PENDAHULUAN
Teori manajemen yang saat ini ada biasanya sering digunakan untuk
mengelola perusahaan bisnis yang berorientasi pada profit/ keuntungan. Ketika
berbicara tentang bisnis, semua kebijakan bisnis pasti memerlukan tolak ukur.
Begitu pula dengan kebijakan menginvestasi sumber daya manusia. Setiap
perusahaan berharap sumber daya manusia yang mereka investasikan memenuhi
standar tertentu supaya perusahaan dapat mencapai profit yang diharapkan.
1
1.2 RUANG LINGKUP
Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan yang dicakup sebagai berikut :
Tujuan diadakannya penelitian terhadap penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya yang
juga meliputi objek yang dinilai, pihak-pihak yang menilai, indikator
penilaian kinerja, waktu penilaian, metode yang digunakan
2. Untuk mengetahui aturan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
3. Untuk mengetahui dampak penerapan penilaian kinerja terhadap PT.
Petraya Mitra Jaya dan karyawan PT. Petraya Mitra Jaya
4. Untuk mengetahui rencana ke depan PT. Petraya Mitra Jaya dalam
melakukan penilaian kinerja
5. Untuk membandingkan praktek penilaian kinerja PT. Petraya Mitra Jaya
dengan teori penilaian kinerja
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pembandingan
Merupakan metode penilaian dimana karyawan yang satu dibandingkan
dengan karyawan yang lain.
2. Performance Checklist
Merupakan metode penilaian dimana departemen SDM membuat form dimana
di form tersebut sudah diberi bobot-bobot untuk setiap aspek yang akan
dinilai. Lalu tim penilai hanya tinggal mencentang-centang mana yang
menjadi aspek yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
3. Critical Incident
Metode dimana penilai melihat langsung kinerja karyawan dan membuat
catatan terhadap perilaku positif dan negatif mereka.
4. Grading/ Force Distribution
Metode dimana karyawan dipisahkan ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang
berbeda.
5. Point Allocation/ Angka
Metode penilaian dengan angka, dimana karyawan dengan angka tertinggi
adalah karyawan terbaik.
3
Penilaian kinerja mempunyai beberapa ciri-ciri khusus yaitu :
1. Bersifat Formal
Ada aturan mainnya,tidak boleh di sembarang tempat menilai. Menilai hanya
di tempat kerja.
2. Periodik
Penetapan waktu penilaian kinerja tergantung oleh perusahaan itu mau menilai
berapa kali dalam setahun.
3. Berkaitan dengan pekerjaan
Manfaat penilaian kinerja secara umum adalah untuk performance review,
reward review, dan potential review. Sedangkan manfaat spesifik penilaian
kinerja yaitu, peningkatan prestasi, penyesuaian kompensasi, keputusan
penempatan, untuk pelatihan, dan untuk mengetahui kesalahan desain kerja.
a. Halo Effect
Penilai hanya menilai satu faktor namun sudah mengambil kesimpulan untuk
seluruh faktor.
b. Kesalahan Central Tedency
Penilai hanya menilai dari nilai tengah saja.
c. Sikap Keras dan Lunak (Bias)
Ketika memberikan penilaian cenderung baik semua/ jelek semua.
d. Prasangka Bias
Memberikan penilaian terhadap kepribadian seseorang. Bukan melihat dari
kinerjanya.
e. Kejadian Mutakhir/ Terakhir
4
Menilai hanya kejadian terakhir saja. Seharusnya penilaian itu dilakukan
sepanjang hari selama periode penilaian kinerja berlangsung.
5
BAB III
Harga yang sangat kompetitif, proses cepat dan tepat waktu, kualitas yang
terjamin, serta dukungan operator yang handal dan expert juga infrastruktur yang
mutakhir dan modern, menjadikan PT. Petraya dipercaya untuk menjadi mitra
percetakan bagi beberapa perusahaan besar, baik swasta maupun instansi
pemerintahan, dalam skala regional maupun nasional, untuk segala produk percetakan
offset, seperti Company Profile, Annual Report,Brosur, Poster, Leaflet, Paper Bag,
Seminar Kit, Buku – buku, Packaging, serta keperluan kantor dan pribadi dengan
skala terbatas ataupun dalam jumlah besar seperti : Kartu Nama, Amplop, Kop Surat,
Kwitansi, Faktur,Continous form, Form-form standar maupun khusus, Kalender,
Undangan nikah , Kartu ucapan dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan bukti
nyata dari loyalitas dan kepercayaan mitra/pelanggan terhadap PT. Petraya sendiri.
“Inspiring and Giving The World” merupakan Visi dari PT. Petraya Mitra Jaya
Makna dari visi tersebut yaitu PT. Petrajaya berkomitmen untuk mewarnai dunia
menjadi lebih indah dengan karya dan pelayanan mereka sesuai dengan kompetensi
sumber daya yang mereka miliki. Sedangkan Misi PT. Petraya sendiri yaitu:
6
adalah orang-orang yang hadir dan berjuang untuk mewujudkan
masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai dan saling toleransi
melalui tercapainya keluarga-keluarga yang kaya raya,berkelimpahan dan
penuh berkah.
3. Membuat holding dan anak perusahaan
adalah orang-orang yang tumbuh bersama-sama & selalu hadir sebagai
Team dalam bekerja dan berkreasi serta berjuang untuk selalu
meningkatkan diri dalam meraih impian
4. Membuat anak-anak perusahaan & menjadikan perusahaan sebagai
Holding
adalah orang-orang yang selalu berfikir besar dalam bekerja
5. Mengembangkan profesionalisme dunia kerja
adalah orang-orang yang hadir dengan energi yang besar dan positif serta
perduli dan aktif untuk mengembangkan profesionalisme sebagai dasar
pelayanan dan pengembangan kami.
7
Struktur Organisasi PT. Petraya Mitra Jaya
8
BAB IV
Sejak saat itu, setiap karyawan di PT. Petraya Mitra Jaya mulai dari level
manajemen hingga operator di semua bidang pekerjaan memiliki suatu standar
penilaian kinerja.
9
4.2 Proses Penilaian Kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
Objek penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya adalah setiap sumber
daya manusia di perusahaan ini. Mulai dari jabatan terendah hingga jabatan
tertinggi, baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing.
Indikator penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya antara posisi staff
dengan posisi manager ke atas berbeda.
10
adalah yang terburuk, dan 4 adalah yg terbaik. Dari beberapa indikator, ada
beberapa bagian yang dinilai oleh karyawan sendiri, sedangkan bagian yang lain
dinilai oleh atasan.
Misalnya ketika hari ini ada pesanan sepuluh macam desain. Tiap-tiap
desain memiliki point yang berbeda-beda. Karyawan lalu memberikan nilai angka
pada form yang sudah disediakan sesuai dengan pekerjaan mendesain yang
mereka kerjakan sehari itu.
11
menkoordinasikan timnya dengan baik untuk mencapai kondisi tertentu maka,
point penilaian kinerjanya juga akan baik.
Dalam proses penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya dirasa hampir
tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya. Walaupun dalam untuk indikator
kualitas dan kuantitas yang menilai kinerja individu adalah individu itu sendiri,
namun karena proses penilaian ini selalu dimonitor dan bagian satu dengan
lainnya saling berkaitan, kecenderungan akan adanya ketidakjujuran itu kecil
sekali presentase terjadinya. Terlebih lagi, kinerja karyawan berdasarkan pesanan
pelanggan. Tidak mungkin kinerja karyawan meningkat drastis, namun ternyata
kinerja perusahaan menurun bahkan merugi. Selalu ada ritme yang standar antara
kinerja karyawan dengan kinerja perusahaan.
Aturan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya mungkin cukup unik
dibandingkan dengan perusahaan lain. Secara formal, mungkin aturan penilaian
kinerja PT. Petraya hampir sama dengan perusahaan lain, dilakukan secara
periodik. Namun, karena perusahaan ini berbasis Islami dengan slogan budaya
perusahaan yang salah satunya menyebutkan “bekerja tidak hanya untuk duniawi
saja, namun juga untuk akhirat”, maka dalam manajemen penilaian kinerja yang
dinilai tidak hanya kinerja karyawan itu saja. Sikap dan ibadah sholat, puasa,
tadarus juga menjadi point tambahan yang mengikat dalam penilaian kinerja,
walaupun tidak dibakukan dalam suatu aturan formal karena aturan seperti ini tidak
diperbolehkan dalam penilaian kinerja manapun.
12
disini kinerjanya paling bagus di antara karyawan lain di bagiannya masing- masing
akan menjadi karyawan berprestasi. Dimana karyawan-karyawan berprestasi di
tiap bidang ini nantinya punya kesempatan besar untuk dipertimbangkan dalam
promosi jabatan. Untuk karyawan kontrak, penilaian kinerja ini merupakan salah
satu jalan membuka peluang supaya bisa diangkat sebagai karyawan tetap.
PT. Petraya Mitra Jaya sedang membangun suatu jaringan yang terkomputerisasi,
yang disebut Petraya Integrated System (PIS). Melalui PIS ini, nantinya akan
memudahkan dalam penilaian kinerja PT. Petraya. Jadi, rencananya pesanan
konsumen akan dimasukkan ke jaringan ini melalui bagian marketing, kemudian
informasi tersebut akan disambungkan secara sistematis ke bagian-bagian yang
lain (seperti bagian keuangan, desain, produksi, dan sebagainya). Kemudian setelah
setiap individu menyelesaikan pekerjaannya masing- masing, mereka bisa langsung
mengisi form penilaian saat itu juga melalui jaringan PIS yang sudah tersambung
ke setiap bagian perusahaan. Sehingga supervisi atau departemen SDM yang ingin
mengetahui kinerja seorang karyawan mereka, dapat langsung melihat di jaringan
PIS ini, tanpa perlu menunggu dalam waktu yang lama untuk akumulasi nilai atau
laporan satu per satu dari individu.
Metode penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya untuk menilai kualitas,
kuantitas, dan kontribusi yang telah karyawan berikan pada perusahaan adalah
point allocation. Metode tersebut dilakukan dengan menjumlahkan point yang
karyawan peroleh setiap harinya. Kemudian dikumpulkan ke supervisor, diteruskan
ke departemen SDM. Lalu departemen SDM menambahkan indikator lain seperti
13
loyalitas, pemahaman, sikap, dan lain sebagainya ke dalam penilaian tersebut.
Dimana, karyawan yang memperoleh angka tertinggi merupakan karyawan yang
berprestasi di bidangnya.
Penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya sudah cukup baik, namun masih ada
kekurangan atau kesalahan dalam pelaksanaannya. Seperti melibatkan prasangka
pribadi, yaitu menilai kepribadian/ sikap seseorang sebagai indikator penilaian.
Dimana hal ini dapat mengakibatkan penilaian bersifat subjektif. Karena
perusahaan ini berbasis Islami, maka ibadah juga dijadikan tolak ukur penilaian
walaupun tidak dibakukan dalam aturan. Padahal ibadah tidak berhubungan
dengan kinerja seseorang.
14
BAB V
KESIMPULAN
Untuk rencana ke depan, PT. Petraya Mitra Jaya sedang membangun sebuah
jaringan penilaian kinerja yang terkomputerisasi melalui PIS (Petraya Intregated
System). Dimana, sistem ini akan menghubungkan antara satu bagian dengan
bagian lain, sehingga lebih memudahkan atasan dan departemen SDM untuk
mengetahui point yang karyawan dapatkan setiap harinya tanpa perlu menunggu
akumulasi penilaian dari individu.
15
LAMPIRAN
Contoh bentuk penilaian kinerja individu yang dilakukan oleh Direksi sendiri
16
Foto Kelompok bersama Bapak Efendi sebagai Direktur PT Petraya Mitra Jaya dan
Ibu Nurul sebagai HRD PT Petraya Mitra Jaya
17
DAFTAR PUSTAKA
18