Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PROSES BISNIS, STRATEGI ORGANISASI, DAN SISTEM INFORMASI

Dosen Pengampu Mata Kuliah Adri Putra Nugraha, S.E.,MPA

Oleh
Hanum Adena Nirsabiela (235020300111085)
Hanny Putri Olivia Br Nababan (235020300111087)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2024
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang terkait secara logis yang mendefinisikan
bagaimana tugas bisnis tertentu dilakukan, dan ini mewakili cara unik di mana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan. Manajer perlu memperhatikan proses
bisnis karena proses tersebut menentukan seberapa baik organisasi dapat menjalankan bisnisnya,
dan proses tersebut dapat menjadi sumber keuntungan strategis. Terdapat proses bisnis yang
spesifik untuk masing - masing fungsi bisnis utama, namun banyak proses bisnis yang bersifat
lintas fungsi. Sistem informasi mengotomatisasi bagian dari proses bisnis, dan mereka dapat
membantu organisasi mendesain ulang dan menyederhanakan proses ini.
Rekayasa Bisnis
Rekayasa adalah suatu proses perubahan bisnis secara radikal terhadap proses bisnis yang
bertujan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahan. Rekayasa dalam konteks bisnis
mengacu pada penggunaan pengetahuan teknis dan metodologi yang sistematis untuk
merancang, mengembangkan, dan membangun produk, layanan, atau proses yang efisien dan
efektif. Rekayasa proses bisnis memberikan capaian peningkatan kinerja perusahaan yang
semakin meningkat dengan cara melakukan perubahan di dalam proses perusahaan, manajemen
proses, dan di dalamnya termasuk penggambaran kembali struktur organisasi,
mempertimbangkan pekerjaan yang ada di dalam perusahaan, tugas yang perlu dilakukan dan
ketrampilan yang diperlukan. Usaha dan upaya rekayasa proses bisnis yang dilakukan oleh tim
manajemen, dalam implementasinya perlu terarah pada beberapa objektif berikut :
a. Fokus pada pelanggan/konsumen : Proses perusahaan diorientasikan untuk
meminimalkan atau bahkan menghilangkan keluhan-keleuhan pelanggan.
b. Kecepatan : Mempersingkat waktu yang dipakai dalam suatu penyelesaian proses
adalah hal yang ditekankan dalam tujuan kecepatan ini.
c. Kompresi: Kompresi dilakukan dengan memotong biaya-biaya dalam suatu rantai
nilai. Apabila ada biaya didalam rantai nilai yang kurang produktif atau kurang
Memberikan value, maka biaya ini dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan .
d. Fleksibilitas : Struktur dan rekayasa proses bisnis yang dilakukan diharapkan dapat
adaptif terhadap setiap kondisi perubahan dan persaingan bisnis yang terjadi.
Perusahaan diharapkan dapat semakin dekat dengan pelanggan atau
konsumen,sehingga perusahaan dapat mengembangkan mekanisme bisnisnya
untuk dengan segera dan responsif kebutuhan pasar.
e. Kualitas : Tingkat kualitas harus terus dipantau dan dikendalikan oleh proses,
jangan hanya tergantung kepada orang atau pihak yang melayani konsumen saja.
Idealnya kualitas value,dan kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan adalah
setinggi-tingginya.
f. Inovasi : Dengan cara yang berbeda dan imajinatif, kepemimpinan perusahaan harus
dapat menjadikan perubahan yang dilakukan sebagai suatu cara perusahaan untuk
menggapai keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).
g. Produktivitas : Peningkatan secara signifikat dan drastis tingkat efektivitas dan
efisiensi perusahaan.
Inovasi dalam Bisnis
Inovasi bisnis adalah proses sebuah organisasi atau bisnis untuk mengenalkan ide-ide,
alur kerja, metodologi, servis, dan juga prosedur, dimana seluruhnya bersifat baru. Dalam dunia
bisnis, inovasi dikenal sebagai kemampuan suatu bisnis untuk menciptakan, mengembangkan,
menyuguhkan, dan meningkatkan suatu produk, jasa, proses, hingga model bisnis demi kepuasan
pelanggan. Inovasi juga dibutuhkan untuk mengatasi kejenuhan pasar. Sehebat apapun produk
andalan yang dimiliki, jika kita tak kunjung menawarkan fitur maupun pengalaman baru untuk
konsumen, lama kelamaan pasar akan bosan. Akibatnya, pertumbuhan bisnis cenderung stagnan
dan pembelian produk bisa menurun. Hal ini bisa diatasi dengan inovasi, seperti menciptakan
menu baru untuk restoran, varian rasa baru untuk minuman, hingga fitur baru untuk sebuah
produk game.

Manfaat inovasi bisnis :


a. efisiensi bisnis
b. meningkatkan penjualan
c. adaptif terhadap konsumen.

Pentingnya Melakukan Inovasi Bisnis :


Sebelum masuk pada contoh inovasi bisnis, ada beberapa hal yang membuat inovasi bisnis ini
penting bagi perusahaan, seperti :
a. Menjaga Keutuhan Bisnis
Tidak sedikit brand yang berhenti melakukan inovasi dan akhirnya mereka tenggelam
begitu saja di dalam persaingan pasar yang begitu pesat. Inovasi memiliki arti terus
menerus mencari ide serta pembaharuan.Dengan begitu, bisnis yang dimiliki sesuai
dengan pasar serta kebutuhan konsumen.
b. Membuat Bisnis Lebih Unggul Dibandingkan dengan Kompetitor
Melakukan inovasi juga dilakukan untuk memproduksi maupun menyediakan produk
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kompetitor. Minimal, produk yang kita miliki
sama levelnya dengan produk yang dimiliki oleh kompetitor. Dengan membuat bisnis
lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor, brand yang Anda miliki menjadi tetap
diperhitungkan dalam ranah bisnis.
c. Agar Dapat Memenuhi Kebutuhan Konsumen
Merek yang Anda miliki tidak akan menonjol serta dilirik oleh konsumen bila tidak
terdapat peningkatan kualitas. Baik dari segi produk maupun gagasan-gagasan tertentu.
Inovasi di dalam bisnis juga menjadi cara mempertahankan konsumen serta menjangkau
calon konsumen baru sehingga mereka menjadi tertarik dengan produk yang Anda miliki.

d. Agar Dapat Mengakomodir Karyawan


Karyawan lebih-lebih kaum milenial serta generasi Z begitu kompetitif. Mereka ingin
membuat karya serta bekerja di perusahaan yang dapat menampung ide serta gebrakan
baru yang diyakini memiliki potensi yang cerah di masa mendatang.Selain itu, karyawan
yang selalu melihat passion dalam dirinya akan selalu tertantang serta bersemangat untuk
memecahkan masalah, hingga ikut berkontribusi agar mencapai tujuan perusahaan.
e. Semakin Meningkatkan Brand Awareness
Tidak sedikit konsumen yang lebih suka brand yang terkenal disebabkan karena inovasi
serta kesadaran sosial. Lebih-lebih inovasi yang paling kuat dapat dilihat dari menariknya
strategi pemasaran sehingga akan membuat konsumen menjadi penasaran. Akhirnya,
semakin banyak calon konsumen yang ingin mengenal merek yang Anda miliki. Tentu
saja ini menjadi keuntungan tersendiri.
f. Memecahkan Masalah
Tidak sedikit contoh inovasi bisnis yang juga dapat memecahkan masalah. Inovasi bisnis
bertujuan untuk memahami masalah serta menemukan cara agar dapat memecahkan
masalah tersebut secara efektif.

Manajemen pada proses bisnis


Tugas manajemen adalah memahami banyak situasi yang dihadapi oleh organisasi.
membuat keputusan, dan merumuskan rencana tindakan untuk memecahkan masalah organisasi.
Business Process Management (BPM). Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi
atau sekumpulan orang dengan tujuan yang sama dan berupaya untuk mewujudkan hal tersebut
bersama-sama. Dan tentunya dalam manajemen yang fleksibel sesuai dengan aturan masing-
masing memiliki sumber daya (divisi) . Manajemen tentunya berperan penting dalam suatu
proses bisnis. Manajemen diperlukan ketika terdapat sekumpulan orang-orang dan sejumlah
sumber daya yang harus dikelola agar tujuan dari suatu perkumpulan seperti organisasi maupun
perusahaan dalam bisnis dapat tercapai.
Definisi daari manajemen tersebut adalah suatu proses perencanaan, proses
pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan usaha-usaha dari para anggota organisasi
beserta penggunaan sumber-sumber daya organisasi lain guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Misalnya, tim BPM yang berhasil di perusahaan besar dapat terdiri dari semua peran
berikut:
 Pemimpin proses bisnis. Seorang pemimpin memahami manfaat secara luas dan
menyampaikan nilai BPM kepada organisasi.
 Pemilik proses. Seseorang atau tim yang harus menghadapi tantangan bisnis,
merampingkan alur kerja, atau memanfaatkan peluang, dapat memberikan perspektif dan
masukan utama. Hal ini penting untuk dukungan pengguna dan keberhasilan BPM.
 Direktur proses bisnis. Seorang direktur memimpin upaya BPM di seluruh organisasi.
 Konsultan proses bisnis. Seorang konsultan menggunakan kemampuan dan pemahaman
teknis BPM untuk memberi masukan kepada direktur proses bisnis.
 Manajer proyek. Seorang manajer proyek membantu pembuatan dan penerapan rencana
proyek serta mengatur komunikasi, tahapan, hasil kerja, dan tenggat waktu tim.
 Analisis bisnis. Seorang analis menunjukkan peningkatan proses yang diperlukan.
 Arsitek solusi. Seorang arsitek solusi memberikan dukungan teknis, terutama dalam hal
interoperabilitas dengan aplikasi lini bisnis yang ada.
 Influencer. Sering kali merupakan pemimpin di antara rekan-rekannya, para influencer
mengadopsi lebih awal serta memimpin ide, praktik, dan alat baru. Mereka juga
membantu menyempurnakan peningkatan proses bisnis dan memberikan saran
perubahan.
 Grup dukungan BPM. Grup ini terdiri dari tenaga profesional TI, pejabat perencana
perusahaan, dan pemimpin utama lainnya yang membantu melembagakan standar,
metode, tata kelola, dan teknologi BPM.
Manajemen Proses Bisnis yang efektif dan efisien dapat menghasilkan nilainilai kompetitif bagi
perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang.
Berikut ini adalah contoh penerapan manajemen proses bisnis:

Dari gambar di atas, dapat Anda lihat bahwa terdapat beberapa proses bisnis yang diatur dalam
satu aplikasi BPM. Proses tersebut meliputi memasukkan pengguna dan tanggal, mendapatkan
informasi dari klien, mencari mobil yang tersedia, memilih mobil, mengajukan reservasi mobil,
menunggu konfirmasi, dan menunjukkan reservasi kepada klien.

Tantangan Bisnis
Tantangan bisnis dapat dibagi menjadi tiga aspek utama yaitu :
1. Pasar (Market):
o Persaingan: Perusahaan harus bersaing dengan pesaing lain dalam industri untuk
mendapatkan pangsa pasar yang cukup.

o Perubahan Permintaan: Permintaan pasar dapat berubah karena berbagai faktor


seperti tren konsumen, perubahan preferensi, atau kondisi ekonomi.

o Segmentasi Pasar: Memahami dan menjangkau beragam segmen pasar dengan


kebutuhan dan preferensi yang berbeda merupakan tantangan tersendiri.
o Perubahan Regulasi: Perubahan kebijakan pemerintah atau regulasi industri dapat
mempengaruhi cara perusahaan beroperasi dan berinovasi.

2. Teknologi (Technology):

o Perkembangan Cepat: Teknologi terus berkembang dengan cepat, memaksa


perusahaan untuk terus memperbarui dan meningkatkan sistem dan produk
mereka.

o Investasi yang Diperlukan: Mengadopsi teknologi baru seringkali memerlukan


investasi besar dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, dan risiko.

o Keamanan Data: Perusahaan harus menjaga keamanan data mereka dari ancaman
cyber yang semakin kompleks dan berkembang.

o Adaptasi Terhadap Inovasi: Beradaptasi dengan inovasi baru dan


mengintegrasikannya ke dalam proses bisnis adalah tantangan tersendiri.

3. Masyarakat (Society):

o Tanggung Jawab Sosial: Perusahaan diharapkan untuk bertindak secara


bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, dan keberlanjutan.

o Diversitas dan Inklusi: Menangani keberagaman dalam masyarakat dan di tempat


kerja merupakan tantangan, tetapi juga peluang untuk meningkatkan kreativitas
dan inovasi.

o Kepatuhan Regulasi: Perusahaan harus mematuhi peraturan dan norma-norma etis


dalam berbisnis, termasuk masalah lingkungan, hak asasi manusia, dan
perlindungan konsumen.

o Reputasi dan Branding: Masyarakat yang semakin terhubung dan transparan


memperkuat pentingnya reputasi merek dan kepercayaan pelanggan.

Respons Organisasi
1. Pasar (Market):
o Analisis Pasar yang Mendalam: Organisasi dapat merespons tantangan pasar
dengan melakukan analisis pasar yang mendalam untuk memahami tren,
preferensi konsumen, dan kebutuhan pasar.

o Segmentasi Pasar yang Efektif: Mengidentifikasi dan memahami segmen pasar


yang berbeda dapat membantu organisasi dalam mengarahkan strategi pemasaran
yang lebih tepat sasaran.

o Inovasi Produk dan Layanan: Organisasi dapat merespons perubahan pasar


dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan pasar yang berkembang.
2. Teknologi (Technology):
o Adopsi Teknologi Baru: Organisasi dapat merespons tantangan teknologi dengan
mengadopsi teknologi baru yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan
efisiensi operasional, inovasi produk, dan interaksi dengan pelanggan.

o Peningkatan Keterampilan Karyawan: Mengembangkan keterampilan karyawan


dalam teknologi yang relevan adalah langkah penting untuk menghadapi
tantangan teknologi. Pelatihan dan pengembangan karyawan secara teratur dapat
membantu organisasi tetap kompetitif dalam lingkungan yang berubah dengan
cepat.

o Kemitraan Teknologi: Bekerja sama dengan mitra teknologi atau perusahaan


rintisan (startup) dapat membantu organisasi untuk mendapatkan akses terhadap
teknologi terbaru dan mengurangi risiko dalam mengadopsinya.
3. Masyarakat (Society):
o Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan: Organisasi perlu memastikan bahwa
mereka mematuhi standar etika, lingkungan, dan kepatuhan yang relevan dengan
industri mereka. Hal ini dapat mencakup kebijakan lingkungan, tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR), dan perlindungan data.
o Keterlibatan dengan Stakeholder: Melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholder) seperti pelanggan, masyarakat, dan pemerintah dalam pengambilan
keputusan strategis dapat membantu organisasi untuk memahami kebutuhan dan
harapan mereka, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka.
o Inisiatif Sosial dan Lingkungan: Organisasi dapat merespons tantangan
masyarakat dengan mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung
inisiatif sosial dan lingkungan yang relevan. Misalnya, melalui program
keberlanjutan, filantropi, atau partisipasi dalam kegiatan sosial.

Dukungan Sistem Informasi


Sistem informasi mengotomatiskan banyak langkah dalam proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien, atau membuat faktur dan
pesanan pengiriman. Namun saat ini, teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak hal.
Teknologi baru sebenarnya dapat mengubah arus informasi, memungkinkan lebih banyak orang
mengakses dan berbagi informasi, menggantikan langkah-langkah berurutan dengan tugas-tugas
yang dapat dilakukan secara bersamaan, dan menghilangkan penundaan dalam pengambilan
keputusan.
Teknologi informasi baru sering kali mengubah cara kerja bisnis dan mendukung model
bisnis yang sepenuhnya baru. Aplikasi perusahaan dirancang untuk mengoordinasikan berbagai
fungsi dan proses bisnis. Sistem perusahaan mengintegrasikan proses bisnis internal utama
perusahaan ke dalam sistem perangkat lunak tunggal untuk meningkatkan koordinasi dan
pengambilan keputusan. Sistem manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mengelola
hubungannya dengan pemasok untuk mengoptimalkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan
pengiriman produk dan layanan. Sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM)
mengoordinasikan proses bisnis di sekitar pelanggan perusahaan. Sistem manajemen
pengetahuan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penciptaan, berbagi, dan
distribusi pengetahuan.

Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui
karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama. Keunggulan
kompetitif tidak hanya dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber
daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan
sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan
dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Dalam berkembangnya dunia bisnis, tentunya akan semakin dilakukan inovasi inovasi
yang sangat dibutuhkan, dan itulah yang menjadi hal atau bagian penting dimana perusahaan
yang memenuhi kebutuhan baik jasa maupun produk untuk para konsumen, hal itu akan
membuat perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkkan keunggulan diatas para
pesaingnya. Yang membuat ada hal penting yang bisa menjadi daya tarik dan komponen
penting.

Strategi Sistem Informasi


Menurut Laudon, strategi sistem informasi adalah sistem komputer pada organisasi yang
mengubah tujuan, operasi, produk, pelayanan, atau hubungan antar lingkungan untuk membantu
organisasi mengumpulkan keuntungan yang kompetitif. Terdapat empat strategi umum, yang
sering dimungkinkan dengan penggunaan sistem informasi, yaitu:

a. Kepemimpinan harga rendah


Sebuah sistem respon pelanggan yang efisien secara langsung menghubungkan
perilaku konsumen untuk distribusi dan produksi serta rantai pasokan.
b. Diferensiasi produk
Produsen dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk
dan layanan yang disesuaikan dan personal agar sesuai dengan spesifikasi yang
tepat dari pelanggan individu.
c. Berfokus kepada peluang pasar
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu, dan
melayani target pasar yang sempit lebih baik daripada pesaing. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian konsumen, selera,
dan preferensinya erat sehingga efisien lapangan kampanye iklan dan pemasaran
untuk target pasar yang lebih kecil dan lebih kecil.
d. Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok
Gunakan sistem informasi untuk memperketat hubungan dengan pemasok dan
mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Hubungan yang kuat dengan
pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya switching (biaya beralih dari satu
produk ke produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan.

Penggunaan Sistem Informasi Strategis

 Menciptakan Rintangan untuk Masuknya Pesaing: Dalam hal ini, perusahaan


menggunakan sistem informasi untuk memasok produk dan layanan yang sulit ditiru
atau yang digunakan terutama untuk membantu jaringan bisnis yang sangat
terspesialisasi. Strategi ini menghentikan masuknya pesaing di pasar karena mereka
menemukan biaya untuk memberikan layanan tersebut dengan harga yang sangat
tinggi.
 Meningkatkan Pemasaran dengan Menghasilkan Basis Data: Sistem informasi
juga memberi perusahaan dan organisasi keunggulan dalam persaingan mereka
dengan menghasilkan basis data yang lebih kuat, memanfaatkan data besar dan
diferensiasi produk untuk meningkatkan taktik penjualan dan pemasaran mereka. Ini
memperlakukan informasi yang ada sebagai sumber daya yang berguna. Misalnya,
sebuah perusahaan bisnis dapat menggunakan database yang diperbarui untuk
memantau pembelian pelanggan dan untuk menemukan banyak segmen pasar.
 Mengunci pelanggan dan pemasok.: Ini adalah cara penting untuk mendapatkan
keuntungan persaingan dengan menjadikan pelanggan dan pemasok permanen. Dalam
strategi sistem informasi ini diterapkan untuk memberikan manfaat kepada pelanggan
dan pemasok sehingga dapat berubah pikiran dan menjadi sulit bagi mereka untuk
beralih ke pesaing lain sehingga mereka terus memberikan layanan.
 Menurunkan biaya produk: Ini dapat membantu perusahaan menurunkan biaya
mereka dan memungkinkan mereka untuk memberikan produk dan layanan dengan
biaya yang jauh lebih kecil daripada pesaing mereka. Dengan demikian strategi seperti
itu dapat memberikan ekspansi dan pertumbuhan perusahaan.
 Memanfaatkan teknologi dalam rantai nilai: Dengan cara ini, organisasi
menunjukkan aktivitas tertentu dalam bisnis, di mana strategi pasar kompetitif dapat
diterapkan dan di mana sistem informasi strategis dapat lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai