Anda di halaman 1dari 5

Anggota Kelompok 2:

1. Suryo Wirawan - 20502020111055


2. Avyana Trista Mulya - 205020201111046
3. Marchella An Gusti - 205020201111068
4. Siti Sayuni - 205020201111086
5. MuhamFariz Mukhlistiqomah - 205020207111033

TUGAS KELOMPOK 2
Perbandingan Model Manajemen Strategi Berdasarkan Tiga Versi

A. Model Manajemen Strategi Fred R. David


Dalam model manajemen strategis Fred R. David memiliki tahapan yang tidak
pernah kunjung usai hingga tujuan organisasi bisa tercapai. Hal ini dikarenakan dalam
model Fred R. David diawali dengan ilmu merumuskan, menerapkan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi untuk
mencapai tujuannya.
Tahap merumuskan strategi antara lain mengidentifikasi peluang dan
tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menyusun rencana
jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif, menetapkan visi dan misi,
memilih strategi tertentu yang akan dicapai dan menetapkan kelemahan dan
keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal.
Tahap menerapkan strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan
manajer untuk menerjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi.
Menerapkan strategi diperlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang atau
keputusan bersama dalam mengambil suatu keputusan. Pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang
efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,
mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi
karyawan terhadap kinerja organisasi.
Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap yang dimana para manajer sangat
perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan
dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktivitas yang fundamental, yaitu
mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat
ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif.
Untuk menentukan strategi utama suatu organisasi perlu dilakukan tiga
tahapan kerangka kerja dengan matriks sebagai model analisisnya. Matriks-matriks
tersebut telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi, sehingga dapat dipakai
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi-strategi yang paling
tepat.

Tahap 1 :

 External Factor Evaluation Matrix


 Internal Factor Evaluation
 Competitive Profile Matrix

Pada tahap ini bertujuan untuk menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk
merumuskan strategi-strategi.

Tahap 2 :

 TOWS Matrix
 Strategic Position and Action Evaluation Matrix
 Boston Consulting Group Matrix

Pada tahap ini bertujuan untuk memunculkan strategi-strategi alternatif yang dapat
dilaksanakan melalui penggabungan faktor eksternal dan internal.

Tahap 3 :

 Quantitative Strategic Planning Matrix

Pada Tahap ini bertujuan untuk menggunakan input informasi dari Tahap 1 untuk
mengevaluasikan secara objektif strategi-strategi alternatif dari hasil Tahap 2 yang
dapat diimplementasikan, sehingga bisa memberikan suatu basis objektif bagi
pemilihan strategi-strategi yang paling tepat.

B. Model Manajemen Strategi Pearce & Robinson


1. Tahap pertama
Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam merancang model ini adalah
dengan menentukan misi perusahaan. Pearce dan Robinson dalam teorinya
juga mencantumkan hal-hal yang perlu diikutsertakan dalam suatu pernyataan
misi perusahaan. Poin tambahan lainnya dalam model ini adalah mengenai
bagaimana perusahaan mengidentifikasi stakeholdernya. Stakeholder
perusahaan tidak hanya diidentifikasi dalam lingkup internal perusahaan
namun juga dalam lingkup eksternal sebagai usaha mewujudkan Corporate
Social Responsibility perusahaan.
2. Tahap kedua
Tahap kedua adalah melakukan analisis lingkungan eksternal. Hal tersebut
meliputi faktor economic, social, political, technological, dan ecological.
Selain 5 faktor tersebut perlu juga melakukan analisis terhadap lingkungan
kompetitif operasional yang meliputi entry barriers, supplier power, buyer
power, substitute availability, dan competitive rivalry. Sebagai tambahan,
dalam tahap kedua ini Pearce dan Robinson mencantumkan perlunya analisis
dalam pasar global. Hal tersebut sebagai dasar perusahaan masuk ke pasar
global bagi yang belum dan juga sebagai bahan evaluasi strategi global bagi
perusahaan yang telah masuk ke pasar global.
C. Model Manajemen Strategi Hunger and Wheelen

Model Manajemen Strategi Hunger dan Wheelen terbagi menjadi 4 elemen dasar dan
di dalamnya juga terdapat sub elemen yaitu :

1. Pemindaian lingkungan

Pemindaian variabel-variabel yang berada dalam lingkungan internal dan eksternal


dikenal dengan pemindaian lingkungan. Pemindaian lingkungan sering dinamakan
sebagai analisis SWOT karena menganalisis kekuatan, kelemahan, ancaman dari suatu
organisasi.

- Analisis eksternal

Pada umumnya mencakup analisis lingkungan sekitar organisasi seperti operasional,


lingkungan nasional dan bahkan global, juga mencakup berbagai aspek seperti
ekonomi, social, politik dan budaya.

- Analisis internal

Mencakup tentang sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas, teknologi
termasuk sarana dan prasarana dan lainnya.

2. Formulasi strategi

Strategi yang dirumuskan mencakup semua kegiatan organisasi. Strategi ini


dirumuskan dan ditetapkan oleh manajemen puncak, dan beberapa pihak yang terlibat
lainnya yang diberi tanggung jawab. Perumusan strategi merupakan pengembangan
jangka panjang untuk manajemen efektif.

- Penentuan misi

Menggambarkan tujuan atau alasan mengapa suatu organisasi harus ada atau
didirikan.

- Objektif

Merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan

- Strategi

Rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai


misi dan tujuannya.

- Kebijakan

Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi


secara keseluruhan.
3. Implementasi strategi

Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan


melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

- Program

Merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk


menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Melibatkan restrukturisasi perusahaan,
perubahan budaya internal perusahaan atau awal dari suatu usaha penelitian baru.

- Anggaran

Program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan
secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan
dan mengendalikan.

- Prosedur

Sistem langkah-langkah atau teknik yang berurutan menggambarkan secara rinci


bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

4. Evaluasi dan pengendalian


- Pengukuran kinerja

Informasi hasil kinerja digunakan untuk melakukan tindakan dan memecahkan


masalah

Melalui feedback atau umpan balik manajer membandingkan apa yang sebenarnya
terjadi dengan apa yang sesungguhnya direncanakan.

 Persamaan
Persamaan yang terlihat di Model Manajemen Strategi Fred R. David, Pearce &
Robinson, dan Hunger & Wheelen, antara lain yaitu :
 Perusahaan melakukan pengembangan/pernyataan misi
 Menganalisa keadaan dan kemampuan lingkungan eksternal dan internal
perusahaan
 Memilih dan melibatkan strategi yang diinginkan oleh perusahaan
 Menetapkan dan mengembangkan sasaran jangka panjang
 Mengimplementasikan pilihan strategi
 Mengevaluasi strategi yang telah dilaksanakan sebagai masukan untuk
mengambil keputusan

 Perbedaan
Perbedaan yang terlihat di Model Manajemen Strategi Fred R. David yaitu
pada model ini diawali dengan menentukan visi misi dalam merencanakan tujuan
jangka panjangnya terlebih dahulu dan setelah itu baru mengumpulkan atau
merumuskan pilihan pilihan strategi yang nantinya akan dipilih. Sementara
Perbedaan yang terlihat di Model Manajemen Strategi Pearce & Robinson yaitu
pada model ini diawali dengan merumuskan pilihan pilihan strateginya terlebih
dahulu. Setelah itu model ini menyusun rencana jangka panjangnya dan baru
menentukan strategi mana yang akan digunakan.
Sedangkan Perbedaan yang terlihat di Model Manajemen Strategi Hunger and
Wheelen yaitu pada model ini diawali dengan menganalisis lingkungannya, yang
mana ini berbeda dengan model model sebelumnya. Pengamatan lingkungan ini
dilakukan melalui analisis eksternal maupun internalnya. Dimana analisis
eksternal dan internal ini nantinya akan dapat mempengaruhi keputusan-keputusan
jangka panjang sehingga model Hunger and Wheelen dapat mengambil langkah
yang tepat. Dimana sesuai dari hasil analisa lingkungan akan dituangkan dalam
tujuan perusahaan, yang mana nantinya akan diterjemahkan lagi ke dalam tahap
implementasinya.

Anda mungkin juga menyukai