Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faathir Rahmad Camunie

1. Misi adalah langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilalui sebuah


perusahaan, instansi, atau organisasi untuk mencapai visi utama.

Yang terkandung didalam misi berupa : tujuan yanhg dituju, statement , activity ,
doing , inform

2. 1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.


2.Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
3.Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting.

1.Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang
kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2.Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3.Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti
organisasi

3. Kesalahan dalam menentukan critical success factors dapat berakibat buruk pada sebuah
organisasi, sehingga penentuan secara tepat critical success factors dalam perusahaan haruslah
mendapatkan prioritas utama bagi manajemen puncak, karena pada saat itulah strategi
organisasi ditetapkan
4. Adalah suatu proses mencapai terciptanya suatu tujuan dengan visi misi yang sudah ditentukan
5. 1. Buat tujuan yang spesifik
2. miliki kriteria untuk mengukur progress
3. tetapkan tujuan yang realistis
4. buat tujuan yang relevan
6. Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya
manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan
kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik
secara internal maupun eksternal.
7. 1.Identifikasi problem apa yang hendak dijadikan subyek. Bisa berupa proses, fungsi, output dsb.
2.Identifikasi industri/organisasi/lembaga yang memiliki aktifitas/usaha serupa. Sebagai contoh,
jika anda menginginkan mengendalikan turnover karyawan sukarela di perusahaan, carilah
perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki informasi turnover karyawan sukarela.
3.Identifikasi industri yang menjadi pemimpin/leader di bidang usaha serupa. Anda bisa melihat
didalam asosiasi industri, survey, customer, majalah finansial yang mana industri yang menjadi
top leader di bidang sejenis.
4.Lakukan survey pada industri untuk pengukuran dan praktek yang dilakukan.Anda bisa
menggunakan survey kuantitatif atau kualitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang
relevan sesuai problem yang diidentifikasi di langkah awal.
5.Kunjungi ’best practice’ perusahaan untuk mengidentifikasi area kunci praktek usaha.
Beberapa perusahaan biasanya rela bertukar informasi dalam suatu konsorsium dan membagi
hasilnya didalam konsorsium tersebut.
6.Implementasikan praktek bisnis yang baru dan sudah diperbaiki prosesnya. Setelah
mendapatkan best practice perusahaan, dan mendapatkan metode/teknik cara pengelolaannya,
lakukan proyek peningkatan kinerja dan laksanakan program aksi untuk implementasinya.

8. Benchmarking dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah : Strategic


Benchmarking, yaitu Benchmarking yang mengamati bagaimana orang atau organisasi lain
mengungguli persaingannya. Process Benchmarking, yaitu Benchmarking yang membandingkan
proses-proses kerja
9. 1. Indentifikasi area
2. memnentukan pihak yang menjadi benchmark
3. pengumpulan data
4. analisis data
5. tindakan
10. Perusahaan dengan TQM memiliki misi yang jelas dengan pemahaman yang lebih baik atas
kebutuhan konsumennya dan mereka lebih percaya diri pada aktivitas mereka. Perusahaan
dengan TQM menyediakan banyak waktu dan sumber daya untukpelatihan karyawan dan
pengembangan dalam area perusahaan – hubungan dengan konsumen.Dengan pemahaman ini,
perusahaan dengan TQM menghadapi perjuangan yang lebih mudah dalam berfokus pada
usahanya untuk memproduksi hasil yang berguna atau rekomendasi yang dapat diaplikasikan.
Penekanan pada faktor ini bertumbuh sebagai progres organisasi sepanjang kurva
benchmarking.

Anda mungkin juga menyukai