2
Latar Belakang
Dengan adanya perubahan sosial budaya masyarakat, maka tidak dapat dipungkiri laju ekonomi dapat ikut
berubah. Untuk menciptakan kolaborasi yang positif antara sosial budaya dan ekonomi, dibutuhkan pelaku
ekonomi yang mengetahui bahkan memahami ilmu manajemen. Pada hakikatnya, manajemen merupakan
upaya dalam mengatur, mengolah, merencanakan, bahkan mewujudkan suatu tujuan yang dimiliki baik
oleh individu maupun kelompok. Adapun manajemen operasional merupakan suatu proses ataupun
kegiatan membuat produk dengan cara mentransformasi input menjadi output. Input terdiri atas sumber
daya manusia (tenaga kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan
energi. Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. Pada dasarnya manajemen operasional merupakan
salah satu fungsi di dalam perusahaan, di mana perusahaan besar pada umumnya memisahkan setiap fungsi
ke dalam departemen yang terpisah, setiap fungsi memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan
tugasnya. Masyarakat menginginkan produk yang berkualitas dengan harga murah, sehingga produsen
dituntut untuk mengasilkan barang sesuai harapan konsumen. Maka peran manajemen operasional dalam
menghadapi era globalisasi adalah efektif dan efisien dalam produksi, kualitas fisik dan desain meningkat,
menciptakan waktu tunggu yang relatif singkat, dan kapasitas produksi mampu memenuhi kebutuhan.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 3
Fungsi Manajemen Operasi
Lapas Kelas IIA Karawang contohnya mendapatkan target PNBP sebesar 29.820.000 dari pendapatan penjualan hasil produksi
non-litbang lainnya, yaitu dari kegiatan pertanian dan peternakan lele. Lapas Kelas IIA Karawang merupakan salah satu role
model Lapas berbasis industri. Strategi Lapas dalam memasarkan hasil industri adalah bekerja sama antara pihak yang tepat.
Hasil pelatihan tersebut dijual melalui pihak ketiga. Lapas Kelas IIA Karawang mendapatkan alokasi anggaran untuk
menyelenggarakan paket kegiatan pelatihan kemandirian dengan target output, yaitu memberikan pelatihan kemandirian pada
460 Warga Binaan.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
Proses Penerapan Strategi Operasional Di Lapas Karawang
Pelaksanaan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan program yang
telah disusun. Namun pada awal pelatihan pada masa pandemic Lapas Kelas IIA Karawang
sempat vakum mengadakan pelatihan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Kemudian
kendala lainnya yaitu kurang minatnya warga binaan dalam mengikuti pelatihan yang
disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya lama masa pidana, apabila masa pidana pendek
Warga Binaan cenderung enggan mengikuti kegiatan pelatihan karana ia berpikir bahwa akan
segera keluada dalam waktu yang tidak lama lagi. Kemudian tingkat kemampuan ekonomi
Warga Binaan, semakin tinggi kemampuan ekonomi Warga Binaan semakin enggan untuk
mengikuti kegiatan pelatihan karena merasa sudah berkecukupan. Selain itu jenis pidana juga
berpengaruh pada keikutsertaan Warga Binaan pada pelatihan. Wara Binaan Narkotika tidak
berhak mengikuti program asimilasi, sementara kegiatan pertanian dan peternakan ada di luar
Lapas.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan Saran
Pelaksanaan program kemandirian berbasis industri pada Penerapan manajemen operasional terhadap kegiatan kemandirian
narapidana dalam Lapas Kelas IIA Karawang sudah berjalan baik.
Lapas saat ini tidak hanya berfokus pada pemberian program Namun untuk memastikan kebermanfaatan program, perlu
program pembinaan saja, tetapi juga menyesuaikan dengan dilakukan beberapa hal yaitu:
sumber daya serta kebutuhan pasar pada masing-masing lokasi
1. Perlu ditetapkan kembali pilihan program sesuai dengan
Lapas. Implementasi program pembinaan narapidana pada kebutuhan dan kondisi dari pasar.
Lapas Industri berjalan dengan baik seperti di Lapas Kelas IIA
2. Perlu diperhatikan pasar yang banyak peminat dan banyak
Karawang. Namun demikian, dalam pelaksanaannya ada dibutuhkan atau digunakan oleh masysarakat menjadi program
beberapa kendala seperti sumber daya tempat yang terbatas, kemandirian yang diutamakan.
keaktifan peserta dalam mengikuti pembinaan terutama WBP 3. Perlu pengamatan oleh Balai Pemasyarakatan atau
dengan kasus narkotika. Pembimbing Kemasyarakatan apakah pembinaan keterampilan
yang telah diberikan dapat bermanfaat dan berkelanjutan. 11
Thank you!
Any questions?