Anda di halaman 1dari 31

BENCHMARKING

KE BEST PRACTICE

Oleh :
Tim Fasilitator Benchmarking

PENDAHULUAN

Benchmarking adalah suatu strategi dan


proses yang banyak dipergunakan oleh
berbagai organisasi di dunia dalam
kerangka total quality management (TQM),
terutama
dalam
aspek
continuous
improvements
atau
perbaikan
berkelanjutan.
Dengan banckmarking, kita bisa memperluas
wawasan kita untuk menyelesaikan persoalan
dengan melihat sesuatu yang terjadi di luar
organisasi kita, di mana kita belajar dari orang lain
yang sudah terlebih dahulu sukses.

PENDAHULUAN
Jadi intinya, benchmarking adalah belajar dari
orang lain, dan tentu saja benchmarking
membutuhkan suatu sikap yang rendah hati
untuk mengakui bahwa ada pihak lain yang
sudah memiliki pencapaian di atas kita.
Benchmarking juga membutuhkan suatu sikap
mau berbagi dari pihak yang sudah memiliki
pencapaian yang baik, dan sesungguhnya itulah
esensi dari benchmarking, yaitu saling belajar
atau learning from each others.

PENDAHULUAN
Ada tiga hal dalam konteks ini, yaitu :
1.kunjungan site visit,
2.studi banding (comparative study), serta
3.benchmarking.
Site visit hanya suatu kunjungan biasa, melihat-lihat
apa yang sudah dilakukan orang, tanpa ada suatu
keharusan untuk melaporkan (kecuali yang sifatnya
administratif), apalagi sampai harus mengadopsi hal-

hal yang perlu diterapkan di organisasi kita.


Ini hanya suatu kunjungan biasa

Sedangkan studi banding sifatnya lebih


kepada shopping of ideas, yaitu
membandingkan sesuatu hal di sanasini, supaya kita mendapatkan ide
apakah hal itu bisa diterapkan atau
tidak di organisasi kita.
Sementara itu benchmarking adalah suatu proses
yang dimulai dari memahami persoalan yang kita
hadapi di dalam organisasi kita, kemudian kita
pergi mengamati dan mempelajari bagaimana hal
sejenis dilakukan di organisasi lain yang dianggap
sebagai best practice di bidang tersebut, kemudian
kita melakukan suatu proses adaptasi yang kreatif
(bukan copy and paste) hal tersebut ke dalam
organisasi kita.

Jadi,
benchmarking
membutuhkan
suatu
perencanaan, proses kerja, analisis, serta rumusan
yang adaptif. Benchmarking membutuhkan suatu
pemikiran analitis yang mendalam.
Benchmarking dapat dilakukan di internal
organisasi (antar unit kerja), eksternal organisasi,
dan bahkan juga dengan organisasi yang tidak
sejenis tetapi memiliki keunggulan di suatu bidang
(biasanya disebut dengan istilah functional
benchmarking). Misalnya sebuah perusahaan
airline
melakukan
benchmarking
mengenai
customer service di frontdesk kepada sebuah bank
yang dianggap best practice.
Tentu saja perusahaan airline ini tidak membenchmark business model-nya, melainkan
praktik customer service di bank tersebut.

Ada satu hal yang perlu diwaspadai, yaitu jangan


melakukan benchmark hanya terhadap aspek yang
artefak atau yang terlihat semata, melainkan juga
kepada aspek-aspek yang membentuk artefak
tersebut, yaitu budaya kerja, perilaku organisasi,
dan sebagainya. Inilah yang akan menjadi analisis
kita dalam melakukan proses adaptasi nantinya.
Benchmarking adalah latihan menjadi
cukup rendah hati untuk mengakui
bahwa orang lain lebih baik dalam
suatu hal dan cukup bijaksana untuk
mencoba dan belajar bagaimana
menyamakan dan bahkan melebihi
mereka.
http://strategy4management.wordpress.com/2013/09/05/benchmarking/

CLUSTER MATA DIKLAT


BENCHMARKING KE BEST
PRACTICE

PIM I

BEST PRACTICE
PADA ARAH
KEBIJAKAN

DAYA SAING NASIONAL

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

PIM II

BEST PRACTICE
PADA STRATEGI
KEBIJAKAN

ORGANISASI BERKINERJA
TINGGI

PIM
III

BEST PRACTICE
DALAM
PENGELOLAAN
PROGRAM

PELAKSANAAN PROGRAM
INSTANSI

PIM
IV

BEST PRACTICE
DALAM
PENGELOLAAN
KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN
UNIT KERJA

SCOPING
BENCHMARKING VISIT
DIKLATPIM TK IV
DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN
KEGIATAN

KEGIATAN

TEKNIS

Sumber : Pedoman Penyusunan


Renstra,Bappenas.2010

LAN-RI

GENERIK

KEGIATAN
Sumnber: Pedoman penyusunan Renstra.

KEGIATAN TEKNIS

Adalah kegiatan prioritas nasional,


yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik
dalam rangka pencapaian sasaran nasional.
KEGIATAN GENERIK

Adalah kegiatan yang digunakan oleh beberapa


unit organisasi yang sejenis.

1.Kecerdasan Emosi
2.Pengenalan potensi diri
3.Berfikir Kreatif dan Inovasi
4.Koordinasi dan Kolaborasi
5. Membangun Tim Efektif
6. Benchmarking ke Best
Practice
7. Merancang Proyek
1. Pilar-pilar
Perubahan
kebangsaan
8. Seminar Presentasi
2. Integritas
Proyek Perubahan
3. Standar Etika1.Coaching
9. Pembekalan Implementasi
Publik2.Counselli
Proyek Perubahan

4. Sistem
Administrasi
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
5. Pembekalan Isu
Aktual
Substantif
Lembaga
6. Diagnostic
Reading
7. Penjelasan
Proyek Perubahan

Tahap I

ng

Tahap III
Tahap II
Taking
Ownership

Merancang
Perubahan
dan
Membangun
Tim

(Breaktrough I)

18 sesi (54 jp)


Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
31 sesi (93 jp)

TRAINING OF FASILITATOR

LAN-RIDIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

1.Seminar
Laboratori
um

1.Coachin
g
2.Counsel
ling

Kepemimpi
nan
2.Evaluasi

Tahap V
Tahap IV

Evaluasi

Laboratorium
Kepemimpinan
(Breaktrough5 II)
sesi (15 jp)

18 sesi (54 jp)

51 sesi (153 jp)

LIMA TAHAPAN PEMBELAJARAN


DIKLATPIM IV

1.Kecerdasan Emosi
2.Pengenalan potensi diri
3.Berfikir Kreatif dan Inovasi
4.Koordinasi dan Kolaborasi
5. Membangun Tim Efektif

POSISI
MATA DIKLAT
Benchmarking
Pim IV

6. Benchmarking ke Best
Practice(12 sesi /36 jp)
7. Merancang Proyek Perubahan
8. Seminar Presentasi Proyek
Perubahan
9. Pembekalan Implementasi Proyek
Perubahan

Tahap III
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
LAN-RI

Merancang
Perubahan dan
Membangun Tim
(51 sesi /153 jp)

HUBUNGAN BENCHMARKING
KE BEST PRACTICE DIKLATPIM II, III,
IV
dengan mata diklat lainnya

PENGALAMAN
BELAJAR

BENCHMARKING
KE BEST PRACTICE

TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

PROYEK
PERUBAHAN

SEMINAR
PROYEK
PERUBAHAN

PEMBEKALA
N
IMPLEMENT
ASI PROYEK
PERUBAHAN

Kompetensi yang
dibangun

Tujuan

e s an
r
os
Pr laja
be

Perubahan budaya
organisasi, perbaikan
kinerja dan
peningkatan kualitas
SDM

m
pe

Ko
m

pe

te

ns
i

Peserta mampu mengadopsi


dan mengadaptasi best practice
bidang arah,strategi kebijakan,pengelolaan program,
kegiatan
Membaca bahan
bacaan dan
mendiskusikan
organisasi yang
memiliki best
practice pada arah,
strategi kebijakan,
pengelolaan
program dan
kegiatan,
mengunjungi
organisasi tsb.,
mengidentifikasi
best practice.

DEFINISI BENCHMARKING
1. Gregory H. Watson Benchmarking sebagai pencarian
secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif
unggul.

Essence :
Proses
membandingkan
dan mengukur
suatu kegiatan
organisasi
terhadap proses
operasi yang
terbaik di
kelasnya

2. David Kearns (CEO dari Xerox ) Benchmarking adalah


suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan
tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan
usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik
3. IBM Benchmarking merupakan suatu proses terusmenerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan
maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan
prestasi dunia
4. Teddy Pawitra Bencmarking sebagai suatu proses belajar
yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana
setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul
5. Goetsch dan Davis Benchmarking sebagai proses
pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal
organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari
dalam maupun dari luar industri

BENCHMARKING
PARADIGM
(J.Nazarko ,2007)

Benchmarking is one of the basic pillars of learning organizations, because if


encourages people to watch other and Learn from them.( Benchmarking salah satu pilar
organisasi pembelajaran , untuk memperhatikan orang lain dan belajar dari mereka)

Benchmarking as a process of learning from others requires modesty, because firstly


you have to admit that somebody is better than you in some field.( Benchmarking yaitu
Proses pembelajaran dari orang lain membutuhkan kerendahan hati , karena harus
mengakui keunggulan orang lain )

Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the
company does not understand the essence of their individual condition
(Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika
perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka

Benchmarking cannot be limited to comparison or ranking ( false benchmarking),


Benchmarking tidak terbatas pada pembandingan atau renking ( itu Benchmarking
yang salah)

The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas
batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan)

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN

PERLUNYA BENCHMARKING DALAM


PENENTUAN STRATEGI

Benchmarking akan mendorong kita untuk melihat jauh ke dalam


proses-proses di pesaing kita (atau sejawat kita) yang sejenis, yang
barangkali diimplementasikan dengan lebih baik dan terbukti
memberikan kualitas hasil atau keluaran yang lebih baik.
Juga benchmarking ini dapat membantu untuk mendapatkan jalan
pintas untuk mencapai tujuan (target), dengan meniru maka banyak
hal dapat dihemat, antara lain kita dapat lebih mempersingkat
proses pembelajaran (learning process), mengurangi kemungkinan
kegagalan karena bisa belajar dari kegagalan dan kesalahan orang
lain.
Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN

SIKLUS BENCHMARKING
DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MANAJEMEN

Dalam siklus itu di jelaskan tentang apa yang


dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan apa
yang akan di benchmark,
Menentukan apa saja yang akan di ukur sebagai untuk
memilih dan menentukan kepada siapa akan dilakukan
benchmark (pembanding),
Pelaksanaan pengumpulan data-data yang diperlukan
untuk dilaksanakan analisis data baru hasil dari
analisis data tersebut dipergunakan sebagai pedoman
untuk merumuskan tujuan dan merencanakan tindakan
apa yang akan dipergunakan sebagai strategik
perusahaan.
Demikian terus menerus akan dilaksanakan oleh
perusahaan untuk selalu memperbaiki dan merevisi
keputusan strategik-nya sebagai salah satu upaya
untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan
keunggulan bersaing yang optimal.

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN

Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/

BEBERAPA MANFAAT
MELAKSANAKAN
BENCHMARKING
Item
Memenuhi persyaratan
pelanggan
Menetapkan sasaran dan
tujuan yang efektif

Tanpa Benchmarking
Berdasarkan historis
Persepsi
Rendah kecocokannya (low fit)
Kekurangan fokus eksternal
Reaktif
Industri yang tertinggal belakang

Mengembangkan tolok
ukur produktivitas yang
benar

Mengejar proyek yang disenangi


Kekuatan dan kelemahan tidak
dipahami
Rute resistensi yang paling kecil

Menjadi kompetitif

Berfokus secara internal


Perubahan secara evolusioner
Komitmen yang rendah

Praktik-praktik pendidikan Tidak ditemukan


yang terbaik
Sedikit solusi
Rata-rata kemajuan PT
Aktivitas pengerjaan yang dadakan

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT

Dengan Benchmarking
Realita pasar
Penilaian objektif
Performa yang tinggi
Dapat dipercaya, tidak dapat
diargumentasi
Proaktif
Industri yang memimpin
Memecahkan masalah yang riil
Memahami keluaran
Berdasarkan praktik industri yang
terbaik

Pemahaman yang nyata/kongkrit dari


kompetisi
Ide baru dari praktik dan teknologi
Komitmen yang tinggi
Pencarian yang proaktif untuk
perubahan
Banyak opsi
Terobosan praktik usaha
Performa terbaik

Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/

INDIKATOR KEBERHASILAN DAN


KESUKSESAN PENERAPAN
BENCHMARKING

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014

Komitmen yang aktif untuk benchmarking


dari manajemen
Pemahaman yang jelas dan komprehensif
bagaimana
pekerjaan dilakukan sebagai dasar
perbandingan terhadap
praktik yang terbaik
Kesadaran bahwa kompetisi selalu berubah
dan perlu
mendahuluinya
Keinginan membagi informasi dengan mitra
benchmark
Konsentrasi pada perusahaan terkemuka
dalam bidang yang
diakui oleh pemimpin
Ketaatan pada proses benchmarking
Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/
Usaha yang berkesinambungan
Institusionalisasi benchmarking

CLASSIFICATION OF
BENCHMARKING

Sumber :Joanicjusz Nazarko , Basic benchmarking concepts and


conditions
For their introduction in the corporate and public sectors, Brussels,
nopember 2007.

