Anda di halaman 1dari 14

EKSPLORASI DENGAN STUDI PENGENDALIAN BISNIS TERHADAP KINERJA DAN

DIFERENSIASI PRODUK SEBAGAI STANDARISASI TERHADAP LINGKUNGAN


KINERJA DAPAT BERPENGARUH TERHADAP VISI MISI MANAJEMEN HIJAU SERTA
PENERAPAN LAYOUT, HUMAN RESOURCES OUTCAM, HUMAN RESOURCES
POLICIES, ECONOMIC JUSTICE, MUTUAL ASSITANCE UNTUK PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS KINERJA PERUSAHAAN

Nama : Muhammad Excel Perdana Putra

Matkul: Manajemen Operasional Bisnis

Kelas : 13F2

NIM : 200510427

Abstrak

Tujuan dari tugas penelitian ini adalah untuk mencari kajian hasil riset yang berhubungan dengan
visi dan ekplorisasinya misi terhadap kinerja. Secara dengan rinci eksplorisasi ini adalah analisis
visi terhadap kinerja, Standarisasi lingkungan terhadap lingkungan kinerja, Diferensiasi produk
sebagai standarisai lingkungan kinerja, Manajemen hijau memoderasi visi terhadap kinerja,
Lingkungan bisnis terhadap kinerja perusahaan, pengaruh layout terhadap peningkatan
produktivitas kinerja perusahaan, pengaruh HRM Policies terhadap Greem Human resources
outcam, pengaruh produktivitas terhadap kinerja perusahaan, pengaruh peningkatan
produktivitas terhadap kinerja perusahaan, pengaruh mutual assistance untuk peningkatan
produktivitas terhadap kinerja perusahaan,pengaruh economic justice erhadap kinerja
perusahaan.
Metode tugas ini adalah menganalisis tujuan tersebut dengan model analisis tujuan tersebut
dengan model mediasi dan moderasi.
Hasil tugas ini menunjukan bahwa ada pengaruh visi terhadap kinerja, ada pengaruh kualitias
produk terhadap kinerja, ada pengaruh standarisasi terhadap lingkungan kinerja, ada pengaruh
pengendalian bisnis terhadap kinerja, ada pengaruh diferensiasi produk terhadap kinerja, ada
pengaruh manajemen hijau terhadap kinerja, serta ada penerapan layout untuk meningkatkan
produktivitas kinerja perusahaan, ada penerapan Human resources outcam peningkatan
produktivitas kinerja, ada Human resources policies peningkatan produktivitas kinerja,
Economic justice peningkatan produktivitas kinerja perusahaan.
A. Gambaran Model

Manajemen
Hijau

Standar
Lingkungan
n Kualitas
Produk

Kinerja Perusahaan
Visi Pengendalian
Bisnis

Produktivitas Diferensi
Produk

Green Green
Marketing Washing

Layout

HRM

HRM Polities
Analisis

1. Visi terhadap kinerja


Visi menurut (Kusmulyono & Endaryono, 2018) merupakan hal yang penting bagi
sebuah perusahaan, yang mana visi sendiri akan menjadi dasar acuan bagaimana
perusahaan tersebut akan berkembang serta tujuan apa yang ingin perusahaabn dicapai.
Karena itulah penting bagi perusahaan untuk menyebarkan informasi ataupun melakukan
sosialisasi suluruh karyawannya.
Visi memiliki persyaratan yaitu sebagai berikut :
A. VISI
• Panduan arah
Visi menunjukkan kemana perusahaan anda harus menuju. Sehingga, ketika anda
tahu kemana akan menuju, anda dapat memutuskan apa saja yang harus anda
lakukan dan persiapkan.
• Motivasi
Dengan mengetahui arah yang akan dituju, itu menjadi motivasi dan inspirasi bagi
orang-orang di dalam perusahaan anda. Itu menyatukan mereka untuk secara
bersama-sama merealisasikan visi yang anda bangun.
• Prioritas
Perencanaan strategis membutuhkan visi dan misi. Itu membantu manajemen di
perusahaan anda dalam menetapkan prioritas dalam merancang strategi dan
mengalokasikan sumber daya. Dengan begitu, mereka memastikan sumber daya
diarahkan dan bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama.
• Kontribusi
Memiliki visi yang baik mengarahkan karyawan anda bagaimana mereka dapat
berkontribusi. Anda menjabarkan visi perusahaan ke dalam berbaga objektif,
termasuk objektif strategis, taktis, dan operasional. Dengan menjabarkannya ke
dalam serangkaian objektif, anda memberitahu karyawan anda bagaimana mereka
harus berkontribusi dan bagi manajer, membimbing mereka dalam
mengalokasikan sumber daya secara efektif.
• Keselarasan
Visi membantu menyelaraskan sumber daya, aktivitas dan keputusan yang dibuat
di dalam perusahaan. Departemen atau divisi saling bersinergi untuk mencapai
visi.
2. Kualtias Produk Terhadap Kinerja
Manajemen yang baik itu adalah dengan adanya keunggulan kompetitif sangat penting
untuk kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi di pasar. Kecuali jika organisasi
mengembangkan dan menyesuaikan strategi kompetitifnya dengan yang berlaku dan
perubahan kondisi di pasar, apalagi untuk mencapai tujuannya, kelangsungan hidupnya
yang berkelanjutan di pasaran diragukan. Oleh karena itu, memahami anatomi
keunggulan kompetitif sangat penting sangat penting bagi organisasi untuk kelangsungan
hidup dan kesuksesan jangka panjang. Organisasi dapat memperoleh keunggulan
kompetitif ketika mereka mampu menciptakan dan menerapkan inovasi strategi yang
tidak diterapkan oleh pesaing mereka.
 Loyality Loyalitas didefinisikan sebagai komitmen yang kuat untuk
membeli kembali produk atau layanan yang disukai di masa depan secara
konsisten meskipun pengaruh situasi dan upaya pemasaran yang
berpotensi menyebabkan peralihan ke yang lain produk.
 Costumer loyalitas Loyalitas dikonseptualisasikan sebagai kesediaan
pelanggan untuk mempertahankan hubungan dengan perusahaan, terus
membeli dan menggunakan produk atau jasanya dan kemungkinan besar
akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.
 Metodelogi Pemilihan metodologi yang tepat sangat penting untuk
keberhasilan penelitian apa pun proyek. Dalam memilih metodologi untuk
melakukan penelitian mereka, peneliti harus menyeimbangkan ambisi
teoritis dengan kendala praktis. Tidak ada satu cara terbaik untuk
melakukan penelitian, melainkan metode harus dipilih agar sesuai dengan
keadaan spesifik dari riset.
selain itu dibawah ini ada keuntungan apabila perusahaan membuat produk yang
berkualitas baik sebagai berikut :
A. Dapat dipercaya konsumen Perusahaan yang membuat produknya berkualitas
memiliki keuntungan dapat dipercaya konsumen karena konsumen menilai bahwa
perusahaan yang membuat produk tersebut merupakan perusahaan yang dapat
dipercaya.
B. Dapat membuat pegawai dan pemimpin termotivasi Keuntungan lain adalah
produk yang memiliki kualitas baik akan membuat para pegawai dan pemimpin
itu termotivasi karena selalu berinovasi terhadap produknya, sehingga dapat
berdampak pada kinerja perusahaan yang akan semakin membaik
3. Standarisasi terhadap lingkungan industri
Standarisasi pada umumnya merupakan suatu ukuran atau pengukuran yang telah
ditetapkan berdasarkan dengan tujuan untuk beberapa hal, yang misalnya melindungi
tenaga kerja, melindungi produsen dan konsumen, dan juga sebagai uji kelayakan suatu
instansi atau perusahaan. Standarisasi sendiri itu bersifat wajib untuk diikuti oleh para
semua instansi atau juga perusahaan.
Ada beberapa sebagai contoh standarisasi yaitu di lingkungan kerja perkantoran, sebagai
berikut:
 Keamanan Kantor Hal ini keamanan sangat harus diperhatikan karena dalam
penyimpanan dokumendokumen penting haruslah sangat dijaga misalnya simpan
di loker khusus dokumen, kemudian ada juga untuk mengawasi lingkungan kantor
yaitu CCTV.
 Membangun Kantor Sesuai Kebutuhan Sebagai hal ini contohnya, jika
kebutuhannya adalah tidak begitu besar maka bangunannya pun juga tidak perlu
besar dan begitu juga dengan sebaliknya.
 Ruangan Kantor Sebagai ruangan kantor yang baik ialah ditunjang dengan
beberapa peralatan yang lengkap, seperti meja, kursi, papan tulis,dll. Sebagai
ruangan kantor agar lebih nyaman dan sejuk wajib memasang AIR
CONDITIONER (AC).
4. Pengendalian bisnis terhadap kinerja
Pengendalian bisnis atau manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-
sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai
prosess untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar
mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Berikut adalah unsur-unsur pengendalian manajemen bisnis :
 Detektor Unsur dari pengendalian manajemen bisnis ini adalah alat sebuah
perusahaan dalam mengindentifikasikan apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu
proses pengendalian manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau pula
organisasi.
 Selektor Unsur dari pengendalian manajemen bisnis ini adalah alat yang
digunakan seubuah perusahaan untuk menilai signifikansi tentang apa yang terjadi
atau peristiwa yang sedang terjadi dalam proses pengendalian manajemen bisnis.
 Efektor Unsur dari pengendalian manajemen bisnis ini adalah alat yang digunakan
sebuah perusahaan untuk mendorong perilaku maupun tindakan tertentu ketika
aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman atau patokan yang ada.
 Komunikator Unsur dari sistem pengendalian manajemen bisnis ini adalah alat
yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara bagian detector
menuju assessor ataupun sebaliknya.
5. Diferensiasi produk terhadap kinerja
Diferensi produk adalah cara atau langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk
menguasi pasar dagang berdasarkan minat konsumen. Apabila sebuah produk dapat
menunjukan sisi keunikannya yang berbeda dari competitor, maka produk tersebut
dikatakan memiliki keunggulan kompetitif untuk menarik minat konsumen.
Diferensi produk pula memiliki unsuru unsurnya sebagi berikut :
 Harga Harga ini menjadi unsur yang sering diperdebatkan dalam kompetisi
dagang, supaya harga suatu produk tidak jatuh maka perlu ditetapkan harga pasar.
 Pengemasan Pengemasan ini merupakan pengemasan yang unik rupanya dan juga
berpengaruh terhadap strategi diferensi produk perusahaan.
 Teknik Pemasaran Teknik pemasaran perusahaan ini merupakan lokal akan
nampak berbeda dengan perusahaan asing, apalagi jika perusahaan baru menjejaki
pasar dalam negeri.

Diferensi produk terhadap kinerja perusahaan pun tidak hanya memiliki unsur-unsur,
berikut faktor-faktor diferensi produk terhadapa kinerja perusahaan :

 Dinilai penting oleh konsumen (important)


 Dapat dibedakan dengan penawaran perusahaan lain (distinctive)
 Unggul dalam memperoleh manfaat yang sama (superior)
 Dapat dikomunikasikan dan tampak (commucable)
 Sulit ditiru oleh pesaing (preemptive)
 Pembeli mampu membayar perbedaan yang ditawarkan (affordable)
 Perusahaan mampu memperoleh laba
6. Standarisasi terhadap kinerja
Standarisasi memiliki beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan
sebagai berikut :
 Proses Seleksi Pegawai atau Karyawan Proses seleksi ini merupakan bagian dari
standarisasi, semakin dalam ketatnya proses seleksi disuatu oraganisasi atau
perusahaan akan ada dampaknya dengan menghasilkan pegawai atau karyawan
yang berkompoten dan bekerja keras.
 Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam hal ini SDM pada pegawai atau karyawan
yang berada di perusahaan memiliki dampak yang berlangsung dengan kinerja
perusahaan. Maka dari itu standarisasi yang ketat pada proses seleksi dengan
proses training dapat menghasilkan pegawai atau karyawan yang akan memiliki
Sumber daya manusia yang bagus.
 Pengolahaan Manajemen Hal pengolahaan ini dapat dilakukan seperti berikut :
o Disiplin dalam bertugas Disiplin dalam bertugas itu ialah sebagai sikan
dan sifat yang akan selalu memenuhi dalam peraturan. Dapat di artikan
dengan mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin dan tidak pernah dapat
menunda-nunda tugas yag telah diberikan dan sebagainya.
o Melakukan pengawasan terhadap usahanya dengan ketat Dalam
perusahaan sangat diwajibkan melakukan pengawasan dengan ketat
terhadap kinerja pegawainya atau karyawannya. Dari hal tersebut fungsi
dari pengawasan itu agar perusahaan tersebut mengetahuinya, karywan
yang benar-benar bekerja dan karyawan yang tidak rajin atau benar benar
tidak bekerja sama sekali.
o Membuat perencanaan strategi yang matang Membuat rencana strategi
yang matang ini seperti sebagai berikut, Segmentasi, targeting dan
positioning, kemudian ada juga dalam 7P ialah price, product, people,
promotion, process, dan physical product.
o Menggunakan teknologi yang dapat membantu usaha tersebut Dalam
mempermudah melaksanakan aktivitasnya perusahaan tentu sangat harus
memfasilitasi penggunaan teknologi yang modern bagi para pegawai atau
karyawannya.
 Proses Training Pada Pegawai Atau Karyawan Dari proses training ini yang
dilakukan ialah dengan harus mengacu pada standarstandar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini karena pada setiap perusahaan memiliki
standar yang berbeda dengan mengenai training yang akan dilakukan.
7. Manajemen hijau terhadap kinerja
Manajemen Hijau pada dasarnya adalah mengacu pada praktik lingkungan dan pelaksaan
kegiatan ramah lingkungan yang tepat, yang meningkatkan tingkatnya kesadaran
masyarakat pada kegiatan lingkungan. Manajemen hijau sendiri lebih cenderung terhadap
dan mengarah ke inovasi produk radial daripada inovasi produk tambahan, hal tersebut
karena untuk membantu menyelamatkan kinerja buruk yang baru-baru ini disaksikan
disektor manufaktur.
Pengaruh Manajemen Hijau Terhadap Kinerja Perusahaan bagi Manajemen harus dalam
menjalankan usahannya karena :
 Mengurangi biaya operasi dengan mengefisienkan eksploitasi sumber daya
alam yaitu dengan mengurangi jumlah limbah yang terbentuk,
memaksimumkan konservasi energy, melakukan daur ulang dan
memperpanajng siklus bahan baku yang digunakan.
 Menciptkan keunggulan bersaing dan dapat mempertahankan kesetiaan
pelanggan karena dapat memenuhi keinginan pelanggan akan produk dan
kemasan yang ramah lingkungan.
 Dapat menciptkan strategi lingkungan yang unik dan sukar untuk ditiru,
sehingga menjadi perusahaan yang berbeda dan menjadi pemimpin dalam
perusahaan berwawasan lingkungan.
 Membantu perusahaan melakukan eksploitasi ke pasar global.
 Meningkatkan image perusahaan dan hubunan baik dengan masyarakat.
 Memberikan keuntungan bagi ekosisten dan komunitas dimana perusahaan
beroperasi.
 Dipandang dari sudut etika merupakan sesuatu yang sangat diinginkan dan
tidak dapat dihindari.
 Menjadikan perusahaan selangkah lebih maju dalam mentaati peraturan
lingkungan.

8. Pengaruh layout terhadap kinerja perusahaan

Kerangka penilaian kinerja tata letak diusulkan, didasarkan pada tinjauan literatur,
Melalui mendesain ulang tata letak yang dapat diperkuat, yang mengarah pada penciptaan
nilai dan bisa mengurangi biaya bagi perusahaan.
Ada tiga jenis desain tata letak yang dikaji dalam makalah ini: flow line, job shop, dan
tata letak seluler. Ketiga layout ini dievaluasi berdasarkan tiga ukuran kinerja yang
dipilih yaitu waktu throughput, keterlambatan dan produktivitas tenaga kerja. Ketiga
ukuran kinerja ini dipilih karena berkaitan dengan produktivitas tata letak secara
keseluruhan. Fitur tata letak dan budaya organisasi secara independen telah terbukti
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan; namun, sedikit yang diketahui tentang apakah
tata letak kantor memengaruhi budaya organisasi.
Contoh saja desain sistem manufaktur adalah pekerjaan yang sulit ketika pabrik baru
dibangun. Meskipun beberapa pabrik menghasilkan produk yang sama, tata letak pabrik
mungkin berbeda
 Ada tiga jenis desain tata letak yang dikaji dalam makalah ini: flow line, job shop, dan
tata letak seluler. Ketiga layout ini dievaluasi berdasarkan tiga ukuran kinerja yang
dipilih yaitu waktu throughput, keterlambatan dan produktivitas tenaga kerja. Ketiga
ukuran kinerja ini dipilih karena berkaitan dengan produktivitas tata letak secara
keseluruhan.
 Desain sistem manufaktur adalah pekerjaan yang sulit ketika pabrik baru dibangun.
Meskipun beberapa pabrik menghasilkan produk yang sama, tata letak pabrik mungkin
berbeda.
 Kerangka penilaian kinerja tata letak diusulkan, didasarkan pada tinjauan literature.

9. 1. Pengaruh Proses Terhadap Kinerja Perusahaan

2. Pengaruh Kapisitas Produksi Terhadap Kinerja Perusahaan

1. Menurut (Fores & Camison, 2011) bahwa kapasitas inovasi bertindak sebagai katalis
untuk pengaruh kapasitas pembelajaran pada kinerja bisnis.
Tidak cuman satu saja yang melakukan penelitian tentang pengaruh kapasitas produksi
terhadap kinerja perusahaan. ada pula yang mengatakan bahwa kapasitas serap teknologi
dan proaktifitas teknologi memengaruhi pembelajaran organisasi dan inovasi organisasi
peningkatan keterampilan teknologi dan kompetensi khas teknologi mendorong
peningkatan kinerja organisasi melalui pengaruh positifnya terhadap proses potensi dan
realisasi kapasitas penyerapan. Kapasitas penyerapan potensial mempengaruhi kapasitas
penyerapan yang direalisasikan, yang berdampak tidak hanya pada fleksibilitas tenaga
kerja internal tetapi juga inovasi organisasi dan kinerja organisasi ketidak pastian
lingkungan mempengaruhi kinerja perusahaan secara langsung dan tidak langsung
melalui fleksibilitas manufaktur. Selanjutnya, baik kapasitas serap operasional dan
ambidexterity operasional memoderasi hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan
fleksibilitas manufaktur dan hubungan antara fleksibilitas manufaktur dan kinerja
perusahaan.

2. Menurut (Gemser, 2001) sumber daya dan kapabilitas serta keputusan strategis memiliki
dampak penting dan langsung terhadap kinerja perusahaan, sedangkan kompetensi
manajemen proyek dan kekuatan hubungan dengan pihak lain memengaruhi kinerja
perusahaan hanya secara tidak langsung, melalui dampaknya terhadap sumber daya dan
kapabilitas perusahaan.sedankan pengembangan produk baru harus mempertimbangkan
sifat persaingan yang berubah selama evolusi industri sambil mengembangkan strategi
yang mencakup penggunaan desain industri dalam pengembangan produk baru (Isik et
al., 2010)
Secara spesifik, perubahan bisnis berarti mendesain ulang proses bisnis, penyempurnaan
produk dan/atau layanan perusahaan, dan perubahan organisasi pada struktur dan/atau
budaya organisasi yang dianggap perlu untuk kinerja yang lebih baik.

10. Pengaruh Green Washing Terhadap Kinerja Perusahaan

Menurut (De Jong et al., 2018) Secara keseluruhan, greenwashing hanya memiliki
manfaat terbatas (perceived environment performance), menimbulkan ancaman besar
(perceived integrity), dan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang sebenarnya (minat
beli).
Menunjukkan bahwa persepsi greenwashing konsumen tidak hanya berdampak negatif
langsung pada niat pembelian ramah lingkungan, tetapi juga memiliki efek negatif tidak
langsung melalui WOM hijau,tidak hanya itu ada ahli yang mengatakan Insiden
greenwashing yang meroket dapat memiliki efek negatif yang mendalam pada
kepercayaan konsumen dan investor terhadap produk hijau
kinerja lingkungan perusahaan memiliki dua efek berbeda pada CAR di sekitar paparan
greenwashing: efek kompetitif untuk perusahaan ramah lingkungan dan efek menular
bagi pelaku kesalahan lingkungan potensial, masing-masing dalam perusahaan di
industri yang peka terhadap lingkungan melakukan greenwash lebih sedikit daripada
rekan-rekan mereka di industri lain, serta perusahaan yang mengikuti pedoman GRI.

11. Pengaruh Green productivity Terhadap Kinerja Perusahaan

Green Productivity (GP) adalah strategi untuk secara bersamaan meningkatkan


produktivitas dan kinerja lingkungan untuk pembangunan sosial ekonomi secara
keseluruhan yang mengarah pada peningkatan berkelanjutan dalam kualitas hidup
manusia. Ini adalah aplikasi gabungan dari produktivitas yang sesuai dan alat manajemen
lingkungan, teknik dan teknologi yang mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan,
produk dan layanan organisasi sambil meningkatkan profitabilitas dan keunggulan
kompetitif, Produktivitas hijau adalah strategi dinamis untuk menyelaraskan
pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.
Ini menawarkan usaha kecil dan menengah cara untuk mencapai keunggulan kompetitif
dengan melakukan lebih baik dengan lebih sedikit.
Secara keseluruhan, bangunan bersertifikasi hijau menunjukkan skor yang lebih tinggi
pada hasil survei yang terkait dengan kepuasan kerja, nilai bagi klien dan pemangku
kepentingan, evaluasi manajemen, dan keterlibatan perusahaan. Ada juga kecenderungan
kinerja pekerjaan yang dinilai manajer lebih tinggi di gedung bersertifikasi hijau.
Selanjutnya, konsentrasi kepemilikan perusahaan energi terbarukan sangat mendorong
efisiensi teknologi murni, efisiensi ukuran dan efisiensi total investasi, dan pengembalian
aset akan secara signifikan meningkatkan tingkat rata-rata efisiensi investasi total dan
teknis murni, (Heerwagen, 2000) mengatakan mengeksplorasi konteks desain
berkelanjutan yang lebih luas, mengintegrasikan efektivitas organisasi bentuk kerja dan
faktor manusia untuk menunjukkan bahwa bangunan 'hijau' memberikan manfaat
ekonomi dan organisasi untuk bisnis.sedangkan efek produktivitas yang didorong oleh
regulasi berbasis pasar jauh lebih kuat daripada efek komando dan kendali. Mekanisme
regulasi informal jauh lebih rumit.

12. 1. Pengaruh Economic justice Terhadap Kinerja Perusahaan

2. Pengaruh Mutual Assistance Terhadap Kinerja Perusahaan

1. Pengaruh Economic Justice Terhadap Kinerja Perusahaan


(Ahmed, n.d.) Keadilan dalam ilmu ekonomi merupakan subkategori ekonomi
kesejahteraan. Ini adalah "seperangkat prinsip moral dan etika untuk membangun institusi
ekonomi." (Ahmad Malik, 2016) Keadilan ekonomi bertujuan untuk menciptakan
peluang bagi setiap orang untuk memiliki kehidupan yang bermartabat, produktif dan
kreatif yang melampaui ekonomi sederhana.Keadilan ekonomi dapat diterapkan dalam
berbagai bentuk. Misalnya, dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan upah dan
eksploitasi pekerja.Contohnya adalah seorang pekerja yang berada dalam posisi kerja di
mana mereka tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan keterampilan mereka mengingat
situasi mereka. Bagi pekerja, itu mengarah pada pendapatan yang tidak pada kapasitas
potensial penuh. Untuk ekonomi, ini juga menciptakan inefisiensi kurangnya lapangan
kerja dalam keterampilan yang diinginkan, dan lebih sedikit pengeluaran dari pekerja
yang berpenghasilan lebih rendah.

2. Pengaruh Mutual Assistance Terhadap Kinerja Perusahaan


(Karashima & Ohgai, 2018) Mutual assistance adalah proses yang digunakan baik dari
pihak Negara maupun swasta yang bertujuan agar dalam kegiatan tertentu kedua belah
pihak sama-sama diuntungkan. Mutual assistance sendiri sangat berpengaruh di
perusahaan, terutama soal kinerja.

