Anda di halaman 1dari 15

1

BENCHMARKING
PERTEMUAN 13
2
• ⇒ Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan
secara nyata praktik-praktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja
Gregory H.
Watson kompetitif unggul.

• ⇒ Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk,


jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain
David Kearns
(CEO dari Xerox) yang dikenal sebagai yang terbaik.

• ⇒ Benchmarking merupakan suatu proses terus-menerus untuk menganalisis


tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran
IBM dan tujuan dengan prestasi dunia.

• ⇒ Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis


dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan
Teddy Pawitra dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul

• ⇒ Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses


internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam
Goetsch dan Davis maupun dari luar industri

3
Dari beberapa definisi, dapat dikatakan bahwa benchmarking
membutuhkan kesiapan “Fisik” dan “Mental”.

• dibutuhkan kesiapan sumber


daya manusia dan teknologi

Fisik yang matang untuk


melakukan benchmarking
secara akurat.

• pihak manajemen perusahaan


harus bersiap diri bila setelah

Mental dibandingkan dengan pesaing,


ternyata mereka menemukan
kesenjangan yang cukup
tinggi.

4
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Benchmarking merupakan kiat untuk 2. Fokus dari kegiatan benchmarking diarahkan pada
mengetahui tentang bagimana dan praktik terbaik dari perusahan lainnya. Ruang
mengapa suatu perusahaan yang lingkupnya makin diperluas yakni dari produk dan jasa
menjalar kearah proses, fungsi, kinerja organisasi,
memimpin dalam suatu industri dapat logistik, pemasaran, dll. Benchmarking juga berwujud
melaksanakan tugas-tugasnya secara perbandingan yang terus-menerus, jangka panjang
lebih baik dibandingkan dengan yang tentang praktik dan hasil dari perusahaan yang terbaik
dimanapun perusahaan itu berada.
lainnya.

4. Kegiatan benchmarking perlu keterlibatan dari


3. Praktik banchmarking berlangsung semua pihak yang berkepentingan, pemilihan yang
secara sistematis dan terpadu dengan tepat tentang apa yang akan di- benchmarking-
kan, pemahaman dari organisasi itu sendiri,
praktik manajemen lainnya, misalnya pemilihan mitra yang cocok dan kemampuan
TQM, corporate reengineering, analisis untuk melaksanakan apa yang ditemukan dalam
pesaing, dll. praktik bisnis.

5
BENCHMARKING ≠ ANALISIS PERSAINGAN
Benchmarking Analisis Persaingan
➢ Melihat pada proses ✓ Melihat pada hasil
➢ Memeriksa bagaimana sesuatu dapat ✓ Memeriksa apa yang telah terjadi dan
membandingkan dengan industri lainnya dikerjakan
➢ Penelitian membagi hasil untuk manfaat ✓ Perbandingan di dalam industri
bersama
✓ Penelitian tanpa membagi hasil
➢ Dapat tidak kompetitif
✓ Selalu kompetitif
➢ Membagi informasi
✓ Rahasia
➢ Kemitraan
✓ Tersendiri
➢ Kerjasama/ Interdependen
✓ Mandiri
➢ Dipergunakan untuk mencapai tujuan
perbaikan ✓ Dipergunakn untuk memeriksa
persaingan
➢ Tujuan berupa pengetahuan proses
✓ Tujuan berupa pengetahuan tentang
➢ Fokus pada kebutuhan pelanggan industri
✓ Fokus pada kebutuhan perusahaan

6
7
8
9
10
11
HABATAN – HAMBATAN
TERHADAP KESUKSESAN BENCHMARKING :
1. Fokus Internal 5. Bersedia Menerima “OK-in-Class”
Organisasi terlalu berfokus internal dan Seringkali organisasi bersedia memilih mitra yang
megabaikan kenyatan bahwa proses yang terbaik bukan terbaik dalam kelasnya. Hal ini dikarenakan :
dalam kelasnya dapat menghasilkan efisiensi  Yang terbaik di kelasnya tidak berminat untuk
yang jauh lebih tinggi, maka visi organisasi berpartisipasi
menjadi sempit.  Riset mengidentifikasi mitra yang keliru
 Perusahaan benchmarking malas berusaha dan
2. Tujuan Benchmarking Terlalu Luas
hanya memilih mitra yang lokasinya dekat.
Benchmarking membutuhkan tujuan yang lebih
spesifik dan berorientasi pada bagaimana 6. Penekanan Yang Tidak TepatTim terlalu memaksakan
(proses), bukan pada apa (hasil) aspek pengumpulan dan jumlah data. Padahal aspek
yang paling penting adalah poses itu sendiri.
3. Skedul Yang Tidak Realistis
Benchmarking membutuhkan kesabaran, karena 7. Kekurangpekaan Terhadap Mitra
merupakan proses keterlibatan yang Mitra Benchmarking memberikan akses untuk
membutuhkan waktu. Sedangkan skedul yang mengamati prosesnya dan juga menyediakan waktu
terlampau lama juga tidak baik, karena mungkin dan personilnya kuncinya untuk membantu proses
ada yang salah dalam pelaksanaannnya. benchmaking kepada organisasi sehingga mereka
harus dihormati dan dihargai.
4. Komposisi Tim Yang Kirang Tepat
Perlu pelibatan terhadap orang-orang yang 8. Dukungan Manajemen Puncak Yang Terbatas
berhubungan dan menjalankan proses organisasi Dukungan total dari manajemen puncak
sehari-hari dalam pelaksanaan benchmarking dibutuhkan untuk memulai benchmarking,
membantu tahap persiapan dan menjamin
tercapainya manfaat yang dijanjikan

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai