Anda di halaman 1dari 18

0m Swastyastu

next ->
next ->
Nama Kelompok 9

1. Putu Wulan Deviyanti A.W C1118018


2. Kadek Linda Sulistyawati C1118024
INTERVENSI DIET LANJUT USIA DENGAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER

KONSEP GIZI
1. Pengertian Gizi Lansia
Bagi lansia pemenuhan gizi yang diberikan dengan baik yang dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya.  

2. Tujuan Gizi Pada Lansia


a. Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya
b. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan psikologis lanjut usia secara memadai serta teratasinya masalah-
masalah akibat usia lanjut.
c. Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang salah
d. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.
3. Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia
a. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, makanan yang terlalu pedas.
b. Batasi minum kopi atau teh, kurangi konsumsi makanan yang terlalu asin.
c. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran
hijau.
d. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang
digoreng.

4.Jenis-jenis Sumber Gizi

Vitamin dan
Karbohidrat Protein Mineral
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia
a. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
b. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
c. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
d. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
e. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
f. Penyerapan makanan di usus menurun.

6. Masalah gizi pada lansia

g. Gizi berlebih

h. Gizi kurang

i. Kekurangan vitamin
A. PENGARUH PENUAAN TERHADAP GIZI LANSIA

Proses menua mengakibatkan penurunan atau pelemahan fungsi pada tubuh. Beberapa proses
pelemahan ini dapat berpengaruh pada asupan gizi bagi lansia.

Beberapa penurunan fungsi yang dapat mempengaruhi asupan gizi pada lansia adalah sebagai
berikut :

Menurunnya kemampuan saraf-saraf

Berkurangnya aktiitas fisik

Penuaan

Lansia umumnya juga memiliki gangguan psikososial

Persoalan lingkungan baik keluarga maupun masalah finansial


KONSEP PENYAKIT
1. Definisi Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya
penyempitan dan penyumbatan arteri koronaria yang mengalirkan darah ke otot jantung.

2. Patofisiologi terjadinya Jantung Koroner


Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini
dinamikan ateroma atau plak yang akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel yang
menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat alirah darah karena timbunan ini
menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami
nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah
terhambat .

3. Etiologi
Penyebab PJK secara umum dibagi atas dua, yakni menurunnya asupan oksigen yang dipengaruhi
oleh aterosklerosis, tromboemboli, vasopasme, dan meningkatnya kebutuhan oksigen miokard.
4. Gambaran klinik Penyakit Jantung Koroner
Manifestasi klinis PJK bervariasi tergantung pada derajat aliran darah dalam arteri
koronaria. Bila aliran koronaria masih mencukupi kebutuhan jaringan tak akan timbul keluhan atau
manifestasi klinis. Dalam keadaan normal, di mana arteri koronaria tidak mengalami penyempitan
atau spasme, peningkatan kebutuhan jaringan otot miokard dipenuhi oleh peningkatan aliran darah
sebab aliran darah koronaria dapat ditingkatkan sampai 5 kali dibanding saat istirahat, yaitu dengan
meningkatkan frekuensi denyut jantung dan isi sekuncup seperti pada saat melakukan aktifitas fisik,
bekerja atau olahraga. Mekanisme pengaturan aliran koronaria mengusahakan agar pasok maupun
kebutuhan jaringan tetap seimbang agar oksigenasi jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan
mampu melakukan fungsi secara optimal. Kadar kolesterol dapat mempengaruhi terjadinya
penyakit jantung coroner.

5. Gejala Penyakit Jantung Koroner

a. Nyeri dada (Angina)


b. Sesak Napas
c.Secrangan Jantung
1. 6. Faktor resiko Penyakit Jantung Koroner
a. Faktor yang dapat diubah
1) Hipertensi
2) Diabetes Melitus
3) Merokok
4) Dislipidemia
5) Obesitas
6) Kurang Aktifitas

b. Faktor yang tidak dapat diubah


2) Usia

3) Jenis Kelamin

4) Riwayat Keluarga
A. PENATALAKSANAAN GIZI
1. Jenis Diet
Jenis diet yang diberikan adalah Diet Jantung.
2. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
b. Menurunkan berat badan bila gemuk.
c. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air

3. Syarat Diet
d. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
e. Protein cukup yaitu 0,8 gr/kg BB Ideal
f. Lemak sedang 25 - 30% dari kebutuhan energi total.
g. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
h. Vitamin dan mineral cukup.
a. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
b. Serat cukup 25 gr/ hari, terutama serat larut untuk mencegah konstipasi
c. Cairan cukup kurang lebih 2 liter per hari sesuai kebutuhan.
d. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
e. Porsi kecil diberikan sering

f. Kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan, dapat diberikan berupa tambahan
makanan enternal, parenteral atau suplemen gizi.

4. Macam Diet dan Indikasi Pemberian

► Diet Jantung I

► Diet Jantung II

► Diet Jantung III

► Diet Jantung IV
5. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Makanan yang dianjurkan, tidak dianjurkan dan dibatasi yang diberikan bagi pasien jantung
koroner, adalah sebagai berikut:
Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari

Karbohidrat Nasi, nasi tim, Mie, roti putih, -


bubur, roti gandum, ketan, kue-kue,
makaroni, jagung, cake, biskuit dan
kentang, ubi dan gula
talas, havermout,
sereal
Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari

Protein Hewani Daging tanpa lemak, Daging tanpa lemak 1x Daging berlemak, gajih,
ayam tanpa kulut, per minggu , ayam 3x per jeroan, sosis, daging
ikan, putih telur, susu minggu, bebek, sarden asap, otak, kepiting,
rendah lemak. (makanan kaleng) dan kerang, keju dan susu
kuning telur 1x per full cream.
minggu.

Tempe, tahu, kacang Kacang tanah, kacang Kacang merah, oncom,


hijau, kacang kedelai. bogor, maksimal 25 gr kacang mente
Protein Nabati
Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari

Sayuran Sayur yang tidak - Sayur yang dapat


menimbulkan gas : menimbulkan gas : kol,
bayam, buncis, labu kembang kol, lobak,
kuning, labu siam, sawi, nangka muda
wortel kacang
panjang, tomat,
kangkung, kecipir,
daun kacang panjang,
ketimun, daun selada
dan toge

Buah-buahan atau sari - Buah yang dapat


buah : jeruk, apel, menimbulkan gas dan
Buah-buahan pepaya, melon, tinggi lemak : durian,
jambu, pisang, nagka, cempedak,
alpukat, belimbing dan nanas
mangga
Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari

Minuman - Kopi/teh kental,


- minuman mengandung
soda dan beralkohol

- - Bumbu tajam (pedas,


asin, asam), bumbu
Lain-lain olahan yang
mengandung natrium
LANJUTAN
6. Kebutuhan Gizi
a. Perhitungan Indeks Masa Tubuh
Digunakan pada orang dewasa yang bisa diukur berat badan dan tinggi
Berikut adalah kriteria IMT menurut Depkes RI tahun 1994, yaitu :
 Kurus :
Kekurangan BB tingkat berat (< 17)
Kekurangan BB tingkat ringan (17 – 18,5)
 Normal (18,5 – 25)
 Gemuk :
Kelebihan BB tingkat ringan (25 – 27)

Kelebihan BB tingkat berat (>27)


LANJUTAN
b. Berat Badan Ideal
c. Kebutuhan Gizi

7. Rekomendasi Menu
Pagi : Nasi tim, Ikan pindang, Orak-arik wortel, Teh manis encer, Jus papaya
Selingan siang :Nasi tim, Daging bumbu tomat, Oseng-oseng tempe, Sayur bening bayam, Jeruk manis, Salad buah
Selingan malam : Nasi tim, Ayam panggang bumbu kecap, Pepes tahu, Cah sayur, Pisang ambon
terimakasi
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai