnal Kesehatan 7(2) Desember 2018 (15- 21)
16
Analisis Hubungan Karakteristik Anak dan Lingkungan…
Kejadian bullying pada sekolah dasar Tabel 5.5. Hubungan Umur Responden
negeri di kota Pekanbaru belum dapat Dengan Perilaku Bullying Pada Anak
perhatian oleh pihak pemerintah. Padahal Usia Sekolah Di Sekolah Dasar
di Pekanbaru telah tersedia puskesmas Negeri Se Kota Pekanbaru
dan program usaha kesehatan sekolah Perilaku n Min – p Value
(UKS) disetiap sekolah serta guru bullying Maks
Umur
Ya 212 0,000
bimbingan konseling. Belum terdapatnya 9 - 14
Tidak 188
suatu program atau upaya yang berkaitan
Hasil analisis mann-whitney umur
dengan bullying, berdampak pada tidak
responden diperolah angka p value nya
tersedianya angka kejadian bullying pasti
adalah 0,000. Karena nilai p value < 0,05
pada anak usia Sekolah Dasar Negeri di
dapat disimpulkan bahwa terdapat
Pekanbaru Riau. Tujuan penelitian ini
hubungan antara umur responden dengan
bertujuan untuk mengidentifikasi dan
perilaku bullying pada anak usia sekolah.
menganalisis hubungan karakteristik anak
dan lingkungan keluarga dengan perilaku
Tabel 5.6. Hubungan jenis kelamin,
bullying pada anak usia sekolah di
kelas, dan geng dengan perilaku
Sekolah Dasar Negeri Se Kota Pekanbaru
bullying pada anak usia sekolah
Riau.
di sekolah dasar negeri
se kota pekanbaru
METODE PENELITIAN Perilaku Bullying
Ya Tidak P
Jenis penelitian ini adalah penelitian val
OR
kuantitatif dengan rancangan korelasional. n % n % ue
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas 4 dan 5 yang berada Laki 110 66,7 55 33,3
–
di seluruh Sekolah dasar Negeri Se Kota Jenis
Laki 0,0
2,60
Kela 8
pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini min
Pere 102 43,4 133 56,6 00
berjumlah 400 anak usia sekolah. mpua
n
Pengambilan sampel dalam penelitian ini Kelas Kelas 99 47,6 109 52,4
0,63
menggunakan teknik cluster sampling. 4 0,0
5
Alat pengumpul data dengan Kelas 113 58,9 79 41,1 31
5
menggunakan kuesioner yang terdiri dari Geng Mem 68 58,6 48 41,4
data demografi (usia, jenis kelamin, kelas, iliki
1,37
serta pernyataan apakah memiliki geng Tida 144 50,7 140 49,3 0,1
7
k 84
disekolah atau tidak) dan kejadian Mem
bullying. Analisa data menggunakan uji iliki
chi square untuk analisa bivariate dan
menggunakan uji regresi logistic untuk Hasil analisis hubungan karakteristik anak
analisa multivariat. dengan perilaku bullying didapatkan hasil
bahwa jenis kelamin dan kelas memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN hubungan yang signifikan dengan
HASIL PENELITIAN perilaku bullying dengan p value < 0,05.
1.1. Analisis Bivariat Hasil uji statistic menunjukkan bahwa
Analisis bivariat digunakan untuk kelas 5s memiliki peluang sebanyak 0,635
menjelaskan hubungan antara variabel kali melakukan perilaku bullying dan
independen dengan variabel dependen. yang memiliki geng bepeluang sebanyak
Variabel dependen yaitu karakteristik 1,377 kali melakukan perilaku bullying.
anak dan lingkungan keluarga, variabel
dependen yaitu perilaku bullying.
17
Healthcare: Jurnal Kesehatan 7(2) Desember 2018 (15- 21)
18
Analisis Hubungan Karakteristik Anak dan Lingkungan…
19
Healthcare: Jurnal Kesehatan 7(2) Desember 2018 (15- 21)
Hal ini sejalan dengan penelitian geng, pola asuh orang tua, dan pekerjaan
Rahmadara yang menunjukkan hasil ayah tidak memiliki hubungan yang
bahwa tidak ada hubungan antara pola signifikan dengan perilaku bullying pada
asuh orang tua dengan peran-peran anak usia sekolah di sekolah dasar negeri
dalam perilaku bullying pada pelajar se kota pekanbaru.
sekolah dasar(Rahmadara, 2012). Hasil Hasil analisis multivariat menunjukkan
penelitian ini memiliki makna bahwa bahwa variabel kelas responden
peran seseorang dalam perilaku mempunyai hubungan yang paling kuat
bullying tidak terlalu dipengaruhi oleh dengan perilaku bullying pada anak usia
pola asuh yang diberikan oleh orang sekolah. probabilitas anak usia sekolah
tuanya. Media kekerasan, perkelahian untuk melakukan perilaku bullying adalah
dan makian memiliki hubungan yang 12%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
signifikan dengan perilaku bullying, acuan bagi pihak sekolah untuk mencegah
hal ini sesuai dengan hasil interview terjadinya perilaku bullying pada anak
sederhana peneliti kepada beberapa usia sekolah. Untuk para orang tua dan
responden yang sebagian besar keluarga dapat meminimalkan factor-
mengatakan bahwa mereka faktor lingkungan keluarga yang dapat
mendapatkan ide untuk melakukan memicu terjadinya perilaku bullying
perilaku bullying dari acara televisi seperti media kekerasan, perkelahian dan
yang ditontonnya, dari lingkungan makian di lingkungan keluarga.
keluarga yang sering kali mendengar
kata-kata kotor dari kakak dan UCAPAN TERIMAKASIH
abangnya, serta seringnya terjadi Peneliti mengucapkan terima kasih
perkelahian antar saudaranya. Namun kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
hal yang paling menentukan ide untuk Masyarakat Direktorat Jenderal
melakukan perbuatan bullying adalah Penguatan Riset dan Pengembangan
media televisi. Pekerjaan ibu juga Kementerian Riset, Teknologi, dan
memiliki hubungan dengan perilaku Pendidikan Tinggi yang telah membiayai
bullying, ibu yang bekerja akan penelitian ini. Usapan terima kasih juga
memiliki keterbatasan dalam diucapkan kepada semua pihak sekolah
mengawasi dan mengontrol anaknya, dasar negeri se kota pekanbaru yang telah
sehingga anak akan rentan terlibat memberikan izin penelitian dan semua
dalam perilaku bullying baik sebagai pihak yang telah membantu dalam proses
pelaku maupun sebagai korban. Hasil penelitian.
penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sufriani DAFTAR PUSTAKA
yang menunjukkan bahwa ada Andina, E. (2014). Budaya Kekerasan
hubungan antara faktor keluarga dan Antar Anak Di Sekolah Dasar, VI(9),
faktor media dengan tindakan bullying 9–12.
pada anak usia sekolah(Sufriani & Beane, A. L. (2008). Protect Your Child
Sari, 2017). from Bullying.
Dewi, D. A. P. (2014). Gambaran
SIMPULAN Kejadian Dan Karakteristik Bullying
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah
hubungan antara umur, jenis kelamin, Dasar Wilayah Kerja Puskesmas I
kelas, pekerjaan ibu, media kekerasan, Pekutatan Kabupaten Jembrana Bali.
perkelahian, dan makian dengan perilaku Isainsmedis, 8(1), 1–9.
bullying pada anak usia sekolah di Hertinjung, W. S., & Karyani, U. (2015).
sekolah dasar negeri se kota pekanbaru. 2015 ISSN 2407-9189 The 2 nd
Sedangkan untuk variabel kepunyaan
20
Analisis Hubungan Karakteristik Anak dan Lingkungan…
21