KE BEST PRACTICE
Oleh :
Tim Fasilitator Benchmarking
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Jadi intinya, benchmarking adalah belajar dari
orang lain, dan tentu saja benchmarking
membutuhkan suatu sikap yang rendah hati
untuk mengakui bahwa ada pihak lain yang
sudah memiliki pencapaian di atas kita.
Benchmarking juga membutuhkan suatu sikap
mau berbagi dari pihak yang sudah memiliki
pencapaian yang baik, dan sesungguhnya itulah
esensi dari benchmarking, yaitu saling belajar
atau learning from each others.
PENDAHULUAN
Ada tiga hal dalam konteks ini, yaitu :
1.kunjungan site visit,
2.studi banding (comparative study), serta
3.benchmarking.
Site visit hanya suatu kunjungan biasa, melihat-lihat
apa yang sudah dilakukan orang, tanpa ada suatu
keharusan untuk melaporkan (kecuali yang sifatnya
administratif), apalagi sampai harus mengadopsi hal-
Jadi,
benchmarking
membutuhkan
suatu
perencanaan, proses kerja, analisis, serta rumusan
yang adaptif. Benchmarking membutuhkan suatu
pemikiran analitis yang mendalam.
Benchmarking dapat dilakukan di internal
organisasi (antar unit kerja), eksternal organisasi,
dan bahkan juga dengan organisasi yang tidak
sejenis tetapi memiliki keunggulan di suatu bidang
(biasanya disebut dengan istilah functional
benchmarking). Misalnya sebuah perusahaan
airline
melakukan
benchmarking
mengenai
customer service di frontdesk kepada sebuah bank
yang dianggap best practice.
Tentu saja perusahaan airline ini tidak membenchmark business model-nya, melainkan
praktik customer service di bank tersebut.
PIM I
BEST PRACTICE
PADA ARAH
KEBIJAKAN
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
PIM II
BEST PRACTICE
PADA STRATEGI
KEBIJAKAN
ORGANISASI BERKINERJA
TINGGI
PIM
III
BEST PRACTICE
DALAM
PENGELOLAAN
PROGRAM
PELAKSANAAN PROGRAM
INSTANSI
PIM
IV
BEST PRACTICE
DALAM
PENGELOLAAN
KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
UNIT KERJA
SCOPING
BENCHMARKING VISIT
DIKLATPIM TK IV
DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN
KEGIATAN
KEGIATAN
TEKNIS
LAN-RI
GENERIK
KEGIATAN
Sumnber: Pedoman penyusunan Renstra.
KEGIATAN TEKNIS
1.Kecerdasan Emosi
2.Pengenalan potensi diri
3.Berfikir Kreatif dan Inovasi
4.Koordinasi dan Kolaborasi
5. Membangun Tim Efektif
6. Benchmarking ke Best
Practice
7. Merancang Proyek
1. Pilar-pilar
Perubahan
kebangsaan
8. Seminar Presentasi
2. Integritas
Proyek Perubahan
3. Standar Etika1.Coaching
9. Pembekalan Implementasi
Publik2.Counselli
Proyek Perubahan
4. Sistem
Administrasi
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
5. Pembekalan Isu
Aktual
Substantif
Lembaga
6. Diagnostic
Reading
7. Penjelasan
Proyek Perubahan
Tahap I
ng
Tahap III
Tahap II
Taking
Ownership
Merancang
Perubahan
dan
Membangun
Tim
(Breaktrough I)
TRAINING OF FASILITATOR
LAN-RIDIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
1.Seminar
Laboratori
um
1.Coachin
g
2.Counsel
ling
Kepemimpi
nan
2.Evaluasi
Tahap V
Tahap IV
Evaluasi
Laboratorium
Kepemimpinan
(Breaktrough5 II)
sesi (15 jp)
1.Kecerdasan Emosi
2.Pengenalan potensi diri
3.Berfikir Kreatif dan Inovasi
4.Koordinasi dan Kolaborasi
5. Membangun Tim Efektif
POSISI
MATA DIKLAT
Benchmarking
Pim IV
6. Benchmarking ke Best
Practice(12 sesi /36 jp)
7. Merancang Proyek Perubahan
8. Seminar Presentasi Proyek
Perubahan
9. Pembekalan Implementasi Proyek
Perubahan
Tahap III
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
LAN-RI
Merancang
Perubahan dan
Membangun Tim
(51 sesi /153 jp)
HUBUNGAN BENCHMARKING
KE BEST PRACTICE DIKLATPIM II, III,
IV
dengan mata diklat lainnya
PENGALAMAN
BELAJAR
BENCHMARKING
KE BEST PRACTICE
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
PROYEK
PERUBAHAN
SEMINAR
PROYEK
PERUBAHAN
PEMBEKALA
N
IMPLEMENT
ASI PROYEK
PERUBAHAN
Kompetensi yang
dibangun
Tujuan
e s an
r
os
Pr laja
be
Perubahan budaya
organisasi, perbaikan
kinerja dan
peningkatan kualitas
SDM
m
pe
Ko
m
pe
te
ns
i
DEFINISI BENCHMARKING
1. Gregory H. Watson Benchmarking sebagai pencarian
secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif
unggul.
