Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Pengantar Bisnis

1. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000

ISO 9000 adalah nama umum yang diberikan untuk manajemen yang berkualitas dan
standar yang terjamin. standar terkini disebut ISO 9000: 2004. Standar tersebut
mewajibkan perusahaan untuk menentukan kebutuhan pelanggan, termasuk
pengaturan dan persyaratan hukum. Perusahaan juga harus membuat susunan
komunikasi untuk menangani isu-isu seperti keluhan. Standar lain melibatkan kontrol
proses, pengujian produk, penyimpanan, dan pengiriman. Meningkatkan kualitas
adalah investasi yang dapat terbayar dalam hubungan pelanggan yang lebih baik dan
penjualan yang lebih tinggi.

Apa yang menjadikan ISO 9000 begitu penting adalah bahwa Uni Eropa (UE)
menuntut supaya perusahaan-perusahaan yang ingin berbisnis dengan UE harus
berijazah standar ISO. Beberapa perusahaan besar juga menuntut para pemasok
memiliki standar serupa. Ada beberapa agensi akreditasi di Eropa dan di Amerika
Serikat yang fungsinya adalah untuk menyatakan bahwa sebuah perusahaan
memenuhi standar untuk semua fase operasinya, dari pengembangan produk sampai
produksi dan pengujian instalasi.

ISO 14000 adalah koleksi praktik terbaik untuk mengatur pengaruh organisasi
terhadap lingkungan. ISO 14000 tidak menentukan tingkat kinerja. ISO 14000 adalah
sistem manajemen lingkungan (environmental management system-EMS).
Persyaratan untuk sertifikasi meliputi kepemilikan kebijaksanaan lingkungan,
kepemilikan sasaran pengembangan tertentu, pengadaan audit program lingkungan,
dan pemeliharaan tinjauan proses manajemen puncak. Sertifikasi dalam ISO 9000 dan
ISO14000 menunjukkan bahwa sebuah perusahaan memiliki sistem manajemen kelas
dunia, baik dalam standar kualitas maupun standar manajemen. sekarang, standar ISO
9000 dan 14000 telah dicampur, sehingga sebuah organisasi dapat mengusahakan
keduanya. Sekarang ini, ISO mengusahakan garis pedoman tanggung jawab sosial
agar sejalan dengan standar yang lain.

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategis?

Manajemen Strategis: Pengertian,


Tujuan, Proses, dan Manfaatnya
Dalam Bisnis
Sistem efektif dan efisien yang terbangun dalam perusahaan sangat
bermanfaat dan menguntungkan bisnis Anda. Namun, semua itu tidak
mencukupi untuk memenangi persaingan yang makin ketat. Menurut para ahli,
seorang pebisnis mesti menguasai dan menyiapkan manajemen strategis,
dengan begitu kekuatan bisnis Anda bisa meningkat dan keuntungan pun
berlipat.
Pengertian Manajemen Strategis
Para pakar manajemen memiliki definisi manajemen strategis masing-masing.
Dari buku Strategic Management karya Nicholas S. Majluk dan Arnoldo C.
Hax, manajemen strategis bisa dimaknai sebagai cara memandu perusahaan
untuk mencapai sejumlah sasaran. Mulai dari nilai & tanggung jawab
korporasi, kapabilitas manajerial, hingga sistem administrasi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan strategis dan operasional di berbagai tingkat
hierarki.

Intinya, manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan


mendasar bikinan manajemen tertinggi yang diaplikasikan oleh semua anggota
suatu oragnisasi demi terwujudnya tujuan organisasi.

Manajemen puncak, tingkatan manajemen lainnya, dan bagian operasional


memiliki peran masing-masing dalam menjalankan manajemen strategis.
Semua komponen dalam perusahaan harus berpartisipasi dalam menyusun,
menjalankan, dan mengontrol keputusan yang telah disepakati. Hasilnya
tujuan bersama pun tercapai.

Tujuan Manajemen Strategis


Setidaknya ada tujuh tujuan manajemen strategik seperti berikut ini.

1. Memberikan arah jangka panjang perusahaan yang bakal dicapai.


2. Membantu perusahaan beradaptasi pada setiap perusahaan.
3. Membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif.
4. Mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan
efektif dan efisien.
5. Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
6. Meninjau ulang kelebihan dan kelemahan serta mencermati peluang
dan ancaman bisnis perusahaan.
7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh
konsumen.

Proses Manajemen Strategis


Idealnya, proses manajemen strategis berpedoman pada pemahaman yang
mendalam dan utuh tentang pasar, lingkungan eksternal, dan kompetisi.
Berikut ini tiga proses penerapan manajemen strategis dalam bisnis.

Tahap Formulasi

Membuat misi, mementukan kekuatan dan kelemahan internal,


mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal, serta mengambil keputusan
strategis pilihan termasuk kegiatan yang dilakukan pada tahap formulasi.
Termasuk juga pembahasan terkait bisnis baru yang akan dijalani atau bisnis
yang dihentikan.

Tahap Implementasi

Pada tahap ini Anda harus menentukan sasaran tujuan, mengelola kebijakan
dan semua sumber daya, serta memotivasi pegawai. Membangun kultur yang
mendukung strategi dan menciptakan struktur oragnisasi yang efektif pun
termasuk ke dalam tahap implementasi.

Tahap Evaluasi

Ada tiga kegiatan utama pada tahap evaluasi yaitu menganalisis semua faktor
internal dan eksternal, mengukur kinerja, serta menentukan tindakan
perbaikan.

Tahap evaluasi diperlukan untuk mencermati sukses tidaknya strategi yang


diterapkan. Evaluasi sangat diperlukan agar strategi perusahaan Anda bisa
beradaptasi dengan baik pada setiap perubahan internal dan eksternal.

Manfaat dalam Bisnis


Penerapan manajemen strategik memiliki banyak manfaat seperti
mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Jangan pernah
membatasi keuntungan yang dihasilkan dari bisnis Anda.

Jika saat ini perusahaan Anda memperoleh laba 100% dibandingkan dengan
tahun lalu. ingatlah selalu bahwa masih ada 100% lagi profit yang belum
tergali. Bagaimana caranya? Anda harus menyusun strategi yang jitu untuk
mencapai itu.

Manfaat lainnya yakni mengurangi risiko, meningkatkan keunggulan


kompetitif (competitive advantage), memiliki fokus tujuan yang jelas, dan
memaksimalkan semua sumber daya.

Sumber : Google dan modul Pendidikan Kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai