Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BIOSTATISTIK

“Analisis Deskriptif Data Kontinyu”

Oleh:

Luh Evi Cristina Dewi

C1118034

VII A Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA USADA BALI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Dekriptif Data Kontinyu” sebaik-baiknya. Dalam penyusunan makalah ini,kami
telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa
adanya bantuan,dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa
syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus kami sampaikan
terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan baik padaa teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkam dalam,menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
`

Mangupura, 28 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Pendahuluan……………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………….2
D. Manfaat……………………………………………………………...2
Pembahasan………………………………………………………………..3
1. Deskriptif Data Kontinyu….………………………………………..3
a. Distribusi frekuensi……………………………………………..3
b. Tendasi Sentral…………………………..……………………...3
c. Sebaran…………...……………………………………………..4
d. Histogram dan Polygon...……………………………………….4
Penutup…………………………………………………………………….8
A. Kesimpulan…………………………………………………………8
B. Saran………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka…………………………………………………………....9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah data terkumpul dan direkam dalam format STATA, maka
langkah selanjutnya adalah membersihkan data (data cleaning) dan
dilanjutkan dengan melakukan analisis deskriptif sebelum melakukan
analisis lebih lanjut. Kegiatan data cleaning dilakukan untuk mengetahui
adanya data yang didak lengkap, adanya data out of range, dan melihat
konsistensi data. Untuk tujuan tersebut, masing-masing data dibuat
frekuensi distribusinya. Dari frekuensi distribusi tersebut akan dapat
diketahui adanya data missing (tidak lengkap) dan data out of range.
Selain distribusi frekuensi, tabulasi silang antara data diakai untuk
mengetahui konsistensi datanya. Deskripsi setiap data juga perlu diketahui
sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Sering kali peneliti harus
membuat variabel baru dari data yang ada sebelum memebuat analisis
lebih lanjut.
Data kontinyu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, yaitu
data yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua
titik. Data kontinyu dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
tunggal atau berkelompok dan dalam bentuk grafik histogram atau Box-
plot dilengkapi denga nilai tengah seperti mean, median atau modus serta
sebarannya. Deskriptif data kontinyu yaitu distribusi frekuensi (distribsi
frekuensi tunggal, dan distribusi frekuensi berkelompok), histogram,
ukuran tendensi sentral dan sebaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan data deskriptif kontinyu
2. Apakah yang dimaksud dengan distribusi frekuensi
3. Apakah yang dimaksud dengan tedensi sentral
4. Apakah yang dimaksud dengan sebaran
5. Apakah yang dimaksdu dengan histogram dan polygon

1
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa itu data deskriptif kontinyu
2. Mampu mengetahui apa itu distribusi frekuensi
3. Mampu mengetahui apa itu tedensi sentral
4. Mampu mengetahui apa itu sebaran
5. Mampu mengetahui apa itu histogram dan polygon

D. Manfaaat
Bisa lebih mengetahui dan memahami bagaimana tentang data deskriptif
kontinyu, distribusi frekuensi, tedensi sentral, sebaran, histogram dan
polygon.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Deskriptif Data Kontinyu


Data kontinyu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, yaitu
data yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua
titik. Data kontinyu dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
tunggal atau berkelompok dan dalam bentuk grafik histogram atau Box-
plot dilengkapi denga nilai tengah seperti mean, median atau modus serta
sebarannya. Deskriptif data kontinyu yaitu distribusi frekuensi (distribsi
frekuensi tunggal, dan distribusi frekuensi berkelompok), histogram,
ukuran tendensi sentral dan sebaran.
a. Distribusi Frekuensi
Penyajian data pada Distribusi Frekuensi, disajikan atau
ditampilkan dalam bentuktabel yaitu tabel Distribusi Frekuensi,
sehingga tampak lebih ringkas dan sederhana, mudah dibaca dan
dipahami, serta dapat dianalisis lebih lanjut. Oleh karena itu jika jenis
datanya kualitatif maka tabel distribusi frekuensinya dikenal sebagai
tabel Distribusi Frekuensi Kualitatif, dan jika jenis datanya kuantitatif
dikenal sebagai tabel Distribusi Frekuensi Kuantitatif.
Pada pelaksanaannya terdapat tiga tahapan kegiatan pokok didalam
pembuatan suatu tabel distribusi frekuensi, yaitu:
1. Mengurutkan Data (Sorting): yaitu mengurutkan data mentah
seluruhnya dari mulai terkecil hingga terbesar.
2. Menentukan Kelas Data (Grouping): yaitu membuat atau
menentukan Kelas dimana data mentah akan dikelompokkan.
3. Menghitung Data (Counting): yaitu menghitung jumlah
pengamatan atau banyaknya data mentah yang akan ditempatkan
ke dalam setiap Kelas yang telah ditentukan.

3
Distribusi frekuensi adalah suatu daftar yang membagi data yang
ada ke dalam beberapa kelas. Distribusi frekuensi dibagi menjadi 2
yaitu:
1) Distribusi frekuensi tunggal
distribusi tunggal adalah distribusi data menurut variasi data dari
satu variabel. Distribusi tunggal dipakai bila variasi data dari satu
variabel < 15, misalnya paritas yang memiliki variasi data dari 0 –
5. Bila satu variabel mempunyai variasi data > 15 seperti umur
yang bervariasi dari 0 – 85, sebaiknya disajikan dalam distribusi
berkelompok atau data umur disajikan dalam kelompok umur.
2) Distribusi frekuensi berkelompok
Ditribusi berkelompok adalah distribusi data dalam kelompok
tertentu dimana retangan nilai tertentu dijadikan sebuah kelompok.
Data disajikan di dalam sebuah distribusi berkelompok bila range
suatu data > 15, misalnya umur dengan variasi data dari 0 – 89
tahun. Data umur diubah menjadi kelompok umur yang disebut
kelas. Misalnya, untuk meringkas data umur dilakukan dengan
membuat 14 kelompok umur, yaitu 0-1, 1-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-
24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, 60 ke atas.
Setiap kelas memiliki rentangan data yang disebut interval kelas.
b. Tedensi Sentral
Ada tiga ukuran nilai tendensi sentral untuk suatu data, yaitu nilai
rata-rata (Mean), nilai tengah (Median), dan nilai tersering (Modus).
Ketiga ukuran ini nilainya bisa sama dan bisa pula tidak sama pada
suatu grup data. Ketiga nilai tendensi sentral tersebut sama besarnya
bila data tersebut mempunyai distribusi normal. Sedangkan, nilai
tersebut akan berbeda bila distribusi data tersebut tidak normal atau
menceng. Oleh karena itu, penggunaan dari ukuran-ukuran tersebut
tergantung dari bentuk distribusi datanya. Bila distribusi data normal
atau mendekati normal, nilai rata-rata, nilai tengah, dan modus akan
sama besarnya atau mendekati, oleh karena itu, ukuran tendensi sentral
yang dipakai adalah nilai rata-rata. Sebaliknya, bila distribusi data

4
menceng baik menceng ke kanan atau ke kiri, sebaiknya nilai tengah
(Median) yang dipakai untuk menggambarkan tendensi sentral dari
data tersebut. Modus dipakai untuk menunjukkan nilai yang paling
sering atau terbanyak ada pada data tersebut.
c. Sebaran
Di samping ke arah mana hasil observasi memusat, kita juga perlu
mengetahui variasi antara nilai observasi yang satu dengan yang
lainnya agar kita dapat menjelaskan karakteristik dari kelompok subjek
yang diobservasi dengan lebih jelas. Nilai tendensi sentral dari suatu
data tidak menjelaskan bagaimana variabilitas data hasil observasi dari
kelompok subjek tersebut. Misalnya, dua kelompok anak sekolah yang
terdiri dari 10 anak SD di kota dan 10 anak SD di desa. Kedua
kelompok anak SD tersebut mempunyai rata-rata tinggi badan sama
yaitu 100 cm. Apakah variasi tinggi pada kedua kelompok tersebut
sama, tidak bisa kita jawab sebelum kita mengukur sebarannya atau
variasinya. Ada beberapa ukuran sebaran dari suatu kelompok data,
yaitu: range, deviasi terhadap rata-rata (mean deviation), standar
deviasi, dan koefisien variasi (coefficient of variation). Di bawah ini
akan diuraikan keempat jenis ukuran sebaran tersebut secara lebih
rinci.
d. Histogram dan Polygon
Histogram sering disebut sebagai diagram kolom. Histogram
merupakan grafik balok dimana setiap balok menyatakan frekuensi
dari setiap nilai data atau kelas untuk distribusi berkelompok. Dalam
histogram, tidak ada spasi diantara balok atau balok yang satu berimpit
dengan balok berikutnya. Cara membuatnya dengan membuat masing-
masing kelas menjadi sebuah kolom, seperti terlihat pada gambar
berikut. Diagram batang (Bar chart) untuk distribusi frekuensi data
kuantitatif diskritadalah menggambarkan hubungan antara kelas
tunggal/Batas kelas  pada sumbu horisontal (sumbu-x) dengan
frekuensi (nilai jumlah data) tiap kelas tunggal batas kelasnya  pada
sumbu vertikal (sumbu-y).Diagram batang dalam tampilan diagramnya

5
dicirikan oleh adanya jarakdiantara masing-masing diagram batang
setiap kelas tunggalnya. Berikut adalah contoh sebuah histogram

Polygon adalah diagram batang (Bar chart ) untuk distribusi


frekuensi relatif data kuantitatifadalah menggambarkan hubungan
antara kelas tunggal/Batas kelas pada sumbu horisontal (sumbu-x)
dengan frekuensi relatif (nilai relatif data) tiap kelas tunggal/batas
kelasnya  pada sumbu vertikal (sumbu-y). Poligon yaitu dengan cara
menghubungkan titik-titik yang absisnya adalah titik tengah (mid
point) dan ordinatnya adalah frekuensi, seperti terlihat dalam gambar
berikut.

6
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Data kontinyu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yaitu data yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada
diantara dua titik. Data kontinyu dapat disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi tunggal atau berkelompok dan dalam bentuk grafik
histogram atau Box-plot dilengkapi denga nilai tengah seperti mean,
median atau modus serta sebarannya. Deskriptif data kontinyu yaitu
distribusi frekuensi (distribsi frekuensi tunggal, dan distribusi
frekuensi berkelompok), histogram, ukuran tendensi sentral dan
sebaran.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi untuk kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daniel WW, 1999. Biostatistics: A Foundation for Analysis in Th Health Sciences


(Seventh ed). New York: John Wiley & Sons.

Kirkwood B R. & Stern JAC, 2003. Medical Statistics (Second ed). Oxford:
Blackwell Science.

Greenberg RS, Daniel SR, Flander WD, 2001. Medical Epidemiology (Third ed).
Yew York: McGraw-Hill.

Triton PB, 2006. STATA 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:
Penerbit Andi.

Pangestu Subagyo.(2003). Statistik Deskriptif. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai