Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA”

DOSEN PENGAMPU

Putu Dian Prima Kusuma Dewi,SST,M.Kes

DISUSUN OLEH :

1. Made Dedi Widnyana (19089014017)


2. Ni Kadek Meli Agustina (19089014029)
3. Luh Nelly Yuliartini (19089014032)
4. Kadek Yunia Kartika Dewi (19089014056)
5. Arya Pangestu Putra Astawa (19089014058)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA

1.Latar Belakang
2.Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
3.Sasaran dan Lokasi
4.Susunan Kegiatan
5.Teknik Evaluasi Struktur Proses dan Akhir
6.Lampiran Materi
7.Lampiran Media
8.Daftar Pustaka
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA

A. KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA


1. Pokok bahasan : Kekerasan seksual pada anak remaja
2. Sub pokok bahasan :
a. Definisi kekerasan seksual
b. Bentuk – bentuk kekerasan seksual pada remaja
c. Faktor pendukung terjadinya kekerasan seksual
d. Dampak kekerasan seksual pada remaja
e. Penanggulangan dan pencegahan kekerasan seksual
pada anak remaja
3. Sasaran : Remaja
4. Media : Zoom Meeting/WhatsApp
5. Jumlah Klien : ± 15 peserta
6. Waktu :
7. Tanggal :
8. Pelaksana : Kelompok 4
a. Pemateri : Arya Pangestu Putra Astawa
b. Moderator : Kadek Yunia Kartika Dewi
c. Notulen : Ni Kadek Meli Agustina
d. Dokumentasi : Luh Nelly Yuliartini
e. Anggota : Made Dedi Widnyana
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA


A. Latar Belakang
Masa remaja merupaka masa peralihan dari anak -anak ke masa dewasa. Kehidupan
remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi masa depanmereka
selanjutnya. Pada tahun 2019 jumlah remaja umur 10 – 24 tahun sangat besar, yaitu
sekita 64 juta atau 27,6% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa.
Jumlah remaja di Indonesia tahun 2020 menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional)) dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat
mengetahui dan mengenal cara merawat kebersihan kelamin
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat mengetahui dan
menjelaskan tentang :
a. Peserta dapat mengetahui definisi dari alat kelamin
b. Peserta dapat mengetahui jenis – jenis alat kelamin
c. Peserta dapat mengetahui dampak jika tidak merawat kebersihan alat kelamin
d. Peserta dapat mengetahui cara merawat kebersihan alat kelamin

C. Sasaran dan Lokasi Kegiatan


1. Sasaran : Sasaranya yaitu Anak sekolah dasar kelas 4 – 6 dengan
menggunakan media berupa WhatsAPP/Zoom Meting ,kami juga memakai media
Power Point dan Media Booklet yang disebarkan melalui room chat ,sesuai
dengan teknologi dalam upaya penyuluhan
2. Lokasi kegiatan : Singaraja
D. Susunan Kegiatan :

Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Waktu


Penyuluhan

Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 10


2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan menit
diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menjelaskan topic
yang akan
disampaikan
5. Membuat kontrak
waktu

Inti Menjelaskan materi : 1. Menyimak materi Ceramah 25


Pelaksana 1. Defnisi dari alat 2. Bertanya materi dan menit
kelamin yang belum jelas diskusi
2. Jenis – jenis alat
kelamin
3. Dampak jika tidak
merawat kebersihan
alat kelamin
4. Cara merawat
kebersihan alat
kelamin

Sesi diskusi (tanya – jawab)

Penutup 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Diskusi 10


audiens tentang 2. Menjawab menit
materi yang telah pertanyaan yang
disampaikan diberikan
2. Menyimpulkan 3. Mendengarkan
materi yang telah dengan baik
diberikan oleh 4. Memberikan
penyuluh pesan dan kesan
3. Meminta/memeri 5. Menerima hadiah
kesan dan pesan 6. Menjawab salam
4. Memberikan hadiah
bagi peserta
5. Salam penutup

3. Metode : Ceramah ,diskusi,demostrasi


4. Media : Power Point,Booklet,Video demostrasi
5. Setting tempat : ( Melalui daring )
6. Materi : Lampiran 1
Materi penyuluhan yang akan disampaikan
a. Definisi alat kelamin
b. Jenis-jenis alat kelamin
c. Dampak apabila tidak merawat kebersihan alat kelamin
d. Cara membersihkan alat kelamin

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Secara keseluruhan, persiapan penyuluhan mulai media, dan materi sudah

dipersiapkan sejak Senin, 25 Oktober 2021 dengan rincian sebagai berikut :

a. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan bisa

digunakan. Media yang digunakan Powerpoint, booklet, laptop dan Aplikasi

Zoom Meeting/WhatsAPP

b. Persiapan Materi

Materi yang diberikan dalam penyuluhan tentang cara merawat kebersihan

kelamin semuanya lengkap dan siap digunakan, dan disebarluaskan dalam


bentuk booklet yang berisi gambar maupun tulisan tentang cara merawat

kebersihan kelamin

c. Peserta Penyuluhan

Peserta penyuluhan akan direkrut menggunakan Google Formulir, yang

dimana pesertanya akan berasal dari luar daerah.

2. Evaluasi Proses

a. Kehadiran minimal 90% karena mengingat pentingnya penyuluhan mengenai

cara merawat kebersihan alat ini, dan berharap dengan dilaksanakannya

penyuluhan tentang cara merawat kebersihan kelamin ini dapat menurunkan

kasus penyakit menular seksual di kalangan sekolah dasar dan mencegah

terjadinya penyakit menular seksual di kalangan sekolah dasar.

b. Minimal sasaran menyimak dan mendengarkan materi penyuluhan sebesar

80%.

c. Dalam proses penyuluhan kesehatan ini berharap sasaran dapat merespon

dengan baik dan mendapat feedback yang baik.

d. Dalam proses penyuluhan diharapkan sasaran (peserta) aktif, dimana bisa

melakukan tanya jawab serangkaian tentang cara merawat kebersihan alat

kelamin yang masih belum dimengerti.

e. Peserta yang hadir mengikuti penyuluhan via ZOOM/WhatsAPP diharapkan

tidak meninggalkan room penyuluhan selama penyuluhan berlangsung

f. Peserta yang hadir diharapkan bisa berinteraksi dengan baik sehingga

menciptakan suasana yang kondusif

3. Evaluasi Akhir

a. Jangka Pendek

1) Sasaran mengerti 85% dari materi yang disampaikan.


2) Sasaran mau memahami materi yang telah disampaikan dan tidak

mengobrol/ bermain HP ketika pemaparan materi sudah dimulai.

3) Sasaran tidak ada yang meninggalkan room zoom/WhatsAPP

penyuluhan sebelum kegiatan selesai.

b. Jangka Panjang

Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai cara merawat kebersihan

kelamin sehingga dapat menurunkan status angka terjadinya penyakit menular

seksual. Pengorganisasian penyelenggaraan peneyuluhan dilakukan sebelum

dan saat evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka

F. Lampiran Materi

POPULASI USIA SEKOLAH DASAR CARA MERAWAT KEBERSIHAN KELAMIN

1.Definisi Alat Kelamin

Alat kelamin atau organ seksual adalah semua bagian anatomis tubuh mahluk
hidup yang terlibat dan menjadi bagian dari sistem reproduksi pada suatu organisme
yang kompleks. Jenis alat kelamin sering kali menjadi penentu kelamin dari suatu
jenis organisme. Dalam sistem kelamin jantan-betina, yang paling akrab dengan
manusia dikenal dengan alat kelamin yang berfungsi memproduksi spermatozoid (sel
kelamin jantan) dan alat kelamin yang berfungsi membentuk sel telur (sel kelamin
betina). Kesehatan alat kelamin remaja merupakan kondisi kesehatan yang
menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak
usia remaja ditandai dengan haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi
basah bagi remaja laki – laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi ungsi, proses,
dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksud tidak semata – mata terbebas dari
penyakit atau cacat, tetapi juga baik fisik maupun mental sosial(Palesa et al., 2019).

2.Jenis – jenis alat kelamin

a. Alat kelamin perempuan

Alat kelamin pada wanita berperan sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan keturunan. Organ reproduksi pada wanita dibagi menjadi 2
bagian yaitu organ reproduksi bagian dalam dan organ reproduksi bagian luar.
Bagian dalam merupakan organ reproduksi yang tidak bisa dilihat langsung,
sedangkan bagian luar yang dapat dilihat langsung (Solehati et al., 2019).

- Jenis-Jenis Alat Kelamin Perempuan

1) Mons Pubis, yaitu bagian terluar dari organ reproduki pada perempuan.
Bagian ini berbentuk segitiga yang melindungi tulang kemaluan atau
simfisis pubis. Pada bagian ini terdapat jaringan lemak, jaringan kulit,
jaringan ikat, dan akar rambut.
2) Labia mayora, yang bisa disebut dengan bibir kemaluan. Bagian ini berupa
lipatan yang menyerupai bibir. Berdasarkan letaknya, labia mayor
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam,.
Pada bagian luar labia mayora tampak licin karena terdapa jaringan
lemakm tidak mempunyai folikel rambut dan kelenjar keringat.
3) Labia minora, yang bisa disebut juga dengan bibir kecil pada kemaluan.
Labia minora berada di sebelah labia mayora dan sebelum Miss V. Hal
yang membedakan antara labia minora dan mayora hanya tidak terdapat
akar rambut dan memiliki banyak pembuluh darah.
4) Klitoris, yaitu sebuah organ seksual yang berada dalam Miss V. Klitoris
memiliki struktur yang sama dengan Mr P pada laki-laki. Keduanya berada
dalam posisi yang sama pula. Bedanya, klitoris tumbuh ke arah dalam,
sedangkan Mr P tumbuh ke arah luar.
5) Selaput dara, yaitu membran tipis yang menutupi lubang Miss V.
6) Vestibulum, yaitu rongga kemaluan yang terletak di labia minora dan
merupakan muara dari saluran uretra dan lubang Miss V.
7) Uterus atau rahim, yaitu organ paling penting dalam sistem reproduksi
wanita. Rahim terhubung dengan leher rahim atau serviks yang
tersambung dengan Miss V dan tuba fallopi. Selama masa kehamilan,
seluruh proses perkembangan bayi terjadi di dalam rahim.

b. Alat kelamin laki – laki

Alat reproduksi pria terdiri dari beberapa bagian, terutama organ eksternal
dan internal. Setiap bagian dari organ reproduksi ini memiliki fungsinya
masing-masing. Berikut beberapa bagian alat reproduksi pria

1).Penis

Jika wanita punya vagina, maka pria punya penis. Organ reproduksi
pria ini bukan berupa otot, melainkan jaringan seperti spons yang berisi
darah. Ketika menerima rangsangan, penis yang sehat akan mendapat
aliran darah masuk dan mengisi ruang kosong di dalamnya. Aliran darah
yang deras ini kemudian menciptakan tekanan. Alhasil, penis jadi
membesar dan mengeras yang disebut sebagai proses ereksi. Secara
umum, anatomi penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar (radix),
batang (corpus), dan kepala (glans) (Mayasari et al., 2012).

Secara umum, anatomi penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar (radix),
batang (corpus), dan kepala (glans).

a) Akar (radix), bagian pangkal penis yang terletak di dekat dasar panggul.
Akar penis memiliki tiga jaringan ereksi dan dua otot, yakni
ischiocavernosus dan bulbospongiosus.
b) Batang (corpus), bagian penghubung akar dan kepala penis yang terdiri
dari tiga silinder jaringan ereksi, yakni dua buah corpora cavernosa dan
sebuah corpus spongiosum.
c) Kepala (glans), bagian ujung penis dengan bentuk mengerucut yang
terdapat lubang saluran uretra untuk mendukung fungsi penis sebagai
tempat keluar urine dan air mani.

2).Testis

Orang awam mengenal testis dengan sebutan pelir atau biji kemaluan.
Organ satu ini berbentuk oval, seperti telur ayam. Testis dibungkus oleh
skrotum dan terletak di belakang penis. Testis akan mulai tumbuh ketika
laki-laki memasuki masa pubertas, sekitar usia 10-13 tahun.
Ketika organ reproduksi pria ini tumbuh, kulit di sekitar skrotum nantinya
akan diselimuti rambut halus, berwarna lebih gelap, dan menggantung ke
bawah. Setiap pria umumnya memiliki ukuran testis yang berbeda-beda.
Fungsi testis adalah memproduksi dan menyimpan sperma. Tak hanya itu,
testis juga berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron, yaitu
hormon untuk memberikan perubahan pada bentuk tubuh pria selama
masa pubertas dan menghasilkan sperma (Anas, 2010).
Bagian sistem reproduksi pria lainnya yang terhubung langsung dengan testis,
di antaranya:
a) Epididimis, tempat penyimpanan sementara dan pematangan sel sperma
yang dihasilkan oleh testis sebelum dapat digunakan untuk membuahi sel
telur.
b) Vas deferens, saluran berbentuk tabung yang berfungsi menyalurkan sel
sperma matang dari epididimis menuju saluran uretra untuk dikeluarkan
saat ejakulasi.

3).Skrotum

Skrotum merupakan sebuah kantong kulit yang menggantung di


belakang penis. Organ ini berfungsi untuk membungkus testis dan
mengontrol suhu testis.Testis harus berada pada suhu yang tepat agar bisa
memproduksi sperma yang normal. Idealnya, testis harus berada pada
suhu yang sedikit lebih dingin daripada suhu tubuh.Otot-otot khusus yang
ada di dinding skrotum memungkinkan testis mengerut atau menegang
apabila terjadi perubahan suhu dari lingkungan sekitarnya.Testis secara
alamiah akan mengerut atau mengecil ukurannya ketika mereka terkena
suhu dingin. Sebaliknya, testis juga bisa menjadi elastis ketika berada di
suhu yang hangat (Anas, 2010).

4).Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi


saluran kemih (uretra), yakni saluran tempat keluarnya urine dan sperma
dari dalam tubuh. Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan yang
bercampur sel sperma yang diproduksi testis untuk proses ejakulasi.
Cairan prostat ini juga berfungsi untuk menjaga sel sperma agar tetap
sehat dan kualitasnya baik. Sebab ia memiliki komponen antibodi untuk
melindungi dari bakteri dan patogen penyebab penyakit (Anas, 2010).

3.Dampak Jika Tidak Merawat Kebersihan Kelamin

Akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan alat reproduksi adalah
akan terganggunya kesehatan organ reproduksi atau mudah untuk terjangkit
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Beberapa contoh
keadaan yang tidak nyaman adalah kondisi sekitar alat reproduksi yang lembab
dan menimbulkan aroma yang tidak sedap dan terjadinya keputihan yang tidak
normal. Keputihan yang tidak normal adalah kondisi keluarnya cairan dengan bau
yang tidak biasa disertai dengan rasa gatal atau nyeri. Keputihan yang tidak
normal dapat diakibatkan oleh adanya kelebihan bakteri jahat atau infeksi bakteri.
Keputihan ini memicu terjadinya gejalan infeksi menular seksual yang dapat
menyebar ke seluruh organ reproduksi sehingga dapat mengganggu proses
reproduksi hingga dapat menyebabkan kanker di sistem reproduksi (husada &
2013, n.d.).

4.Cara Merawat Kebersihan Alat Kelamin

Cara merawat kebersihan alat kelamin perempuan

a. Membasuh alat kelamin (vagina) secara rutin

Vagina perlu dibersihkan atau dibasuh setiap kali habis buang air kecil
dan buang air besar. Cara membasuh atau membersihkan vagina yang benar
adalah dari arah vagina menuju anus. Hal ini untuk menghindari perpindahan
bakteri dari anus ke vagina yang dapat menyebabkan infeksi.Setelah
membasuh vagina hingga bersih, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan
handuk atau tisu toilet yang lembut.

b. Membersihkan vagina saat menstruasi

Saat menstruasi, bersihkan vagina lebih dari dua kali sehari. Sering-
seringlah mengganti pembalut saat sudah terasa lembap atau basah. Selain
vagina, perineum (bagian antara vagina dan anus) dan area sekitar vagina juga
perlu dibersihkan saat menstruasi. Untuk membersihkan vagina saat
menstruasi, cukup gunakan air hangat atau air dan sabun yang berbahan
lembut (MAULANA, 2016).

c. Memakai pakaian dalam yang tepat

Gunakan celana dalam berbahan katun karena bahan ini


memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap keringat. Bahan
nylon memerangkap panas dan kelembapan, sehingga bakteri mudah
bekembang biak.Cuci pakaian dalam dengan sabun yang kandungan
deterjennya sedikit dan hindari pelembut pakaian. Jangan lupa juga untuk
mengganti celana dalam secara teratur, terutama jika sudah terasa basah atau
lembab (MAULANA, 2016).

d. Mencukur bulu kemaluan seperlunya,

Bulu kemaluan atau bulu pubis berfungsi untuk melindungi vagina dari
bakteri, kotoran, gesekan, dan keringat. Oleh karena itu, cukur bulu seperlunya
saja. Gunakan gel atau krim khusus saat mencukur bulu kemaluan, agar vagina
tidak lecet.Selain hal-hal di atas, mempraktikkan seks aman dan sehat dengan
tidak bergonta-ganti pasangan seksual juga merupakan hal yang penting
dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina. Hal ini bertujuan untuk mencegah
penyakit menular seksual.Kesehatan vagina juga dipengaruhi oleh hormon dan
faktor psikologis. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang baik untuk
vagina, mengelola stres dengan baik, dan rutin berolahraga juga bisa
berpengaruh besar terhadap kesehatannya (Winerungan et al., 2013).

e. Rutin mengganti pembalut saat menstruasi


Saat menstruasi, kamu perlu menjaga kebersihan vagina lebih ekstra
dari biasanya. Jangan lupa untuk mengganti pembalut saat sudah terasa
lembap atau basah. Bukan hanya vagina, kamu juga perlu membersihkan
bagian antara vagina dan anus, serta area di sekitar vagina. Saat menstruasi,
kamu dapat membersihkan area vagina dengan menggunakan air hangat atau
air dan sabun khusus organ intim (Winerungan et al., 2013).

f. Hindari sabun khusus pencuci vagina

Membilas dan membersihkan organ kewanitaan menggunakan larutan


pembersih vagina sangat tidak disarankan.Beberapa penelitian menemukan,
membersihkan vagina menggunakan sabun pencuci vagina dapat mengganggu
keseimbangan bakteri alami di area kewanitaan.Kondisi ini akan
menyebabkan vagina menjadi rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi
menular seksual.

g. Cebok atau membasuh vagina dengan benar (Winerungan et al., 2013).

Cuci area kewanitaan dari depan ke arah belakang untuk menghindari


pindahnya bakteri dari anus ke vagina.Bersihkan vagina hanya dengan air
mengalir, lalu keringkan dengan baik sebelum memakai celana dalam
(Winerungan et al., 2013).

Cara merawat dan kebersihan alat kelamin pria

a. Membersihkan penis secara rutin

Membersihkan area penis direkomendasikan untuk dilakukan


setidaknya setiap kali Anda mandi. Saat itu, Anda juga bisa sekalian
memeriksa kondisi penis Anda dan mewaspadai tanda-tanda tertentu dari
penyakit menular seksual. Perlu diperhatikan, saat membersihkan penis
hindari menggunakan sabun yang memiliki kandungan zat pewangi. Pasalnya,
sabun ini berpotensi menyebabkan iritasi pada penis (Palesa et al., 2019).

