Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teori manajemen yang saat ini ada biasanya sering digunakan untuk
mengelola perusahaan bisnis yang berorientasi pada profit/ keuntungan. Ketika
berbicara tentang bisnis, semua kebijakan bisnis pasti memerlukan tolak ukur.
Begitu pula dengan kebijakan menginvestasi sumber daya manusia. Setiap
perusahaan berharap sumber daya manusia yang mereka investasikan memenuhi
standar tertentu supaya perusahaan dapat mencapai profit yang diharapkan.

Setiap perusahaan pasti ingin kinerja dan profitnya mengalami peningkatan


setiapwaktu, dan tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain. Untuk dapat
mencapai kondisi seperti ini,perlu adanya dukungan dari sumber daya manusia
yang juga konsisten untuk selalu meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui seberapa besar kinerja dan kontribusi yang telah sumber daya
manusia berikan kepada perusahaan, sangatlah penting untuk dibuat suatu
penilaian kinerja. Penilaian kinerja ini merupakan tolak ukur perusahaan dalam
mengambil kebijakan-kebijakan tertentu seperti penyesuaian kompensasi,
keputusan penempatan, pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap adanya
kesalahan desain kerja. Karena itu, penilaian kinerja juga dapat memacu motivasi
karyawan untuk terus berprestasi supaya mereka mendapat peningkatan
kompensasi dan keuntungan-keuntungan lain yang ditawarkan perusahaan ketika
mereka berprestasi. Ketika karyawan berlomba-lomba berprestasi untuk
memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan, maka secara otomatis
perusahaan juga akan memperoleh keuntungan/ profit yang tinggi.

Penilaian kinerja di PT Petraya Mitra Jaya, yang merupakan salah satu


perusahaan percetakan di Semarang menarik untuk dikaji lebih dalam,karena
ternyata di Semarang tidak semua perusahaan percetakan menerapkan penilaian
kinerja. PT Petraya-pun sebenarnya terhitung baru dalam menerapkan penilaian
kinerja. Penilaian kinerja ini ketika diterapkan ternyata mempunyai dampak yang
baik pada kinerja karyawan yang akhirnya berdampak baik juga pada kinerja
perusahaan.

1
1.2 RUANG LINGKUP

Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan yang dicakup sebagai berikut :

1. Sejarah dilakukannya penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya


2. Proses penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
3. Aturan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
4. Dampak penilaian kinerja terhadap PT. Petraya Mitra Jaya
5. Rencana ke depan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
6. Analisis terhadap penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan diadakannya penelitian terhadap penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya yang
juga meliputi objek yang dinilai, pihak-pihak yang menilai, indikator
penilaian kinerja, waktu penilaian, metode yang digunakan
2. Untuk mengetahui aturan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya
3. Untuk mengetahui dampak penerapan penilaian kinerja terhadap PT.
Petraya Mitra Jaya dan karyawan PT. Petraya Mitra Jaya
4. Untuk mengetahui rencana ke depan PT. Petraya Mitra Jaya dalam
melakukan penilaian kinerja
5. Untuk membandingkan praktek penilaian kinerja PT. Petraya Mitra Jaya
dengan teori penilaian kinerja

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk menambah koleksi kepustakaan dalam penelitian tentang Manajemen


Sumber Daya Manusia
2. Sebagai tambahan referensi bagi kalangan akademisi yang tertarik dengan
praktek nyata penerapan penilaian kinerja di perusahaan.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penilaian kinerja merupakan kegiatan yang diprakarsai perusahaan untuk


menilai/ mengukur kinerja karyawan. Biasanya yang menilai kinerja suatu karyawan
adalah atasan langsung. Di dalam penilaian kinerja ada metode penilaian 3600 dimana,
seorang karyawan bisa dinilai oleh banyak pihak, tidak hanya atasan langsung saja,
tetapi bawahan, teman sejawat, diri sendiri, dan pelanggan (kustomer). Hasil dari
penilaian kinerja ini adalah prestasi kerja.

Indikator/ dimensi yang dinilai dari penilaian kinerja meliputi absensi,


kualitas, kuantitas, kerjasama, loyalitas, kepemimpinan, dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan pekerjaan itu. Metode-metode yang digunakan dalam penilaian
kinerja ada lima, yaitu :

1. Pembandingan
Merupakan metode penilaian dimana karyawan yang satu dibandingkan
dengan karyawan yang lain.
2. Performance Checklist
Merupakan metode penilaian dimana departemen SDM membuat form dimana
di form tersebut sudah diberi bobot-bobot untuk setiap aspek yang akan
dinilai. Lalu tim penilai hanya tinggal mencentang-centang mana yang
menjadi aspek yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
3. Critical Incident
Metode dimana penilai melihat langsung kinerja karyawan dan membuat
catatan terhadap perilaku positif dan negatif mereka.
4. Grading/ Force Distribution
Metode dimana karyawan dipisahkan ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang
berbeda.
5. Point Allocation/ Angka
Metode penilaian dengan angka, dimana karyawan dengan angka tertinggi
adalah karyawan terbaik.

3
Penilaian kinerja mempunyai beberapa ciri-ciri khusus yaitu :

1. Bersifat Formal
Ada aturan mainnya,tidak boleh di sembarang tempat menilai. Menilai hanya
di tempat kerja.
2. Periodik
Penetapan waktu penilaian kinerja tergantung oleh perusahaan itu mau menilai
berapa kali dalam setahun.
3. Berkaitan dengan pekerjaan
Manfaat penilaian kinerja secara umum adalah untuk performance review,
reward review, dan potential review. Sedangkan manfaat spesifik penilaian
kinerja yaitu, peningkatan prestasi, penyesuaian kompensasi, keputusan
penempatan, untuk pelatihan, dan untuk mengetahui kesalahan desain kerja.

Hambatan dalam penerapan penilaian meliputi :

1. Biasanya penilaian digunakan untuk segala macam tujuan


2. Biasanya satu macam form digunakan untuk semua jenis pekerjaan
3. Ditujukan pada ciri-ciri pribadi yang sulit diukur
4. Perbedaan penilaian atasan dan bawahan/ anatara masing- masing atasan
5. Atasan enggan memberikan penilaian sebenarnya (subjektif)

Faktor-faktor penyebab penilaian subjektif sebagai berikut :

a. Halo Effect
Penilai hanya menilai satu faktor namun sudah mengambil kesimpulan untuk
seluruh faktor.
b. Kesalahan Central Tedency
Penilai hanya menilai dari nilai tengah saja.
c. Sikap Keras dan Lunak (Bias)
Ketika memberikan penilaian cenderung baik semua/ jelek semua.
d. Prasangka Bias
Memberikan penilaian terhadap kepribadian seseorang. Bukan melihat dari
kinerjanya.
e. Kejadian Mutakhir/ Terakhir

4
Menilai hanya kejadian terakhir saja. Seharusnya penilaian itu dilakukan
sepanjang hari selama periode penilaian kinerja berlangsung.

5
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN PT. PETRAYA

Petraya adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan beralamat di


Jalan Jeruk IV No. 12, Semarang. Perusahaan ini berdiri sejak 15 tahun yang lalu, yang
di dalamnya banyak tenaga ahli yang berkompeten di bidang percetakan dan telah
berpengalaman selama lebih dari 10 tahun. Percetakan Petraya berkembang dan
melakukan banyak perubahan, baik secara pelayanan maupun pemasaran. Sebagai unit
bisnis yang dikelola secara professional melayani jasa percetakan untuk offline maupun
komunitas online, PT. Petraya senantiasa hadir dengan pelayanan prima dan berlimpah
dengan ide - ide yang memberikan inspirasi untuk mitra mitra bisnis mereka.

Harga yang sangat kompetitif, proses cepat dan tepat waktu, kualitas yang
terjamin, serta dukungan operator yang handal dan expert juga infrastruktur yang
mutakhir dan modern, menjadikan PT. Petraya dipercaya untuk menjadi mitra
percetakan bagi beberapa perusahaan besar, baik swasta maupun instansi
pemerintahan, dalam skala regional maupun nasional, untuk segala produk percetakan
offset, seperti Company Profile, Annual Report,Brosur, Poster, Leaflet, Paper Bag,
Seminar Kit, Buku – buku, Packaging, serta keperluan kantor dan pribadi dengan
skala terbatas ataupun dalam jumlah besar seperti : Kartu Nama, Amplop, Kop Surat,
Kwitansi, Faktur,Continous form, Form-form standar maupun khusus, Kalender,
Undangan nikah , Kartu ucapan dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan bukti
nyata dari loyalitas dan kepercayaan mitra/pelanggan terhadap PT. Petraya sendiri.

“Inspiring and Giving The World” merupakan Visi dari PT. Petraya Mitra Jaya
Makna dari visi tersebut yaitu PT. Petrajaya berkomitmen untuk mewarnai dunia
menjadi lebih indah dengan karya dan pelayanan mereka sesuai dengan kompetensi
sumber daya yang mereka miliki. Sedangkan Misi PT. Petraya sendiri yaitu:

1. Menciptakan kesejahteraan bersama


adalah orang-orang yang bekerja keras untuk bersama-sama mewujudkan
kesejahteraan bagi klien, team, mitra kerja dan lingkungan sekitar.
2. Mengembangkan SDM menjadi leader-leader dan mitra bisnis yang handal

6
adalah orang-orang yang hadir dan berjuang untuk mewujudkan
masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai dan saling toleransi
melalui tercapainya keluarga-keluarga yang kaya raya,berkelimpahan dan
penuh berkah.
3. Membuat holding dan anak perusahaan
adalah orang-orang yang tumbuh bersama-sama & selalu hadir sebagai
Team dalam bekerja dan berkreasi serta berjuang untuk selalu
meningkatkan diri dalam meraih impian
4. Membuat anak-anak perusahaan & menjadikan perusahaan sebagai
Holding
adalah orang-orang yang selalu berfikir besar dalam bekerja
5. Mengembangkan profesionalisme dunia kerja
adalah orang-orang yang hadir dengan energi yang besar dan positif serta
perduli dan aktif untuk mengembangkan profesionalisme sebagai dasar
pelayanan dan pengembangan kami.

Dalam mengembangkan bisnis mereka, tentunya PT. Petraya pun


berkeinginan untuk memuaskan para customer. Oleh sebab itu, ada beberapa hal
yang menjadi keuntungan apabila menjadi mitra PT. Petraya, diantaranya:

1. Pelayanan yang memuaskan (service excellent).


PT. Petraya menyiapkan Show room khusus untuk display hasil cetakan
dan produk mereka,sehingga para customer dengan nyaman dan mudah
mendapatkan insipirasi.
2. Kualitas hasil cetakan.(100 % moneyback guarantee)
3. Harga yang kompetitif
4. Ketepatan dan kecepatan waktu ( PT. Petraya mampu memahami
pentingnya sebuah Waktu)
5. Mendapatkan ide dan inspirasi dari tim kreatif mereka
6. Dengan menjadi mitra bisnis PT. Petraya, secara tidak langsung para
customer elah mendukung terciptanya 1000 pengusaha untuk Indonesia

7
Struktur Organisasi PT. Petraya Mitra Jaya

8
BAB IV

APLIKASI PENERAPAN PENILAIAN KINERJA DI PT.


PETRAYA MITRA JAYA SEMARANG

4.1 Sejarah Penilaian Kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya

Hingga tahun 2009, perusahaan percetakan di kota Semarang belum ada


yang melakukan penilaian kinerja. Setelah pergantian direksi pada tahun 2009, PT.
Petraya Mitra Jaya yang dipimpin oleh Bapak Efendi mulai tertarik untuk
melakukan penilaian kinerja, dengan berasumsi ketika perusahaan ini melakukan
investasi sumber daya manusia, perhitungannya harus jelas supaya kinerja
perusahaan semakin efektif dan efisien untuk mencapai keuntungan yang
diharapkan dan supaya perusahaan dapat bersikap adil kepada karyawan, karena
penilaian kinerja ini berkaitan dengan penyesuaian kompensasi yang karyawan
terima sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan.

Pada awalnya perumusan penilaian kinerja PT. Petraya Mitra Jaya


dilakukan dengan benchmarking (membandingkan, menyamai kompetitor dengan
tujuan saling menguntungkan antara kedua belah pihak) dengan perusahaan-
perusahaan besar di luar bidang percetakan seperti LG dan Astra, karena pada saat
itu perusahaan percetakan di Semarang belum ada yang melakukan penilaian
kinerja. PT. Petraya mempelajari rumusan penilaian kinerja dari perusahaan-
perusahaan tersebut kemudian membuat beberapa formula untuk diuji coba
berulang ke perusahaan hingga rumusan penilaian kinerja tersebut sesuai dengan
kapasitas, budaya visi, dan misi di PT. Petraya Mitra Jaya.

Sejak saat itu, setiap karyawan di PT. Petraya Mitra Jaya mulai dari level
manajemen hingga operator di semua bidang pekerjaan memiliki suatu standar
penilaian kinerja.

9
4.2 Proses Penilaian Kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya

Objek penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya adalah setiap sumber
daya manusia di perusahaan ini. Mulai dari jabatan terendah hingga jabatan
tertinggi, baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing.

Indikator penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya antara posisi staff
dengan posisi manager ke atas berbeda.

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA


STAFF MANAJER
Pengetahuan atas pekerjaan Koordinasi dan kepemimpinan

Kualitas Pengetahuan atas pekerjaan


Kuantitas Kuantitas pekerjaan
Hubungan dan kerjasama Hubungan dan kerjasama
Inisiatif Inisiatif
Kerajian dan Kerapian Pendelegasian dan kontrol
Kepatuhan dan Disiplin Kepatuhan dan Disiplin
Kehadiran kerja (absensi) Pembinaan bawahan dan tanggu
ng jawab
Tanggung jawab

Selain indikator- indikator yang telah disebutkan di atas, karena PT.


Petraya Mitra Jaya merupakan perusahaan berbasis Islami, faktor-faktor seperti
sikap dan ibadah juga termasuk ke dalam tambahan penilaian kinerja di PT.
Petraya meskipun tidak dibakukan.

Pada awalnya, karyawan memiliki pedoman penilaian kinerja yang telah


disediakan oleh Departemen SDM dimana di setiap indikator penilaian sudah ada
bobot dan rating masing- masing untuk setiap indikator. Rating dari 0-4, dimana 0

10
adalah yang terburuk, dan 4 adalah yg terbaik. Dari beberapa indikator, ada
beberapa bagian yang dinilai oleh karyawan sendiri, sedangkan bagian yang lain
dinilai oleh atasan.

Untuk beberapa indikator penilaian seperti kualitas, kuantitas pekerjaan,


dan ibadah yang melakukan penilaian adalah setiap karyawan PT. Petraya sendiri.
Jadi, masing- masing karyawan setiap harinya mengisi form yang sudah disiapkan
oleh departemen SDM. Pengisian form berdasarkan kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang mereka selesaikan sesuai dengan pesanan pelanggan. Dimana
setiap jenis-jenis aktivitas pekerjaan ini, sudah tertera standar point masing-
masing.

Misalnya ketika hari ini ada pesanan sepuluh macam desain. Tiap-tiap
desain memiliki point yang berbeda-beda. Karyawan lalu memberikan nilai angka
pada form yang sudah disediakan sesuai dengan pekerjaan mendesain yang
mereka kerjakan sehari itu.

Form hasil prestasi kerja setiap individu diakumulasi selama seminggu,


kemudian hasil tersebut masuk ke supervisor. Supervisor menambahkan penilaian
untuk indikator- indikator yang lain seperti absensi, tanggung jawab, inisiatif,
dan lain sebagainya. Kemudian hasil prestasi kerja karyawan di rekap oleh
supervisor selama sebulan, setelah itu diteruskan ke departemen SDM.

Departemen SDM merekap semua point yang dikumpulkan setiap


supervisor selama empat bulan dan mengevaluasi hasil prestasi kerja tersebut.
Apabila karyawan pointnya sudah mencapai standar nilai tertentu, berarti kinerja
karyawan tersebut sudah baik. Karyawan dengan nilai terbaik di antara karyawan
yang lain selama empat bulan berturut-turut, akan menjadi karyawan berprestasi.
Sedangkan, apabila karyawan pointnya kurang dari standar yang diharapkan,
maka departemen SDM akan memberikan suatu penghargaan atau membuat
metode supaya kinerja karyawan tersebut bisa membaik.

Sedangkan penilaian kinerja supervisor ditentukan oleh kinerja dari


timnya. Penilaian kinerja supervisor dikatakan bagus apabila keseluruhan timnya
sudah bisa menghasilkan kinerja yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
diharapkan. Dengan kata lain, seorang supervisor sudah berhasil memimpin dan

11
menkoordinasikan timnya dengan baik untuk mencapai kondisi tertentu maka,
point penilaian kinerjanya juga akan baik.

Dalam proses penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya dirasa hampir
tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya. Walaupun dalam untuk indikator
kualitas dan kuantitas yang menilai kinerja individu adalah individu itu sendiri,
namun karena proses penilaian ini selalu dimonitor dan bagian satu dengan
lainnya saling berkaitan, kecenderungan akan adanya ketidakjujuran itu kecil
sekali presentase terjadinya. Terlebih lagi, kinerja karyawan berdasarkan pesanan
pelanggan. Tidak mungkin kinerja karyawan meningkat drastis, namun ternyata
kinerja perusahaan menurun bahkan merugi. Selalu ada ritme yang standar antara
kinerja karyawan dengan kinerja perusahaan.

4.3 Aturan Penilaian Kinerja PT. Petraya Mitra Jaya

Aturan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya mungkin cukup unik
dibandingkan dengan perusahaan lain. Secara formal, mungkin aturan penilaian
kinerja PT. Petraya hampir sama dengan perusahaan lain, dilakukan secara
periodik. Namun, karena perusahaan ini berbasis Islami dengan slogan budaya
perusahaan yang salah satunya menyebutkan “bekerja tidak hanya untuk duniawi
saja, namun juga untuk akhirat”, maka dalam manajemen penilaian kinerja yang
dinilai tidak hanya kinerja karyawan itu saja. Sikap dan ibadah sholat, puasa,
tadarus juga menjadi point tambahan yang mengikat dalam penilaian kinerja,
walaupun tidak dibakukan dalam suatu aturan formal karena aturan seperti ini tidak
diperbolehkan dalam penilaian kinerja manapun.

4.4 Dampak Penilaian Kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya

Penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya memberikan dampak baik


kepada perusahaan tersebut. Dengan adanya penilaian kinerja, PT. Petraya dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan secara adil dengan memberikan kompensasi
yang sesuai terhadap kompetensi dan kontribusi yang telah karyawan berikan
kepada perusahaan. PT. Petraya dapat menaikkan gaji karyawannya selama tiga
kali dalam setahun dengan melihat hasil prestasi kerja karyawan mereka. Selain itu,
penilaian kinerja dapat berpengaruh pada pelatihan dan pengembangan dan
promosi jabatan seorang karyawan. Karyawan dengan nilai terbaik, yang berarti

12
disini kinerjanya paling bagus di antara karyawan lain di bagiannya masing- masing
akan menjadi karyawan berprestasi. Dimana karyawan-karyawan berprestasi di
tiap bidang ini nantinya punya kesempatan besar untuk dipertimbangkan dalam
promosi jabatan. Untuk karyawan kontrak, penilaian kinerja ini merupakan salah
satu jalan membuka peluang supaya bisa diangkat sebagai karyawan tetap.

Berkat adanya penilaian kinerja ini karyawan PT. Petraya menjadi


termotivasi untuk selalu memberikan kontribusi kerja yang terbaik untuk
perusahaan. Karyawan berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas
pekerjaan mereka supaya dapat memenuhi target, karena yang menentukan
kompensasi yang mereka terima naik atau tidaknya adalah mereka sendiri dan
supaya dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya, mereka harus
memiliki nilai kinerja yang terbaik di antara yang lain.

4.5 Rencana Penilaian Kinerja PT. Petraya di Masa Depan

PT. Petraya Mitra Jaya sedang membangun suatu jaringan yang terkomputerisasi,
yang disebut Petraya Integrated System (PIS). Melalui PIS ini, nantinya akan
memudahkan dalam penilaian kinerja PT. Petraya. Jadi, rencananya pesanan
konsumen akan dimasukkan ke jaringan ini melalui bagian marketing, kemudian
informasi tersebut akan disambungkan secara sistematis ke bagian-bagian yang
lain (seperti bagian keuangan, desain, produksi, dan sebagainya). Kemudian setelah
setiap individu menyelesaikan pekerjaannya masing- masing, mereka bisa langsung
mengisi form penilaian saat itu juga melalui jaringan PIS yang sudah tersambung
ke setiap bagian perusahaan. Sehingga supervisi atau departemen SDM yang ingin
mengetahui kinerja seorang karyawan mereka, dapat langsung melihat di jaringan
PIS ini, tanpa perlu menunggu dalam waktu yang lama untuk akumulasi nilai atau
laporan satu per satu dari individu.

4.6 Analisis Penilaian Kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya

Metode penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya untuk menilai kualitas,
kuantitas, dan kontribusi yang telah karyawan berikan pada perusahaan adalah
point allocation. Metode tersebut dilakukan dengan menjumlahkan point yang
karyawan peroleh setiap harinya. Kemudian dikumpulkan ke supervisor, diteruskan
ke departemen SDM. Lalu departemen SDM menambahkan indikator lain seperti

13
loyalitas, pemahaman, sikap, dan lain sebagainya ke dalam penilaian tersebut.
Dimana, karyawan yang memperoleh angka tertinggi merupakan karyawan yang
berprestasi di bidangnya.

Penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya sudah cukup baik, namun masih ada
kekurangan atau kesalahan dalam pelaksanaannya. Seperti melibatkan prasangka
pribadi, yaitu menilai kepribadian/ sikap seseorang sebagai indikator penilaian.
Dimana hal ini dapat mengakibatkan penilaian bersifat subjektif. Karena
perusahaan ini berbasis Islami, maka ibadah juga dijadikan tolak ukur penilaian
walaupun tidak dibakukan dalam aturan. Padahal ibadah tidak berhubungan
dengan kinerja seseorang.

14
BAB V

KESIMPULAN

Penilaian kinerja adalah proses sistematis yang diprakarsai perusahaan untuk


menilai kinerja seseorang. Ada beberapa peraturan dan indikator yang dinilai
dalam penilaian kinerja. Dimana setiap perusahaan dengan perusahaan lain
mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan indikator dan peraturan
tersebut. Begitu pula untuk metode yang digunakan.

PT. Petraya Mitra Jaya merupakan salah satu perusahaan percetakan di


Semarang yang tergolong baru dalam melakukan penilain kinerja. Setiap sumber
daya manusia di PT. Petraya melakukan penilaian kinerja dimana untuk beberapa
aspek penilaian, dimana yang menilai adalah diri mereka sendiri dan beberapa
aspek lain yang menilai adalah atasan dan departemen SDM. Metode yang
digunakan adalah point allocation. Dalam menentukan indikator dan peraturan
penilaian kinerja, perusahaan ini tergolong unik karena basis perusahaan ini adalah
Islami, maka dalam penilaian ibadah dan sikap juga menjadi point tambahan dalam
perhitungan penilaian.

Pelakasanaan penilaian kinerja di PT. Petraya Mitra Jaya mempunyai dampak


positif baik bagi perusahaan dan karyawan. Dengan adanya penilaian kinerja,
perusahaan dapat memotivasi karyawan supaya meningkatkan prestasi dan
kontribusi mereka untuk perusahaan, menyesuaikan pemberian kompensasi
karyawan, selain itu dapat membantu perusahaan menentukan keputusan
penempatan/ promosi yang tepat. Sedangkan bagi karyawan sendiri, penilaian
kinerja dapat mensejahterakan mereka secara adil sesuai dengan kontribusi yang
telah mereka berikan kepada perusahaan.

Untuk rencana ke depan, PT. Petraya Mitra Jaya sedang membangun sebuah
jaringan penilaian kinerja yang terkomputerisasi melalui PIS (Petraya Intregated
System). Dimana, sistem ini akan menghubungkan antara satu bagian dengan
bagian lain, sehingga lebih memudahkan atasan dan departemen SDM untuk
mengetahui point yang karyawan dapatkan setiap harinya tanpa perlu menunggu
akumulasi penilaian dari individu.

15
LAMPIRAN

1. Bentuk Penilaian Kinerja di PT Petraya Mitra Jaya

 Contoh bentuk penilaian kinerja individu yang dilakukan oleh Direksi sendiri

 Contoh bentuk penilaian kinerja karyawan PT. Petraya dengan indikator


amalan ibadah

2. Dokumentasi kelompok di PT Petraya Mitra Jaya


 Bagian dalam PT Petraya Mitra Jaya

16
 Foto Kelompok bersama Bapak Efendi sebagai Direktur PT Petraya Mitra Jaya dan
Ibu Nurul sebagai HRD PT Petraya Mitra Jaya

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai