TEKNOLOGI
INFORMASI
Kelompok 3
Sistem Informasi Bisnis & UKM
A C
Anggota
Kelompo
k
A. Annisa Diana Safira 11210850000007
B. Laila Tasbiyah 11210850000026
C. Nabila Putri H. 11210850000027
B D
D. Angelia Tiara S. 11210850000032
Isi Materi
Strategi Bersaing Business Process
Re-Engineering
Knowledge-
Virtual Company
Agile Company Creating
Company
Strategi Bersaing
Strategi adalah suatu proses penentuan rencana berskala besar dan
berorientasi pada masa depan berupa penetapan misi, pemilihan program
dan kebijakan serta keputusan-keputusan tertentu yang diambil oleh
manajemen puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang sehingga
menghasilkan keunggulan bersaing.
Konsep Dasar Strategi
Menurut Suryana (2006), dalam manajemen strategi
terdapat istilah 5P :
• Strategi adalah Perencanaan (Plan)
• Strategi adalah Pola (Pattern)
• Strategi adalah Posisi (Position).
• . Strategi adalah Perspektif (Perspective)
• Strategi adalah Permainan (Play)
Jenis-jenis Strategi
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11
Perusahaan
Menurut Kotler (2010), terdapat empat tingkatan
strategi yang membedakan karakteristik
C D
persaingan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
3
Tidak terhubungnya anggaran
1 Strategi yang tidak actionable. dengan strategi.
Kelemahan sistem pembelajaran
2
Tidak adanya hubungan antara sumber 4 strategis yang amat minim dibanding
daya dan strategi. evaluasi kerja operasional.
Business Process Reengineering
( Rekayasa ulang proses bisnis)
Rekayasa ulang Proses bisnis merupakan suatu langkah perbaikan Proses bisnis yang sudah ada
dengan tujuan untuk mendapatkan proses bisnis baru yang lebih baik sesuai dengan tujuan dari
perusahaan atau organisasi. Jadi, dengan adanya rekayasa ulang Proses bisnis ini dapat kepuasan
konsumen harga dan kualitas dari produk yang sesuai peningkatan kualitas informasi dan sumber
daya manusia serta teknologi yang mengikuti perkembangan zaman pada saat itu.
Rekayasa ulang proses bisnis membantu bisnis untuk memotong proses yang tidak perlu yang terlibat
dalam alur kerja bisnis atau fungsi/operasi yang tidak berguna untuk pertumbuhan bisnis. Selain
memotong tugas yang tidak perlu, rekayasa ulang bisnis juga mengintegrasikan kegiatan serupa untuk
mengurangi langkah-langkah yang terlibat dalam penyelesaian proses.
Pada rekayasa ulang Proses bisnis terdapat empat kunci yaitu sebagai
berikut:
Dramatis
Fundamental
radikal dramatis Proses
Radikal
Didalam rekayasa ulang Proses bisnis terdapat pemilihan rekayasa ulang
yaitu:
Rekayasa ulang
Restrukturisasi
Faktor Kunci Keberhasilan
Business Process Reengineering
( Rekayasa ulang proses bisnis)
gambaran tentang
keterampilan termasuk penghargaan sumber daya yang
apa yang hendak
diperlukan orang dan pengakuan jadi dimaksud disini
dikehendaki
mampu incentives adalah adalah orang dana
dimana
melakukan tugas- penghargaan atau informasi dan fasilitas
menyangkut orang
tugas yang perlu pengakuan seseorang dan setiap peralatan
produk layanan
pada proses yang yang diperlukan
proses fasilitas
baru untuk melakukan
budaya dan
perubahan
pelanggan
Langkah- Langkah Business Process
Reengineering ( Rekayasa ulang proses bisnis)
1. 2. 3.
Mentukan Tujuan Bisnis Analisis Proses Cari Kesenjangan
Bisnis yang ada
7.
5. Analisis Kinerja
Buat dan Uji Asumsi 6.
Jalankan Proses
4.
Bisnis Baru
Pilih Kasus Uji
Agile Company
istilah yang merujuk pada organisasi atau perusahaan yang menerapkan
pendekatan Agile dalam berbagai aspek operasional dan manajemennya.
Agile adalah
suatu kerangka kerja atau filosofi yang awalnya diterapkan dalam
pengembangan perangkat lunak, tetapi sekarang telah diadopsi oleh
berbagai industri dan fungsi perusahaan untuk meningkatkan fleksibilitas,
adaptabilitas, dan kualitas hasil kerja
Cara menjalankan sebuah Agile Company
1 2 3 4 5
6 7 8
• Peningkatan Kualitas
Salah satu tujuan utama Agile Company adalah meningkatkan kualitas produk atau
layanan yang mereka hasilkan dengan mengadopsi praktik-praktik pengujian dan
evaluasi yang berkelanjutan.
• Peningkatan Produktivitas
• Kepuasan Pelanggan
Kerugian Agile B
Company Tuntutan pada
Sumber Daya
C
Kesulitan Mengukur D
Keberhasilan Ketidakstabilan
Proyek
Virtual Company
Virtual Company atau perusahaan virtual mampu mempraktisi dan
mengefisiensikan dunia perusahaan secara komprehensif. Sistem yang
digunakan dalam aspek ini disebut dengan “Virtual Office.” Virtual Office
merupakan ruang kerja yang beroperasi dalam internet. Virtual Office pertama
kali berbentuk aplikasi, yang dicetuskan oleh Ralph Gregory pada tahun 1994.
Ralph mendirikan “Virtual Office, Inc”, di Boulder, Colorado.
Tujuan Virtual Company
Menurut Bonok dan Asmara (2012), virtual office memiliki tiga tujuan yang harus diraih, yaitu:
1
3
Penggabungan dan 2 Meningkatkan produktifitas
penerapan teknologi pekerjaan & efektifitas
Memperbaharui proses pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan
dikantorgi
keuntungan
1. Pengurangan biaya fasilitas, karena jika kantor
fisik dibutuhkannya modal yang cukup besar dalam
segi pemeliharaan gedung, pembelian barang, serta
beban gaji SDM dapat berkurang bahkan tidak ada.
3. Jaringan komunikasi formal, karena memiliki
2. Pengurangan biaya peralatan, Virtual Office sistem yang berbasis data yang kuat, kinerja
biasanya mengharuskan karyawannya untuk karyawan dan komunikasi dapat diawasi secara
menyediakan alat bekerja seperti laptop atau pc menyeluruh dan sistematis sehingga
secara pribadi, sehingga kantor tidak perlu meminimalisir terjadinya kesalahan karyawan.
mengeluarkan biaya untuk pengadaan komputer
untuk karyawan.
kerugian
1. Rasa tidak memiliki, karena tidak adanya kontak
langsung yang rutin antar karyawan maupun antara
karyawan dengan atasan, maka memungkinkan
karyawan tidak mempunyai rasa memilki dan 3. Rasa takut kehilangan pekerjaan, karena
loyalitas pada tempatnya bekerja. karyawan mungkin akan beranggapan bahwa
semua orang yang memiliki komputer dan dapat
2. Semangat kerja rendah, karena kurangnya rasa mengakses internet dapat melakukan pekerjaan
memilki karyawan mungkin saja kekurangan tersebut sehingga karyawan akan merasa terdapat
motivasi untuk melakukan pekerjaannya sehingga kemungkinan besar bagi mereka untuk digantikan
berkurangnya semangat dan efisiensi kerja dengan orang lain.
karyawan.
Knowledge Management System
Knowledge management dapat diartikan sebagai proses menciptakan,
mengumpulkan, membagikan, menggunakan, dan mengelola suatu
pengetahuan dan informasi dari sebuah perusahaan. Tujuannya, agar
pengetahuan itu dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang baik
untuk mendukung strategi bisnis.Dalam perusahaan terdapat dua jenis
pengetahuan yaitu tacit dan explicit.
Di perusahaan, knowledge management ini berfungsi untuk:
Cognition Measurement
Terimakasih !!