Product
Benchmarking

Process
Benchmarking

Strategic
Benchmarking

Organizational
Benchmarking

Type of Benchmarking
Internal Benchmarking

External Benchmarking

Enterprise
Benchmarking

Competition
Benchmarking

Corporation
Benchmarking

Branch Benchmarking

Branch independent
Benchmarking
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
LAN-RI

LEVELS OF BENCHMARKING
Sumber :Joanicjusz Nazarko , Basic benchmarking concepts and
conditions
For their introduction in the corporate and public sectors, Brussels,
nopember 2007.

Comparisons

National Leader
Sector Leader
Sector standards
Best practices in company
Borrowing good ideas
Drawing conclusions from
own success

TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014

Range

Processes

World Leader

TOOL FOR
PRODUCTIVITY
MANAGEMENT

BENCHMARKI
NG

PRODUCTIVITY
ACCELERATOR

Sumber :Joanicjusz Nazarko , Basic benchmarking concepts and


conditions
For their introduction in the corporate and public sectors, Brussels,
nopember 2007.
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

TAHAPAN
Implementasi
Benchmarking
. Identifikasasi
. Memandang
Organisasi
. Kenali dan survey
organisasi
. Metode
penyelidikan
. Faktor
faktor kritis
TENTUKAN APA YANG
1 dan pemecahannya
AKAN DI
BENCHMARKING

Susun daftar
pertanyaan
. Kumpulkan
informasi
dari pasangan
organisasi
. Informasi dari
sumber lain
3. Dokumentasi
PENGUMPULAN
. Check INFORMASI
dan uji
kebenaran
.

IDENTIFIKASI MITRA
BENCHMARKING

. Bandingkan organisasi sendiri


dengan
organisasi yang akan di
Benchmarking
. Lakukan penelitian untuk
menemukan
organisasi yg berpraktek
TRAINING OF
FASILITATOR
terbaik
DIKLAT
KEPEMIMPINAN (Best Practice)
2014

. Perhatikan implementas
. Gabungkan dengan
rencana
. Siapkan rencana
perubahan.
. Implemenatasi rencana.

5
4

IMPLEMENTASI

ANALISIS

. Pengolahan data dan informasi.


. Pengendalian kualitas informasi.
. Koreksi terhadap unsur yg di
benchmarking
. Identifikasi perbedaan
. Manfaatkan analisis

PROSES PEMBELAJARAN BENCHMARKING


15 SESI (45 JP)

7 jp

30 jp

8 jp

BENCHMARKING VISIT
Penjelasan Benchmarking
strategi kebijakan
Pengumpulan dan pengolahan
data dan informasi mitra
benchmarking
Menyusun daftar pertanyaan
untuk menentukan yang akan
dibenchmarking
Analisis best practice strategi
kebijakan organisasi yang
berpraktek terbaik

IDENTIFIKASI
Slide,Lembar Kerja,
Infocus
Ceramah,Diskusi,
Tanya Jawab

Kunjungan ke mitra
benchmarking untuk mempelajari
best practice
Melakukan identifikasi perbedaan
praktek mereka untuk
keunggulan organisasi kita
Memanfaatkan hasil lesson lern
dan gabungkan dengan
rencana strategi Kebijakan
organisasi

Kunjungan lapangan,
Diskusi,
Tanya jawab,
Flip chart,Slide
Infocus

Mempersiapkan rencana
Perubahan dg
mengadaptasi/mengadopsi best
practice
Memanfaatkan hasil lesson lern
gabungkan dengan rencana
strategi kebijakan organisasi
Implemenatasi rencana perubahan
strategi kebijakan organisasi
Membuat Laporan
Melakukan Prresentasi

ADOPSI / ADAPTASI
Diskusi, Flip chart
Infocus

TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

MATA DIKLAT
BENCHMARKING KE BEST PRACTICE
DIKLATPIM TK.IV
(Sumber : PERKA LAN NO. 13 Tahun 2013)

DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi
keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan kegiatan, melalui
pembelajaran benchmarking, knowledge replication, dan knowledge
customization.pembelajaran disampaikan secara interaktif dengan menggunakan metode
kunjungan lapangan, Tanya jawab dan diskusi.keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya dalam mengadopsi, atau mengadaptasi best practice.
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu mengadopsi dan


mengadaptasi best practice pengelolaan kegiatan
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN

C. INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :


1) Mengidentifikasi best practice pengelolaan kegiatan ; 2)
Menyusun lesson learnt dari best practice; 3) Mengadopsi best
practice; 4) Mengadaptasi best practice
D. MATERI POKOK

Materi pokok pada mata Diklat ini adalah :


