Oleh : Kelompok 3
RavikaPurwanti (195070209111009)
DindaAmaliaOkvie P (195070209111022)
AnisMahruniya (195070209111027)
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan makalah. Penulis
menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini,
maka dengan segalakerendahandankeikhlasanhatipenulismengharapkritikdan
saran yang membangun sehingga dapat melengkapi kesempurnaan makalah ini.
Banyak pihak yang telah turut memberikan motivasi dan bantuan serta
bimbingan yang penulis terima selama proses penulisan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
penatalaksanaan klinis patient di dalam pelayanan kesehatan. Maka dari itu
radiologi menjadi salah satu unit di Rumah Sakit yang risiko bahaya dalam
keselamatan kerja. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisa manajemen
risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada unit radiologi.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
dokter
6
E. Proteksi Kebakaran diInstalasi Radiologi
Guna mencegah adanya kebakaran yang sangat hebat,
radiologidi wajibkan menyediakan alat pemdam kebakaran di
radiologi (APAR), dan petugas radiologi di beri pelatihan cara
penggunaan APAR yang benar agar dapat menanggulangi kejadian
kebakaran di radiologi.
F. Pemilihan, Penggunaan, dan Pemeliharaan Alat di Instalasi
Radiologi
1. Pemilihan alat di instalasi radiologi
Berikut beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan alat yaitu:
- Kebutuhan
- Fasilitas yang tersedia
- Tenaga yang ada
- Sistem alat
- Pemasok atau Vendor
- Nilai ekonomis
- Terdaftar di departemen kesehatan
2. Penggunaan alat di instalasi radiologi
Setiap peralatan radiologi harus di lengkapi dengan petunjuk
penggunaan (instruction manual) yang disediakan oleh pabrik
yang memproduksi alat tersebut. Petunjuk penggunaan tersebut
umumnya memuat cara operasional dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian
peralatan radiologi yaitu:
- Persyaratan kecukupan peralatan
- Persyaratan kemampuan alat
- Penandaan peralatan
- Persyaratan pengoperasian alat
- Jaminan keamanan kerja alat
- Penanganan terhadap alat yang rusak
- Pemindahan alat
7
3. Pemeliharaanalatdiinstalasiradiologi
Pada setiap peralatan di instalasi radiologi juga harus dilakukan
pemeliharaan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Kegiatan
pemeliharaan alat harus dilakukan secara rutin untuk semua
jenis alat, sehingga diperoleh peningkatan kualitas produksi, dan
peningkatan keamanan kerja. Untuk itu setiap alat harus
mempunyai kartu pemeliharaan alat yang diletakan di samping
alat tersebut yang mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang
dilakukan dan kelainan-kelainan yang ditemukan. Berikut adalah
tabel pemeliharaan alat di instalasi radiologi :
No Jenis Peralatan Jenis Kegiatan Frekuensi
8
H. Sasaran
No Sasaran Target
9
10
2.2 Identifikasi Bahaya Potensial
Berikut merupakan identifikasi bahaya potential pada petugas di unit Radiologi rumah sakit:
Faktor Fisik Faktor Kimia Faktor Biologi Faktor Ergonomi Faktor Psikososial
Bagian Paparan cahaya lampu yang Tidak Tidak Posisi kerja yang duduk Interaksi dengan pasien
Registrasi / terlalu terang/gelap dan ditemukan ditemukan pada ketinggian yang yang terkadang tidak baik
Pendaftaran lama sehingga dapat factor hazard factor hazard tidak sesuai sehingga karena beberapa pasien
membuat mata lelah dan kimia biologi dapat menyebabkan beserta keuarga yang tidak
gangguan penglihatan. kelelahan pada otot sabar untuk mengantri
Terdapat bising yang berasal leher, bahu, punggung dapat mengakibatkan stress.
dari perangkat radiologi, dan kaki. Letak meja
suara keluarga yang banyak, yang rendah tidak
dapat mengakibatkan sesuai dengan tinggi
gangguan pendengaran. siku saat berdiri,
sehingga dapat
mengakibatkan
kelelahan pada bahu
dan tangan.
11
Bagian Paparan cahaya lampu yang Tidak Bahaya infeksi Posisi kerja yang Tanggung jawab terhadap
Pemotretan terlalu terang dan lama ditemukan oppotunistik berdiri dan terus- keselamatan pasien dan
atau sehingga dapat membuat factor hazard apabila menerus serta tidak terhadap petugas atasan
Pengambilan mata lelah dan gangguan kimia petugas adanya kursi sebagai dalam melakukan tugas
Foto penglihatan. terdapat bising menyentuh alat bantu dapat dengan cepat dan benar
yang berasal dari mesin pasien menyebabkan dapat
radiologi dapat kelelahan pada otot mengakibatkan stress
mengakibatkan gangguan leher, bahu, punggung
pendengaran. Skil yang tidak dan kaki. Letak alat
memeadai dan cara kerja pemgatur mesin
yang tidak benar dapat (remote control) yang
menyebabkan bahaya radiasi tidak sesuai dengan
pada perugas radiologi. tinggi petugas
Penggunaan APD yang tidak sehingga
benar atau tidak membutuhkan petugas
mengenakan APD sama utuk bekerja pada
12
sekali dapat menyebabkan posisi yag kurang
bahay radiasi. Paparan suhu nyaman dapat
yang ekstrim dan lama dapat menyebabkan
menyebabkan gangguan kulit kelelahan
dan ketidaknyamanan ketika Otot
bekerja
Bagian Paparan cahaya lampu yang Penggunaan Tidak Posisi kerja yang Tanggung jawab terhadap
Pencucian terlalu gelap dan lama bahan kimia ditemukan berdiri dan terus- keselamatan pasien dan
Foto sehingga dapat membuat yang faktor hazard menerus serta tidak terhadap petugas atasan
mata lelah dan gangguan berbahaya biologi tidak adanya kursi sebagai dalam melakukan tugas
penglihatan. Hentilasi yang dapat ditemukan alat bantu dapat dengan cepat dan benar
kurang bagus dapat menyebabkan menyebabkan dapat
menyebabkan iritasi mata kelelahan pada otot mengakibatkan stress
ketidaknyamanan saat dan kulit. leher, bahu, punggung
bekerja. dan kaki.
Bagian Terdapat bising yang berasal Tidak Tidak Posisi kerja yang duduk Interaksi dengan pasien
Pengumpulan dari mesin radiologi, suara ditemuka ditemukan pada ketinggian yang yang terkadang tidak baik
13
Hasil Foto keluarga pasien yang banyak faktor hazard faktor hazard tidak sesuai sehingga karena beberapa pasien
dapat mengakibatkan kimia. biologi. dapat menyebabkan beserta keluarga yang tidak
gangguan pendengaran. kelelahan pada otot sabar untuk mengantri
Paparan suhu yang ekstrim leher, bahu, punggung dapat mengakibatkan stress
dan lama dapat dan kaki. Letak meja
menyebabkan gangguan kulit yang rendah tidak
dan ketidaknyamanan ketika sesuai dengan tinggi
bekerja. Fentilasi yang siku saat berdiri,
kurang bagus dapat sehingga dapat
menyebabkan mengakibatkan
ketidaknyamanan saat kelelahan pada bahu
bekerja. dan tangan.
14
2.3 Evaluasi Risiko
Faktor Resiko hazard bagi petugas di Unit Radiologi Rumah Sakit
a. Faktor Fisik
Dari daftar checklist faktor fisik didapatkan hasil yang pertama
tentang paparan cahaya lampu yang terlalu terang /gelap dan lama
pada ruang pencucian foto sehingga dapat membuat mata lelah dan
gangguan penglihatan. yang kedua terdapat bising yang berasal dari
perangkat radiologi, suara keluarga yang banyak, dapat
mengakibatkan gangguan pendengaran.
b. Faktor Kimia
Dari daftar checklist faktor kimia didapatkan hasil yang pertama
ventilasi yang kurang bagus dapat menyebabkan ketidak nyamanan
saat bekerja. Yang kedua penggunaan bahan kimia yang berbahaya
dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit jika tidak dilakukan
dengan hati-hati
c. Faktor Biologi
Dari daftar checklist faktor biologi didapatkan hasil yang
pertama masalah penggunaan APD yang masih jarang dilakukan
oleh petugas sehinggan bisa menyebabkan kontak dengan cairan
tubuh pasien saat pemeriksaan. Yang kedua masih kurangnya
ketersediaan desinfektan untuk cuci tangan sehingga bisa
meningkatka resiko penularan penyakit dari pasien ke petugas dan
begitu pula sebaliknya.
d. Faktor Ergonomi
Dari daftar checklist faktor ergonomi didapatkan hasil yang
pertama masalah posisi kerja yang berdiri dan terus-menerus serta
tidak adanya kursi sebagai alat bantu dapat menyebabkan kelelahan
pada otot leher, bahu, punggung dan kaki. Yang kedua letak alat
pemgatur mesin (remote control) yang tidak sesuai dengan tinggi
petugas sehingga membutuhkan petugas utuk bekerja pada posisi
yag kurang nyaman dapat menyebabkan kelelahan otot. Yang ketiga
belum adanya petugas yang mengikuti mengikuti pelatihan tentang
15
ergonomic (keserasian dalam bekerja) sehingga masih kurang
pengetahuan petugas tentang ergonomi.
e. Faktor Psikososial
Dari daftar checklist faktor psikososial didapatkan hasil yang
pertama pekerja harus menggunakan konsentrasi penuh dalam
jangka waktu yang panjang sehinggan bisa menyebabkan kelelahan.
Yang kedua pekerja dituntut untuk memberikan pelayanan yang
tepat dan cepat dengan banyak pasien dan adanya kasus-kasus yang
bersifat emergensi sehingga memberikan beban kerja dan pikiran
yang lebih besar.
16
hingga matakaki. Sehingga penggunaan APD di RS masih perlu
mendapatperhatian khusus.
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
2.5 Kesimpulan
1. Selalu memeriksakan kesiapan alat sebelum digunakan dan selalu
melakukan pemeriksaan berkala agar tidak terjadi hazard dari
kerusakan mesin seperti kebakaran, atau konsleting listrik yang
berdampak bagi pasien dan petugas.
2. Terdapat 5 faktor resiko hazard di unit radiologi yaitu: fisik
(pencahayaan), kimia (bahan kimia), biologi(tubuh), ergonomi (posisi
kerja), psikososial (konsentrasi dan status mental pekerja).
3. Pengendalian resiko di unit radiologi dapat dilakukan dengan cara:
menggunakan APD lengkap di unit radiologi, selalu tersedianya kotak
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), melakukan pemeriksaan
Kesehatan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus) bagi petugas di
Unit Radiologi.
3.2 Saran
1. Saran bagi petugas di Instalasi Radiologi
a. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja secara kontinue dan
konsisten.
b. Menambah kesadaran dab menanamkan bahwa bekerja safety
mulai dari diri sendiri.
c. Menambah ilmu dan wawasan tentang keselamatan kerja di unit
terkait dengan cara mengikuti seminar.
2. Bagi Rumah sakit
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan kejadian kecelakaan kerja
setiap bulannya
b. Meningkatkan program pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Menegakkan peraturan penggunaan APD, memberikan sanksi bagi
yang tidak menggunakan APD, serta memberikan reward bagi yang
konsisten menggunakan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Arfianto Rifki, dkk. 2017. Potential Hazard Analysis Profession Radiographer At Demak
Hospital. Semarang : International Seminar On Education and Technology (ISET)
Hlm 99-104. Available on https://jurnal.unimus.ac.id/
Yudo, dr.Rumbiyo. 2018. Program Manajemen Risiko Radiologi. Malang.
19