13. 1. Pengaruh Green Human Resources Outcame (competence, commitment, flexibility)


Terhadap Productivity
2. Pengaruh HRM policies (resources & developing, involvemnt & job design,
compensation & incentives) Terhadap HRM Outcames (skill, attitudes, behavior)

1. (Çalişkan, n.d.)Peningkatan produktivitas adalah yang terbesar untuk tim paling awal dan
berkurang karena lebih banyak pekerja yang terlibat dalam produksi tim, memberikan
dukungan untuk pandangan bahwa tim menggunakan keterampilan kolaboratif, yang
kurang berharga dalam produksi individu.(Çalişkan, 2010)Sumber daya manusia
merupakan sumber keunggulan kompetitif yang penting bagi bisnis dalam lingkungan
persaingan yang berubah dengan cepat. Sistem sumber daya manusia memberikan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan mengembangkan kompetensi khusus
perusahaan. Manajemen sumber daya manusia strategis mencoba membangun hubungan
antara tujuan strategis perusahaan dan strategi dan praktik sumber daya manusia. Fungsi
sumber daya manusia perusahaan harus diatur untuk membantu melaksanakan strategi
bisnis.

2. (Katou, 2008) Hubungan antara kebijakan HRM (sumber daya dan pengembangan,
kompensasi dan insentif, keterlibatan dan desain pekerjaan) dan kinerja organisasi
sebagian dimediasi melalui hasil HRM (keterampilan, sikap, perilaku), dan dipengaruhi
oleh strategi bisnis (biaya, kualitas, inovasi),dengan demikian kebijakan HRM yang
terkait dengan strategi bisnis akan mempengaruhi kinerja organisasi melalui hasil HRM.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Malik, B. (2016). Philanthropy in Practice: Role of Zakat in the Realization of Justice
and Economic Growth. International Journal of Zakat, 1(1), 64–77.
https://doi.org/10.37706/ijaz.v1i1.7
Ahmed, A. M. (n.d.). The Theological Thought of Fazlur Rahman: A Modern Mutakallim. 4.
Çalişkan, E. N. (n.d.). THE IMPACT OF STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
ON ORGANIZATIONAL PERFORMANCE. 17.
Çalişkan, E. N. (2010). The Impact Of Strategic Human Resource Management On
Organizational Performance. Journal of Naval Sciences and Engineering, 6(2), 100–116.
De Jong, M. D. T., Harkink, K. M., & Barth, S. (2018). Making Green Stuff? Effects of
Corporate Greenwashing on Consumers. Journal of Business and Technical
Communication, 32(1), 77–112. https://doi.org/10.1177/1050651917729863
Effendi, A. (2016). ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA (Studi Tentang Peluang ke Depan
Industri Asuransi Syariah). Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 3(2), 71.
https://doi.org/10.21580/wa.v3i2.1145
Fores, B., & Camison, C. (2011). The complementary effect of internal learning capacity and
absorptive capacity on performance: The mediating role of innovation capacity.
International Journal of Technology Management, 55(1/2), 56.
https://doi.org/10.1504/IJTM.2011.041680
García-Sánchez, E., García-Morales, V., & Martín-Rojas, R. (2018). Influence of Technological
Assets on Organizational Performance through Absorptive Capacity, Organizational
Innovation and Internal Labour Flexibility. Sustainability, 10(3), 770.
https://doi.org/10.3390/su10030770
Gemser, G. (2001). How integrating industrial design in the product development process
impacts on company performance. 12.
Heerwagen, J. (2000). Green buildings, organizational success and occupant productivity.
Building Research & Information, 28(5–6), 353–367.
https://doi.org/10.1080/096132100418500
Isik, Z., Arditi, D., Dikmen, I., & Birgonul, M. T. (2010). Impact of Resources and Strategies on
Construction Company Performance. Journal of Management in Engineering, 26(1), 9–
18. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0742-597X(2010)26:1(9)
Kamaruddin, S., Khoo, S. Y., Khan, Z. A., & Siddiquee, A. N. (2011). The effect of layout
design on productivity: An empirical study. International Journal of Productivity and
Quality Management, 7(4), 484. https://doi.org/10.1504/IJPQM.2011.040545
Karashima, K., & Ohgai, A. (2018). An Evacuation Simulator for Exploring Mutual Assistance
Activities in Neighborhood Communities for Earthquake Disaster Mitigation.
International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, 6(1), 18–31.
https://doi.org/10.14246/irspsd.6.1_18
Katou, A. A. (2008). Measuring the impact of HRM on organizational performance. Journal of
Industrial Engineering and Management, 1(2), 119–142.
https://doi.org/10.3926/jiem.2008.v1n2.p119-142
Kim, H. S., Wang, G., Shin, Y. W., & Moon, D. H. (2015). Comparison of the Two Layout
Structures in Automotive Body Shops Considering Failure Distributions. Journal of
Korean Institute of Industrial Engineers, 41(5), 470–480.
https://doi.org/10.7232/JKIIE.2015.41.5.470
Kisworo, W., Dewi, M. A. K., Rohmayani, N., & Putri, A. (n.d.). MENGENAL KONSEP
ECOPRENEURSHIP DALAM MENGHADAPI GREENWASHING. V o l u m e, 9.
Kusmulyono, M. S., & Endaryono, T. (2018). KEKUATAN VISI MISI DALAM MEMANDU
ARAH STRATEGIS UMKM LEBON. 01, 6.
Newsham, G. R., Veitch, J. A., & Hu, Y. (Vera). (2018). Effect of green building certification on
organizational productivity metrics. Building Research & Information, 46(7), 755–766.
https://doi.org/10.1080/09613218.2017.1358032
Nguyen, S. (n.d.). Improving the Material Handling Performance through Redesigning an
Inventory Layout. 132.
Patel, P. C., Terjesen, S., & Li, D. (2012). Enhancing effects of manufacturing flexibility through
operational absorptive capacity and operational ambidexterity. Journal of Operations
Management, 30(3), 201–220. https://doi.org/10.1016/j.jom.2011.10.004
Sagnak, M., Ada, E., & Kazancoglu, Y. (2019). A new holistic conceptual framework for layout
performance assessment. Journal of Manufacturing Technology Management, 30(1),
233–260. https://doi.org/10.1108/JMTM-03-2018-0086
Sánchez-Rodas Navarro, C. (2018). La aplicación del primer protocolo adicional del Convenio
Europeo de Derechos Humanos a las prestaciones sociales ¿freno para las reformas de
seguridad social? = The application of the first additional protocol of the European
Human Rights Convention to social benefits, brake for social security reforms?
CUADERNOS DE DERECHO TRANSNACIONAL, 10(2), 676.
https://doi.org/10.20318/cdt.2018.4394
Suder, A. (2006). Green Productivity and Management. 2006 Technology Management for the
Global Future - PICMET 2006 Conference, 3, 1157–1165.
https://doi.org/10.1109/PICMET.2006.296684
Xie, R., Yuan, Y., & Huang, J. (2017). Different Types of Environmental Regulations and
Heterogeneous Influence on “Green” Productivity: Evidence from China. Ecological
Economics, 132, 104–112. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2016.10.019
Yang, Z., Nguyen, T. T. H., Nguyen, H. N., Nguyen, T. T. N., & Cao, T. T. (2020).
GREENWASHING BEHAVIOURS: CAUSES, TAXONOMY AND
CONSEQUENCES BASED ON A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW. Journal of
Business Economics and Management, 21(5), 1486–1507.
https://doi.org/10.3846/jbem.2020.13225
Zerella, S., von Treuer, K., & Albrecht, S. L. (2017). The influence of office layout features on
employee perception of organizational culture. Journal of Environmental Psychology, 54,
1–10. https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2017.08.004
Zhao, L., Zhang, Y., Sadiq, M., Hieu, V. M., & Ngo, T. Q. (2021). Testing green fiscal policies
for green investment, innovation and green productivity amid the COVID-19 era.
Economic Change and Restructuring. https://doi.org/10.1007/s10644-021-09367-z

Anda mungkin juga menyukai