Anda di halaman 1dari 18

Formulasi Strategik dan Evaluasi

Praktisi Dinas Kesehatan Kabupaten


Padang Pariaman

Ns. Irnawilis, S.Kep., MM.


Konsep
formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan
keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik
Landasan Teori
❖ Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada
keterikatan yang saling menunjang antara Struktur
Organisasi & Budaya Perusahaan, Teknologi, Peran
Individu, Struktur Organisasi dan Proses Manajemen
yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis
External dan Lingkungan Teknologi External dalam
metodologi pembentukan Strategi Formulasi
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan sebagai berikut
❖ Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh lembaga/institusi/perusahaan
pada masa depan. Tentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam
lingkungan tersebut
❖ Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam
menjalani misi dan meraih keunggulan bersaing (competitive advantage)
❖ Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi

ULY
Tentukan tujuan dan target terukur,identifikasi dan
evaluasi alternatif strategi dan rumuskan strategi
terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran
keberhasilan. Dalam tahap ini penyusun strategi harus
melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki
perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dimiliki dengan fakta ekstern yang dihadapi
Berbagai Tingkatan dan Tipe Strategi
Tahap I
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para
eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan
yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya
(pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi
internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan
pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
Tahap II Formulasi Strategi.
Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya
serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan
pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses
yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.

Tahap III Perencanaan Proyek Induk Strategis.


Dengan menggunakan metode manajemen proyek yang canggih dan benar di mana
rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan,
disumberdayakan, dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-
proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
Tahap IV Implementasi Strategi.

Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang


mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan
akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management)
hingga ke tingkat yang tinggi (top management)
Tahap V Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan
Strategi.
Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di
bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek)
maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang
menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari
berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek,
menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara terus
menerus
Formulasi strategi melibatkan
penetapan serangkaian
tindakan yang tepat guna
mencapai tujuan
Hakikat
Menciptakan rencana yang terarah dan
terorganisir untuk mencapai tujuan
organisasi dalam konteks lingkungan yang
terus berubah. Fleksibilitas dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan adalah
kunci untuk kesuksesan jangka panjang.
Proses
Proses formulasi strategi bersifat iteratif dan dinamis, mengharuskan organisasi untuk terus
memantau lingkungannya dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Iteratif; praktik membangun, menyempurnakan, dan meningkatkan proyek, produk, atau


inisiatif

Dinamis; mudah menyesuaikan diri, tidak statis/kaku


Proses Formulasi Strategi
1. Penetapan Visi dan Misi:
Identifikasi dan artikulasikan visi jangka panjang dan misi organisasi. Visi adalah gambaran menginspirasi
tentang masa depan yang diinginkan, sedangkan misi menentukan tujuan inti dan fungsi
organisasi.
2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal:
Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin memengaruhi organisasi. Analisis ini
melibatkan penilaian faktor internal seperti sumber daya, kemampuan, dan budaya organisasi, serta faktor
eksternal seperti tren pasar, persaingan, dan peraturan.
3. Penetapan Tujuan dan Sasaran:
Tentukan tujuan jangka panjang dan sasaran jangka pendek yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan harus
spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART).
4. Pemilihan Strategi:
Berdasarkan analisis SWOT dan tujuan organisasi, pilih strategi yang paling sesuai. Strategi dapat
melibatkan diferensiasi produk, keunggulan biaya, penetrasi pasar, diversifikasi, atau kerjasama strategis,
tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasar.
Proses Formulasi Strategi
5. Pengembangan Rencana Tindakan:
Rinci langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi. Ini
mencakup alokasi sumber daya, penugasan tanggung jawab, penjadwalan waktu, dan
penentuan metrik keberhasilan.

6. Alokasi Sumber Daya:


Tentukan dan alokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi strategi.
Ini termasuk keuangan, tenaga kerja, teknologi, dan sumber daya lainnya yang
diperlukan.

7. Implementasi Strategi:
Terapkan rencana tindakan dan jalankan strategi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ini
melibatkan koordinasi seluruh organisasi dan pemantauan progres terhadap tujuan.
Proses Formulasi Strategi
8. Evaluasi dan Pengawasan:
Terus evaluasi kinerja strategi menggunakan metrik yang telah ditetapkan. Lakukan pengawasan
dan kontrol berkala untuk memastikan bahwa organisasi tetap di jalur menuju tujuan
strategisnya.

9. Koreksi dan Penyesuaian:


Jika diperlukan, lakukan koreksi dan penyesuaian terhadap strategi berdasarkan hasil evaluasi
dan perubahan kondisi eksternal atau internal.

10. Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder:


Komunikasikan strategi kepada semua pihak yang terlibat dan pastikan keterlibatan mereka.
Pemahaman dan dukungan dari seluruh organisasi dan pihak terkait sangat penting
untuk keberhasilan strategi.
Evaluasi dan Kontrol
Evaluasi dan kontrol dilakukan setiap tahap kegiatan yang dapat menggunakan formula PDCA
(Plan Do Check Action), yaitu membuat rencana kegiatan, melakukan kegiatan yang sudah
direncanakan, melakukan pengecekan atau pengontrolan terhadap kesesuaian antara tindakan
yang direncanakan dengan pelaksanaannya, bandingkan antara rencana dan pelaksanaan, apabila
ada perbedaan atau gap, apakah yang harus diperbaiki?
apakah rencananya yang kurang tepat, ataukah pelaksanaannya yang tidak sesuai dengan
rencana, kemudian mengadakan perbaikan (actions) sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil
evaluasi (check).
Evaluasi dan Kontrol
beberapa pertanyaan kunci untuk melakukan evaluasi stratejik:
1. Apakah kekuatan internal kita masih menjadi kekuatan?
2. Sudahkan kita menambah kekuatan internal yang lain? jika ya, maka kekuatan apa?
3. Apakah kelemahan kita masih menjadi kelemahan?
4. Apakah kita mempunyai kelemahan yang lain? Jika ya, kelemahan apa?
5. Apakah peluang eksternal kita masih menjadi peluang?
6. Apakah ada peluang eksternal lainnya? jika ada, apa peluangnya?
7. Apakah kita rentan terhadap pengambil-alihan yang bermusuhan
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and content by Eliana Delacour

Anda mungkin juga menyukai