b. Mengganti pakaian dalam

Cara merawat kesehatan alat vital pria berikutnya adalah dengan


mengganti celana dalam setidaknya 1 kali dalam sehari.Celana dalam yang
tidak diganti akan menyebabkan penis dan area di sekitarnya menjadi lembap.
Ini tentu akan menjadi tempat ideal bagi jamur maupun bakteri untuk tumbuh
dan berkembang. Akibatnya, penis Anda jadi berbau kurang sedap. Selain itu,
penis berpotensi (Palesa et al., 2019) .

c. Makan makanan yang bergizi

Cara menjaga penis agar senantiasa sehat adalah dengan turut


mengonsumsi makanan bergizi. Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa pria
yang gemar mengonsumsi makanan yang mengandung flavonoid bisa
terhindari dari disfungsi ereksi di masa tuanya. Flavonoid merupakan
kelompok senyawa fitokimia yang banyak ditemukan pada sayur maupun
buah. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mampu
meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Mulai dari bayam, alpukat,
hingga makanan pedas yang mengandung capsaicin.mengalami infeksi yang
bisa memengaruhi kesehatannya (Palesa et al., 2019).

G. Lampiran Media
1. Power Point
2. Booklet
3. Video

H. Daftar Pustaka

Aisyaroh, N., … S. K.-J. M. I., & 2010, undefined. (n.d.). Kesehatan Reproduksi Remaja.
Research.Unissula.Ac.Id. Retrieved October 29, 2021, from
http://research.unissula.ac.id/file/publikasi/210104090/635Kespro_Remaja.pdf

AMINAH, D. (2020). STUDI LITERATUR: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


HIV/AIDS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIENSI PENGETAHUAN
TENTANG INFEKSI. http://eprints.umpo.ac.id/6122/

Anas. (2010). Sketsa kesehatan reproduksi remaja. Ejournal.Iainpurwokerto.Ac.Id.


http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/yinyang/article/view/268

husada, N. D.-J. skala, & 2013, undefined. (n.d.). Peranan Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Poltekkes-Denpasar.Ac.Id. Retrieved October 29, 2021, from
http://poltekkes-denpasar.ac.id/files/JSH/JSH V10N2.pdf#page=109

Lazim, O. K. dan. (2013). PERATURAN KEMENKES REPUBLIK INDONESIA. Journal


Tunas Bangsa, 185–197.

MAULANA, P. (2016). PENGETAHUAN REMAJA TENTANG CARA MENJAGA


KESEHATAN ALAT REPRODUKSI WANITA DI MAN 2 PONOROGO.
http://eprints.umpo.ac.id/2267/

Mayasari, F., Psikologi, M. H.-J., & 2000, U. (2012). Perilaku seksual remaja dalam
berpacaran dilihat dari harga diri berdasarkan jenis kelamin. Journal.Ugm.Ac.Id.
https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7004

Palesa, H., Sridani, N., & Ilmiah, R. A.-M. T. J. (2019). HUBUNGAN PRILAKU
SEKSUAL DAN KEBERSIHAN ALAT REPRODUKSI EKSTERNAL DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA USIA. Jurnal.Untad.Ac.Id.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/MedikaTadulako/article/view/15060

Solehati, T., Sari, C., Keperawatan, I. R.-J., & 2019, U. (2019). Pengetahuan, sikap dan
tindakan siswi sekolah dasar terkait genitalia hygiene. 103.114.35.30, 4(1).
http://103.114.35.30/index.php/JKM/article/view/2606

Sriwijaya, I. S.-J. P., & 2015, undefined. (n.d.). Upaya pencegahan kanker serviks melalui
peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi wanita dan pemeriksaan metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat) di. Ejournal.Unsri.Ac.Id. Retrieved October 29, 2021,
from https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpsriwijaya/article/view/2149

Winerungan, E., Keperawatan, E. H.-J., & 2013, undefined. (2013). Hubungan pengetahuan
kesehatan reproduksi dengan kejadian iritasi vagina saat menstruasi pada remaja di SMP
Negeri 8 Manado. Ejournal.Unsrat.Ac.Id, 1.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2180

Anda mungkin juga menyukai