1) Identifikasi best practice; 2) Adaptasi best practice; 3) Adopsi
best practice.
E. PENGALAMAN BELAJAR
Untuk memperoleh hasil belajar pada mata diklat ini , peserta melalui serangkaian
Pengalaman belajar, mulai dari membaca bahan bacaan tentang organisasi
yang memiliki best practice dalam pengelolaan kegiatan ,mendengar dan berdiskusi
baik dengan tenaga pengajar maupun sesama peserta tentang organisasi tersebut ,
mengunjungi organisasi tersebut, mengidentifikasi best practice strategi kebijakan
pada organisasi tersebut . Dipenghujung pembelajaran peserta
menunjukan kompetensinya dalam mengadopsi
TRAINING OF FASILITATOR
dan/atau mengadaptasi best practice.
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

F. MEDIA

Media yang dipergunakan dalam Mata Diklat ini adalah :


1) Bahan bacaan tentang organisasi best practice; 2) Bahan tayang;
3) Data statistik

G. WAKTU

Alokasi waktu untuk mata diklat ini adalah 12 sesi


(36 JP).

TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014

KESIMPULAN
Benchmarking untuk menentukan kunci atau rahasia
sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice
Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat
membandingkan dengan organisasi kompetitor dan selanjutny
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan
kinerjanya
Keuntungan yang diperoleh melalui benchmarking adalah untuk
mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan
sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses
Benchmarking adalah proses pembelajaran dari orang lain
membutuhkan kerendahan hati untuk mengakui bahwa orang
lain lebih baik dalam suatu hal dan cukup bijaksana untuk
mencoba dan belajar bagaimana menyamakan dan bahkan
melebihi mereka.

REFEREN
SI

American Productivity And Quality Center, www.apqc.org.


Bogan , Christopeher E., and Michael J.English, Benchmarking for Best Practices:
Winning Through Innovative Adaptation , McGraw-Hill, 1994.
Boxwell, Robert J ., Jr, Benchmarking for copetitive, McGraw-Hill,1994
Camp, Robert C, Business Process Benchmarking : Finding and Implementing
Best Practice , American Society for Quality, 1995
Coers, Mardi, Chris Gardner, Lisa Higgins, and Cynthia Raybourn.
Benchmarking: A Guide For your Journey to Best-Practice Processes, American
Productivity and Quality Center, 2001
Czarnecki, Mark T. Managing by Measuring : How to improve Your Organizations
Peformance Through Effective Benchmarking ,AMACOM,1999
Darrel K Rigby, Management Tools an Executive guide, 2007
Danrell, Jerker, Selection Bias and the Perils of Benchmarking, Harvard Business Review,
2005
Dr.Robin Mann, Presentasi dalam Business Excellence Global Conference, Singapore,
2009.
Harrington , H. James, The Complete Benchmarking Implementation Guide :
Total Benchmarking Management .,
Iacobucci,Dawn, and Christie Nordhielm, Creative Benchmarking , Harvard Business
Review,2000.
Reider , Rob. Benchmarking Strategies : A Tools For Profit Improvement. John Wiley &
Sons, 2000
Spendolini, Michael J. The Benchmarking Book 2d ed.AMACOM, 2003
Stauffer,David. Is Your Benchmarking Doing the Right Work ?, Harvard Management
Update, 2003
Zairi, Mohamed. Benchmarking for Best Practice : Continuous Learning Through
Sustaineble
Innovation,Butterworth-Heinemann.
Joanicjusz Nazarko , Basic benchmarking concepts and conditions
For their introduction in the corporate and public sectors, Brussels, nopember
2007.
Camp.R. 1989. Benchmarking:The Search for Best Practise
Ivan, Action
Business Model
Research.
ThatPlan
LeadBenchmark
to Superior Performance,
ASQCMarket
QualityPlan
Press.
Milwaukee,WI
Marti,
Jose Mariaand
Viedma.
2004.
Strategic
Knowledge Benchmarking
American
Productivity
Quality
Center
, Benchmarking
for Success:System:
a knowledge-based strategic managemenr
information
system for firms.
http://www.amazon.com/Benchmarking
Competitive
Advanttage-RobertTRAINING OF
Jurnal Knowledge management, 2004-8-6 page 31 Tiwana, Amrit. 2000.
Boxwell/dp/0070068992.
FASILITATOR
The Knowledge Magement Toolkit. One Lake Street: Prentice Hall P
DIKLAT
Beating the competition : a practical guide to Benchmarking. Washington,DC:
KEPEMIMPINAN
KaiserAssociates.Ross,1994
2014

Terimakas
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014

Anda mungkin juga menyukai