Essence :
Proses
membandingkan
dan mengukur
suatu kegiatan
organisasi
terhadap proses
operasi yang
terbaik di
kelasnya
BENCHMARKING
PARADIGM
(J.Nazarko ,2007)
Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the
company does not understand the essence of their individual condition
(Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika
perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka
The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas
batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan)
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
SIKLUS BENCHMARKING
DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MANAJEMEN
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/
BEBERAPA MANFAAT
MELAKSANAKAN
BENCHMARKING
Item
Memenuhi persyaratan
pelanggan
Menetapkan sasaran dan
tujuan yang efektif
Tanpa Benchmarking
Berdasarkan historis
Persepsi
Rendah kecocokannya (low fit)
Kekurangan fokus eksternal
Reaktif
Industri yang tertinggal belakang
Mengembangkan tolok
ukur produktivitas yang
benar
Menjadi kompetitif
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
Dengan Benchmarking
Realita pasar
Penilaian objektif
Performa yang tinggi
Dapat dipercaya, tidak dapat
diargumentasi
Proaktif
Industri yang memimpin
Memecahkan masalah yang riil
Memahami keluaran
Berdasarkan praktik industri yang
terbaik
Sumber :http://www.ekasulistiyana.web.id/
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014
CLASSIFICATION OF
BENCHMARKING
Product
Benchmarking
Process
Benchmarking
Strategic
Benchmarking
Organizational
Benchmarking
Type of Benchmarking
Internal Benchmarking
External Benchmarking
Enterprise
Benchmarking
Competition
Benchmarking
Corporation
Benchmarking
Branch Benchmarking
Branch independent
Benchmarking
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
LAN-RI
LEVELS OF BENCHMARKING
Sumber :Joanicjusz Nazarko , Basic benchmarking concepts and
conditions
For their introduction in the corporate and public sectors, Brussels,
nopember 2007.
Comparisons
National Leader
Sector Leader
Sector standards
Best practices in company
Borrowing good ideas
Drawing conclusions from
own success
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014
Range
Processes
World Leader
TOOL FOR
PRODUCTIVITY
MANAGEMENT
BENCHMARKI
NG
PRODUCTIVITY
ACCELERATOR
TAHAPAN
Implementasi
Benchmarking
. Identifikasasi
. Memandang
Organisasi
. Kenali dan survey
organisasi
. Metode
penyelidikan
. Faktor
faktor kritis
TENTUKAN APA YANG
1 dan pemecahannya
AKAN DI
BENCHMARKING
Susun daftar
pertanyaan
. Kumpulkan
informasi
dari pasangan
organisasi
. Informasi dari
sumber lain
3. Dokumentasi
PENGUMPULAN
. Check INFORMASI
dan uji
kebenaran
.
IDENTIFIKASI MITRA
BENCHMARKING
. Perhatikan implementas
. Gabungkan dengan
rencana
. Siapkan rencana
perubahan.
. Implemenatasi rencana.
5
4
IMPLEMENTASI
ANALISIS
7 jp
30 jp
8 jp
BENCHMARKING VISIT
Penjelasan Benchmarking
strategi kebijakan
Pengumpulan dan pengolahan
data dan informasi mitra
benchmarking
Menyusun daftar pertanyaan
untuk menentukan yang akan
dibenchmarking
Analisis best practice strategi
kebijakan organisasi yang
berpraktek terbaik
IDENTIFIKASI
Slide,Lembar Kerja,
Infocus
Ceramah,Diskusi,
Tanya Jawab
Kunjungan ke mitra
benchmarking untuk mempelajari
best practice
Melakukan identifikasi perbedaan
praktek mereka untuk
keunggulan organisasi kita
Memanfaatkan hasil lesson lern
dan gabungkan dengan
rencana strategi Kebijakan
organisasi
Kunjungan lapangan,
Diskusi,
Tanya jawab,
Flip chart,Slide
Infocus
Mempersiapkan rencana
Perubahan dg
mengadaptasi/mengadopsi best
practice
Memanfaatkan hasil lesson lern
gabungkan dengan rencana
strategi kebijakan organisasi
Implemenatasi rencana perubahan
strategi kebijakan organisasi
Membuat Laporan
Melakukan Prresentasi
ADOPSI / ADAPTASI
Diskusi, Flip chart
Infocus
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
MATA DIKLAT
BENCHMARKING KE BEST PRACTICE
DIKLATPIM TK.IV
(Sumber : PERKA LAN NO. 13 Tahun 2013)
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi
keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan kegiatan, melalui
pembelajaran benchmarking, knowledge replication, dan knowledge
customization.pembelajaran disampaikan secara interaktif dengan menggunakan metode
kunjungan lapangan, Tanya jawab dan diskusi.keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya dalam mengadopsi, atau mengadaptasi best practice.
HASIL BELAJAR
F. MEDIA
G. WAKTU
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
KESIMPULAN
Benchmarking untuk menentukan kunci atau rahasia
sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice
Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat
membandingkan dengan organisasi kompetitor dan selanjutny
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan
kinerjanya
Keuntungan yang diperoleh melalui benchmarking adalah untuk
mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan
sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses
Benchmarking adalah proses pembelajaran dari orang lain
membutuhkan kerendahan hati untuk mengakui bahwa orang
lain lebih baik dalam suatu hal dan cukup bijaksana untuk
mencoba dan belajar bagaimana menyamakan dan bahkan
melebihi mereka.
REFEREN
SI
Terimakas
TRAINING OF
FASILITATOR
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
2014